Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asupan Nutrisi Di Klinik Nurhasanah Medan

(1)

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASUPAN NUTRISI IBU MENYUSUI DI KLINIK NURHASANAH MEDAN

SUCI MAISYARAH NST 105102004

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Suci Maisyarah Nst

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asupan Nutrisi Di Klinik Nurhasanah Medan

Viii + 30 hal + 6 tabel + 1 skema + 10 lampiran

Abstrak

Status gizi dipengaruhi makanan yang dikonsumsi dan kondisi kesehatan. Pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi, diantaranya dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan ibu setelah melahirkan mengurangi konsumsi makanannya, mengakibatkan asupan nutrisi ibu menjadi berkurang dan produksi ASI terhambat sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data ibu menyusui di Klinik Nurhasanah Medan. Penelitian ini dilakukan di Klinik Nurhasanah pada bulan Februari – Maret 2011. Populasi sebanyak 35 orang ibu menyusui dengan pengambilan sample menggunakan teknik total sampling. Pengetahuan ibu menyusui diperoleh dengan membagikan kuesioner. Analisa data menggunakan univariat. Hasil penelitian ini mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (82,9%). Berdasarkan pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (48.6%). Berdasarkan pekerjaan responden dapat dilihat bahwa sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 28 orang (80%). Berdasarkan tingkat pengetahuan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 20 orang (57.2%), berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (31.4%), berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (11.4%). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi cukup, hal ini disebabkan masih kurangnya informasi dan penyuluhan dari tenaga kesehatan tentang asupan nutrisi yang baik. Disarankan kepada petugas kesehatan agar memberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan informasi mengenai asupan nutrisi yang baik, ibu diharapkan lebih aktif bertanya kepada tenaga kesehatan tentang asupan nutrisi yang baik dikonsumsi.

Daftar Pustaka: 21 (2003– 2010)


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul ’’Pengetahuan Ibu menyusui Tentang Asupan Nutrisi Ibu Menyusui di Klinik Nurhasanah Medan Tahun 2011 ”.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai Administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Gumriah AM.Keb, selaku Pemilik Klinik Bersalin Nurhasanah Medan.

6. Kepada orangtua tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dorongan moril maupun material serta doa kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.


(5)

7. Semua pihak yang mendukung, membantu, dan mendoakan peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya, untuk itu peneliti mengharapkan saran dan bimbingan dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti khususnya. Akhir kata penliti mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2010 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

1. Tujuan Umum... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 5

1. Pengertian Pengetahuan ... 5

2. Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif ... 5

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan... 6

4. Kategori pengetahuan ... 8

B. Gizi Seimbang bagi ibu menyusui ... 8

1. Kebutuhan bahan-bahan makanan ... 8

2. Kebutuhan zat-zat gizi ... 11

3. Jumlah makanan bagi ibu menyusui ... 13

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 15

B. Defenisi Operasional ... 16

BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 17


(7)

C. Lokasi penelitian ... 17

D. Waktu Penelitian ... 17

E. Etik Penelitian ... 18

F. Instrumen Penelitian ... 18

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 19

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 20

I. Analisa Data ... 20

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian ... 22

1. Karakteristik responden berdasarkan data demografi ... 22

2. Kategori pertanyaan asupan nutrisi ibu menyusui... 23

3. Tingkat Pengetahuan respoden terhadap asupan nutrisi ... 24

B. Pembahasan ... 24

1. Interprestasi dan diskusi hasil ... 24

2. Keterbatasan penelitian ... 27

3. Implikasi penelitian ... 27

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 29

B. Saran ... 30 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR SKEMA


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jenis makanan berbagai zat gizi……… 11 Tabel 1.2. Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi pada wanita dewasa,

tambahan untuk ibu hamil dan menyusui……… 13 Tabel 2.3. Contoh diet ibu menyusui……… 14 Tabel 5.1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu

menyusui di Klinik Bersalin Nurhasanah Medan Tahun 2011……… 22 Tabel 5.2. Distribusi pertanyaan pengetahuan ibu menyusui terhadap asupan nutrisi ibu menyusui di Klinik Bersalin Nurhasanh Medan Tahun 2011….. 23 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu menyusui Terhadap


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 : Lembar persetujuan menjadi responden Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Content Validity

Lampiran 4 : Surat Izin Pendahuluan Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 : Surat Izin Balasan Penelitian

Lampiran 7 : Master Tabel Penelitian Lampiran 8 : Hasil Out Put Data Penelitian

Lampiran 9 : Surat Editor Bahasa Indonesia


(11)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Suci Maisyarah Nst

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asupan Nutrisi Di Klinik Nurhasanah Medan

Viii + 30 hal + 6 tabel + 1 skema + 10 lampiran

Abstrak

Status gizi dipengaruhi makanan yang dikonsumsi dan kondisi kesehatan. Pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi, diantaranya dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan ibu setelah melahirkan mengurangi konsumsi makanannya, mengakibatkan asupan nutrisi ibu menjadi berkurang dan produksi ASI terhambat sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data ibu menyusui di Klinik Nurhasanah Medan. Penelitian ini dilakukan di Klinik Nurhasanah pada bulan Februari – Maret 2011. Populasi sebanyak 35 orang ibu menyusui dengan pengambilan sample menggunakan teknik total sampling. Pengetahuan ibu menyusui diperoleh dengan membagikan kuesioner. Analisa data menggunakan univariat. Hasil penelitian ini mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (82,9%). Berdasarkan pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (48.6%). Berdasarkan pekerjaan responden dapat dilihat bahwa sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 28 orang (80%). Berdasarkan tingkat pengetahuan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 20 orang (57.2%), berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (31.4%), berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (11.4%). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi cukup, hal ini disebabkan masih kurangnya informasi dan penyuluhan dari tenaga kesehatan tentang asupan nutrisi yang baik. Disarankan kepada petugas kesehatan agar memberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan informasi mengenai asupan nutrisi yang baik, ibu diharapkan lebih aktif bertanya kepada tenaga kesehatan tentang asupan nutrisi yang baik dikonsumsi.

Daftar Pustaka: 21 (2003– 2010)


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.

Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat, karena berguna untuk peroses penyembuhan sehabis melahirkan dan untuk memproduksi ASI yang cukup untuk menyehatkan bayi (Ambarwati, Wulandari, 2009, hal. 97).

Pada ibu yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap 100 cc ASI berkemampuan memasok 67-77 kkal, dari sinilah dapat diperkirakan besarnya energi yang diperlukan untuk memproduksi ASI sehari sebanyak 850 cc (Arisman, 2007, hal. 37).

