Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Zat Gizi Mikro selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

(1)

(2)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Zat Gizi Mikro selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

Oleh :

Trisna Sutanti Sinambela

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir program studi ilmu keperawatan Fakultas Keperawatan Sumaterea Utara. Saya mengharapkan partisipasi Ibu dalam memberikan jawaban atas kuesioner sesuai dengan pendapat Ibu tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Ibu. Informasi yang Ibu berikan hanya akan dipengaruhi untuk pengembangan ilmu keperawatan.

Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, Ibu bebas menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika Ibu bersedia menjadi responden penelitian, silahkan menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan di bawah ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu. Terimakasih untuk partisipasi Ibu untuk penelitian ini.

Tanda tangan : No. Kode Responden :


(3)

LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PARTISIPASI

Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk dapat ikut

berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang berujudul “Pengetahuan

Ibu hamil tentang Asupan Zat Gizi Mikro selama Kehamilan di Wilayah Kerja

Puskesmas Helvetia Medan”. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam

penelitian ini saya lakukan secara sukarela atau tanpa paksaan dari pihak manapun.

Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk menggunakan data-data yang saya berikan untuk dipergunakan sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Saya menyadari dan memahami bahwa data yang saya berikan dan yang akan digunakan memuat informasi-informasi yang jelas tentang diri saya. Walaupun demikian, berbagai informasi seperti nama jelas, alamat lengkap, normor kontak dan informasi lengkap lainnya, hanya saya izinkan untuk diketahui oleh peneliti atau pihak puskesmas tempat saya memeriksakan kehamilan saya.

Sebagai responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk mengisi kuisioner.

Medan, Maret 2013

Peneliti Partisipan


(4)

INSTRUMEN PENELITIAN A. Petunjuk Umum Pengisian

1. Ibu diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada.

2. Tuliskan tanda ceklist ( √ ) pada kotak untuk pilihan jawaban yang tepat. 3. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas silahkan bertanya pada peneliti.

B. Kuisioner Pengkajian Data Demografi

1. Inisial nama :

2. No. Responden : …….. ( Diisi oleh peneliti )

3. Umur : ……. tahun 6. Pekerjaan :

1. Pelajar

4. Riwayat Obstetri : 2. Mahasiswa

G : … P : … A: … 3. PNS

4. Wiraswasta

5. dll,

(sebutkan) ……

5. Tingkat pendidikan :

1. SD 7. Usia Kehamilan : … bulan

2. SMP

3. SMU


(5)

C. Pertanyaan pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan

Bacalah pertanyaan - pertanyaan dibawah ini dengan baik dan berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda paling benar.

A. Apakah Ibu pernah mendapat informasi tentang kebutuhan zat gizi mikro selama kehamilan?

Ya, pernah Tidak pernah

B. Jika Ibu pernah mendapat informasi tentang kebutuhan zat gizi mikro selama kehamilan. Informasi tersebut ibu dapat melalui :

1. Media cetak 2. Media elektronik 3. Petugas Kesehatan

DEFINISI

1. Yang dimaksud dengan zat gizi mikro adalah …

a. Zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar b. Zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit c. Zat gizi yang tidak bisa dilihat atau tidak tampak d. Tidak tahu

JENIS

2. Di antara zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan, yang termasuk zat

gizi mikro adalah …

a. Karbohidrat dan protein b. Protein dan lemak c. Vitamin dan mineral d. Tidak tahu


(6)

JUMLAH

3. Menurut Ibu, berapa banyak seharusnya tablet besi yang harus dikonsumsi ibu selama hamil?

a. 30 tablet b. 60 tablet c. 90 tablet d. Tidak tahu

4. Menurut Ibu, berapa banyak sayuran yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu setiap hari?

a. 1 – 2 mangkok per hari b. 2 – 3 mangkok per hari c. 3 – 5 mangkok per hari d. Tidak tahu

5. Menurut Ibu, berapa banyak buah – buahan seperti apel dan jeruk yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu ?

a. 1 – 2 buah berukuran sedang setiap hari b. 2 – 3 buah berukuran sedang setiap hari c. 3 – 4 buah berukuran sedang setiap hari d. Tidak tahu

SUMBER

6. Di bawah ini, makanan yang banyak mengandung zat besi adalah …

a. Daging ayam b. Kacang – kacangan c. Nasi


(7)

7. Makanan yang banyak mengandung vitamin B Kompleks adalah … a. Daging

b. Jeruk, mangga c. Biji – bijian d. Tidak tahu

8. Di bawah ini, makanan yang banyak mengandung asam folat adalah …

a. Nasi, gandum dan ubi kayu b. Wortel, kuning telur dan mentega

c. Susu, buah segar dan sayuran berwarna hijau tua d. Tidak tahu

9. Makanan yang banyak mengandung zat yodium adalah …

a. Gandum

b. Garam dan makanan laut c. Sayur – sayuran

d. Tidak tahu

10. Kekurangan vitamin E dapat mengakibatkan kelahiran prematur, makanan

yang banyak mengandung vitamin E adalah …

a. Telur

b. Daging ayam c. Kecambah d. Tidak tahu

11. Selain susu, makanan yang banyak mengandung kalsium adalah …

a. Buah tomat dan jeruk b. Teri kering, tempe dan tahu c. Nasi dan daging ayam d. Tidak tahu


(8)

FUNGSI

12. Sayur wortel bermanfaat dalam kehamilan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin karena mengandung…

a. Vitamin A b. Vitamin B c. Vitamin C d. Tidak tahu

13. Vitamin yang dapat dibuat dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari

sehingga berfungsi membantu penyerapan kalsium dalam tubuh adalah …

a. Vitamin D b. Vitamin E

c. Vitamin B Kompleks d. Tidak tahu

14. Zat gizi yang berfungsi penting untuk mencegah anemia pada ibu adalah

a. Zat besi b. Zat zink c. Zat yodium d. Tidak tahu

15. Sayuran berwarna hijau termasuk salah satu sumber vitamin K. Apa fungsi

utama vitamin K pada ibu selama hamil adalah …

a. Untuk menjaga kesehatan tulang

b. Untuk membantu proses pembekuan darah c. Untuk menjaga kesehatan mata


(9)

AKIBAT KEKURANGAN

16. Menurut ibu, apa akibat yang bisa terjadi pada ibu bila kekurangan

mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung kalsium selama hamil? a. Terjadi penggeroposan tulang

b. Kerusakan pada kulit dan anemia c. Bibir pecah - pecah

d. Tidak tahu

17. Kerang, hati, tiram dan kacang – kacangan adalah termasuk sumber

makanan yang mengandung zat zink. Apa akibat yang akan terjadi bila ibu sangat kekurangan zat zink selama hamil?

a. Terjadi perdarahan hebat saat melahirkan b. Kekurangan energi saat melahirkan c. Terjadi penggeroosan tulang

d. Tidak tahu

18. Kekurangan asam folat selama kehamilan dapat menyebabkan …

a. Bayi lahir dengan cacat bawaan

b. Kekurangan energi pada saat melahirkan c. Terjadi penggeroposan tulang

d. Tidak tahu

19. Sayuran berwarna hijau dan biji – bijian termasuk sumber makanan yang mengandung magnesium. Di bawah ini dampak buruk yang akan terjadi bila ibu sangat kekurangan magnesium selama hamil adalah …

a. Berkurangnya berat badan ibu secara signifikan b. Kekurangan energi pada saat melahirkan c. Terjadi tekanan darah tinggi pada ibu d. Tidak tahu


(10)

20. Menurut Ibu, apa dampak buruk yang akan terjadi pada janin bila ibu sangat kekurangan yodium selama hamil?

a. Perdarahan hebat b. Lahir mati c. Anemia d. Tidak tahu

TEKNIK PENYIMPANAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN

21. Menurut Ibu, salah satu cara penyimpanan yang baik terhadap daging agar zat gizi yang terkandung di dalamnya tidak berkurang adalah?

a. Dimasak lalu disimpan dan pada saat makan dipanaskan kembali b. Disimpan dalam wadah yang tertutup dan dimasukkan dalam lemari pendingin

c. Diawetkan seperti dibuat dendeng atau rendang daging d. Tidak tahu

22. Menurut Ibu, bagaimana penyimpanan yang baik agar kandungan asam folat pada sayur tidak rusak?

a. Disimpan di luar lemari pendingin dan dicampur dengan buah dan sayur lain

b. Disimpan di lemari pendingin, di dalam tempat beku

c. Disimpan di lemari pendingin tetapi tidak di tempat beku dan tidak dicampur dengan buah dan sayuran lain

d. Tidak tahu

23. Penyimpanan yang baik terhadap buah pisang agar kandungan vitamin B

di dalamnya tidak rusak adalah …

a. Disimpan di dalam ruangan biasa b. Disimpan di dalam lemari pendingin c. Disimpan dalam wadah tertutup d. Tidak tahu


(11)

