pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips terpadu bab 4
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri yang terdapat di wilayah Cibatu kabupaten garut berjumlah 3 sekolah, sedangkan SMP Swasta berjumlah sebanyak 16 sekolah. Dengan demikian jumlah SMP yang terdapat di wilayah Cibatu kabupaten garut berjumlah 19 sekolah. Terjadi perkembangan dalam mutu pendidikan di wilayah Cibatu kabupaten garut, perkembangan tersebut dapat terlihat dari angka partisipasi sekolah, angka kelulusan dan melanjutkan sekolah. Berikut ini merupakan gambarannya dalam bentuk tabel:
Tabel 4.1
Angka Kelulusan dan Melanjutkan Sekolah
1999 2000 2001 2002 2003
SD, MI, PLS 94.62 94.97 95,46 95.8 95.94
SLTP, MTs, PLS 72.31 74.49 80.85 83.4 84.51
SLTA, MA, PLS 36.19 37.54 33.93 39.85 40.22
Sumber : www. garut,go.id
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa secara umum terjadi peningkatan dalam mutu pendidikan di wilayah Cibatu kabupaten garut dalam setiap tahunnya. Baik dalam angka partisipasi sekolah maupun angka kelulusan dan melanjutkan.
(2)
4.1.2 Gambaran Umum Responden
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 306 peserta didik, dari populasi 1204 peserta didik di kelas VIII di SMP Negeri yang terdapat diwilayah Cibatu Kabupaten Garut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.2
Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 164 54
Perempuan 142 46
Jumlah 306 100
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa respondenyang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 164 orang (54%), sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 142 orang (46%). Dengan demikian responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari responden yang berjenis kelamin perempuan.
Berikutnya dapat dilihat penggolongan responden berdasarkan usia pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Usia Responden
Usia Jumlah Persentase
13 tahun 46 15,1
14 tahun 203 66.3
15 tahun 57 18.6
Jumlah 306 100
(3)
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa 66,3% responden berusia 14 tahun, 18,6% responden berusia 15 tahun dan sebagian kecil 15,1% responden berusia 13 tahun.
4.1.3 Gambaran Variabel Penelitian
4.1.3.1 Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. Dibawah ini merupakan gambaran dari skor motivasi belajar yang dimiliki oleh responden:
Tabel 4.4
Skor Motivasi Belajar Peserta Didik No Motivasi Belajar Selalu Sering
Kadang-kadang Hampirtidak Pernah
Tidak Pernah
F % F % F % F % F %
1 Meluangkan waktu untuk belajar
100 32.7 83 27.1 118 38.6 5 1.6 0 0.0 2 Mempersiapkan terlebih
dahulu perlengkapan dan kebutuhan utuk belajar di sekolah
188 61.4 79 25.8 35 11.4 2 0.7 2 0.7
3 Mengerjakan pekerjaan
rumah(PR) di rumah 59 19.3 109 35.6 130 42.5 7 2.3 1 0.8 4 Mengerjakan pekerjaan
rumah (PR) individu 55 18.0 103 33.7 137 14.8 8 2.6 3 1.0 5 Mengerjakan pekerjaan
rumah (PR) secara kelompok
24 7.8 69 22.5 194 63.2 11 3.6 9 2.9 6 Melakukan perencanaan
terlebih dahulu untuk mencapai suatu tujuuan tertentu
142 46.4 85 27.8 73 23.9 4 1.3 2 0.7
7 Berfikir tentang masa depan
183 59.8 96 31.4 23 7.5 3 1.0 1 0.3 8 Berkonsentrasi dalam
mengikuti pelajaran ekonomi di sekolah
95 31.0 97 31.7 111 36.3 2 0.7 1 0.3 9 Mengikuti pelajaran
ekonomi di sekolah sampai selesai
248 81.0 34 11.1 16 5.2 4 1.3 4 1.3 10 Mengikuti bimbingan 43 14.1 56 18.3 144 47.1 34 11.1 29 9.5
(4)
belajar di sekolah maupun di luar sekolah
11 Belajar bersama di rimah
teman 14 4.6 41 13.4 208 68.0 35 11.4 8 2.6 12 Bertanya pada guru,
teman atau orang tua tentang materi pelajaran ekonomi yang kurang di mengerti
51 16.7 79 25.8 158 51.6 14 4.6 4 1.3
13 Mencari sumber lain selain dari buku ekonomi untuk memecahkan malah dalam memepelajari ekonomi
28 9.2 41 13.4 171 55.9 54 17.6 12 3.9
14 Mendapatkan
penghargaan dari teman atas nilai ekonomi yang diperoleh
9 2.9 7 2.3 52 17.0 93 30.4 14 5 47.4 15 Mendapatkan
penghargaan dari teman atas nilai ekonomi yang di peroleh
2 0.7 8 2.6 72 23.5 74 24.2 15 0 49.0 16 Mendapatkan
penghargaan dari orang tua atas nilai ekonomi yang diperoleh
14 4.6 16 5.2 92 30.1 61 19.9 12 3 40.2 17 Antusias dalam mengikuti
pelajaran ekonomi di sekolah
66 21.6 88 28.8 138 45.1 10 3.3 4 1.3 18 Mengerjakan tugas
ekonomi dengan sungguh-sungguh
94 30.7 103 33.7 106 34.6 3 1.0 0 0.0
Jumlah 462.
4 390.2 646.1 138.6 162.7
Rata-rata 25.7 21.7 35.9 7.1 9.0
Sumber:Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki waktu luang untuk belajar setiap hari sebesar 38.6%, sedangkan responden yang selalu mempersiapkan perlengkapan untuk belajar disekolah sebesar 61.4% Dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya, sebagian besar dari responden menjawab kadang – kadang, dalam arti mereka biasa melakukan pekerjaan rumah di rumah maupun di sekolah, baik secara individu maupun secara kelompok. Sebagiaan besar responden selalu melakukan perencanaan
(5)
terlebih dahulu sebelum melakukan suatu tindakan tertentu dan selalu berfikir tentang masa depan mereka. Para responden secara umum menjawab kadang – kadang untuk berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS di sekolah, namun sebesar 81% mereka selalu mengikuti pelajaran IPS sampai dengan selesai. Kurang lebih 50 % responden mengikuti bimbingan belajar dan belajar bersama teman serta bertanya pada guru, orang tua, maupun teman jika terdapat materi pelajaran yang kurang dipahami , selain itu juga mereka mencari sumber lain dari selain buku pelajaraan. Sebagiaan besar responden tidak pernah mendapatkan penghargaan baik dari teman, maupun orang tua atas perolehan nilai atau prestasi dalam mata pelajaran ekonomi dan sebesar 34.6 % mereka bersungguh – sungguh dalam melaksanakan tugas yang di berikan oleh guru berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi. Sedangkan untuk mengetahui gambaran umum tentang variabel motivasi belajar peserta didik berdasarkan distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Gambaran Umum Motivasi Belajar Peserta Didik
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
70 – 83 Tinggi 48 16%
55 – 69 Sedang 227 74%
40 – 54 rendah 31 10%
JUMLAH 306 100%
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa secara umum motivasibelajar peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Wilayah
(6)
Cibatu Kabupaten Garut secara mayoritas berada pada tingkat sedang, yaitu sebesar 74% dengan jumlah responden sebanyak 227.
4.1.3.2 Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Berikut ini merupakan gambaran dari skor motivasi belajar yang dimiliki oleh responden.