Di samping perawatan pada bayi, yang juga sangat penting diperhatikan adalah merawat kesehatan ibu. Sebab, kesehatan bayi sedikit banyak juga tergantung pada kondisi ibunya. Demikian pula pada asupan, terutama bagi ibu yang menyusui. ASI yang diberikan ibu memang berkualitas dan sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun mutunya harus tetap dijaga. Santapan yang sebaiknya dikonsumsi ibu yang sedang menyusui harus mengandung makanan bergizi seimbang.

Menurut Dr. William Sears, bila ibu menyantap makanan yang baik, ibu akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik. Dalam masa nifas ibu


(13)

membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri (Sujiyatini, Djanah, Kurniati, 2010, hal. 202).

Selama masa laktasi, dimana wanita yang mengalami peningkatan berat badan yang optimal maka setelah melahirkan akan memiliki berat badan yang lebih tinggi dari pada awal masa kehamilan. Sehingga sering kali ibu mengurangi konsumsi makanannya, akibatnya dapat menghambat produksi susu atau mengganggu status gizi ibu, selain itu rasa letih yang sering dirasakan ibu seiring dengan penurunan berat badan yang cepat akan berdampak buruk pada pengeluaran ASI (Bobak, 2005, hal. 229).

Oleh karena itu diet pada masa nifas perlu mendapat perhatian yang serius, karena diet yang diharapkan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan, tapi bukan diet yang mengurangi konsumsi zat-zat gizi. Menu makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet atau pewarna (Saleha, 2009, hal. 71).

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.


(14)

paritas yang banyak dengan jarak kehamilan yang pendek, akan menyebabkan ibu mengalami gangguan penyerapan gizi, akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang kurang baik dengan akibat lebih lanjut pada ibu dan anaknya. Oleh karena itu, ibu yang menyusui anaknya khususnya pada masa nifas harus diberikan pengetahuan tentang asupan nutrisi yang baik bagi ibu dan bayinya.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi ibu menyusui di Klinik Bersalin Nurhasanah.

B. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi ibu menyusui di Klinik Bersalin Nurhasanah Medan Tahun 2011.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujun Umum

Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi di Klinik Bersalin Nurhasanah Medan Tahun 2011.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu menyusui berdasarkan karakteristik responden yang meliputi : umur, pendidikan, pekerjaan.

b. Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi ibu menyusui.


(15)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pelayanan kesehatan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi yang berguna bagi pelayanan serta konseling kesehatan khususnya pelayanan kepada ibu menyusui agar lebih mengerti tentang asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui.

2. Bagi pendidikan

Menambah wacana dan informasi ilmiah pembaca, khususnya Mahasiswa mengenai pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi ibu menyusui yang ada di wilayah kerja Klinik Bersalin Nurhasanah Medan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai masukan dan perbandingan bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian selanjutnya, khususnya mengenai asupan nutrisi bagi ibu menyusui.

4. Bagi ibu menyusui

Penelitian ini digunakan juga untuk penyuluhan asupan nutrisi bagi ibu menyusui sehingga para ibu menyadari dan memahami pentingnya pemenuhan asupan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3 dan 10).

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tau seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya untuk tau, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2005, hlm. 50).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia (Notoatmodjo, 2003, hal. 121).

2. Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari dengan : menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan, dan sebagainya.


(17)

b. Memahami (Comperhansion)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan terhadap objek yang di pelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan yang menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti: menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo, 2003, hal. 122-123).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, diantaranya: umur, intelegensi, lingkungan, sosial budaya, informasi, pengalaman.


(18)

Semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, tetapi pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun, sebagai contoh daya ingat seseorang itu sangat dipengaruhi oleh umur.

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental daalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu modal untuk berpikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan.

Lingkungan merupakaan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, di mana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga yang buruk .

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh pengetahuan.

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang, meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media, maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

Pengalaman merupakan guru yang terbaik, pepatah tersebut dapat diartiakan bahwa pengalaman merupaka sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebeneran pengetahuan, oleh karena itu pengalaman pribadi pun.


(19)

4. Kategori Pengetahuan

Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu:

a. Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76-100 % b. Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai 56-75 % c. Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai <55 % (Machfoedz, 2009, hal. 128).

B. Gizi seimbang bagi ibu menyusui 1. Kebutuhan bahan-bahan makanan

Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada saat menyusui akan meningkat, karena berguna untuk proses kesembuhan sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi (Ambarwati, 2009, hal. 97).

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya memperhatikan jumlah yang dikonsumsi melainkan juga perlu memperhatikan zat gizi yang harus dipenuhi, oleh karena itu, makanan yang kita konsumsi harus mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh, yaitu: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air (Asmadi, 2008, hal. 67).

Gizi yang seimbang sangat diperlukan bagi ibu menyusui, karena status gizi ibu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatannya. Ibu menyusui perlu tambahan 200 kalori perhari selain 500 kalori untuk tubuh ibu sendiri sehingga total yang diperlukan ibu 700 kalori perhari (Sujiyatini, Djanah, Kurniati, 2010, hal. 94).


(20)

Untuk memenuhi asupan nutrisi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi oleh satu jenis bahan makanan, oleh karena itu, Sears (2010) menyarankan lima kelompok makanan dasar:

1.Kelompok nasi, serealia, roti gandum. 2.Kelompok sayuran.

3.Kelompok buah-buahan

4.Kelompok ikan, daging unggas, telur dan kacang.

5.Kelompok susu, yoghurt, dan, keju (Sujiyatini, Djanah, Kurniati, 2010, hal. 202).

Dengan mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, maka kekurangan zat gizi pada satu jenis makanan dapat dilengkapi oleh keunggulan zat gizi yang lain.

Pengetahuan bahan makanan diperlukan sebagai dasar untuk menyusun hidangan. Dengan mengetahui komposisi bahan makanan maka kita akan dapat memilih jenis bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan suatu zat gizi tertentu (Sediaoetama, 2006, hal. 78).

Bahan makanan sering dikenal sebagai bahan pangan. Bahan makanan yang diproduksi atau diperdagangkan seperti daging, sayur, buah, beras, dan lain-lain. Dalam susunan hidangan Indonesia berbagai bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.

Bahan makanan pokok dianggap terpenting di dalam susunan hidangan Indonesia. Dikatakan pokok karena merupakan jumlah terbesar yang dikonsumsi di antara bahan makanan yang lain. Bahan makanan ini merupakan sumber utama energi (karbohidrat). Seperti: nasi, jagung, ubi kayu, sagu dan lain sebagainya.


(21)

Kelompok lauk-pauk sering digunakan Sebagai sumber protein utama. Dikenal protein hewani dan nabati. Bahan pangan hewani sepeti daging sapi, ikan, telur, hasil laut sebagai lauk-pauk, sedangkan bahan nabati yang termasuk lauk-pauk adalah jenis kacang-kacangan, kedelai dan hasil olahan seperti tahu tempe.

Bahan makanan sayur termasuk dalam bahan nabati. Jenis makanan ini dapat memberikan rasa segar dan membantu melancarkan proses menelan makanan, sayuran ada bermacam-macam, seperti sayuran bayam, kangkung, bunga dan buahnya yang masih muda, daun ubi, batang umbi, daun bangun-bangun, daun katuk.

Bahan makanan buah termasuk dalam bahan nabati, umumnya yang sudah masak dan tua dikenal sebagai pencuci mulut dan dimanfaatkan sebagai sumber vitamin dan mineral, sepeti: pisang, pepaya, jeruk.

Ahli gizi Indonesia mengenalnya Sebagai susunan “empat sehat”. Bila hidangan tersebut ditambah dengan susu dalam jumlah yang cukup dikenal dengan “lima sempurna”. Susunan hidangan tersebut diutamakan untuk kelompok rawan gizi, seperti: bayi, anak-anak, ibu hamil maupun ibu yang sedang menyusui (Almatsier, 2005, hal. 14-16).

Tabel 2.1 Jenis makanan berbagai zat gizi

Zat gizi Bahan makanan

Karbohidrat gula pasir, bihun,nasi, jagung, singkong, sagu

Protein telur, susu sapi, ikan, daging sapi, tempe

vitamin dan mineral sayuran dan buah-buahan segar

vitanim A minyak ikan, daun singkong, daun pepaya, daun katuk, labu, hati, mentega

vitamin B12 hati sapi, hati ayam, ginjal, jantung, sardine

Vitamin C daun singkong, daun katuk, jeruk,melon, brokoli

Vitamin E minyak nabati, kecambah, minyak sayur, kuning telur

Vitamin K brokoli, daun selada, hati sapi, bayam, asparagus


(22)

2. Kebutuhan zat-zat gizi

Zat gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Zat gizi yang dikenal ada lima, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Bahan-bahan makanan yang telah dimakan dan akan diuraikan menjadi zat gizi, zat tersebut selanjutnya diserap melalui dinding usus dan masuk kedalam cairan tubuh.

Zat-zat gizi yang dibutuhkan tersebut, yaitu sebagai berikut:

Sumber tenaga (energi) sangat dibutuhkan untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru penghemat protein. Zat gizi sebagai sumber karbohidrat yang harus terdapat dalam 50-55% dari total kalori harian. Dan porsi utama dari sumber energi ini harus dalam bentuk gula sehat, terutama biji-bijian, nasi, dan buah.

Zat lemak yang menyehatkan, yang harus terdapat dalam 30% dari total kalori harian, yang terdiri dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (minyak sayur, kelapa).

Sumber pembangun (protein) diperlukan untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa kehati melalui pembuluh darah, yang terdiri dari sumber protein hewani (daging sapi, ikan, udang, kerang, telur), dari nabati (kacang tanah, kacang merah, tahu, tempe). Yang harus terpenuhi 15-20% dari total kalori harian.

Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air) merupakan unsur yang digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Vitamin yang larut dalam lemak : A, D, E, K. Zat pengatur bersumber dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar. Yang terdiri dari:


(23)

1) Mineral:

a. zat kapur: susu, keju, sayur berwarna hijau. b. zat besi: kuning telur, hati, daging

c. yodium: ikan laut, minyak ikan, garam beryodium. d. Kalsium: susu,dan keju.

2) Vitamin A berfungsi untuk pertumbuhan sel, gigi dan tulang, perkembangan saraf penglihatan, kapsul vitamin A 200.000 IU.

3) Vitamin B12 (cyanocobalamin) berfungsi untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.

4) Vitamin C berfungsi untuk pertumbuhan jaringan ikat, tulang, gusi, daya tahan tubuh terhadap infeksi.

5) Vitamin D berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi, serta penyerapan kalsium, jika kekurangan vitamin ini maka akan menghambat penyerapan kalsium.

6) Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang larut dalam lemak.

7) Vitamin K berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah dan dapat mencegah perdarahan, membentuk tulang dan gigi (Ambarwati, Wulandari, 2009, hal. 98-102). 8) Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa, yang berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi (Almatsier, 2004, hal. 235, 236, 242).


(24)

Tabel 2.2 Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi pada wanita dewasa, tambahan untuk ibu hamil dan menyusui.

Zat gizi Wanita

dewasa

Ibu hamil

Ibu menyusui 0-6 Bulan 7-12 Bulan

Energi (KKal) 2200 + 300 + 700 + 500

Vit A (Re) 500 + 200 + 350 + 300

Vit D (mg) 5 + 5 + 5 + 5

Vit E (mg) 8 + 2 + 4 + 3

Tiamin (B1) (mg) 1,1 + 0,4 + 0,5 + 0,5

Vit C 60 + 10 + 25 + 10

Kalsium 800 + 400 + 400 + 400

Yodium 150 + 25 + 50 + 50

Piridoksin (B6) 1,3 + 0,3 + 0,5 + 0,4

(Bobak, 2005, hal. 208-209, Ambarwati, Wulandari, 2009, hal. 103, Hidayat, 2006, hal. 66)

3. Jumlah makanan bagi ibu menyusui

Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, pemberian ASI sangat penting karena ASI adalah makanan utama bayi. Dengan ASI bayi akan sempurna tumbuh sebagai manusia yang sehat dan mempunyai IQ yang tinggi. Karena itu ibu menyusui harus mengkonsumsi tambahan 700 kkal untuk produksi ASI dan aktifitas ibu selama menyusui (Paath, 2005, hal. 58).

Dalam memenuhi kebutuhan zat gizi sehari-hari pada ibu menyusui, diperlukan jenis makanan yang beraneka ragam dan jumlah makanan yang lebih besar dari biasanya, jenis makanan yang dikonsumsi seperti: nasi, tempe, tahu, pepaya, telur, susu. Air putih merupakan minuman terbaik bagi ibu menyusui. Ibu sebaiknya minun segelas air putih, sesaat sebelum menyusui dan kapan saja ibu merasa haus, minimal 8 gelas (3 liter) setiaphari.


(25)

Tabel 2.3 Contoh menu diet ibu menyusui Bahan makanan Berat

(gram)

URT (ukuran rumah tangga)

Energi Protein Lemak Makan pagi

Nasi 150 1 ½ piring 540 10,2 1,5

Telur 60 1 butir 80 6,5 5,8

Tempe 50 2 potong 75 9,2 2

Daun katuk 125 1 ¼ gelas

Snack jam 9.30-10.00

Pisang 275 3 ½ buah 146 - -

Makan siang

Nasi 200 2 piring 720 13,6 1,4

Daging 50 1 potong 104 9,4 7

Tempe 50 2 potong 75 9,2 2

Daun bangun-bangun 150 1 ½ gelas Snack jam 16.00

Pisang 200 1 ½ buah 104 - -

Pepaya 175 1 ¾ buah 80,5 0,8 -

Makan malam

Nasi 150 1 ½ piring 540 10,2 1,5

Ikan 50 1 potong 33,5 5,9 1

Tahu 100 1 potong besar 68 7,8 4,6

Bayam 150 1 ½ gelas 55,2 7,8 -

Snack jam 21.00

Pisang 200 2 ½ buah 104 - -

Pepaya 175 1 ¾ potong 80,5 0,8 -

(Sediaoetama, 2006, hal. 30, 229-238, Sujiyatini, Djanah, Kurniati, 2010, hal. 208-209, Almatsier, 2005, hal. 281).


(26)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka yang merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah yang ingin diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Hidayat, 2010, hal. 43).

Berdasarkan teori yang penulis sajikan, dimana variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi , yang meliputi: bahan-bahan makanan yangharus dikonsumsi, jenis-jenis zat gizi yang harus dikonsumsi, jumlah makanan yang harus dikonsumsi.

Adapun kerangka konsep penelitian dari pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi adalah sebagai berikut:

Skema 1. Skema kerangka konsep Pengetahuan Ibu Menyusui

Asupan nutrisi meliputi:

• Bahan-bahan makanan yang harus dikonsumsi

• Jenis-jenis zat-zat gizi yang harus dikonsumsi

• Jumlah makanan yang harus dikonsumsi


(27)

B. Defenisi Operasional

Defenisi operasional ini adalah pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi No Variabel

Penelitian

Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi Segala sesuatu yang diketahui ibu menyusui mengenai: bahan-bahan makanan yang harus di konsumsi, jenis-jenis zat gizi yang harus dikonsumsi, jumlah makanan yang harus dikonsumsi

Kuesioner Membagikan kuesioner kepada responden

1. Baik: bila responden menjawab benar pertanyaan 23-30 soal(76-100%) dari jumlah pertanyaan 2. Cukup: bila

responden menjawab benar pertanyaan 17-22 soal(56-75%) dari jumlah pertanyaan 3. Kurang: bila

responden menjawab benar pertanyaan 0-16 soal(<55%) dari jumlah pertanyaan Ordinal

2. Umur Usia responden

dalam pengambilan data masih menyusui atau sudah menyusui selama 6 bulan

Kuesioner Wawancara 1. < 20 tahun 2. 20-35 tahun 3. > 35 tahun

Interval

3. Pendidikan Jenjang dari

tingkat yang rendah ketingkat yang tinggi untuk menyelesaikan suatu pendidikan

Kuesioner Wawancara 1. Pendidikan

dasar(SD) 2. Pendidikan menengah bawah (SMP) 3. Pendidikan menengah atas (SMA sederajat) 4. Perguruan tinggi:

(DIII dan S-I)

Ordinal

4. Pekerjaan Kegiatan yang

dilakukan setiap hari untuk kehidupannya

Kuesioner Wawancara 1. Ibu Rumah Tangga

2. Wiraswatsa


(28)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka yang merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah yang ingin diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Hidayat, 2010, hal. 43).

Berdasarkan teori yang penulis sajikan, dimana variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi , yang meliputi: bahan-bahan makanan yangharus dikonsumsi, jenis-jenis zat gizi yang harus dikonsumsi, jumlah makanan yang harus dikonsumsi.

Adapun kerangka konsep penelitian dari pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi adalah sebagai berikut:

Skema 1. Skema kerangka konsep Pengetahuan Ibu Menyusui

Asupan nutrisi meliputi:

• Bahan-bahan makanan yang harus dikonsumsi

• Jenis-jenis zat-zat gizi yang harus dikonsumsi

• Jumlah makanan yang harus dikonsumsi


(29)

B. Defenisi Operasional

Defenisi operasional ini adalah pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi No Variabel

Penelitian

Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi Segala sesuatu yang diketahui ibu menyusui mengenai: bahan-bahan makanan yang harus di konsumsi, jenis-jenis zat gizi yang harus dikonsumsi, jumlah makanan yang harus dikonsumsi

Kuesioner Membagikan kuesioner kepada responden

1. Baik: bila responden menjawab benar pertanyaan 23-30 soal(76-100%) dari jumlah pertanyaan 2. Cukup: bila

responden menjawab benar pertanyaan 17-22 soal(56-75%) dari jumlah pertanyaan 3. Kurang: bila

responden menjawab benar pertanyaan 0-16 soal(<55%) dari jumlah pertanyaan Ordinal

2. Umur Usia responden

dalam pengambilan data masih menyusui atau sudah menyusui selama 6 bulan

Kuesioner Wawancara 1. < 20 tahun 2. 20-35 tahun 3. > 35 tahun

Interval

3. Pendidikan Jenjang dari

tingkat yang rendah ketingkat yang tinggi untuk menyelesaikan suatu pendidikan

Kuesioner Wawancara 1. Pendidikan

dasar(SD) 2. Pendidikan menengah bawah (SMP) 3. Pendidikan menengah atas (SMA sederajat) 4. Perguruan tinggi:

(DIII dan S-I)

Ordinal

4. Pekerjaan Kegiatan yang

dilakukan setiap hari untuk kehidupannya

Kuesioner Wawancara 1. Ibu Rumah Tangga

2. Wiraswatsa


(30)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2006, hal. 130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang datang di Klinik Bersalin Nuhasanah sebanyak 35 orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan total sampling yaitu jumlah semua ibu yang menyusui yang didapat dari seluruh populasi di Klinik Bersalin Nurhasanah sebanyak 35 orang.

C. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Nurhasanah dengan pertimbangan bahwa di klinik ini didapat data ibu menyusui yang diambil dari data ibu yang melahirkan di Klinik Bersalin Nurhasanah.

D. Waktu penelitian


(31)

E. Etika penelitian

Semua penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek harus disertai dengan pernyataan bahwa sudah disetujui oleh komisi etika setempat. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan permohonan izin penelitian kepada ketua program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, mengajukan permohonan izin penelitian kepada klinik bersalin Nurhasanah.

Terhadap responden, peneliti menjelaskan manfaat dan tujuan, serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Selanjutnya peneliti meminta persetujuan kepada responden dengan memberikan lembar persetujuan. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri, dan tidak ada ibu yang menolak dan mengundurkan diri.

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh semata-mata dipergunakan demi perkembanga ilmu pengetahuan, serta tidak akan dipublikasikan kepada pihak lain. Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian, maka responden secara sukarela menandatangani lembar persetujuan dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan literatur yang ada dan dikonsultasikan kepada pembimbing. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian pertama adalah data demografi ibu yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan. Sedangkan kuesioner bagian


(32)

jawaban (a,b,c,d), apabila responden menjawab “salah “ mendapat nilai 0, dan apabila menjawab “benar” mendapat nilai 1.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas

Uji validitas merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan apakah suatu alat ukur cukup akurat, stabil dan konsisten dalam mengukur apa yang ingin kita ukur, dengan cara memberikan kuesioner kepada orang yang lebih ahli dalam bidangnya. Dalam hal ini, peneliti telah melakukan content validity pada bulan Nopember tahun 2010 dengan yang ahli dalam bidangnya yaitu dr. Murniati Manik, MSc, SpKK dengan score indeks 0,76. Tujuannya adalah untuk mendapatkan alat ukur yang dapat dilaksanakan dan dapat diandalkan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap kasus yang sama. Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha croabanch.

Uji reabilitas diujikan pada tanggal 25-27 januari 2011 kepada 10 orang ibu menyusui di Kel. Tembung Kec. Medan Tembung lingkungan IV yang mempunyai kriteria yang sama dengan responden yang akan diteliti. Skor korelasi dari uji reabilitas diperoleh 0,984 yang diperoleh dari 30 pertanyaan.


(33)

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari program D-IV bidan pendidik fakultas keperawatan universitas sumatera utara. Peneliti membawa surat permohonan izin penelitian kepada Kepala pimpinan Klinik Bersalin Nurhasanah. Setelah mendapat izin untuk meneliti, kemudian peneliti meminta data tentang ibu yang melahirkan di klinik tersebut. Lalu peneliti bersama dengan bidan membagikan kuesioner kepada ibu yang datang pada saat imunisasi sebanyak 10 responden dan selebihnya (25 responden) peneliti ditemani oleh bidan D-III kebidanan, untuk mendatangi rumah masing-masing ibu yang menyusui. Setelah mendapatkan responden maka peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan dan manfaat penelitian, serta prosedur penelitian. Selanjutnya meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian dan yang bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Responden yang bersedia mengikuti penelitian dan memenuhi kriteria sebanyak 35 responden. Lalu para responden mengisi lembar kuesioner yang diberikan peneliti. Peneliti menunggu 20-40 menit untuk memastikan data yang diberikan dan mengumpulkan lembar kuesioner untuk di analisis.

I. Analisis Data

Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data dengan menggunakan komputer.

a. Editing

Sebelum data diolah, data diedit terlebih dahulu yaitu dibaca sekali lagi dan diperbaiki jika masih ada yang salah dan meragukan. Dalam mengedit juga perlu dicek pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak cocok dengan data sehingga data yang


(34)

b. Koding

Mengkoding jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban. Tujuannya adalah untuk mempermudah analisa data yang dilakukan dengan komputer.

c. Entri data

Memasukkan data kedalam komputer untuk selanjutnya dapat dilakukan analisa. d. Tabulasi

Memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka yang diperoleh sehingga dapat disajikan dalam berbagai kategori. Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.


(35)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian di Klinik Nurhasnah Medan, peneliti telah mendapatkan hasil dari penelitian tersebut. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikannya dalam bentuk tabel.

1. Karakteristik responden berdasarkan data demografi

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan pekerjaan ibu menyusui. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu menyusui di Klinik Bersalin Nurhasanah Medan Tahun 2011

Karakteristik f %

Kelompok umur

- <20tahun 2 5.7

- 20-35tahun 29 82.9

- >35tahun 4 11.4

Total 35 100

Tingkat pendidikan

- SD 4 11.4

- SMP 12 34.3

- SMA 17 48.6

- Perguruan tinggi 2 5.7

Total 35 100

Jenis pekerjaan

- IRT 28 80

- Wiraswasta 7 20

Total 35 100

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu tentang asupan nutrisi sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (82,9%). Berdasarkan pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (48.6%). Berdasarkan pekerjaan responden bahwa sebagian besar IRT sebanyak 28 orang (80%).


(36)

Tabel 5.2 Distribusi pertanyaan pengetahuan ibu menyusui terhadap asupan nutrisi ibu menyusui di Klinik Bersalin Nurhasanah Medan Tahun 2011

No Soal Skor

Benar Salah

f % F %

1 Yang dimaksud dengan makanan yang bergizi adalah: 28 80 7 20

2 Yang dimaksud dengan bahan makanan pokok adalah: 28 80 7 20

3 Dibawah ini adalah bahan-bahan makanan pokok: 29 82.9 6 17.1

4 Yang dimaksud dengan zat gizi adalah: 15 42.9 20 57.1

5 Sumber zat gizi tenaga berasal dari: 19 54.3 16 45.7

6 Guna zat gizi sumber tenaga bagi tubuh adalah: 18 51.4 17 48.6

7 Jenis makanan yang bersumber dari karbohidrat: 28 80 7 20

8 Sumber zat gizi pembangun berasal dari: 13 37.1 22 62.9

9 Guna zat gizi sumber pembangun bagi tubuh adalah: 12 34.3 23 65.7

10 Dibawah ini adalah jenis makanan yang bersumber dari protein: 32 91.4 3 8.6

11 Guna zat gizi sumber pengatur bagi tubuh adalah: 19 54.3 16 45.7

12 Dibawah ini jenis makanan yang berfungsi sebagai zat pengatur: 13 37.1 22 62.9

13 Vitamin yang larut dalam lemak adalah: 21 60 14 40

14 Jenis makanan yang mengandung kalsium yang tinggi adalah: 15 42.9 20 57.1

15 Faktor-faktor yang dapat menghambat penyerapan kalsium

adalah:

23 65.7 12 34.3

16 Vitamin A berfungsi untuk: 29 82.9 6 17.1

17 Dibawah ini jenis makanan yang mengandung vitamin A adalah: 13 37.1 22 62.9

18 Vitamin C berfungsi untuk: 29 82.9 6 17.1

19 Dibawah ini jenis makanan yang mengandung vitamin C adalah: 29 82.9 6 17.1

20 Vitamin D berfungsi untuk: 25 71.4 10 28.6

21 Vitamin E berfungsi untuk: 28 80 7 20

22 Dibawah ini jenis makanan mengandung vitamin K yang tinggi adalah:

11 31.4 24 68.6

23 Vitamin B12 berfungsi untuk: 24 68.6 11 31.4

24 Dibawah ini jenis makan mengandung vitamin B12 yang tinggi adalah:

12 34.3 23 65.7

25 Dibawah ini vitamin yang diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi adalah:

19 54.3 16 45.7

26 Vitamin yang dapat membantu proses pembekuan darah dan

mencegah pendarahan adalah:

25 71.4 10 28.6

27 Sebaiknya ibu menyusui minum saat: 22 62.9 13 37.1

28 Sebaiknya ibu yang menyusui minum air dalam sehari sebanyak: 17 48.6 18 51.4

29 Sebaiknya ibu menyusui mengkonsumsi nasi perharinya sebanyak:

19 54.3 16 45.7

30 Sebaiknya ibu menyusui mengkonsumsi sayur perharinya sebanyak:

26 74.3 9 25.7


(37)

Berdasarkan hasil penelitian, dari pengetahuan ibu menyusui dalam pemenuhan asupan nutrisi mayoritas berpengetahuan cukup. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu menyusui terhadap asupan nutrisi ibu menyusui di Klinik Bersalin Nurhasanah Medan Tahun 2011

Tingkat Pendidikan frekuensi Persentase(%)

Baik 4 11.4

Cukup 20 57.2

Kurang 11 31.4

Total 35 100.0

Berdasarkan katagori pengetahuan menunjukkan lebih dari setengah ibu menyusui berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 oramg (57.2 %) dan berpengetahuan kurang sebenyak 11 orang (31.4%) sedangkan berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (11.4%).

B. Pembahasan hasil penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 35 orang ibu menyusui diperoleh data demografi dan data pengetahuan yang merupakan keadaan nyata yang diperoleh penulis, data yang diperoleh tersebut menjadi acuan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dari hasil dapat dinyatakan sebagai berikut.

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil a. Karakteristik responden

Berdasarkan karakteristik Usia, didapatkan bahwa rata-rata usia responden adalah ibu-ibu dengan usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 29 responden (82.9%). Berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan bahwa rata-rata responden adalah ibu-ibu dengan pendidikan SMA yaitu sebanyak 17 responden (48.6%). Berdasarkan pekerjaan


(38)

responden, didapatkan bahwa rata-rata responden adalah ibu-ibu dengan pekerjaan IRT yaitu sebanyak 28 responden (80%).

b. Tingkat pengetahuan responden

Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi ibu menyusui di Klinik Bersalin Nurhasanah Medan tahun 2011. menyatakan bahwa mayoritas minat responden untuk mencari informasi tentang asupan nutrisi ibu menyusui berada dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 20 orang (57.2%) dan minoritas minat responden untuk mencari informasi tentang asupan nutrisi ibu menyusui berada dalam klasifikasi pengetahuan baik sebanyak 4 orang (11.4%).

Hal ini karena mereka belum pernah atau masih kurang melakukan penginderaan terhadap asupan nutrisi bagi ibu menyusui. Padahal asupan nutrisi bagi ibu menyusui dapat mempengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan dan diharapkan bagi ibu menyusui dapat lebih aktif lagi dalam mencari informasi.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2007).

Pengetahuan ibu menyusui terhadap bahan-bahan makanan dan zat-zat gizi sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang (46%), karena ibu merasa untuk mengetahui hal tersebut bukan menjadi urusannya tetapi tenaga kesehatan. Padahal dengan mengetahui hal tersebut ibu dapat mengetahui sumber-sumber makanan dan zat gizi yang terkandung didalamnya, sehingga ibu dapat menyusun menu makanan


(39)

yang lebih bervariasi dan kekurangan zat gizi dari satu jenis makanan dapat dipenuhi dari jenis makanan yang lain. Oleh karena itu ibu menyusui harus meningkatkan pengetahuannya dan motivasinya dengan lebih aktif lagi dalam mencari informasi, baik dari tenaga kesehatan maupun dengan membaca buku.

Berdasarkan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu setiap harinya sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 20 orang (57.2%), dapat dilihat bahwa ibu menyusui kurang mengetahui berapa banyak asupan nutrisi yang di butuhkan ibu, sepert:i ibu kurang mengetahui seberapa banyak air minum yang dibutuhkan ibu setiap harinya, kapan saja ibu harus minum, berapa banyak konsumsi nasi, sayur dan buah perharinya.

Hal ini disebabkan karena ibu kurang peka terhadap kebutuhan nutrisinya, ibu hanya memikirkan untuk mengembalikan berat badannya seperti sebelum hamil dan ibu hanya memiliki pengetahuan sesuai dengan kebiasaannya dalam mengkonsumsi makanan. Akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang kurang baik dengan akibat lebih lanjut pada ibu dan anaknya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatma Deri, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dengan judul Kajian Konsumsi Makanan Tradisi Badapu dan Status Gizi Ibu Nifas Di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asupan nutrisi dengan kadar hemoglobin.

Dimana Pola konsumsi makanan ibu nifas yang melaksanakan tradisi badapu relatif kurang baik karena tidak bervariasi. Hal ini disebabkan adanya pantangan atau larangan untuk mengkonsumsi beberapa jenis bahan makanan yang dianggap dapat mempengaruhi dan mengganggu kondisi kesehatan ibu dan bayi.


(40)

2. Keterbatasan penelitian

Beberapa keterbatasan yang ada dalam penelitian ini antara lain kurang kritisnya kuesioner yang dibuat peneliti untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui dalam pemenuhan asupan nutrisi bagi ibu menyusui. Peneliti menyadari masih kurang tajam dalam cara pengambilan data dengan menggunakan anket tertutup (kuesioner) yang disusun sendiri oleh peneliti, tanpa diikuti dengan observasi sehingga masih terdapat kemungkinan responden tidak jujur dalam menjawab.

