Deskripsi Lokasi Penelitian Pembahasan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Ibu Hamil Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP H. Adam Malik Medan. RSUP H. Adam Malik beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17 Medan Kelurahan Kemenangan, Kecamatan Medan Tuntungan. RSUP H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.335MenkesSKVIII1990. Di samping itu, RSUP H. Adam Malik adalah Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. Departemen Ibu Hamil berada di bagian depan dekat pintu masuk tempat pendaftaran pasien dan poliklinik ibu hamil terletak di bagian ujung dekat ruang USG. Kondisi di ruang tunggu cukup bersih dan nyaman, namun terkadang ada pasien yang tidak mendapatkan tempat duduk. Ruang tunggu untuk ruang USG dan poliklinik ibu hamil menyatu dan biasanya lebih banyak pasien yang menunggu untuk ke ruang USG daripada ke poliklinik ibu hamil. Biasanya terdapat 3-4 pasien yang datang ke poliklinik ibu hamil setiap harinya, namun terkadang banyak sampai 8 pasien dan terkadang hanya 1 pasien.

5.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian terhadap ibu-ibu hamil di poliklinik ibu hamil RSUP H. Adam Malik Medan diperoleh data-data sebagai berikut:

5.2.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Frekuensi Persentase 20 2 3,6 20-35 46 83,6 35 7 12,7 Total 55 100,0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden paling banyak berumur antara 20-35 tahun dengan persentase 83,6, dan responden paling sedikit berumur 20 tahun dengan persentase 3,6.

5.2.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Frekuensi Persentase SD dan SMPSederajat 19 34,5 SMASederajat 26 47,3 D3 dan S1 10 18,2 Total 55 100,0 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden paling banyak memiliki tingkat pendidikan SMASederajat dengan persentase 47,3, dan responden paling sedikit memiliki tingkat pendidikan D3 dan S1 dengan persentase 18,2.

5.2.3. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Bekerja

Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Bekerja Status Bekerja Frekuensi Persentase Tidak 40 72,7 Ya 15 27,3 Total 55 100,0 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak tidak bekerja yaitu sebesar 72,7, sedangkan yang bekerja 27,3. Universitas Sumatera Utara

5.2.4. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan

Tabel 5.4. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan Jumlah Kehamilan Frekuensi Persentase 1 13 23,6 2-3 29 52,7 3 13 23,6 Total 55 100,0 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan jumlah kehamilan 2-3 kali merupakan responden terbanyak dengan persentase 52,7, dan sisanya adalah responden dengan jumlah kehamilan 1 kali dan lebih dari 3 kali masing- masing sebesar 23,6.

5.3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan Asupan Nutrisi Selama Kehamilan

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Asupan Nutrisi Selama Kehamilan No. Pertanyaan Benar Salah Jumlah N N n 1. Defenisi gizi atau nutrisi 42 76,4 13 23,6 55 100,0 2. Akibat kurang nutrisi 41 74,5 14 25,5 55 100,0 3. Akibat kelebihan nutrisi 40 72,7 15 27,3 55 100,0 4. Zat gizi sumber utama energy 26 47,3 29 52,7 55 100,0 5. Kebutuhan energi selama kehamilan meningkat dan lebih banyak pada hamil tua 23 41,8 32 58,2 55 100,0 6. Asam folat merupakan vitamin 20 36,4 35 63,6 55 100,0 7. Kebutuhan asam folat meningkat dengan jumlah yang sama sepanjang kehamilan 43 78,2 12 21,8 55 100,0 8. Peran zat besi dalam pembentukan organ janin dan pembentukan darah 34 61,8 21 38,2 55 100,0 Universitas Sumatera Utara No. Pertanyaan Benar Salah Jumlah N N n 9. Peran vitamin B kompleks dalam pembentukan energi dan darah 33 60,0 22 40,0 55 100,0 10. Peran kalsium dalam pertumbuhan tulang dan gigi janin 47 85,5 8 14,5 55 100,0 11. Vitamin A, B, C, dan D meningkat kebutuhannya selama kehamilan 20 36,4 35 63,6 55 100,0 12. Pembentukan vitamin D dibantu sinar matahari 24 43,6 31 56,4 55 100,0 13. Peran vitamin A dalam kesehatan mata 48 87,3 7 12,7 55 100,0 14. Peran vitamin C sebagai antioksidan dan membantu penyerapan zat besi 13 23,6 42 76,4 55 100,0 15. Peran yodium dalam aktivitas kelenjar gondok 32 58,2 23 41,8 55 100,0 16. Komposisi makanan ibu hamil yang baik terdiri dari makanan pokok, lauk, sayur, buah, susu dan olahannya serta camilan antar jam makan 21 38,2 34 61,8 55 100,0 17. Contoh camilan untuk ibu hamil 47 85,5 8 14,5 55 100,0 18. Contoh bahan pangan kaya karbohidrat 39 70,9 16 29,1 55 100,0 19. Bahan pangan yang hanya mengandung karbohidrat adalah gula 9 16,4 46 83,6 55 100,0 20. Contoh bahan pangan kaya protein 27 49,1 28 50,9 55 100,0 21. Contoh bahan pangan kaya lemak 19 34,5 36 65,5 55 100,0 Universitas Sumatera Utara No. Pertanyaan Benar Salah Jumlah N N n 22. Kebutuhan lemak selama kehamilan biasanya cukup dengan konsumsi bahan pangan sumber gizi lain yang juga mengandung lemak 10 18,2 45 81,8 55 100,0 23. Saat hamil muda, ibu hamil dianjurkan untuk makan jumlah sedikit namun sering 39 70,9 16 29,1 55 100,0 24. Contoh bahan pangan sumber asam folat 43 78,2 12 21,8 55 100,0 25. Contoh bahan pangan sumber besi 20 36,4 35 63,6 55 100,0 26. Contoh bahan pangan sumber kalsium 38 69,1 17 30,9 55 100,0 27. Contoh bahan pangan sumber vitamin A 25 45,5 30 54,5 55 100,0 28. Contoh bahan pangan sumber vitamin B kompleks 41 74,5 14 25,5 55 100,0 29. Contoh bahan pangan sumber vitamin C 29 52,7 26 47,3 55 100,0 30. Contoh bahan pangan sumber yodium 35 63,6 20 36,4 55 100,0 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pertanyaan 13 Peran vitamin A dalam kesehatan mata merupakan pertanyaan dengan jumlah jawaban benar terbanyak yaitu sebanyak 48 responden dengan persentase 87,3, sedangkan pertanyaan 19 Bahan pangan yang hanya mengandung karbohidrat adalah gula merupakan pertanyaan dengan jumlah jawaban benar paling sedikit yaitu sebanyak 9 responden dengan persentase 16,4. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan Pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang 28 50,9 Cukup 26 47,3 Baik 1 1,8 Total 55 100,0 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik sangat rendah yaitu 1,8, sedangkan responden yang berpengetahuan cukup 47,3 dan berpengetahuan kurang 50,9. Tingkat pengetahuan responden juga dideskripsikan berdasarkan karakteristik responden, yaitu umur, jenjang pendidikan, status bekerja dan jumlah kehamilan. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

5.3.1. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Umur

Tabel 5.7. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Umur Umur Kurang Cukup Baik Total n n n n 20 0,0 2 100,0 0,0 2 100,0 20-35 24 52,2 21 45,6 1 2,2 46 100,0 35 4 57,1 3 42,9 7 100,0 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas umur 20-35 tahun 52,2 responden berpengetahuan kurang, 45,6 responden berpengetahuan cukup, dan 2,2 responden berpengetahuan baik, sedangkan pada responden minoritas umur 20 tahun keduanya berpengetahuan cukup. Universitas Sumatera Utara

5.3.2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jenjang Pendidikan

Tabel 5.8. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Kurang Cukup Baik Total n N n n SD dan SMP Sederajat 11 57,9 8 42,1 0,0 19 100,0 SMASederajat 15 57,7 10 38,5 1 3,8 26 100,0 D3 dan S1 2 20,0 8 80,0 0,0 10 100,0 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas SMASederajat terdapat 57,7 berpengetahuan kurang, 38,5 berpengetahuan cukup, dan 3,8 berpengetahuan baik. Pada responden minoritas D3 dan S1 terdapat 20 berpengetahuan kurang dan 80 berpengetahuan cukup.

5.3.3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Status Bekerja

Tabel 5.9. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Status Bekerja Status Bekerja Kurang Cukup Baik Total n N n n Tidak 24 60,0 15 37,5 1 2,5 40 100,0 Ya 4 26,7 11 73,3 0,0 15 100,0 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas tidak bekerja terdapat 60,0 berpengetahuan kurang, 37,5 berpengetahuan cukup, dan 2,5 berpengetahuan baik. Pada responden yang bekerja terdapat 26,7 berpengetahuan kurang dan 73,3 berpengetahuan cukup. Universitas Sumatera Utara

5.3.4. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jumlah Kehamilan

Tabel 5.10. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jumlah Kehamilan Jumlah Kehamilan Kurang Cukup Baik Total n N n n 1 5 38,5 7 53,8 1 7,7 13 100,0 2-3 16 55,2 13 44,8 0,0 29 100,0 3 7 53,8 6 46,2 0,0 13 100,0 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas kehamilan 2-3 kali 55,2 berpengetahuan kurang dan 44,8 berpengetahuan cukup. Pada responden dengan jumlah kehamilan 1 kali 38,5 berpengetahuan kurang, 53,8 berpengetahuan cukup, dan 7,7 berpengetahuan baik. Pada responden dengan jumlah kehamilan lebih dari 3 kali 53,8 berpengetahuan kurang dan 46,2 berpengetahuan cukup.

