71 Frasa 3
Frasa 4
4.2.2.8 Kontur Contour
Kontur dapat diartikan alur melodi yang biasanya ditandai dengan menarik garis. Menurut Malm, ada beberapa jenis kontur Malm dalam Jonson 2000: 76.
Jenis-jenis tersebut antara lain: 1. Ascending, yaitu garis melodi yang sifatnnya naik dari nada rendah ke nada
yang lebih tinggi, seperti gambar : 2. Descending, yaitu garis melodi yang sifatnya turun dari nada yang tinggi ke
nada yang rendah, seperti gambar : 3. Pendulous, yaitu garis melodi yang sifatnya melengkung dari nada yang rendah
ke nada yang tinggi, kemudian kembali ke nada yang rendah. Begitu juga sebaliknya, seperti gambar :
4. Teracced, yaitu garis melodi yang sifatnya berjenjang seperti anak tangga dari nada yang rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian sejajar, seperti
gambar : 5. Statis, yaitu garis melodi yang sifatnya tetap atau apabila gerakan-gerakan
Universitas Sumatera Utara
72 intervalnya terbatas, seperti gambar:
Untuk lebih jelasnya, penulis akan menggambarkan bentuk kontur sesuai nada pada garis paranada.
a. Sri Mersing
Frasa 5
b. Pulau Kampai
Frasa 3
c. Tanjung Katung
Frasa 5
d. Zapin Kasih dan Budi
Frasa 2 dan 4
Universitas Sumatera Utara
73
Universitas Sumatera Utara
74
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari keseluruhan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lagu Melayu dapat dipelajari secara tradisi lisan. Dalam mempelajari lagu Melayu
juga terdapat beberapa teknik yang harus dipelajari secara tahap demi tahap oleh seseorang yang ingin mempelajari lagu Melayu. Teknik tersebut antara
lain teknik mempelajari melodi lagu, teknik mempelajari lirik lagu, teknik mempelajari rentak lagu dan teknik mempelajari cengkok dan grenek lagu.
Dalam teknik mempelajari melodi lagu hal paling utama yang harus dilakukan adalah mendengarkan lagu yang dinyanyikan penyanyi Melayu,
baik melalui berbagai jenis media penyimpanan lagu seperti kaset, CD dan DVD. Lagu Melayu juga dapat didengar dalam format lagu mp3 atau pada
media jejaring sosial seperti Youtube dan Soundcloud atau dengan meminta seorang penyanyi mennyanyikan lagu untuk dapat didengarkan. Penulis
mengamati bahwa mempelajari melodi lagu secara keseluruhan sangat penting karena jika tidak mengetahui melodi lagu tentu akan sulit menyanyikan lagu
karena penyanyi tentu tidak mengetahui harus menyanyikan melodi apa. Dalam teknik mempelajari lirik lagu ada dua teknik penting yang diamati
oleh penulis yaitu bahwa dalam menyanyikan lagu Melayu lirik lagu dapat diubah sesuai dengan konteksnya. Hal kedua adalah bahwa lagu Melayu dapat
Universitas Sumatera Utara
75 disisipkan kata-kata seperti aduhai, sayang, bang oi, nak oi, hai, lah, mak, dan
lain-lain. Selanjutnya dalam teknik mempelajari rentak lagu Melayu, rentak lagu
Melayu sebaiknya dipahami oleh penyanyi untuk mempermudah penyanyi dalam menentukan kapan lagu mulai dinyanyikan. Rentak juga membantu
penyanyi untuk mengetahui cepat lambatnya sebuah lagu tempo dan karakteristik masing-masing ritem sehingga penyanyi bukan hanya mampu
menyanyikan lagu saja tetapi juga dapat mengikuti pola pukulan gendang dan melodi dari permainan alat-alat musik pengiring menurut caranya sendiri ,
misalnya membayangkan dalam pikiran, mengikutinya dalam hati atau membuat tepukan kecil pada tangan atau kaki.
Dalam teknik mempelajari cengkok dan grenek lagu Melayu hal penting yang penulis amati dalam mempelajari cengkok dan grenek adalah bahwa
seorang penyanyi harus memahami apa karakteristik masing-masing dari cengkok dan grenek. Penempatan cengkok dan grenek dalam lagu yaitu pada
bagian lagu yang memiliki durasi panjang seperti durasi 1½, 2, 2½ dan 3 ketukan. Dalam hal ini, cengkok dan grenek dibuat seindah mungkin sesuai
rasa musikal yang dimiliki rasa seseorang yang ingin menyanyikan lagu melayu. Bagi seorang penyanyi, biasanya melodi cengkok dan grenek tersebut
dinyanyikan untuk satu suku kata yang dibawakan dalam bentuk melismatis yaitu menyanyikan satu suku kata dengan banyak nada dalam satu nafas.