24. Pengolahan di bawah ini yang dapat merusak vitamin B-Kompleks adalah a. Dipanaskan dalam larutan asam

b. Pemasakan normal

c. Direbus dalam suhu tinggi d. Tidak tahu

25. Cara memasak makanan yang banyak mengandung vitamin A, D, E dan K

adalah …

a. Dikukus atau direbus b. Langsung dimakan mentah

c. Ditumis dengan diberi sedikit minyak d Tidak tahu

26. Kandungan magnesium pada sayuran berwarna hijau akan hilang bila penyajian makanan tidak tepat seperti?

a. Dikukus b. Direbus biasa

c. Direbus sampai lewat matang d. Tidak tahu

27. Menurut Ibu, cara penyajian susu yang baik adalah … a. Menyeduh dengan air panas yang telah mendidih

b. Menyeduh dengan air panas mendidih dahulu baru dicampur dengan air biasa

c. Menyeduh dengan air hangat d. Tidak tahu

28. Di bawah ini, cara pengkonsumsian sumber makanan yang mengandung

zat besi dengan cara benar adalah …

a. Minum sumber makanan yang mengandung zat besi dengan air putih, jangan minum dengan teh


(12)

b. Minum sumber makanan yang mengandung zat besi sebelum makan malam

c. Minum sumber makanan yang mengandung zat besi jangan disertai dengan buah – buahan apalagi dengan buah yang mengandung vitamin C

d. Tidak tahu

29. Agar kandungan zat gizi pada sayuran tidak banyak hilang dan rusak,

maka cara memasak atau menyajikan yang paling baik adalah …

a. Dipotong kecil – kecil, dicuci, langsung dimakan b. Dicuci, dipotong kecil – kecil kemudian direbus c. Dicuci, dipotong besar – besar kemudian dikukus d. Tidak tahu


(13)

No Pertanyaan Pengetahuan

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28 p29

1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2

2 0 1 1 2 1 0 1 1 2 0 2 2 2 0 0 1 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1

3 2 1 2 1 2 0 0 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2

4 0 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 0 0 2 1 2 0 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

6 2 2 2 1 1 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

7 0 1 2 1 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

8 2 0 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 0 2 2 1 1 1 2 2 2 1

9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

10 1 0 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 11 2 0 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 0 2 2 1 1 1 2 2 1 1 12 2 1 2 1 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 13 0 2 2 1 1 2 0 2 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 1 1 1 2 2 14 1 1 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 0 2 1 2 1 0 1 2 2 2 2 1 0 2 2 1 2 15 2 2 2 1 1 2 0 0 2 0 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 0 2 16 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 17 2 2 2 2 2 0 0 0 2 0 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 18 0 1 2 1 1 0 0 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 19 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 20 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 21 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 22 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2


(14)

23 0 1 1 1 2 2 1 0 2 1 0 2 0 2 0 2 1 0 0 2 1 2 1 2 1 2 1 0 2 24 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 2 25 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 26 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 2 2 2 1 0 1 0 1 2 2 2 2 1 2 2 2 0 2 0 0 2 2 1 2 2 0 2 0 1 28 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2 2 1 2 2 0 2 0 1 29 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 30 1 1 2 2 2 2 0 2 2 1 1 2 0 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2


(15)

RELIABILITY

/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.774 29

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


(16)

Jenis 1.33 .711 30

Jumlah 1.90 .305 30

Jumlah 1.33 .479 30

Jumlah 1.47 .571 30

Sumber 1.30 .877 30

Sumber 1.23 .935 30

Sumber 1.47 .730 30

Sumber 1.93 .254 30

Sumber 1.33 .922 30

Sumber 1.70 .651 30

Fungsi 1.97 .183 30

Fungsi 1.57 .774 30

Fungsi 1.93 .365 30

Fungsi 1.53 .776 30

Akibat Kekurangan 1.93 .254 30

Akibat Kekurangan 1.47 .819 30

Akibat Kekurangan 1.80 .610 30

Akibat Kekurangan 1.17 .834 30

Akibat Kekurangan 1.53 .776 30

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 1.87 .434 30

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 1.83 .531 30

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 1.53 .571 30

Teknik Penyimpanan,


(17)

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 1.33 .606 30

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 1.60 .621 30

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 1.80 .407 30

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 1.47 .776 30

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 1.77 .430 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Definsi 44.50 44.534 .224 .773