5.4. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan. Pengetahuan itu merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu Notoadmodjo, 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan tersebut adalah pengalaman, pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan, dan kebudayaan Notoadmodjo, 2003. Umur secara tidak langsung berpengaruh pada pengetahuan. Semakin bertambah umur pengalaman pun makin luas, dan jika pengalaman luas maka pengetahuan pun akan semakin baik. Pada penelitian ini umur dikelompokkan menjadi tiga kelompok, dimana pembatasnya adalah umur 20-35 tahun yang merupakan kelompok usia reproduktif. Dari tabel 5.7., dapat dilihat bahwa responden di atas umur 35 tahun 57,1 berpengetahuan kurang dan 42,9 berpengetahuan cukup. Jika hasil ini dibandingkan dengan responden berumur 20- 35 tahun, hasil ini lebih buruk. Oleh karena itu, hasil dalam penelitian ini tidak sesuai dengan teori. Universitas Sumatera Utara Pendidikan berpengaruh pada pengetahuan dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin luas pengetahuannya dan semakin baik pula kemampuan menyerap dan memahami pengetahuan yang diperoleh Suradi, 2008. Pada penelitian ini, kelompok pendidikan dibagi tiga yaitu SMP dan dibawahnya, SMA, dan di atas SMA. Kelompok pertama sampai SMP karena pendidikan minimal di Indonesia saat ini adalah SMP. Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa responden yang D3 dan S1 80,0 berpengetahuan cukup dan hasil ini lebih baik dibandingkan kelompok pendidikan lainnya. Oleh karena itu, hasil penelitian ini sesuai dengan teori. Fasilitas dan penghasilan juga berpengaruh pada pengetahuan. Semakin baik fasilitas dan penghasilan maka semakin banyak pula sumber informasi yang dapat diterima oleh seseorang. Orang yang bekerja umumnya memiliki penghasilan dan fasilitas yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak bekerja. Dari tabel 5.9. dapat dilihat bahwa pada responden yang bekerja 26,7 berpengetahuan kurang dan 73,3 berpengetahuan baik. Hasil ini lebih baik jika dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja. Oleh karena itu, hasil penelitian ini sesuari dengan teori. Jumlah kehamilan juga berpengaruh pada pengetahuan tentang asupan nutrisi selama kehamilan. Ibu yang lebih sering hamil mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam pengaturan makanan selama kehamilan, sehingga pengetahuannya tentang hal itu juga akan semakin baik. Pada penelitian ini jumlah kehamilan dibagi tiga kelompok, dimana kelompok pertama adalah ibu yang baru pertama kali hamil, kelompok kedua adalah yang hamil 2-3 kali mempunyai anak kurang dari 3 sesuai dengan anjuran jumlah anggota keluarha di Indonesia, dan kelompok ketiga hamil lebih dari tiga kali. Dari tabel 5.10. dapat dilihat bahwa responden yang hamil lebih dari tiga kali 53,8 berpengetahuan kurang dan 46,2 berpengetahuan cukup. Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan responden dengan kehamilan 2-3 kali, namun lebih buruk jika dibandingkan dengan responden yang baru pertama kali hamil. Oleh karena itu, hasil ini tidak sesuai dengan teori. Universitas Sumatera Utara Secara keseluruhan, tingkat pengetahuan responden tentang asupan nutrisi yang diperlukan selama kehamilan didapatkan 50,9 responden berpengetahuan kurang, 47,3 responden berpengetahuan cukup, dan hanya 1,8 responden berpengetahuan baik. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2012 dan di Puskesmas Colomadu II Karanganyar Surakarta tahun 2010. Hasil dari penelitian di Puskesmas Tukka Tapanuli Tengah tahun 2012 diketahui 14,3 responden berpengetahuan buruk, 76,2 responden berpengetahuan cukup, dan 9,5 responden berpengetahuan baik, dan di Puskesmas Colomadu II Karanganyar Surakarta tahun 2010 didapatkan 20 responden berpengetahuan rendah, 18,2 responden berpengetahuan cukup baik, 61,8 responden berpengetahuan baik. Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan karakteristik responden, kesadaran responden tentang pentingnya asupan nutrisi, dan perbedaan kemudahan mendapatkan informasi tentang gizi selama kehamilan. Jika dilihat dari tabel 5.5., mayoritas responden menjawab salah 80 dalam pertanyaan nomor 19 Bahan pangan yang hanya mengandung karbohidrat adalah gula dan 22 Kebutuhan lemak selama kehamilan biasanya cukup dengan konsumsi bahan pangan sumber gizi lain yang juga mengandung lemak. Hal ini menunjukkan bahwa responden belum mendapat informasi yang jelas dan benar tentang kebutuhan gizi selama kehamilan dan kandungan dalam bahan pangan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan upaya-upaya dalam pemberian informasi seperti mengadakan penyuluhan tentang gizi dan kandungan bahan pangan. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan ibu-ibu hamil yang rawat jalan di poliklinik ibu hamil RSUP H. Adam Malik Medan terhadap asupan nutrisi selama kehamilan sebagian besar kurang 50,9. 2. Jika dilihat dari faktor umur, responden yang berumur di atas 35 tahun tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan responden berumur di bawah 35 tahun. 3. Jika dilihat dari faktor pendidikan, responden yang berpendidikan D3 dan S1 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan responden yang berpendidikan SMA atau dibawahnya. 4. Jika dilihat dari faktor pekerjaan, responden yang bekerja menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan responden yang tidak bekerja. 5. Jika dilihat dari jumlah kehamilan, responden yang lebih sering hamil tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan responden yang baru pertama kali hamil.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian tentang pentingnya asupan nutrisi selama kehamilan ini, maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah: 1. Bagi ibu hamil hendaknya lebih memperhatikan asupan nutrisinya, salah satunya dengan cara mencari informasi seputar asupan nutrisi melalui berbagai media, konseling dengan tenaga kesehatan, mengikuti penyuluhan, dan kegiatan kesehatan lainnya. 2. Bagi tenaga kesehatan di RSUP H. Adam Malik diharapkan dapat memberikan informasi kepada setiap ibu hamil tentang asupan nutrisi. Program penyuluhan gizi yang dilakukan pada minggu pertama setiap bulannya yang sudah berjalan diharapkan dapat dilaksanakan lebih Universitas Sumatera Utara