Tabel 4.6
Skor Lingkungan Keluarga Peserta Didik
N
o Motivasi Belajar Selalu Sering Kadang-kadang Hampirtidak
Pernah
Tidak Pernah
F % F % F % F % F %
1 Orang tua memberikan waktu luang untuk berbincang tentang pendidikan
107 35.0 110 35.9 78 25.5 9 2.9 2 0.7
2 Orang tua membantu belajar dirumah
38 12.4 50 16.3 176 57.5 27 8.8 15 4.9
3 Orang tua berkonsultasi dengan guru atau pihak sekolah tentang perkembangan yang telah dicapai oleh kamu
21 6.9 19 6.2 142 46.4 68 22.2 56 18.3
4 Orang tua mendukung cita-cita dan harapan kamu di masa yang akan datang
266 86.9 23 7.5 12 3.9 2 0.7 3 1.4
5 Orang tua memeberikan uang saku pada kamu dengan penuh perhitungan
155 50.7 51 16.7 52 17.0 8 2.6 40 13.1
6 Orang tua memberikan saran tentang pendidikan dan masa depan kamu
215 70.3 68 22.2 18 5.9 3 1.0 2 0.7
7 Orang tua mengijinkan kamu untuk mengikuti les sesuai dengan minat yang kamu miliki
169 55.2 74 24.4 47 15.4 8 2.6 8 2.6
8 Melihat orang tua berselisih paham atau bertengkar
10 3.3 26 8.5 125 41.0 57 18.7 87 28.5
9 Mendengar orang tua akan bercerai
18 5.9 7 2.3 21 6.9 27 8.8 233 76.1
10 Orang tua mengetahui dan mengenal teman dalam pergaulan mu
150 49.0 87 28.4 57 18.6 8 2.6 4 1.3
11 Orang tua mengetahui tempat yang biasa kamu dan teman – teman kamu kunjungi
106 34.6 70 22.9 94 30.7 16 5.2 20 6.5
12 Orang tua memebelikanmu buku pelajaran dan kebutuhan belajar lain nya
205 67.0 58 19.0 30 9.8 5 1.6 8 2.6
13 Orang tua mendaftarkan kamu ketempat les/ tempat untuk bimbingan belajar
(7)
14 Orang tua dan anggota keluaega lain nya pergi untuk tamasya
20 6.5 55 18.0 213 69.6 12 3.9 6 2.0
15 Orang tua dan anggota keluarga lain nya pergi untuk makan bersama di luar rumah
29 9.5 39 12.7 187 61.1 33 10.8 18 5.9
16 Orang tua memeberikan kasih sayang yang sama pada anak-anak nya
255 83.3 28 9.2 17 5.6 2 0.7 4 1.3
17 Orang tua memeberiakan uang saku sesuai dengan kebutuhan anak
237 77.5 34 11.1 28 9.2 5 1.6 2 0.7
18 Anggota keluarga
memberikan dukungan untuk belajar dan tidak memainkan musik,radio atau tape dengan suara yang keras
109 35.6 90 29.4 86 28.1 10 3.3 11 3.6
19 Merapikan kembali barang-barang yang telah dipakai dalam kegiatan belajar ketempat semula
159 52.0 82 26.8 59 19.3 5 1.6 1 0.3
20 Menghormati ada nya perbedaan pendapat
170 55.6 101 33.0 33 10.8 1 0.3 1 0.3
21 Menghargai kebiasaan dan perilaku yang berbeda tiap anggota keluarga
166 54.2 103 33.7 37 12.1 0 0.0 0 0.0
22 Musyawarah jalan untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga
154 50.3 81 26.5 61 19.9 5 1.6 5 1.6
Jumlah 912. 1 424. 9 550. 1 121. 3 191. 6
Rata-rata 41.5 19.3 25.0 5.5 8.7
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa orang tua responden selalu memberikan saran tentang pendidikan dan masa depan serta sering berbincang tentang pendidikan responden dan para orang tua tidak pilih kasih kepada anak-anaknya. Selain itu, para orang tua responden pun mengetahui teman dan tempat pergaulan anak-anaknya, kemudian anggota keluarga lainnya memberikan dukungan pada responden untuk belajar dirumah. Sedangkan untuk mengetahui gambaran umum tentang variabel lingkungan keluarga peserta didik berdasarkan distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
(8)
Tabel 4.7
Gambaran Umum Lingkungan Keluarga Peserta Didik
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
90 - 103 Tinggi 64 21%
75 – 89 Sedang 212 69%
60 – 74 rendah 30 10%
JUMLAH 306 100%
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel tersebut siatas dapat diketahui bahwa secara umum lingkungan keluarga peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Wilayah Cibatu Kabupaten Garut secara mayoritas berada pada tingkat sedang, yaitu sebesar 69% dengan jumlah responden sebanyak 212.
