34
Tabel 3.4 Ukuran Likert Pendidikan Tenaga Kerja
No. Banyaknya Pelatihan yang
Diikuti Kategori
Skor 1
SMASederajat
Sangat Baik 5
2 SMP
Baik 4
3 SD
Kurang Baik 3
4 Pendidikan Non Formal
Tidak Baik 2
5 Tidak Ada Pendidikan Sama
Sekali Sangat Tidak
Baik 1
Sumber : Data diolah penulis
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini merupakan seluruh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM yang termasuk kategori sektor
industri kecil keripik di Kota Binjai. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan menetapkan secara sengaja lokasi penelitian dan
responden yang diteliti. Sesuai dengan judul penelitian, fokus penelitian adalah kelompok pelaku usaha sektor industri kecil yang berfokus pada pelaku usaha
keripikdi Kota Binjai. Responden yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 responden dengan referensi pengambilan sampel
berdasarkan teori yang menyatakan dalam sebuah penelitian jumlah responden yang baik adalah minimal sejumlah 30 responden karena dianggap representatif
Sugiyono, 2003.
3.6 Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat atau dikumpulkan oleh peneliti dengan cara langsung dari sumbernya. Untuk memperoleh data primer,
peneliti wajib mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa
Universitas Sumatera Utara
35 digunakan peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi
terfokus, wawancara, serta penyebaran kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, buku literatur, internet,
jurnal, serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan sebagai data penunjang.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1.
Kuesioner Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Dalam hal ini yang menjadi repondennya adalah
pengusaha di sektor industridi Kota Binjai. Berangkat dari skor dan nilai pada kuesioner nantinya maka akan diketahui apa dan bagaimana strategi
yang potensial digunakan untuk para pengusaha industri kecil di Kota tersebut.
2. Studi Kepustakaan
Teknik studi kepustakaan merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini. Data dan informasi dapat diperoleh melalui buku-buku, internet, jurnal, tesis dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
36
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT.
1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 2011, penelitian desktiptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau
menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.
Sedangkan, menurut Sukmadinata 2006, metode penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang berusaha mendeskripsikan,
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau
efek yang terjadi atau tentang kecenderungan yang sedang berlangsung. Analisis deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengungkap fakta,
keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang sedang terjadi saat penelitian berjalan. Analisis ini akan digunakan untuk menjawab
permasalahan pertama mengenai bagaimana perkembangan usaha industri kecildi Kota Binjai jika dinilai dari beberapa variabel yang telah
ditentukan sebelumnya seperti tenaga kerja, modal, bahan baku, alokasi waktu kerja.
Universitas Sumatera Utara
37 2.
Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan, misi, tujuan, strategi dan kebijakan
Rangkuti,2014. Analisis ini digunakan untuk menjawab permasalahan kedua mengenai bagaimana strategi dalam mengembangkan industri kecil
keripik di Kota Binjai dengan menggunakan analisis SWOT. Indikator SWOT meliputi faktor internal dan eksternal :
a. Indikator internal.
Faktor lingkungan internal adalah data yang diperlukan dari lingkungan internal industri itu sendiri. Data lingkungan internal
terdiri atas indikator kekuatan strength dan kelemahan weakness. Berdasarkan klasifikasi UMKM diatas dapat kita peroleh beberapa hal
yang menjadi kekuatan dan kelemahan untuk mendukung keberlangsungan industi kecil keripik di Kota Binjai, yaitu :
Kekuatan :
1 Proses rekrutmen tenaga kerja yang berasal dari daerah
menghasilkan murahnya biaya tenaga kerja yang dikeluarkan. 2
Produk hasil produksi memiliki bentuk dan rasa yang khas dari daerah tersebut.
3 Jarak yang dekat dan mudah didapat antara rumah produksi dan
sumber daya seperti bahan dasar ubi, keripik bawang dan bahan
Universitas Sumatera Utara
38 dasar lainnya menjadikan kegiatan produksi tidak perlu
mengeluarkan biaya besar dalam hal distribusi bahan baku.