Universitas Sumatera Utara
76 5.2
SARAN
Tulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik dari teknik penulisan terutama cara penyampaian informasi yang terkandung didalamnya.
Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan-perbaikan guna menyempurnakan tulisan ini. Di harapkan kepada penulis yang ingin mengidentifikasi musik
Melayu khususnya lagu Melayu untuk lebih lagi menganalisis lagu Melayu terutama teknik menyanyikannya.
Penulis juga mengharapkan kepada pelaku-pelaku seni khususnya orang Melayu untuk mencari tau lebih banyak lagi tentang tradisi Melayu, karena hal
itulah yang menjadi ciri khas orang Melayu. Kepedulian pemerintah dan orangtua untuk memperkenalkan kekayaan budaya Melayu kepada generasi
muda juga sangat diharapkan guna terus melesarikan budaya Melayu.
Universitas Sumatera Utara
13
BAB II
BIOGRAFI IBU AZLINA ZAINAL DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU
2.1 Pengertian Biografi Biografi secara sederhana dapat dikatakan riwayat hidup seseorang. Biografi
dapat berbentuk beberapa baris kalimat namun dapat juga berupa sebuah buku. Perbedaannya adalah biografi singkat hanya memaparkan fakta-fakta tentang kehidupan
seseorang dan peran pentingnya sedangkan biografi yang panjang berisi informasi- informasi penting tentang kehidupan seseorang namun dikisahkan dengan lebih lengkap
dan dituliskan dengan gaya bercerita yang baik. Melalui biografi kita akan mengetahui perjalanan hidup seseorang, tindakan serta
perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seseorang, baik yang terkenal maupun yang tidak terkenal. Biografi juga bias menceritakan tokoh sejarah
atau orang yang masih hidup. Biasanya biografi ditulis secara kronologis. Dalam penulisan biografi diperlukan bahan-bahan utama dan pendukung. Bahan-
bahan utama dapat berupa surat-surat, buku harian, atau kliping Koran. Bahan-bahan pendukung dapat berupa biografi lain dan buku-buku referensi atau sejarah.
2.2 Biografi Ibu Azlina Zainal Semua Uraian di bawah ini didapatkan oleh penulis dari hasil wawancara secara
langsung dengan Ibu Azlina Zainal serta keluarga dan kerabat beliau. Ibu Azlina Zainal lahir pada tanggal 30 Desember 1959 di Bandar Selamat.
Beliau merupakan anak ke 7 dari 13 bersaudara. Beliau menikah dengan Bapak drs. H. Muhammad Syah Said, S.E yang merupakan penyanyi dan penari Melayu serta
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
14
merupakan sekretaris Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia sejak tahun 2010. Ibu Azlina Zainal memiliki satu orang anak yang bernama Muhammad Ihsan Wawancara
penulis dengan Ibu Azlina Zainal 26 Mei 2015
2.2.1 Latar Belakang Keluarga Ibu Azlina Zainal lahir dari keluarga yang sama sekali tidak memiliki latar
belakang seni. Ibu Azlina merupakan Putri dari Bapak Zainal dan Ibu Hj. Saibatul Islamiyah Nasution. Namun sebelum menikah dengan ayah beliau, ibu beliau telah
menikah sebelumnya dan dikaruniai 5 orang anak. Ayah dan Ibu beliau merupakan pedagang di sebuah pasar tradisional. Beliau merupakan anak ke 7 dari 13 bersaudara
yaitu: 1 Khairuddin Lubis, 2 Khairiyah Lubis, 3 Khairul Amri Lubis, 4 Nasriyah Lubis, 5 Khadijah Lubis, 6 Zulkifli Zainal, 7 Azlina Zainal, 8 Zaini Zainal, 9
Zainah Zainal , 10 Zailani Zainal, 11 Zulfahri Zainal, 12 Zainab Zainal.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
15
Dari ke 13 bersaudara tersebut hanya Ibu Azlina yang menggeluti profesi sebagai penyanyi. Beliau juga tidak tau mengapa hal tersebut bias terjadi. Beliau hanya
menuturkan “mungkin sudah bakat yang Allah karuniakan untuk saya sehingga saya bias
bernyanyi sejak kecil”. Selain itu sejak kecil beliau dan saudara-saudaranya tidak pernah mendapatkan pendidikan seni. Rasa ketertarikan beliau terhadap musik lah yang membuat
beliau mau belajar dan mengembangkan bakat bernyanyi yang ada dalam dirinya. 2.2.2 Latar Belakang Pendidikan
Ibu Azlina Zainal mendapat pendidikan sekolah dasar di SD Alhidayah Bandar Selamat selama 6 tahun. Kemudian Beliau melanjutkan pendidikannya di Pendidikan
Guru Agama PGA Negri di Pancing selama 6 Tahun. PGA merupakan pendidikan akhir beliau. Beliau mengatakan bahwa Ia tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi karena faktor ekonomi sehingga beliau harus rela pendidikannya berhenti sampai di tingkat tersebut. Sejak kecil Beliau juga tidak pernah mengikuti kursus apapun.
