Penelitian Terdahulu Analisis Strategi Pengembangan Sektor Industri Kecil Keripik di Kota Binjai

27 jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. 4. Teknologi Dalam arti biasa sehari-hari teknologi berarti suatu perubahan berarti dalam fungsi produksi yang nampak dalam teknis produksi yang ada Irawan dan M. Suparmoko, 2002: 196. Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan teknologi technological change adalah termasuk perubahan dalam fungsi produksi dalam suatu kegiatan tertentu yang dapat menambah hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi ini menyebabkan tambahan produksi dengan sumber-sumber yang sama ataupun jumlah output yang sama tetapi dengan input yang lebih sedikit, atau mungkin pula berupa barang-barang yang baru yang punya kegunaan yang lebih banyak. Teknologi dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya antara lain: teknologi modern atau teknologi maju, teknologi madya atau teknologi tepat dan teknologi tradisional atau rendah

2.5 Penelitian Terdahulu

Rouf 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Peranan Pengembangan Potensi Wilayah Kota Binjai Sektor Industri Pengolahan Makanan Studi Kasus: Olahan dari Buah Rambutan” menyatakan bahwa Posisi Kota Binjai cukup strategis untuk menjadikannya berkembang pesat sebagai kota perdagangan karena terletak di jalur lintas Sumatera. Basis ekonomi Kota Binjai adalah bidang perdagangan, industri dan jasa-jasa. Bidang perdagangan dan jasa merupakan 30 persen dari total aktifitas perekonomian.Rambutan Binjai yang merupakan salah Universitas Sumatera Utara 28 satu rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar telah banyak dimanfaatkan pelaku usaha industri untuk dijadikan olahan makanan. Kendala yang dihadapi dalam menjalankan industri ini adalah ketersediaan bahan baku rambutan yang berkualitas dan sesuai dengan standart produksi dan juga pemasaran yang membutuhkan kerja keras karena belum semua mengerti dengan hadirnya produk olahan yang baru seperti olahan dari buah rambutan Utami Rukmana Sari 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Analsis Kebutuhan Modal pada UMKM Sektor Makanan dan Minuman di Kota Medan”.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pembiayaan UMKM pada sektor makanan dan minuman sebagian besar berasal dari dana sendiri sehingga minim dalam hal permodalan. Untuk pengembangan usaha, para pengusaha sektor makanan dan minuman memilih meminjam dana melalui kredit bank dengan kebutuhan modal berkisar Rp. 5 juta - Rp.50 juta. Akmal 2006 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai di Kota Bukit Tinggi” menyatakan bahwa hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukit Tinggi, ternyata yang berpengaruh nyata hanya empat variabel bebas yaitu; jenis kelamin, alokasi waktu kerja, upah yang diterima dari industri kecil kerupuk sanjai tiap bulannya dan dummy status pekerjaan. Variabel jenis kelamin, upah yang diterima pekerja dan dummy status pekerjaan berpengaruh positif terhadap produktivitas pekerja, sedangkan variabel alokasi waktu kerja berpengaruh negatif terhadap produktivitas tenaga kerja industri kecil kerupuk Universitas Sumatera Utara 29 sanjai. Umur, tingkat pendidikan, beban tanggungan dan pengalaman kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukit Tinggi. Deliana Rehulina 2015 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Deli Serdang Studi kasus : Kerajinan Tangan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dalam penentuan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, penelitian ini menggunakan data primer dengan kuesioner wawancara terhadap 30 responden usaha ekonomi kreatif yang berada di Kabupaten Deli Serdang . Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa pengembangan ekonomi kreatif yang berada di Kabupaten Deli Serdang mampu menyerap 1-30 tenaga kerja pada industri kerajinan dan pendapatan rata-rata sebesar Rp 500.000,00 – Rp 7.000.000,00 setiap bulannya. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Treat untuk mengetahui strategi yang tepat dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang.

2.6 Kerangka Konseptual