penting antara dukungan dukungan sosial dengan stres kerja bagi para pekerja pabrik.
Beranjak pendapat para ahli-ahli di atas, maka dapat disimpulkan sumber stres, baik sumber yang berasal dar internal maupun eksternal pada pekerja dapat
mengakibatkan stres kerja bagi pekerja, namun tinggi rendahnya stres kerja bergantung pada perbedaan individual seperti pengalaman kerja dan kepribadian atau
perbedaan individual individual differences yang dapat mempengaruhi stres kerja meliputi persepsi, pengalaman bekerja, dukungan sosial, locus of control,
permusuhan hostility isu keluarga, status ekonomi, masalah dan karakteristik kepribadian kepribadian tipe A, ketabahan, ketersedian dukungan sosial dan
perubahan atau peristiwa dalam hidup.
B. Strategi Koping
1. Definisi Strategi Koping
Strategi koping adalah strategi atau teknik yang digunakan dalam koping yang telah dikembangkan oleh individu dari pengalamannya sebagai upaya mengatasi stres
yang dialami Rice, 1999. Senada dengan Rice, Taylor 2006 mengatakan bahwa strategi koping adalah usaha khusus yang memiliki kecenderungan umum untuk
mengatasi stres dalam situasi yang menekan. Dalam memahami strategi koping maka perlu pemahaman mengenai koping terlebih dahulu. Webster dalam Taylor, 2006
mengartikan kata koping, yaitu “to cope with” secara harafiah berarti “untuk
commit to users
melawan musuh atau berjuang menghadapinya”, atau untuk menghadapi musuh dengan sukses. To cope with juga berarti mencocokkan dengan sesuatu atau
seseorang yang mengancam. Menurut Lazarus dan Folkman dalam Taylor, 2006 koping merupakan proses mengatur tuntutan eksternal atau internal yang dinilai
melebihi sumber-sumber seseorang. Lazarus menambahkan bahwa koping terdiri dari usaha, baik berorientasi pada tindakan dan intrapsikis, untuk mengatur yaitu
menguasai, bertoleransi, mengurangi, memperkecil tuntutan lingkungan dan internal serta konflik yang terjadi diantaranya.
Taylor 2006 kemudian menemukan definisi koping dan membaginya menjadi dua aspek penting. Aspek yang pertama menyebutkan bahwa koping merupakan
transaksi antara seseorang yang memiliki seperangkat sumber-sumber, nilai-nilai, komitmen dengan suatu lingkungan tertentu yang memiliki sumber, tuntutan, dan
tekanan stresor. Aspek yang kedua adalah ‘kebebasannya’. Kebebasannya mengarahkan banyak tindakan dan reaksi pada situasi yang menekan. Reaksi
emosional, termasuk amarah, dan depresi dapat dianggap bagian dari proses koping, sama seperti tindakan-tindakan yang secara sukarela dilakukan untuk menangani
peristiwa yang menekan. Lazarus dan Launier dalam Taylor, 2006 menambahkan bahwa usaha koping diperantarai oleh sumber-sumber yang dimiliki individu sendiri.
Definisi lain mengenai koping dikemukakan oleh Kenneth Matheny dan rekannya dalam Taylor, 2006 menyebutkan definisi koping sebagai segala bentuk
commit to users
usaha, sehat atau tidak sehat, sadar atau tidak sadar, untuk mencegah, menghilangkan atau melemahkan stressor atau mentoleransi efek dari stres walaupun hanya sedikit.
Dari definisi oleh para ahli di atas, maka penulis dalam menemukan kesimpulan bahwa pada penelitian ini strategi koping didefinisikan sebagai teknik dan strategi
dalam usaha yang dilakukan manusia baik kognitif dan behavioral, secara sadar dan tidak dengan tujuan menghilangkan, mengurangi atau mentoleransi situasi yang
menekan dan efek yang ditimbulkan.
2. Tipe Strategi Koping dan Bentuk Perilakunya