Pada saat beliau berumur 22 tahun beliau mendapatkan pelajaran ilmu musik, olah vokal serta benyanyi lagu Melayu dari Ibu Hj. Dahlia Kasim Sinar, pimpinan LIA GRUP.
2.2.3 Latar Belakang Pengalaman Bernyanyi Ibu Azlina Zainal sejak kecil sangat suka bernyanyi. Beliau tertarik untuk
bernyanyi setelah mendengarkan lagu-lagu dari radio. Pada waktu beliau masih kecil, orangtua beliau tidak memiliki radio dan televisi. Hanya sedikit orang yang memiliki
radio dan televisi pada saat itu. Jadi beliau hanya dapat mendengarkan lagu dari radio atau televisi milik tetangga atau warga yang memiliki radio dan televisi yang dekat
dengan rumah beliau. Dari radio dan televisi beliau menghafal dan mempelajari lagu-lagu termasuk lagu Melayu dan lagu irama padang pasir. Kebetulan lingkungan tempat beliau
tinggal banyak didiami oleh suku Melayu. Hal tersebut membuat beliau dekat dengan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
16
budaya Melayu walaupun beliau bukan merupakan keturunan etnis Melayu. Namun menurut pengakuan beliau, karena kecintaan dan ketertarikan beliau terhadap Lagu
Melayu, beliau menjadi lebih mahir menyanyikan lagu Melayu dibandingkan lagu Mandailing dan lagu Aceh.
Sejak kecil beliau tidak pernah mendapatkan pendidikan musik. Beliau hanya belajar sendiri secara otodidak. Beliau senang memperhatikan,mendengar dan menghafal
lagu kemudian Beliau nyanyikan dirumah. Latar belakang agama beliau sejak kecil yaitu Islam membuat beliau sering melihat dan mengikuti kegiatan pengajian. Hal tersebut
membuat beliau menyukai dan mampu menyanyikan lagu-lagu nasyid dan lagu irama padang pasir. Karena kemampuan beliau dalam bernasyid, beliau sering diminta untuk
bernasyid di acara pengajian bahkan di radio. Selain itu, beliau juga pernah mendapatkan juara dalam perlombaan Nasyid.
Awal beliau memulai karir musik adalah ketika beliau diminta untuk bergabung dengan grup El-Surayya yang dibentuk oleh Bapak Ahmad Baki. Beliau diminta untuk
bergabung oleh Bapak Ahmad Baki setelah kemampuan beliau dalam menyanyikan lagu irama padang pasir dilihat oleh Bapak Ahmad Baki di salah satu acara di TVRI. Ibu
Azlina bergabung dengan grup tersebut selama kurang lebih 3 tahun. Rupanya, saat bernyanyi dengan Grup El-Surayya, bakat Ibu Azlina dilihat oleh seorang produser
rekaman lagu bernama Bapak Djulfan. Lalu Ibu Azlina ditawarkan untuk rekaman lagu Padang pasir. Pada saat rekaman tersebut, ibu Azlina berkenalan dengan salah seorang
penyanyi lagu Melayu yaitu Ibu Leyla Hasyim. Mereka bersama-sama bernyanyi dalam rekaman tersebut. Kaset rekaman tersebut merupakan rekaman pertama Ibu Azlina.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
17
Setelah berkenalan dengan Ibu Leyla Hasyim, proses rekaman di studio membuat mereka menjadi cukup dekat. Kedekatan mereka tersebut mendorong mereka untuk
membuat grup vocal trio. Grup tersebut beranggotakan Ibu Azlina Zainal, Ibu Leyla Hasyim dan Bapak Syaiful Amri. Karena Ibu Azlina telah memiliki grup yang baru
akhirnya beliau memutuskan untuk keluar dari Grup El-Surayya. Namun . Lalu Ibu Azlina mendengar berita di radio dan televise mengenai pemilihan Bintang Radio dan
televisi. Beliau katakana bahwa beliau tertarik untuk mengikuti perlombaan tersebut. Namun beliau merasa kurang percaya diri karena beliau tidak memiliki pakaian yang
pantas untuk mengikuti perlombaan. Kemudian beliau bercerita mengenai hal tersebut kepada Ibu Leyla Hasyim yang merupakan sahabat beliau. Ibu Leyla ternyata sangat
mendukung beliau untuk mengikuti perlombaan tersebut. Beliau dipinjamkan pakaian dan didandani oleh Ibu Leyla Hasyim. Beliau sangat terharu akan hal tersebut dan sampai
sekarang tidak bias melupakan jasa Ibu Leyla Hasyim. Namun, sebelum perlombaan dimulai para peserta dilatih terlebih dahulu oleh para pelatih sebelum peserta yang
mengikuti perlombaan bertanding. Pada saat kegiatan latihan tersebut, ternyata Ibu Azlina
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
18
diperhatikan kemampuan nya oleh Ibu Dahlia Kasim Sinar, seorang pemimpin Grup teater Melayu yang benama LIA grup. Ibu Hj. Dahlia Kasim Sinar , selaku pimpinan LIA
Grup, tertarik untuk mengajak Ibu Azlina bergabung di LIA Grup karena beliau melihat bakat yang ada dalam diri Ibu Azlina saat menjadi peserta dalam pemilihan Bintang
Radio dan Televisi Sumut dan Ibu Azlina berhasil mendapatkan juara pertama. Ibu Azlina bersedia menerima tawaran untuk dididik terlebih dahulu oleh Ibu Dahlia Kasim
Sinar. Selama bergabung di LIA grup, Ibu Azlina sering menginap di rumah Ibu Dahlia Kasim Sinar. Beliau diajarkan banyak hal mengenai teori musik, teknik vocal, lagu
Melayu , dan ketekunan untuk berlatih. Hal tersebut membuat Ibu Azlina semakin baik lagi dalam hal bernyanyi khususnya lagu Melayu. Selain pendidikan musik yang
didapatkan dari Ibu Dahlia Kasim Sinar, beliau juga mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman berharga lewat berbagai pertunjukan yang Beliau tampilkan bersama LIA
grup yang beranggotakan 5 orang penyanyi dan banyak penari. Para penyanyi di LIA grup antara lain Ibu Azlina Zainal, Vivi, Zulham Jais, Darmansyah dan Tengku Syafik.
Mereka diundang ke berbagai acara baik di dalam negri maupun di luar negri. Selama 5 tahun Ibu Azlina bergabung dengan LIA grup hingga akhirnya grup ini bubar karena Ibu
Dahlia Kasim Sinar sakit kemudian pindah ke Jakarta.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
19
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
20
Setelah LIA grup bubar akhirnya Ibu Azlina kembali bergabung dengan grup El- Surraya yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak Syamsul Bahri anak dari pimpinan
sebelumnya yaitu Bapak Ahmad Baki. El-Surraya merupakan grup terakhir yang dimasuki oleh ibu Azlina hingga akhirnya Ibu Azlina memutuskan untuk berdiri sendiri
tanpa grup hingga saat ini. Beliau mengungkapkan bahwa selama bergabung di grup-grup tersebut, disitulah beliau mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pengalaman berharga
yang dapat dijadikan beliau modal menjadi seorang penyanyi. Banyak pengalaman berharga yang tidak dapat dibeli dan didapatkan disekolah manapun. Beliau bersyukur
sekali memiliki kesempatan untuk dapat bergabung dalam grup-grup tersebut. Namun karena beliau melihat sangat sulit menemukan partner grup dank arena kesibukan
berumah tangga akhirnya beliau tidak lagi bergabung dalam grup apapun. Namun karena beliau memiliki relasi yang baik dan sudah cukup dikenal oleh beberapa kalangan
masyarakat, hingga saat ini beliau masih sering bernyanyi dalam berbagai acara atau kegiatan. Bahkan terkadang seminggu dua hingga tiga kali beliau dapat tampil pada acara
yang berbeda. Hal itu menyebabkan beliau tidak kehilangan mata pencahariannya sebagai
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
21
seorang penyanyi dan beliau juga dapat terus mengasah kemampuan beliau dalam bernyanyi.
.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN