6 Kinerja lingkungan diukur dengan PROPER dengan
menggunakan skala ordinal. Dimana setiap warna mewakili 1 poin penilaian, yaitu:
Warna emas untuk peringkat 5= Sangat sangat baik, Warna hijau untuk peringkat 4 = Sangat baik,
Warna biru untuk peringkat 3 = Baik, Warna merah untuk peringkat 2 = Buruk,
Warna hitam untuk peringkat 1 = Sangat buruk Siti, 2014.
F. Metode Analisis Data
a. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang dapat di generalisasi dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul Sugiyono, 2010. Uji statistik deskriptif dilakukan dengan program
SPSS 22. Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau pemaparan suatu
data atau dalam bentuk tabel yang meliputi ukuran perumusan data mean dan ukuran penyebaran data seperti standar deviasi, minimum,
maksimum, dan range Ghozali, 2011.
b. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini, untuk menguji asumsi klasik menggunakan Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji
Multikolinearitas. 1.
Uji Normalitas Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
model statistik yang akan digunakan. Uji normalitas juga digunakan untuk mendeteksi apakah data yang telah diambil dan
dianalisis ini normal atau tidak.uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal
atau diambil dari populasi normal. Dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan uji normal Kolmogorov-
Smirnov . Suatu data dikatakan terdistribusi normal apabila
Kolmogorov-Smirnov K-S menunjukkan nilai signifikansi
diatas 0,05 Ghozali, 2011. 2.
Uji Multikolinearitas Pengujian ini dilakukan guna mengetahui seberapa kuat
korelasi antara variabel-variabel independen yang ada di dalam penelitian. Dan juga untuk mendeteksi apakah persamaan regresi
mengalami multikolinearitas atau tidak. Uji ini diperuntukan untuk yang melakukan penelitian variabel independennya lebih
dari satu. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai Variance Inflation Factors VIF, dengan kriteria pengujian jika
nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,10 maka tidak terdapat multikolinearitas dan sebaliknya jika VIF 10 atau nilai
tolerance 0,10 maka terdapat multikolinearitas diantara
variabel independennya Nazzaruddin dan Basuki, 2016. 3.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan dengan
pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson uji D-W.
Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka tidak ada autokorelasi. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL, maka
terdapat autokorelasi Ghozali, 2011. 4.
Uji Heteroskedastisitas Tujuan dari uji heterokedastisitas ini yaitu untuk menguji
apakah di
dalam persamaan
model regresi
terdapat ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode glejtser. Jika
variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel
independen, maka
ada indikasi
terjadinya heteroskedastisitas
. Jika nilai sig α 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.