8 - Mengeraskan permukaan :Hanya bagian luar saja yang keras sedangkan bagian
intinya tidak. •
Pengerasan yang mendalam Pada pengerasan mendalam, benda yang sudah terbentuk, dipanaskan
dengan temperature yang cukup tinggi. Kemudian dengan cepat didinginkan; tindakan ini disebut ‘mengejutkan’baja. Pendinginan ini bisa dilakukan di dalam
air,minyak atau udara. Benda itu menjadi keras bukan hanya bagian luar saja, tetapi juga intinya menjadi keras benar. Dengan cara ini baja baja menjadi cepat
rapuh; berarti baja itu dapat cepat patah. Kita semua paham betapa mudah patahnya ulir mata bor dari baja yang berukuran kecil.
• Pengerasan permukaan
Untuk peralatan-peralatan tertentu hanya bagian luarnya saja yang harus dikeraskan. Untuk dapat menerima tekanan yang besar, inti benda ini harus tetep
lentur. Hal ini dapat dicapai dengan hanya mengeraskan bagian permukaan dari benda tersebut. Pengerasan permukaan dipakai pada poros engkol crankshaft,
kopling akar,cacing,roda cacing, dan gigi cacing. •
Tempering Tempering adalah memanaskan baja yang sudah diperkeras dengan
temperature yang cukup rendah 180
o
C, diikuti dengan pendinginan secara perlahan-lahan. Tempering dilakukan dengan tujuan memberikan struktur yang
lebih merata pada bahan itu. Lewat proses ini maka baja yang telah diperkeraskan tadi hanya sedikit saja yang diperlunak, tetapi baja itu menjadi tidak begitu rapuh.
Karena tempering, produk tersebut menjadi terhindar dari perubahan bentuk pertambahan isi sebagai kibat proses pengerasan. Hal ini, terutama ukuran akhir
dan semacamnya sangat penting untuk alat pengukur yang tepat seperti caliber.
2.1.3 Jenis – jenis Baja
Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu : •
Baja karbon Carbon steel •
Baja paduan Alloy steel 1 Baja Karbon carbon steel
Baja karbon dapat terdiri atas :
Universitas Sumatera Utara
9 a. Baja karbon rendah low carbon steel
Machine, machinery dan mild steel 0,05 – 0,30 C Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:
• 0,05 – 0,20 C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
• 0,20 – 0,30 C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings b. Baja karbon menengah medium carbon steel
• Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
• Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan: •
0,30 – 0,40 C : connecting rods, crank pins, axles. •
0,40 – 0,50 C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
• 0,50 – 0,60 C : hammers dan sledges
c. Baja karbon tinggi high carbon steel Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 – 1,50
C. 2 Baja Paduan Alloy steel
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu: •
Untuk menaikkan sifat mekanik baja kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya.
• Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah.
• Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia oksidasi dan
reduksi. •
Untuk membuat sifat-sifat spesial. Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
• Low alloy steel, jika elemen paduannya
≤ 2,5 . •
Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 . •
High alloy steel, jika elemen paduannya 10 . Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
special alloy steel high speed steel.
Universitas Sumatera Utara
10 3 Baja Paduan Khusus special alloy steel
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan
menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan
ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon carbon steel. 4 High Speed Steel HSS Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 – 1,50 . Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut
High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan
harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali dari pada carbon steel.
Jenis Lainnya:
• Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
• Baja tahan garam acid-resisting steel
• Baja tahan panas heat resistant steel
• Baja tanpa sisik non scaling steel
• Electric steel
• Magnetic steel
• Non magnetic steel
• Baja tahan pakai wear resisting steel
• Baja tahan karatkorosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
• Baja karbon konstruksi carbon structural steel
• Baja karbon perkakas carbon tool steel
• Baja paduan konstruksi Alloyed structural steel
• Baja paduan perkakas Alloyed tool steel
• Baja konstruksi paduan tinggi Highly alloy structural steel
Universitas Sumatera Utara
11
2.1.4 Baja Stainless