4.1.3.3 Prestasi Belajar
Prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dapt dilihat dari hasil Ulangan Umun. Berikut ini merupakan nilai IPS dari hasil Ulangan Umum yang diperoleh responden dalam penelitian ini:
Tabel 4.8 Nilai Prestasi Belajar
No Nilai F %
1 0 – 49 8 3
2 50 – 59 25 8
3 60 – 69 95 32
4 70 – 79 133 44
5 80 – 100 41 13
306
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan data tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa dari 306 responden yang mewakili peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Wilayah Cibatu Kabupaten Garut, mayoritas responden mendapat nilai Ulangan Umum diantara
(9)
70 – 79 yaitu 133 peserta didik atau sebesar 44%, nilai terendah yang diperolehresponden yaitu 0 – 49 sebanyak 8 peserta didik atau sebesar 3%, sedangkan angka tertinggi yang diperoleh responden yaitu berkisar antara 80 – 100 sebanyak 41 peserta didik atau sebesar 13%.
Secara keseluruhan jika dilihat dari nilai Ulangan Umum yang diperoleh responden pada mata pelajaran IPS sudah cukup baik. Hal tersebut dikarenakan rata-rata nilai Ulangan Umum pada mata pelajaran IPS yang diperoleh peserta didik masih termasuk kedalam nilai standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu minimal 65 – 70, tergantung pada pihak sekolah yang menetapkan.
4.1.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Hasil penelitian untuk mencari model regresi liniert yang menyatakan pengaruh variabel motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) terhadap variabel prestasi belajar (Y) dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Uji Regresi
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Sedangkan untuk mengetahui koefisien korelasi atau keeratan hubungan dan koefisien determinasi antara variabel bebas dan terikat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
(10)
Rekapitulasi Hasil Uji Determinasi
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Nilai R2 sebesar 0,095 menunjukan bahwa kedua variabel bebas berpengaruh sebesar 9,5% terhadap variabel terikat, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 90,5%. Dengan kata lain, hal ini berarti besarnya sumbangan variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel Y adalah 9,5%.
Untuk menguji signifikasi model regresi secara simultan dilakukan Uji F, dimana Uji F ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara keseluruhan dan bersama-sama, untuk melihat apakah variabel bebas secara keseluruhan dan bersama-sama, untuk melihat apakah variabel bebas secara keseluruhan mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Kriteria pengujian nilai F adalah jika F hitung > F tabel dengan taraf keyakinan 95% maka Ho ditolak yang berarti
bahwa ada pengaruh secara serempak atau bersama-sama dari keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika F hitung < F tabel maka Ho
tidak dapat ditolak yang berarti bahwa tidak ada pengaruh secara serempak atau bersama-sama dari keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.11
Tabel ANOVA
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Uji hipotesis melalui uji F diperoleh dari tabel anova. Pada tabel anova tersebut diatas menunjukan bahwa hasi F tes sebesar 15,876 dengan tingkat signifikasi
(11)
0,000. Uji hipotesis dapat diperoleh dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hipotesis
Ho : tidak dapat pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Ha : terdapat pengaruh X1 dan X2 terhadap Y 2. Ketentuan
F hitung < F tabel (Ho diterima, Ha ditolak) F hitung > F tabel (Ho ditolak, Ha diterima)
3. Kesimpulan : dari tabel F dengan a 0,05 diperoleh F tabel sebesar 3,026. Untuk memperoleh F tabel dapat melalui program microscofe excel 2003, dengan cara = finv(0.05,2,303). Mengingat nilai F hitung 15,876 > F tabel 3,026 maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berartivariabel bebas (X1 dan X2) berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Dari penjelasan tersebut diatas dapat diketahui hasil Uji hipotesis secara parsial (uji t) untuk setiap variabel. Dalam pengujian hipotesis melalui uji t ini, tingkat kesalahan yang digunakan peneliti yaitu sebesar 5% atau 0,05 pada taraf signifikan sebesar 95%. Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikasi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat.
(1)
Cibatu Kabupaten Garut secara mayoritas berada pada tingkat sedang, yaitu sebesar 74% dengan jumlah responden sebanyak 227.
4.1.3.2 Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Berikut ini merupakan gambaran dari skor motivasi belajar yang dimiliki oleh responden.