Kelemahan :
1 Tenaga yang kurang terampil menyebabkan produksi kurang efisien.
2 Lemahnya manajemen antara pelaku usaha dengan karyawan yang
bisa mengganggu peningkatan hasil produksi karena disebabkan lemahnya pula pendidikan para tenaga kerja.
3 Kurang menguasai perkembangan teknologi produksi menyebabkan
hasil produksi yang tidak pula meningkat tiap tahunnya. 4
Kurangnya pemahaman pelaku usaha terhadap produk kredit perbankan menyebabkan pelaku usaha kekurangan modal.
3. Indikator eksternal.
Faktor lingkungan eksternal adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan
dalam percaturan perekonomian nasional maupun internasional, yaitu lingkungan umum faktor sosial, teknologi, lingkungan perekonomian
nasional, kebijakan perekonomian politik, lingkungan operasional kondisi pesaing, kekuatan pembeli, ancaman kekuatan pendatang baru, kekuatan
pemasok Rangkuti, 2014. Berdasarkan klasifikasi UMKM diatas dapat kita peroleh beberapa hal yang
menjadi peluang dan ancaman untuk mendukung keberlangsungan UMKM, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
39
Peluang :
1. Produk yang memiliki ciri khas seperti keripik ubi dan kue bawang, dan
makanan khas lainnya akan terjaga peluangnya di pasar. 2.
Harga yang terjangkau karena biaya produksi yang murah menyebabkan kompetisi tinggi adalah sesuatu yang baik dalam hal pemasaran.
3. Promosikan daerah melalui tugas pemerintah untuk mengenalkan ciri khas
daerah akan menjaga iklim produksi khas daerah terjaga walaupun akan datang gempuran produk asing pada masa Masyarakat Ekonomi Asean
MEA nantinya.
Ancaman ;
1. Adanya industri yang lebih besar yang menggunakan bahan dasar
yangsamadapat mengganggu produksi industri kecil, dikarenakan bahan dasar akan lebih banyak mengalir ke industri yang lebih besar, sehingga
industri kecil akan kesusahan dalam mencari bahan dasar dengan harga yang sepantasnya.
2. Datangnya sistem ekonomi baru pada saat Masyarakat Ekonomi Asean
MEA nantinya akan menyebabkan banyaknya beredar makanan ringan sejenis yang akan menjadi pesaing berat makanan ringan khas dari daerah.
3. Tarif dasar listrik dan harga bahan bakar minyak yang terus mengalami
kenaikan akan mengancam kegiatan produksi skala kecil. Perangkat analisa data yang digunakan adalah Matriks Evaluasi Faktor
Internal, Matriks Evaluasi Faktor Eksternal, diagram SWOT dan Matriks SWOT.
Universitas Sumatera Utara
40 1.
Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal. Hasil identifikasi faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan
dan kelemahan, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel Matriks Evaluasi Faktor Internal EFI untuk diberi skor: bobot xrating. Skor
faktor-faktor kunci internal merupakan kekuatan dan yang merupakan kelemahan masing-masing dijumlah dan kemudian diperbandingkan.
Sedangkan hasil identifikasi faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman, pembobotan, dan rating dipindahkan ke tabel
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE untuk diberi skor: bobot xrating. Skor faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan yang
merupakan ancaman masing-masing dijumlah dan kemudian
diperbandingkan.
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 3.5 Matriks Evaluasi Faktor Internal EFI dan
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE Faktor-faktor
Strategi Internal Bobot
Rating Bobot x
rating Komentar
Kekuatan Strength 1.
... 10.
Total Kelemahan Weakness
1. ...
10. Total
Selisih kekuatan – kelemahan
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Bobot Rating
Bobot x rating
Komentar
Peluang Opportunity 1.
... 10.
Total Ancaman Threat
1. ...
10. Total
Selisih Peluang – Ancaman
Sumber : Rangkuti:2014
Tahap-tahap penentuan peubah-peubah internal dan eksternal dalam matriks EFI dan EFE menurut Rangkuti2014 adalah:
1. Menentukan apa-apa saja faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta apa saja faktor-faktor strategis eksternal
yang menjadi peluang dan ancaman. kolom 1
Universitas Sumatera Utara
42 2. Hitung rating pada matriks EFI dan EFE untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, untuk mengidentifikasi kekuatan utama, kelemahan utama,
peluang dan ancaman beserta nilai pengaruhnya. kolom 3 3. Beri bobot untuk setiap faktor dengan menggunakan skala 1,2, dan 3.
Pemberian nilai skala dilakukan pada perbandingan berpasangan antar 2 faktor secara relatif berdasarkan kepentingan dan pengaruh terhadap
perkembanganIndustri Kecil Keripik di Kota Binjai. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:
1 = jika indicator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal.
2 = jika indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator vertikal.
3 = jika indikator horizontal lebih penting dari pada vertikal.
Tabel 3.6 Matriks Faktor Internal dan Eksternal
No. Faktor Internal 1
2 3
1. Tenaga Kerja
2. Modal
3. Spesialisasi Kerja
…. 6.
Sumber : Rangkuti:2014
4. Setelah semua faktor-faktor kunci internal diberi nilai rating, nilai tersebut dijumlah, dan bobot untuk suatu faktor kunci internal adalah
nilai skala yang diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai
Universitas Sumatera Utara
43 skala semua faktor. Dan apabila semua bobot faktor-faktor kunci
internal dijumlahkan, akan diperoleh nilai 1. 5. Kalikan bobot yang terdapat pada kolom 2 dengan rating pada kolom
3, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4 outstanding sampai dengan 0 poor. 6. Menjumlahkan seluruh hasil perkalian dari bobot dan rating untuk
mendapatkan total dari skor pembobotan. a
Diagram SWOT Diagram SWOT adalah perpaduan antara perbandingan kekuatan dan
kelemahan pada garis horizontal dengan perbandingan peluang dan ancaman pada garis vertikal. Di dalam diagram ini, kekuatan dan peluang diberi tanda
positif +, sedangkan peluang dan ancaman diberi tanda negatif -. Dengan selisih nilai kekuatan S - kelemahan W yang ditempatkan pada sumbu x, dan
selisih nilai antara peluang O - ancaman T yang ditempatkan pada sumbu y, maka ordinat x,y akan menempati salah satu sel dari diagram SWOT.
Universitas Sumatera Utara
44 Opportunity
O
Threat T
Sumber : Rangkuti 2009 diolah penulis
Gambar 3.1 Diagram SWOT
Setiap kuadran pada diagram SWOT memperlihatkan ciri yang berbeda, sehingga diperlukan strategi yang berbeda dalam penggunaannya. Diagram
SWOT yang dibuat berdasarkan nilai pengaruh unsure SWOT akan didapat rumusan bentuk strategi yang tepat.
b Matriks SWOT
Matriks SWOT digunakan untuk menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan da kelemahan yang
dimilikinya.
kuadran 4 kuadran 1
kuadran 3 kuadran 2
Strenght S Weakness S
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 3.7 Matriks Analisis SWOT
IFAS EFAS
Strenght S Kekuatan yang dimiliki.
Weakness W Kelemahan yang
dimiliki. Opportunity O
Peluang yang dapat diidentifikasi.
Gunakan semua kekuatan yang dimiliki untuk
memanfaatkan peluang yang ada.
Minimalkan semua kelemahan dengan
memanfatkan semua peluang yang ada.
Threats T Ancaman yang dapat
diidentifikasi. Gunakan semua kekuatan
untuk menghindari semua ancaman.
Minimalkan semua kelemahan dan hindari
semua ancaman.
Sumber : Rangkuti 2000 diolah penulis Keterangan :
IFAS : InternalStrategic Factors Analysis Summary EFAS : External Strategic Factors Analysis Summary
Matriks ini dapat menghasilkan 4 kemungkinan alternatif strategi yaitu SO, ST, WO, dan WT. Strategi SO adalah strategi yang dibuat dengan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi ST adalah strategi dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Strategi WO adalah strategi
yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT adalah strategi yang didasarkan
pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Rangkuti, 2014.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Umum Kota Binjai