AKIBAT HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PKWT DI PTPN

BAB IV AKIBAT HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PKWT DI PTPN

II KEBUN TANJUNG JATI A. Akibat Hukum bagi Buruh yang Melanggar Ketentuan Perjanjian Kerja di PTPN II Kebun Tanjung Jati Akibat hukum bagi buruh yang melanggar ketentuan kerja di PTPN II Kebun Tanjung Jati tidak diatur dalam Perjanjian Kerja Panen TBS kelapa Sawit Kebun Tanjung Jati Nomor: TJTPKP.TBST2015 tentang Syarat-Syarat Kerja Perjanjian Kerja Panen TBS Kelapa Sawit Kebun Tanjung Jati. Dalam Perjanjian tersebut hanya diatur mengenai penyelesaian perselisihan yang diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat dengan ketentuan apabila tidak tercapai kesepakatan maka penyelesaiannya akan ditempuh melalui proses mediasi di Disnakertrans Kabupaten Langkat. 94 Dengan tidak adanya pengaturan mengenai akibat hukum bagi buruh yang melanggar Perjanjian kerja maka, ketentuan hukum yang dipakai adalah Perjanjian Kerja Bersama PTPN II beserta aturan hukum di bidang Ketenagakerjaan. PKB PTPN II mengatur tata tertib kerja yang menjadi acuan bagi pekerja untuk dipatuhi oleh karyawan. Dalam tata tertib tersebut terdapat ketentuan mengenai : 95 1. Kewajiban pekerja yaitu: 94 Pasal 7 Lampiran Perjanjian Kerja Panen TBS kelapa Sawit Kebun Tanjung Jati Nomor: TJTPKP.TBST2015 tentang Syarat-Syarat Kerja Perjanjian Kerja Panen TBS Kelapa Sawit Kebun Tanjung Jati. 95 Pasal 65 PKB PTPN II. Universitas Sumatera Utara i. Mentaati ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di perusahaan. ii. Bersedia dipindahkandimutasikan dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya antar jabatan atau antar wilayah kerja. iii. Menjaga dan menyimpan rahasia jabatan dan perusahaan. iv. Mentaati ketentuan jam dan hari kerja yang berlaku di perusahaan. v. Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab dengan memperhatikan segala pedoman dan intruksi yang dikeluarkan oleh atasan. vi. Bersikap sopan santun terhadap sesame karyawan danatau menjalin kerjasama untuk menajaga kehormatan nama baik perusahaan demi kelancaran jalannya perusahaan. vii. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dalam hal sifat pekerjaannya mengharuskan demikian. viii. Menyerahkan kembali semua dokumen dan barang-barang milik perusahaan seperti rumah dinas dan aset perusahaan lainnya pada saar karyawan bersangkutan meletakkan jabatandiberhentikan atau dimutasikan. 2. Larangan karyawan yaitu: a Menyalahgunakan wewenang dan jabatannya utnuk kepentingan pribadi, keluarga ataupun orang lain yang merugikan perusahaan, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1 Membawa danatau menggunakan danatau menyewakan danatau menjual barang-barang danatau alat-alat milik perusahaan tanpa seizing pimpinan perusahaan. 2 Secara langsung ataupun tidak langsung melibatkan diri dalam usaha yang berkaitan dengan usaha lain. b Menyediakan tenaganya diluar perusahaan dalam waktu dinas baik secara perorangan maupun dengan orang lain menyediakan tenaganya baik langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan usaha lain. c Melalaikan tugas yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara. d Membocorkan rahasia jabatan danatau rahasia perusahaan yang meliputi: 1 Rahasia mengenai atau yang ada hubungannya dengan jabatan baik dalam bentuk dokumen, surat, notulensi rapat, data, dan lain- lain tanpa seizing pimpina perusahaan. 2 Rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara. 3. Sanksi atau hukuman disiplin yaitu: Karyawan yang melanggar ketentuan disiplin berupa kewajiban dan larangan dapat dijatuhi sanksihukuman disiplin. Jenishukuman disiplin adalah sebagai berikut: a Teguran lisan dan tertulis. Universitas Sumatera Utara Teguran lisan maupun tertulis dikenakan kepada karyawan yang melanggar ketentuan disiplin perusahaan. b Peringatan tertulis. Karyawan yang tidak menunjukkan perubahan setelah diberikan teguran atau kembali melakukan pelanggaran maka kepadanya dapat dikenakan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga dengan masa berlaku masing-masing peringatan selama 6 enam bulan. c Penundaan kenaikan pangkatgolonganjabatan. Karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perusahaan dan selanjutnya berdasarkan penilaian pimpinan perusahaan dianggap mengabaikan terpenuhinya syarat pekerjaan yang ditentukan perusahaan akan dilakukan penundaan kenaikan pangkatgolongan secara berkala. d Penurunan pangkatgolongan danatau jabatan. Karyawan yang terbukti dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang mengakibatkan timbulnya kerugian perusahaan akana dilakukan penurunan pangkatgolongan danatau pembebasan dari jabatan. e Pemberhentian untuk sementara. Pemberhentian sementara waktu dikenakan kepada pekerja yang diduga melakukan pelanggaran yang mengakibatkan timbulnya kerugian perusahaan dan yang diduga melakukan perbuatan pidana namun masih dalam proses hukum. Universitas Sumatera Utara f Pemotongan gaji. Dalam hal karyawan mangkir tidak beralasan, maka atas setiap hari kemangkirannya gajinya dipotong sebesar 121 satu per dua puluh satu dari gaji sebulan bagi kantor direksi dimana berlaku sistem kerja 5 lima hari dalam seminggu dan 125 satu per dua puluh lima dari gaji sebulan bagi kebununitdinas dimana berlaku sistem waktu kerja 6 enam hari dalam seminggu. g Pemutusan hubungan kerja. Pemutusan hubungan kerja dikenakan terhadap pekerja yang terbukti melakukan pelanggaran atas ketentuan perusahaan antara lain: 1 Tidak masuk kerja selama 5 lima hari kerja atau lebih secara berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh perusahaan 2 dua kali secara patut dan tertulis sebgaimana diatur pada UU Ketenagakerjaan Pasal 168. 2 Melakukan pelanggaran atas ketentuan perusahaan dan PKB setelah terlebih dahulu diberikan surat peringatan pertama, kedua, ketiga secara berturut-turut. 3 Melakukan pelanggaran ketentuan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di perusahaan antara lain: a. Meminum minuman keras yang memabukkan, memakai danatau memiliki danatau menggunakan danatau memperdagangakan narkoba di lingkungan kerja. Universitas Sumatera Utara b. Berjudi di lingkungan kerja. c. Melakuka perbuatan asusila di tempat kerja dan lingkungan kerja. d. Melakukan tindak kejahatan berupa pencurian danatau penggelapan danatau penipuan baik didalam maupun di lingkungan perusahaan. e. Melakukan penganiayaan yang mengancam keselamatan jiwa atasan atau teman sekerja. f. Membujuk atasan atau teman sekerja untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum danatau perbuatan yang membahayakan kelangsungan perusahaan. g. Bertindak ceroboh sehingga mengakibatkan timbulnya kerusakan danatau kerugian danatau membiarkan dalam keadaan bahaya teman sekerjanya danatau barang milik perusahaan. h. Memberikan kepada orang lain informasi yang seharusnya dirahasiakan danatau mencemarkan nama baik pimpina perusahaan dan keluarganya kecuali untuk kepentingan Negara. i. Melakukan perbuatan lainnya dilingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 lima tahun atau lebih. Universitas Sumatera Utara

B. Sanksi Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan