52 refrigeran masuk ke kompresor titik A, keluar kompresor titik B
dan  keluar  kondensor  titik  C.  Hasil  pengukuran  untuk  masing- masing titik tersebut adalah:
  Titik A; P1
gage
= 40 Psi = 377,115 kPa, tekanan absolutnya adalah P1
abs
= 477,115 kPa = 0,477 MPa   Titik  B;  P2
gage
=  250  Psi  =  1825,01  kPa,  tekanan  absolutnya adalah P2
abs
= 1925,01 kPa = 1,925 MPa   Titik  C;  P3
gage
=  200  Psi  =  1480,27  kPa,  tekanan  absolutnya adalah P3
abs
= 1580,27 kPa = 1,580 MPa
4.3.2 Menghitung Coefficient of performance COPPompa Kalor
Coefficient  of  performance  COP  pompa  kalor  adalah perbandingan  antara  kalor  yang  dilepas  oleh  kondensor  dengan  kerja
energi  yang  di  konsumsi  dalam  siklus.  Dimana  energi  yang dikonsumsi pada siklus ini adalah :
1.  Energi menggerakkan kompressor; 2.  Energi menggerakkan kipas;
Coefficient of performance COP pompa kalor dihitung dari persamaan 2.5, yaitu:
Atau:
Dimana: Kalor  yang  dilepaskan  oleh  kondensor  dihitung  dengan  persamaan
2.6, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
53 Laju aliran massa udara:
Dimana: adalah density
berat jenis udara, ρ = 1,22 kgm
3
. A adalah luas penampang saluran udara, dimana:
Panjang,   = 0,6m dan Lebar,   = 0,5m
adalah kecepatan udara mengalir dalam saluran kondensor. Untuk kecepatan udara 0,27 ms diperoleh laju aliran massa udara
adalah:
Panas jenis spesifik udara: Suhu rata-rata udara keluar kondensor:
= 327,17 K Suhu rata-rata udara masuk kondensor:
= 313,31 K Kalor yang dilepaskan oleh kondensor adalah:
Energi menggerakkan kompresor dihitung dengan persamaan:
Universitas Sumatera Utara
54 Sedangkan  laju  aliran  refrigeran  dihitung  dengan  menggunakan
persamaan:
Dari  hasil  pengukuran  tekanan  refrigeran,  dengan  menggunakan tabel dan diagram refrigeran R22 DuPont Lampiran 1, diperoleh data
termodinamik refrigeran R22 seperti terlihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Data Termodinamik Refrigeran R22 DuPont
Titik T,
o
C p,
kPa h,
kJkg
1 -1,32
477 404,57
2 79,8
1925 446,966
3 41,23
1580 251,3
4
-1,32 477
251,3 Data pada tabel 4.3 diperoleh berdasarkan perhitungan dengan cara
interpolasi pada tabel R22 yang dijelaskan sebagai berikut: Tabel 4.4 Interpolasi Nilai Entalpi
p, kPa
h, kJkg
466,4 404,3
477 X
482,0 404,7
Maka nilai h1 vapour pada tekanan 477 kPa adalah 404,57 kJkg.
Universitas Sumatera Utara
55 Dengan  cara  yang  sama  diperoleh  nilai  h2  superheated  pada
tekanan  1925  kPa  adalah  446,966  kJkg,  dan  h3  liquid  pada  tekanan 1580  kPa  adalah  251,3  kJkg.  berdasarkan  siklus  kompresi  uap  ideal
nilai  h4  sama  dengan  h3  yaitu    251,3  kJkg  dimana  tekanan  h4  sama dengan h1 yaitu 477 kPa.
Selanjutnya nilai laju aliran massa refrigeran diperoleh:
Maka energi daya kompresor adalah:
Kalor yang diserap oleh evaporator sebesar:
Daya menggerakkan kipas fan diperoleh sebesar 0,105kW Maka coefficient of performance COP dari pompa kalor dengan
kecepatan udara mengalir melalui kondensor sebesar 0,27ms diperoleh:
Universitas Sumatera Utara
56 Total Performance TP diperoleh:
4.3.3 Pengukuran Temperatur dan Relative Humidity RH