Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Kajian Pustaka

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah perkembangan berdirinya Yayasan Perguruan Al-Islam di Surakarta pada era reformasi 1998-2015? 2. Faktor-faktor penghambat dan pendukung yang mempengaruhi perkembangan Yayasan Perguruan Al-Islam di Surakarta pada era reformasi 1998-2015?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan utama penelitian ini adalah: Penelitian sejarah perkembangan Yayasan Perguruan Al-Islam di Surakarta sangat menarik untuk dikaji. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah dan perkembangan didirikannya Yayasan Perguruan Al-Islam di Surakarta, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Yayasan Perguruan Al-Islam pada era reformasi sampai tahun 2015. 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. Secara Teoritis Memberikan masukan yang positif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas Yayasan Perguruan Al-Islam sehinga dapat mencapai tujuan yang dicita-citakan yaitu membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, mengembangkan kemampuan intelektual, akal, fikir dan daya nalar yang bertanggung jawab serta membangun kehidupan sosial yang beradab dan berakhlak atas dasar persaudaraan dan persahabatan agar menjadi rahmat bagi seluruh alam. b. Secara Praktis Memberikan tambahan pengetahuan baik bagi Yayasan maupun masyarakat tentang pentingnya mengembangkan lembaga pendidikan yang bernuansa Islami.

D. Kajian Pustaka

Telaah pustaka adalah kajian hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan. Fungsi telaah pustaka adalah mengemukakan secara sistematis hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Iis Setiani UMS, 2011 dengan judul Profil SMP Al-Islam 1 Surakarta: Studi Filosofis Tentang Visi, Misi dan Tujuannya, menyimpulkan bahwa kesamaan hakikat pendidikan menurut SMP 1 Al-Islam Surakarta dengan penelitian menurut para tokoh filsafat pendidikan adalah keduanya menegaskan pemberdayaan pendidikan merupakan pemberdayaan atau aktualisasi potensi- potensi manusia dalam membentuk ketaqwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan amanah-amanah-Nya. 17 Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang kami ungkapkan terletak pada pendekatan yang digunakan, Iis 17 Iis Setiani, Profil SMP Al-Islam 1 Surakarta: Studi Filosofis Tentang Visi, Misi dan Tujuannya, UMS: Skripsi, 2011 Setiani menggunakan pendekatan filosofis, sedangkan kami menggunakan pendekatan sejarah. Selain itu, objek penelitian Iis Setiani hanya terfokus pada SMP 1 Al-Islam saja, sedangkan kami seluruh lembaga di Yayasan Al-Islam di Surakarta. Balai Penelitian Aliran Kerohanian Keagamaan BALITABANG Semarang, 1983 yang berjudulPotensi Lembaga Sosial Keagamaan Seri – IV Al-Islam. Penelitian ini mengungkapkan tentnag Al-Islam dari aspek potensi sosial keagamaan. Penelitian tersebut bersifat penjajakan untuk memetakan potensi organisasi berupa struktur kelembagaan Al-Islam dan unit-unit pendukungnya, potensi usaha yang meliputi dakwah dan pendidikan, dan potensi kekayaan organisasi. Penelitian ini juga mengungkapkan sejarah dan pemahaman keagamaan Al-Islam. 18 Perbedaan dengan penelitian terletak pada tahun penelitian, BALITABANG terfokufos pada tahun 1983 saja, sedangkan kami pada era reformasi sampai tahun 2015. Penelitian lainnya adalahSulthan M Nashier UGM, 1992 yang berjudul Negara, Ulama dan Gerakan Pembaharuan Islam: Latar Belakang Munculnya Gerakan Al-Islam di Surakarta Tahun 1926-1930. Penelitian ini menitik beratkan pada pelacakan sejarah sosio-politik yang melatarbelakangi munculnya gerakan Al-Islam di Surakarta. Pendekatan yang dipilih Nashier membatasi kajiannya pada aspek sejarah, ekonomi, sosial dan politik waktu 18 BALITABANG, Potensi Lembaga Sosial Keagamaan Seri IV Al-Islam, Semarang: Depag, 1983. itu. 19 Perbedaan dengan penelitian kami adalah pendekatan yang digunakan, M. Nashier menggunakan empat pendekatan yaitu pendekatan sejarah, ekonomi, sosial dan politik sedangkan kami hanya menggunakan pendekatan sejarah. Selain itu, materi yang dikaji pun berbeda. M. Nashier mengungkapkan latar belakang munculnya gerakan Al-Islam, sedangkan kami perkembangan Yayasan Al-Islam. Penelitian lain adalah tesis Almuntaqo Zainudin UIN Sunan Kalijaga, 2009 yang berjudul Gerakan Purifikasi Islam di Surakarta Studi Tentang Al- Islam 1928-1960. Penelitian ini menitikberatkan pada sejarah sosial sebagai upaya penelusuran terhadap peristiwa masa lalu yang mengungkap aspek-aspek sosial dari peristiwa yang dikaji, termasuk aspek sosial keagamaan, hubungan sosial, konflik kepentingan dan status sosial. Penelitian Almuntaqo tersebut minim penggalian informasi dari aspek lembaga-lembaga yang bernaung di bawah Yayasan Pergurauan Al-Islam, yang sangat menonjol adalah buah dari hasil rintisan dan manajemen kepemimpinan tokoh central yaitu KH. Imam Ghazali. 20 Perbedaan dengan penelitian yang kami lakukan terletak pada tahun pembahasannya, Almuntaqo meneliti tahun 1926-1960, sedangkan kami pada era reformasi. Aminuddin Faryabi IAIN Surakarta, 2012 dengan judul Studi tentang menejemen kepemimpinan KH. Imam Ghozali bin Hasan Ustadz dalam membangun sistem pendidikan di Madrasah Al-Islam Surakarta. Penelitian ini 19 Sultan M. Nashier,Negara, Ulama dan Gerakan Pembaharuan Islam: Latar Belakang Munculnya Gerakan Al-Islam di Surakarta Pada Tahun 1926-1930.Yogyakarta: Skripsi S1 Fakultas Sastra UGM Yogyakarta, 1992. 20 Almuntaqo Zainudin,Gerakan Purifikasi Islam di Surakarta,Yogyakarta: Tesis S2 Magister Stusi Islam Program agama dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. disimpulakn bahwa Al Ghazali dalam hal penuangan ide-ide pembaruannya di bidangpendidikan dan dakwah pada dasarnya bertujuan untuk menciptakanmasyarakat Islam yang dinamis dan mampu berpikir kritis- rasioanal. 21 Perbedaan penelitian Aminuddin dengan kami adalah materi kajiannya, Aminuddin membahas tentang kepemimpinan KH. Imam Ghazali selaku pendiri Al-Islam, sedangkan kami membahas tentang perkembangan lembaga-lembaga yang dimiliki Yayasan Al-Islam di Surakarta. kelima penelitian tersebut, baik yang dilakukan Iis Setiani,BALITABANG Semarang, Sulthan M. Nashier, Almuntaqo, maupun Aminudin Faryabi tidak didapatkan penjelasan memadai tentang aspek sejarah perkembangan Yayasan perguruan Al-Islam di Surakarta, yang menjadikan Yayasan Al-Islam sebagai lembaga pendidikan yang berkembang pada awal berdirinya.Padahal, kalau diteliti secara seksama, ternyata ia cukup concern memberikan perhatiannya terhadap dinamika dan persoalan pendidikan Islam. Selain itu, tidak ada kesamaan baik dari segi pendekatan, kajian materi maupun tahun penelitian.

E. Kerangka Teoritik