Tabel 4.6
Skor Lingkungan Keluarga Peserta Didik N
o Motivasi Belajar Selalu Sering Kadang-kadang Hampirtidak Pernah
Tidak Pernah
F % F % F % F % F %
1 Orang tua memberikan waktu luang untuk berbincang tentang pendidikan
107 35.0 110 35.9 78 25.5 9 2.9 2 0.7 2 Orang tua membantu belajar
dirumah
38 12.4 50 16.3 176 57.5 27 8.8 15 4.9 3 Orang tua berkonsultasi
dengan guru atau pihak sekolah tentang perkembangan yang telah dicapai oleh kamu
21 6.9 19 6.2 142 46.4 68 22.2 56 18.3
4 Orang tua mendukung cita-cita dan harapan kamu di masa yang akan datang
266 86.9 23 7.5 12 3.9 2 0.7 3 1.4 5 Orang tua memeberikan
uang saku pada kamu dengan penuh perhitungan
155 50.7 51 16.7 52 17.0 8 2.6 40 13.1 6 Orang tua memberikan saran
tentang pendidikan dan masa depan kamu
215 70.3 68 22.2 18 5.9 3 1.0 2 0.7 7 Orang tua mengijinkan kamu
untuk mengikuti les sesuai dengan minat yang kamu miliki
169 55.2 74 24.4 47 15.4 8 2.6 8 2.6
8 Melihat orang tua berselisih paham atau bertengkar
10 3.3 26 8.5 125 41.0 57 18.7 87 28.5 9 Mendengar orang tua akan
bercerai
18 5.9 7 2.3 21 6.9 27 8.8 233 76.1 10 Orang tua mengetahui dan
mengenal teman dalam pergaulan mu
150 49.0 87 28.4 57 18.6 8 2.6 4 1.3 11 Orang tua mengetahui tempat
yang biasa kamu dan teman – teman kamu kunjungi
106 34.6 70 22.9 94 30.7 16 5.2 20 6.5 12 Orang tua memebelikanmu
buku pelajaran dan kebutuhan belajar lain nya
205 67.0 58 19.0 30 9.8 5 1.6 8 2.6 13 Orang tua mendaftarkan
kamu ketempat les/ tempat untuk bimbingan belajar
(2)
14 Orang tua dan anggota keluaega lain nya pergi untuk tamasya
20 6.5 55 18.0 213 69.6 12 3.9 6 2.0 15 Orang tua dan anggota
keluarga lain nya pergi untuk makan bersama di luar rumah
29 9.5 39 12.7 187 61.1 33 10.8 18 5.9 16 Orang tua memeberikan
kasih sayang yang sama pada anak-anak nya
255 83.3 28 9.2 17 5.6 2 0.7 4 1.3 17 Orang tua memeberiakan
uang saku sesuai dengan kebutuhan anak
237 77.5 34 11.1 28 9.2 5 1.6 2 0.7 18 Anggota keluarga
memberikan dukungan untuk belajar dan tidak memainkan musik,radio atau tape dengan suara yang keras
109 35.6 90 29.4 86 28.1 10 3.3 11 3.6
19 Merapikan kembali barang-barang yang telah dipakai dalam kegiatan belajar ketempat semula
159 52.0 82 26.8 59 19.3 5 1.6 1 0.3
20 Menghormati ada nya perbedaan pendapat
170 55.6 101 33.0 33 10.8 1 0.3 1 0.3 21 Menghargai kebiasaan dan
perilaku yang berbeda tiap anggota keluarga
166 54.2 103 33.7 37 12.1 0 0.0 0 0.0 22 Musyawarah jalan untuk
menyelesaikan masalah dalam keluarga
154 50.3 81 26.5 61 19.9 5 1.6 5 1.6
Jumlah 912. 1 424. 9 550. 1 121. 3 191. 6
Rata-rata 41.5 19.3 25.0 5.5 8.7
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa orang tua responden selalu memberikan saran tentang pendidikan dan masa depan serta sering berbincang tentang pendidikan responden dan para orang tua tidak pilih kasih kepada anak-anaknya. Selain itu, para orang tua responden pun mengetahui teman dan tempat pergaulan anak-anaknya, kemudian anggota keluarga lainnya memberikan dukungan pada responden untuk belajar dirumah. Sedangkan untuk mengetahui gambaran umum tentang variabel lingkungan keluarga peserta didik berdasarkan distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
(3)
Tabel 4.7
Gambaran Umum Lingkungan Keluarga Peserta Didik
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
90 - 103 Tinggi 64 21%
75 – 89 Sedang 212 69%
60 – 74 rendah 30 10%
JUMLAH 306 100%
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel tersebut siatas dapat diketahui bahwa secara umum lingkungan keluarga peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Wilayah Cibatu Kabupaten Garut secara mayoritas berada pada tingkat sedang, yaitu sebesar 69% dengan jumlah responden sebanyak 212.
4.1.3.3 Prestasi Belajar
Prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dapt dilihat dari hasil Ulangan Umun. Berikut ini merupakan nilai IPS dari hasil Ulangan Umum yang diperoleh responden dalam penelitian ini:
Tabel 4.8 Nilai Prestasi Belajar
No Nilai F %
1 0 – 49 8 3
2 50 – 59 25 8
3 60 – 69 95 32
4 70 – 79 133 44
5 80 – 100 41 13
306 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)
Berdasarkan data tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa dari 306 responden yang mewakili peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Wilayah Cibatu Kabupaten Garut, mayoritas responden mendapat nilai Ulangan Umum diantara
(4)
70 – 79 yaitu 133 peserta didik atau sebesar 44%, nilai terendah yang diperolehresponden yaitu 0 – 49 sebanyak 8 peserta didik atau sebesar 3%, sedangkan angka tertinggi yang diperoleh responden yaitu berkisar antara 80 – 100 sebanyak 41 peserta didik atau sebesar 13%.
Secara keseluruhan jika dilihat dari nilai Ulangan Umum yang diperoleh responden pada mata pelajaran IPS sudah cukup baik. Hal tersebut dikarenakan rata-rata nilai Ulangan Umum pada mata pelajaran IPS yang diperoleh peserta didik masih termasuk kedalam nilai standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu minimal 65 – 70, tergantung pada pihak sekolah yang menetapkan.
4.1.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Hasil penelitian untuk mencari model regresi liniert yang menyatakan pengaruh variabel motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) terhadap variabel prestasi belajar (Y) dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Uji Regresi
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Sedangkan untuk mengetahui koefisien korelasi atau keeratan hubungan dan koefisien determinasi antara variabel bebas dan terikat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
(5)
Rekapitulasi Hasil Uji Determinasi Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Nilai R2 sebesar 0,095 menunjukan bahwa kedua variabel bebas berpengaruh sebesar 9,5% terhadap variabel terikat, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 90,5%. Dengan kata lain, hal ini berarti besarnya sumbangan variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel Y adalah 9,5%.
Untuk menguji signifikasi model regresi secara simultan dilakukan Uji F, dimana Uji F ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara keseluruhan dan bersama-sama, untuk melihat apakah variabel bebas secara keseluruhan dan bersama-sama, untuk melihat apakah variabel bebas secara keseluruhan mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Kriteria pengujian nilai F adalah jika F hitung > F tabel dengan taraf keyakinan 95% maka Ho ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh secara serempak atau bersama-sama dari keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika F hitung < F tabel maka Ho tidak dapat ditolak yang berarti bahwa tidak ada pengaruh secara serempak atau bersama-sama dari keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.11
Tabel ANOVA
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Uji hipotesis melalui uji F diperoleh dari tabel anova. Pada tabel anova tersebut diatas menunjukan bahwa hasi F tes sebesar 15,876 dengan tingkat signifikasi
(6)
0,000. Uji hipotesis dapat diperoleh dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hipotesis
Ho : tidak dapat pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Ha : terdapat pengaruh X1 dan X2 terhadap Y 2. Ketentuan
F hitung < F tabel (Ho diterima, Ha ditolak) F hitung > F tabel (Ho ditolak, Ha diterima)
3. Kesimpulan : dari tabel F dengan a 0,05 diperoleh F tabel sebesar 3,026. Untuk memperoleh F tabel dapat melalui program microscofe excel 2003, dengan cara = finv(0.05,2,303). Mengingat nilai F hitung 15,876 > F tabel 3,026 maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berartivariabel bebas (X1 dan X2) berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Dari penjelasan tersebut diatas dapat diketahui hasil Uji hipotesis secara parsial (uji t) untuk setiap variabel. Dalam pengujian hipotesis melalui uji t ini, tingkat kesalahan yang digunakan peneliti yaitu sebesar 5% atau 0,05 pada taraf signifikan sebesar 95%. Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikasi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat.