lv b
Oral Activities Tabel 6 : Pengukuran Keaktifan Siswa Pada Aspek Oral Activities Siklus I
Keterangan BS : Baik Sekali
B : Baik C : Cukup
K : Kurang KS : Kurang Sekali
20 40
60 80
BS B
C K
KS
ORAL ACTIVITIES
Sebelum Siklus I
Gambar 5 : Grafik Oral Activities Siswa Siklus I
20 40
60 80
Sebelum Siklus I
ORAL ACTIVITIES
Sebelum Siklus I
Gambar 6 : Perbandingan Persentase Oral Activities
Data tabel 6 pada aspek Oral Activities ada peningkatan persentase indikatornya. Sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif TPS untuk indikator BS Baik
Sekali persentasenya 0, untuk indikator B Baik persentasenya 5, untuk indikator
KRITERIA PERSENTASE
SEBELUM SIKLUS I
BS B
5 20
C 22.50
52.50 K
62.50 27.50
KS 10
lvi C Cukup persentasenya 22,50, untuk indikator K Kurang persentasenya 62,50 dan
untuk indikator KS Kurang Sekali persentasenya 10. Setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif TPS pada siklus I diperoleh hasil, untuk indikator BS Baik
Sekali belum ada peningkatan, untuk indikator B Baik persentasenya 20, untuk indikator C Cukup persentasenya 52,50, untuk indikator K Kurang persentasenya
27,50 dan untuk indikator KS Kurang Sekali persentasenya berkurang menjadi 0.
c Listening Activities
Tabel 7 : Pengukuran Keaktifan Siswa Pada Aspek Listening Activities Siklus I Keterangan
BS : Baik Sekali B : Baik
C : Cukup K : Kurang
KS : Kurang Sekali
20 40
60 80
BS B
C K
KS
LISTENING ACTIVITIES
Sebelum Siklus I
Gambar 7 : Grafik Listening Activities Siswa Siklus I
KRITERIA PERSENTASE
SEBELUM SIKLUS
I BS
B 17.50
22.50 C
45 62.50
K 35
15 KS
2.50
lvii
50 100
Sebelum Siklus I
LISTENING ACTIVITIES
Sebelum Siklus I
Gambar 8 : Perbandingan Persentase Listening Activities
Data tabel 7 pada aspek ada peningkatan persentase indikatornya. Sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif TPS untuk indikator BS Baik Sekali
persentasenya 0, untuk indikator B Baik persentasenya 17,50, untuk indikator C Cukup persentasenya 45, untuk indikator K Kurang persentasenya 35 dan untuk