3. Implikasi penelitian

a. Bagi Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi yang berguna bagi pelayanan serta konseling kesehatan khususnya pelayanan kepada ibu menyusui agar lebih mengerti tentang asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu dan bayinya.

b. Bagi Pendidikan

Menambah wacana dan informasi ilmiah pembaca, khususnya Mahasiswa mengenai pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi ibu menyusui yang ada di wilayah kerja Klinik Nurhasanah Medan.

c. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai masukan dan perbandingan bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian selanjutnya, khususnya mengenai asupan nutrisi bagi ibu menyusui.

d. Bagi Ibu menyusui

Penelitian ini digunakan juga untuk penyuluhan asupan nutrisi bagi ibu menyusui sehingga para ibu menyadari dan memahami pentingnya pemenuhan asupan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.


(41)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi di Klinik Bersalin Nurhasanah Medan Tahun 2011 maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden berdasarkan kelompok umur mayoritas pada umur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (82.9%), umur >35 tahun sebanyak 4 orang (11.4%) dan umur < 20 tahun sebanyak 2 orang (5.7%). Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (48.6%), pendidikan SMP sebanyak 12 orang (34.3%), SD sebanyak 4 orang (11.4%), PT sebanyak 2 orang (5.7%). Berdasarkan jenis pekerjaan mayoritas bekerja IRT sebanyak 28 orang (80%) dan wiraswasta sebanyak 7 orang (20%).

2. Tingkat pengetahuan tentang asupan nutrisi ibu menyusui di Klinik Nurhasanah cukup. Dibuktikan dari hasil penelitian, diperoleh data rata-rata jawaban yang mampu dikerjakan dengan benar oleh responden sebanyak 20 orang (57.2%). 3. Pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi yang di butuhkan ibu masih

kurang baik. Hal ini disebabkan karena ibu merasa tidak perlu untuk mengetahui hal tersebut.


(42)

B. SARAN

1. Bagi pelayanan kesehatan

Diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi pada ibu manyusui tentang pentingnya konsumsi gizi seimbang bagi ibu menyusui guna meningkatkan produksi ASI dan status kesehatan ibu.

2. Bagi pendidikan

Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemberi pelayanan kebidanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna pelayanan kebidanan, khususnya dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang asupan nutrisi bagi ibu menyusui.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat membuat kuesioner lebih mendalam lagi mengenai kebutuhan asupan nutrisi bagi ibu menyusui dan melakukan observasi terhadap jawaban responden.

4. Bagi ibu menyusui

Diharapkan ibu menyusui selalu mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, yaitu makanan yang dikonsumsi dalam sehari yang beraneka ragam sehingga terpenuhi kebutuhan zat gizi dan sesuai dengan kebutuhannya dan pada saat ibu melakukan kunjungan pelayanan kesehatan, diharapkan aktif dalam bertanya kepada pelayanan kesehatan tentang asupan nutrisi yang baik dikonsumsi.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ambarwati, E. R. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arisman. (2007). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Bobak. L. J. (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Ed. 4. Jakarta: EGC.

Deri, F. (2009). Kajian Konsumsi Makanan Tradisi Badapu Dan Status Gizi Ibu Nifas Di kecamatan SingkilKabupaten aceh singkil. Fakultas Kesehatan Masyarakat. TESIS.

Hidayat, A. A. A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba medika.

_______. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

_______. (2010). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Machfoedz, I. (2009). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya.

Manik, M., Sitohang, N. A., & Asiah, N. (2010). Panduan penulisan karya tulis ilmiah. Medan: Tidak dipublikasikan.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. . (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta


(44)

Paath, E. F. (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Priyatno, D. (2008). Mandiri belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Sediaoetama, A. D. (2006). Ilmu Gizi Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat.

Sujiyatini,. Nurjanah., Kurniati, A. (2010). Asuhan Ibu Nifas. Yogyakarta: Cyrillus Publisher.

Williams, L., Wilkins. (2004).Canadian Essentials of Nursing Research. Philadelphia: A Wolters


(45)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul penelitian :Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asupan Nutrisi Ibu Menyusui di Klinik Nurhasanah Medan Tahun 2011

Pembimbing : dr. Murniati Manik. MSc, SpKK.

Saya adalah mahasiswi program studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara yang melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang asupan nutrisi di klinik Nurhasanah.

Saya sangat mengharapkan kesediaan ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana penelitian ini tidak akan memberikan dampak yang membahayakan kepada ibu. Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukrela, sehingga ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sangsi apapun. Semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan dalam penelitian ini.

Jika ibu bersedia menjadi responden penelitian ini, maka silahkan ibu menandatangani formulir ini.

Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya.

Medan, 2011

Responden Peneliti


(46)

LEMBARAN KUESIONER

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK MENGETAHUI PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASUPAN NUTRISI DI KLINIK NURHASANAH

MEDAN TAHUN 2011

Nomor :

Tanggal :

I. Karakteristik Responden

1) Umur :

2) Pendidikan terakhir :

3) Pekerjaan :

Petunjuk pengisian

Pilihlah salah satu jawaban yang ibu anggap paling benar dan berikan tanda silang (x) pada jawaban tersebut.

A. Data pengetahuan tentang asupan nutrisi

1. Yang dimaksud dengan makanan yang bergizi adalah: a. Makanan yang mengandung lemak

b. Makanan yang mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh c. Makanan yang tinggi karbohidratnya

d. Makanan yang tinggi proteinnya

2. Yang dimaksud dengan bahan makanan pokok adalah: a. Bahan makanan yang paling sedikit dikonsumsi

b. Bahan makanan yang terbesar dikonsumsi dari bahan makanan yang lain c. Bahan makanan sebagai sumber protein

d. Bahan makanan sebagai sumber vitamin dan mineral 3. Dibawah ini adalah bahan-bahan makanan pokok:

a. Nasi, jagung, ubi kayu, sagu b. Wortel, jantung pisang, daun katuk c. Telur, ikan, daging

d. Apel, pisang, papaya

4. Yang dimaksud dengan zat gizi adalah:

a. Bahan makanan yang bersumber dari protein yang diperlukan oleh tubuh b. Bahan makanan yang bersumber dari karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh c. Bahan makanan yang telah dimakan dan akan diuraikan menjadi zat gizi d. Bahan makanan sumber tenaga yang akan diuraikan menjadi zat gizi 5. Sumber zat gizi tenaga berasal dari:

a. Protein b. Karbohidrat c. Mineral d. Vitamin

6. Guna zat gizi sumber tenaga bagi tubuh adalah:

a. Untuk mengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh b. Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru

c. Untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel yang rusak atau mati d. Untuk menyehatkan tubuh


(47)

7. Dibawah ini adalah jenis makanan yang bersumber dari karbohidrat: a. Tempe, tahu, kacang tanah

b. Daging sapi, hati sapi, telur, ikan c. Nasi, jagung, singkong, sagu d. Pisang, jeruk, mangga

8. Sumber zat gizi pembangun berasal dari: a. Protein

b. Karbohidrat c. Mineral d. Vitamin

9. Guna zat gizi sumber pembangun bagi tubuh adalah: a. Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru

b. Untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel yang rusak atau mati

c. Untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur metabolisme. d. Untuk menyehatkan tubuh

10.Dibawah ini adalah jenis makanan yang bersumber dari protein: a. Daging sapi, telur, ikan, tempe

b. Nasi, jagung, singkong, sagu c. Papaya, duku, pisang

d. Tempe, tahu, nasi

11.Guna zat gizi sumber pengatur bagi tubuh adalah:

a. Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru

b. Untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel yang rusak atau mati

c. Untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh

d. Untuk penghematan protein

12.Dibawah ini jenis makanan yang berfungsi sebagai zat pengatur adalah: a. Sayuran dan buah-buahan segar

b. Nasi, singkong, tahu c. Ikan dan daging segar

d. Bayam, ikan, singkong, tempe 13.Vitamin yang larut dalam lemak adalah:

a. Vitamin A,C,D, K b. Vitamin A,D, E, K c. Vitamin B, A,C, B12 d. Vitamin C, B, B112, E

14.Dibawah ini jenis makanan yang mengandung kalsium yang tinggi adalah: a. Ayam, daging sapi

b. Telur, kacang tanah c. Teri kering, udang kering d. Kacang meah, kentang

15.Faktor-faktor yang dapat menghambat penyerapan kalsium adalah: a. Kekurangan vitamin D

b. Kekurangan vitamin A c. Kekurangan vitamin B


(48)

16.Vitamin A berfungsi untuk:

a. perkembangan saraf penglihatan b. membantu proses pembekuan darah c. daya tahan tubuh terhadap infeksi d. pembentukan tulang dan gigi

17.Dibawah ini jenis makanan yang mengandung vitamin A adalah: a. Buah jeruk, melon, tomat, brokoli

b. Kuning telur, hati, mentega, makanan laut

c. Sayur-sayuran berdaun hijau, labu, hati, mentega d. Kacang kedelai, buncis, ikan salmon, tahu, jus wortel 18.Vitamin C berfungsi untuk:

a. Daya tahan tubuh terhadap infeksi b. Membantu proses pembekuan darah c. Perkembangan saraf penglihatan d. Pembentukan tulang dan gigi

19.Dibawah ini jenis makanan yang mengandung vitamin C adalah: a. Sayur-sayuran berdaun hijau, labu, hati, mentega

b. Buah jeruk, melon, tomat, brokoli

c. Kuning telur, hati, mentega, makanan laut

d. Kacang kedelai, buncis, ikan salmon, tahu, jus wortel 20.Vitamin D berfungsi untuk:

a. Pembentukan tulang dan gigi b. Daya tahan tubuh terhadap infeksi c. Perkembangan saraf penglihatan d. Membantu proses pembekuan darah 21.Vitamin E berfungsi untuk:

a. Sebagai antioksidan dan larut dalam lemak b. Membantu proses pembekuan darah c. Pembentukan tulang dan gigi d. Perkembangan saraf penglihatan

22.Dibawah ini jenis makanan mengandung vitamin K yang tinggi adalah: a. Susu sapi

b. Daging c. Brokoli d. Telur

23.Vitamin B12 berfungsi untuk: a. Pembentukan tulang dan gigi b. Pembentukan sel darah merah c. Perkembangan saraf penglihatan d. Sebagai antioksidan

24.Dibawah ini jenis makan mengandung vitamin B12 yang tinggi adalah: a. Hati sapi

b. Ayam c. Daging sapi d. Susu sapi segar


(49)

25.Dibawah ini vitamin yang diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi adalah a. Vitamin E

b. Vitamin A c. Vitamin D d. Vitamin C

26.Vitamin yang dapat membantu proses pembekuan darah dan mencegah pendarahan adalah:

a. Vitamin D b. Vitamin K c. Vitamin B d. Vitamin A

27.Sebaiknya ibu menyusui minum saat:

a. Sebelum menyusui dan kapan ibu merasa haus b. Setelah menyusui dan ibu kehausan

c. Selesai bekerja

d. Mau makan dan selesai makan

28.Sebaiknya ibu yang menyusui minum air dalam sehari sebanyak: a. 200 – 800 cc

b. 200 cc

c. 1400 – 1600 cc d. 1000 – 1200 cc

29. Sebaiknya ibu menyusui mengkonsumsi nasi perharinya sebanyak: a. 4 – 5 piring

b. 3 piring c. 1 – 2 piring d. 6 – 8 piring

30.Sebaiknya ibu menyusui mengkonsumsi sayur perharinya sebanyak: a. 1 gelas

b. 4 – 5 gelas c. 2 – 3 gelas d. 6 gelas


(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Suci Maisyarah Nasution

Tempat/Tanggal lahir : Medan, 19 Mei 1987

Anak Ke : 7 dari 7 bersaudara

Agama : Islam

Nama Ayah : H. Sayuti Nasution, BA

Nama Ibu : Hj. Rohani

Alamat : Jl. Baru no.41 LK. IV Kec. Medan tembung Riwayat Pendidikan

TK Babul Hayati Medan 1991-1993

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Medan 1993-1999

SMP Swasta Galih Agung Medan 1999-2002

Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan 2002-2005


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Suci Maisyarah Nasution Tempat/Tanggal lahir : Medan, 19 Mei 1987 Anak Ke : 7 dari 7 bersaudara

Agama : Islam

Nama Ayah : H. Sayuti Nasution, BA

Nama Ibu : Hj. Rohani

Alamat : Jl. Baru no.41 LK. IV Kec. Medan tembung Riwayat Pendidikan

TK Babul Hayati Medan 1991-1993

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Medan 1993-1999 SMP Swasta Galih Agung Medan 1999-2002 Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan 2002-2005 Akademi Kebidanan Harapan Mama Medan 2005-2008