Jenis 44.57 45.289 .211 .772

Jumlah 44.00 45.586 .519 .765

Jumlah 44.57 49.702 -.313 .790

Jumlah 44.43 45.909 .204 .772

Sumber 44.60 46.731 .026 .786

Sumber 44.67 43.885 .247 .773

Sumber 44.43 43.978 .341 .765

Sumber 43.97 47.964 -.060 .778

Sumber 44.57 44.530 .198 .776

Sumber 44.20 44.924 .283 .768


(18)

Fungsi 44.33 43.954 .318 .766

Fungsi 43.97 45.206 .505 .763

Fungsi 44.37 43.964 .316 .767

Akibat Kekurangan 43.97 46.516 .357 .769

Akibat Kekurangan 44.43 41.426 .542 .752

Akibat Kekurangan 44.10 42.852 .575 .754

Akibat Kekurangan 44.73 41.651 .508 .754

Akibat Kekurangan 44.37 44.792 .233 .772

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 44.03 44.447 .550 .760

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 44.07 43.995 .503 .759

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 44.37 43.964 .465 .760

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 44.50 45.500 .230 .771

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 44.57 44.599 .352 .765

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 44.30 45.459 .235 .771

Teknik Penyimpanan, Pengolahan dan Penyajian

44.10 45.817 .333 .768

Teknik Penyimpanan,

Pengolahan dan Penyajian 44.43 43.151 .399 .762

Teknik Penyimpanan,


(19)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

45.90 47.817 6.915 29

Pertanyaan Pengetahuan

Pertanyaan.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 28 31.8 31.8 31.8

Salah 35 39.8 39.8 71.6

Benar 25 28.4 28.4 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 9 10.2 10.2 10.2

Salah 45 51.1 51.1 61.4

Benar 34 38.6 38.6 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 2 2.3 2.3 2.3

Salah 56 63.6 63.6 65.9

Benar 30 34.1 34.1 100.0


(20)

Pertanyaan.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 36 40.9 40.9 40.9

Benar 52 59.1 59.1 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 41 46.6 46.6 46.6

Benar 47 53.4 53.4 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 3 3.4 3.4 3.4

Salah 23 26.1 26.1 29.5

Benar 62 70.5 70.5 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 5 5.7 5.7 5.7

Salah 40 45.5 45.5 51.1

Benar 43 48.9 48.9 100.0


(21)

Pertanyaan.8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 1 1.1 1.1 1.1

Salah 5 5.7 5.7 6.8

Benar 82 93.2 93.2 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 1 1.1 1.1 1.1

Salah 17 19.3 19.3 20.5

Benar 70 79.5 79.5 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 7 8.0 8.0 8.0

Salah 55 62.5 62.5 70.5

Tidak tahu 26 29.5 29.5 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 1 1.1 1.1 1.1

Salah 18 20.5 20.5 21.6

Benar 69 78.4 78.4 100.0


(22)

Pertanyaan.12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 2 2.3 2.3 2.3

Salah 8 9.1 9.1 11.4

Benar 78 88.6 88.6 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 1 1.1 1.1 1.1

Salah 41 46.6 46.6 47.7

Benar 46 52.3 52.3 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 1 1.1 1.1 1.1

Salah 12 13.6 13.6 14.8

Benar 75 85.2 85.2 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 34 38.6 38.6 38.6

Salah 33 37.5 37.5 76.1

Benar 21 23.9 23.9 100.0


(23)

Pertanyaan.16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 1 1.1 1.1 1.1

Salah 4 4.5 4.5 5.7

Benar 83 94.3 94.3 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 34 38.6 38.6 38.6

Salah 34 38.6 38.6 77.3

Benar 20 22.7 22.7 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 24 27.3 27.3 27.3

Salah 31 35.2 35.2 62.5

Benar 33 37.5 37.5 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 26 29.5 29.5 29.5

Salah 37 42.0 42.0 71.6

Benar 25 28.4 28.4 100.0


(24)

Pertanyaan.20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 32 36.4 36.4 36.4

Salah 25 28.4 28.4 64.8

Benar 31 35.2 35.2 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.21

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 48 54.5 54.5 54.5

Benar 40 45.5 45.5 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.22

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 9 10.2 10.2 10.2

Benar 79 89.8 89.8 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.23

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 67 76.1 76.1 76.1

Benar 21 23.9 23.9 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.24

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(25)

Salah 31 35.2 35.2 37.5

Benar 55 62.5 62.5 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.25

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 2 2.3 2.3 2.3

Salah 54 61.4 61.4 63.6

Benar 32 36.4 36.4 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.26

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak tahu 3 3.4 3.4 3.4

Salah 6 6.8 6.8 10.2

Benar 79 89.8 89.8 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.27

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 35 39.8 39.8 39.8

Benar 53 60.2 60.2 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pertanyaan.28

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 3 3.4 3.4 3.4

Benar 85 96.6 96.6 100.0


(26)

Pertanyaan.29

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah 27 30.7 30.7 30.7

Benar 61 69.3 69.3 100.0


(27)

Karakteristik Demografi

Statistics

Umur Riwayat.Obstetri Pendidikan Pekerjaan Usia.Kehamilan Sumber.Informasi

N Valid 88 88 88 88 88 88

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 2.08 3.74 3.23 4.16 5.66 .55

Median 2.00 2.00 3.00 5.00 6.00 .00

Mode 2 1 4 5 6a 0

Std. Deviation .508 3.120 .813 1.049 1.844 .982

Minimum 1 1 1 2 1 0

Maximum 3 13 4 5 8 3

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Remaja 8 9.1 9.1 9.1

Dewasa Awal 65 73.9 73.9 83.0

Dewasa Madya 15 17.0 17.0 100.0


(28)

Riwayat.Obstetri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid G=1 P=0

A=0 24 27.3 27.3 27.3

G=2 P=1

A=0 22 25.0 25.0 52.3

G=2 P=0

A=1 2 2.3 2.3 54.5

G=3 P=2

A=0 17 19.3 19.3 73.9

G=3 P=1

A=1 1 1.1 1.1 75.0

G=4 P=3

A=0 10 11.4 11.4 86.4

G=4 P=1

A=2 2 2.3 2.3 88.6

G=5 P=2

A=2 1 1.1 1.1 89.8

G=5 P=4

A=0 2 2.3 2.3 92.0

G=5 P=3

A=1 1 1.1 1.1 93.2

G=6 P=3

A=2 1 1.1 1.1 94.3

G=6 P=5

A=0 4 4.5 4.5 98.9

G=7 P=4

A=2 1 1.1 1.1 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 2 2.3 2.3 2.3

SMP 15 17.0 17.0 19.3


(29)

PERGURUAN

TINGGI 39 44.3 44.3 100.0

Total 88 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Karyawati 11 12.5 12.5 12.5

PNS 9 10.2 10.2 22.7

Wiraswasta 23 26.1 26.1 48.9

IRT, dll 45 51.1 51.1 100.0

Total 88 100.0 100.0

Usia.Kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 1.1 1.1 1.1

2 3 3.4 3.4 4.5

3 10 11.4 11.4 15.9

4 11 12.5 12.5 28.4

5 12 13.6 13.6 42.0

6 18 20.5 20.5 62.5

7 15 17.0 17.0 79.5

8 18 20.5 20.5 100.0

Total 88 100.0 100.0

Sumber.Informasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 63 71.6 71.6 71.6

Pernah-Media Cetak 10 11.4 11.4 83.0

Pernah-Media Elektronik 7 8.0 8.0 90.9

Pernah-Petugas

Kesehatan 8 9.1 9.1 100.0


(30)

TAKSASI DANA

1. Persiapan Proposal

a. Biaya kertas dan tinta printer : Rp. 150.000,- b. Foto kopi sumber-sumber tinjauan pustaka : Rp. 70.000,-

c. Perbanyak proposal : Rp. 100.000,-

d. Biaya internet : Rp. 150.000,-

e. Sidang proposal : Rp. 100.000,-

2. Pengumpulan Data

a. Izin penelitian dari Dinkes : Rp. 100.000,- b. Izin penelitian dari Puskesmas : Rp. 90.000,-

c. Transportasi : Rp. 100.000,-

d. Penggandaan Kuisioner : Rp. 100.000,-

e. Cendera Mata : Rp. 200.000,-

3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan Penelitian

a. Biaya kertas dan tinta printer : Rp. 150.000,-

b. Penjilidan : Rp. 100.000,-

c. Penggandaan laporan penelitian : Rp. 150.000,-

4. Biaya Sidang : Rp. 450.000,-


(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2004). Prisnsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC.

Arisman, M.B. (2009). Gizi dalam Daur Kehidupan . Edisi 2. Jakarta : EGC. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Aritonang, E. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Kampus IPB Taman Kencana Bogor : Penerbit IPB Press.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. (2008). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Depkes. (2008). Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : Depkes RI.

Depkes. (2008). Ibu Selamat Anak Sehat Fokus Hari Kesehatan Nasional Ke-48. Jakarta : Depkes RI.

Dinkes DKI. (2010). Vitamin B yang Kaya Manfaat. Diperoleh tanggal 24

Oktober 2012 dari

http://111.67.77.202/dinkesdki/index.php?option=com_content&view=arti

cle&id=200:vitamin-b-yang-kaya-manfaat-&catid=62:hidup-sehat&Itemid=149.

Evin, L.S. (2009). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kontak Pertama Kali dengan Tenaga Kesehatan (K1). Diperoleh tanggal 7 Desember 2012 dari http://www.docstoc.com/docs/10623978/Pengetahuan-Ibu-Hamil.


(42)

Grodner, M., Anderson, S.L., & Deyoung, S. (2000). Foundation and Clinical Applications of Nutrition. St. Louis : Mosby, Inc.

Hardinsyah. (2012). Kecukupan Zat Gizi Mikro, Termasuk Zinc, Penting untuk

Tumbuh Kembang Anak. Diperoleh tanggal 28 Oktober 2012 dari

http://www.sarihusada.co.id/ina/news- detail/8213082012090806/kecukupan-zat-gizi-mikro-termasuk-zinc-penting-untuk-tumbuh-kembang-anak/.

Hidayat, A.A. (2009). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Musbikin, I. (2005). Panduan bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta : Mitra Pustaka.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurachmah, E. (2001). Nutrisi dalam Keperawatan. Jakarta : Perpustakaan

Nasional RI.

Nurhidayah, R.E. (2010). Ilmu Perilaku dan Pendidikan Kesehatan. Medan : USU Press.

Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Palupi, N.S., Zakaria, F.R., & Prangdimurti, E. (2007). Pengaruh Pengolahan terhadap Nilai Gizi Pangan. Diperoleh tanggal 28 November 2012 dari http://xa.yimg.com/kq/groups/20875559/2110434976/name/TOPIK8.pdf.

Path, E.F., Yuyum, R., & Heryati. (2004). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.


(43)

Saminem. (2008). Kehamilan Normal. Jakarta : EGC.

Sediaoetama, A.D. (2006). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Siahaan, M. (2013). Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Asupan Nutrisi selama Kehamilan di RSUP H. Adam Malik. Medan : USU.

Sigalingging, G. (2009). Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SAM Medan. Medan : UDA.

Sitompul, M.T. (2011). Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Semasa Kehamilan

di Wilayah Kerja Puskesmas Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah. Medan :

Skripsi Fakultas Keperawatan USU.

Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sudjana. (2001). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sukmadinata, N. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosakarya

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.

Susiloningtyas, I. (2004). Pemberian Zat Besi (Fe) dalam Kehamilan. Diperoleh

tanggal 28 Desember 2012 dari

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tablet+besi+yang+diberikan+ pada+ibu+hamil&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDIQFjAB&url=ht tp%3A%2F%2Fjournal.unissula.ac.id%2Fmajalahilmiahsultanagung%2Fa


(44)

rticle%2Fdownload%2F178%2F137&ei=ZpvlUM-bBdDQrAfEnIFY&usg=AFQjCNFFSYTQeEPEcCRS1Z0vb0tjxa3pRw& bvm=bv.1355534169,d.bmk.

UPI. (2012). Vitamin. Diperoleh tanggal 20 November 2012 dari http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KE

LUARGA/197807162006042-AI_MAHMUDATUSSA%27ADAH/VITAMIN.pdf.

UMS. (2008). Fortifikasi Garam dengan Zat Besi, Strategi Praktis dan Efektif

Menanggulangi Anemia. Diperoleh tanggal 20 Oktober 2012 dari

http://farmasi.ums.ac.id/content/artikel/20080412/fortifikasi-garam-dengan-zat-besi-strategi-praktis-dan-efektif.


(45)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan. Dalam penelitian ini gizi mikro yang dibutuhkan selama kehamilan adalah vitamin dan mineral.

Skema 3.1 Kerangka Penelitian terhadap Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Zat Gizi Mikro selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

Pengetahuan Ibu Hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan mencakup :

- definisi - jenis - jumlah - sumber - fungsi

- akibat jika kekurangan

- teknik penyimpanan, pengolahan dan penyajian

- Baik

- Cukup

- Kurang

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan berdasarkan karakteristik demografi


(46)

3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pengetahuan

ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan

Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang asupan zat gizi

mikro selama

kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan, yang meliputi: - definisi - jenis - jumlah - sumber - fungsi - akibat jika kekurangan

- teknik penyimpanan, pengolahan dan penyajian

Kuesioner pengetahuan yang terdiri dari 29 pertanyaan yang berisi :

- 1 pertanyaan untuk pengetahuan tentang definisi - 1 pertanyaan untuk pengetahuan tentang jenis - 3 pertanyaan untuk pengetahuan tentang jumlah - 6 pertanyaan untuk pengetahuan tentang sumber - 4 pertanyaan untuk pengetahuan tentang fungsi - 5 pertanyaan untuk pengetahuan tentang akibat kekurangan

- 9 pertanyaan untuk pengetahuan tentang teknik penyimpanan, pengolahan dan penyajian

- Baik - Cukup - Kurang

Ordinal

Tabel 3.2 Definisi Operasional Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Zat Gizi Mikro selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan


(47)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Helvetia, Medan (Arikunto, 2005).

4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. Populasi dapat berupa orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti. Peneliti dapat menentukan sendiri kriteria – kriteria yang ada pada populasi yang akan diteliti (Setiadi, 2007).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wanita hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan. Berdasarkan data dari Puskesmas Helvetia Medan jumlah ibu hamil 106 orang (Rekapitulasi laporan PWS-KIA Puskesmas Helvetia bulan November 2012)

4.2.2 Sampel

Menurut Nursalam (2009), sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian dan dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sampel juga harus bersifat representatif, maksudnya sampel dapat mewakili populasi yang ada sehingga dapat


(48)

menggambarkan keadaan populasi penelitian. Semakin banyak sampel, maka hasil penelitian mungkin akan lebih representatif dan dapat memberikan gambaran tentang populasi yang sesungguhnya. Besar dan kecilnya sampel sangat dipengaruhi oleh rancangan dan ketersediaan subjek dari penelitian tersebut. Dengan kata lain semakin besar sampel, semakin mengurangi angka kesalahan. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:

Keterangan: n = besar sampel N= besar populasi

d = tingkat signifikansi (0,05)

Dengan tingkat kesalahan yang dipilih adalah d : 0,05 (dikutip dari Zainuddin M, 2000), didapat jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 88 orang. Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Menurut Arikunto (2002), accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan karena kebetulan bertemu dengan kriteria sampel :

Kriteria inklusi

1. Ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Helvetia Medan dan memeriksakan kehamilannya

2. Ibu hamil yang terdaftar di Puskesmas Helvetia 3. Mampu membaca dan menulis

4. Dapat diajak berinteraksi n = N


(49)

5. Bersedia berpartisipasi dan menandatangani lembar persetujuan

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Helvetia, Medan. Adapun daerah ini dipilih peneliti karena adanya angka kejadian tentang ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi sekitar 24 orang (Rekapitulasi KIA November 2012) , karena pekerjaan setiap ibu hamil di Puskesmas Helvetia berbeda – beda, mulai dari ibu rumah tangga sampai wanita karir, sehingga memungkinkan pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan sangatlah terbatas. Penelitian ini dilaksanakan pada 16 April 2013 sampai 11 Mei 2013.

4.4 Pertimbangan Etik

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada institusi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, ethical clearence dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, kemudian surat permohonan izin yang diperoleh diajukan ke Dinas Kesehatan untuk mendapatkan surat izin ke tempat penelitian (Puskesmas Helvetia). Setelah mendapatkan izin dari Puskesmas Helvetia Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data. Sedangkan kepada responden, peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan dari penelitian ini. Lembar persetujuan menjadi bukti kesediaan sebagai sampel penelitian. Dalam hal ini responden berhak untuk menolak terlibat dalam penelitian ini. Peneliti merahasiakan identitas responden serta tidak akan


(50)

mencampuri hal-hal yang bersifat pribadi dari calon responden. Kerahasiaan informasi responden dijamin olen peneliti (Nursalam, 2009). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer, yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner kepada ibu hamil yang menjadi sampel penelitian dan juga dilakukan pengawasan pada saat responden menjawab kuesioner.

4.5 Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari responden, peneliti menggunakan instumen berupa kuesioner. Kuesioner ini disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep dan tinjauan teoritis. Kuesioner penelitian terdiri dari data demografi dan pengetahuan.

a. Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi meliputi: inisial nama, umur, riwayat obstetri, tingkat pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan sumber informasi. Data demografi ini diperlukan untuk membantu peneliti dalam mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan.

b. Kuesioner Pengetahuan

Kuesioner pengetahuan berisi tentang pertanyaan untuk mengidentifikasi pengetahuan responden tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan. Kuesioner ini terdiri dari 29 pertanyaan dengan pilihan jawaban benar diberi skor 2, jawaban salah diberi skor 1 dan jawaban tidak tahu diberi


(51)

skor 0. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan nilai yang tertinggi adalah 58 menggunakan rumus Sudjana (2001) :

P = ��� ��

�� �

Dimana rentang (nilai tertinggi – nilai terendah) sebesar 58 dan banyak kelas ada 3 yaitu baik, cukup dan kurang. Maka didapat setiap kelas ada sebanyak 19. Dengan menggunakan panjang kelas sebesar 19 dan nilai terendah adalah 0 maka pengetahuan ibu hamil dapat dikategorikan sebagai berikut:

0 – 18 dikategorikan sebagai pengetahuan ibu hamil yang kurang 19 – 38 dikategorikan sebagai pengetahuan ibu hamil yang cukup 39 – 58 dikategorikan sebagai pengetahuan ibu hamil yang baik

No Pertanyaan Pengetahuan Nomor Soal

1 Definisi zat gizi mikro 1

2 Jenis zat gizi mikro 2

3 Jumlah zat gizi mikro 3, 4, 5

4 Sumber zat gizi mikro 6, 7, 8, 9, 10, 11

5 Fungsi zat gizi mikro 12, 13, 14, 15

6 Akibat kekurangan zat gizi mikro 16, 17, 18, 19, 20 7 Teknik penyimpanan, pengolahan dan

penyajian zat gizi mikro

21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29


(52)

4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar – benar mengukur apa yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrument itu itu mampu mengukur apa – apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi untuk mengukur kevaliditasan instrumen penelitian yaitu kuesioner. Validitas isi adalah suatu alat yang mengukur sejauh mana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep (Riwidikdo, 2008). Karena instrumen ini dibuat sesuai dengan rumusan-rumusan yang ditetapkan oleh peneliti berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan. Uji validitas instrumen telah dilakukan oleh ahli keperawatan maternitas di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan. Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang lingkup yang sama. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan


(53)

alat ukur untuk mengukur secara konsistensi sasaran yang akan di ukur (Nursalam, 2009).

Uji reliabilitas ini digunakan dengan menggunakan formula Cronbach Alpha untuk kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2013 di Puskesmas Kota Matsum dengan memberikan kuesioner kepada 30 ibu hamil yang mempunyai kriteria yang sama dengan sampel, dengan hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,77 dan kuesioner ini dikatakan reliabel karena nilainya lebih dari 0,70 (Arikunto, 2006).

4.7 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa prosedur yaitu peneliti mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Puskesmas Helvetia Medan. Pengumpulan data dilakukan setelah calon responden memeriksakan kehamilannya yang dibantu petugas kesehatan, peneliti meminta persetujuan calon responden secara sukarela dan bersedia menandatangani lembar persetujuan (informed consent) dan diminta untuk mengisi kuesioner dengan waktu 10 – 15 menit. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan mengisi seluruh pertanyaan. Dalam pengumpulan data, beberapa responden didampingi dalam menyelesaikan kuesioner dan beberapa responden tidak didampingi sepenuhnya oleh peneliti.


(54)

Apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner, peneliti langsung memberikan penjelasan terkait pertanyaan dari responden. Setelah kuesioner diisi, peneliti akan mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan data sehingga data yang diperoleh terpenuhi. Peneliti memberikan souvenir kepada responden sebagai ucapan terima kasih karena telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Dalam pengumpulan data, sebanyak 3 orang calon responden tidak bersedia menjadi responden dan 1 orang calon responden tidak menyelesaikan pengisian kuesioner.

4.8 Pengolahan Dan Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data. Analisa data yang dilakukan yaitu analisa data satu variabel yang disebut analisa univariat. Analisa univariat yang digunakan peneliti adalah analisis deskriptif (Arikunto, 2005). Analisis deskriptif yaitu suatu prosedur pengolahan data yang berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data. Proses pengolahan data ditempuh melalui beberapa tahap yaitu memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh (editing), membuat kegiatan pemberian kode terhadap data (coding), memasukkan data yang telah dikumpulkan (data entri) dan melakukan teknik analisis (Hidayat, 2009). Untuk memeriksa apakah pertanyaan dalam kuesioner sudah diisi sesuai dengan petunjuk. Kode atau coding terhadap pernyataan yang telah diajukan digunakan untuk mempermudah tabulasi data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan data dilakukan dengan cara univarat untuk menampilkan data demografi, dan pengetahuan ibu hamil


(55)

tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan dari setiap responden dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penilaian pengetahuan pasien dalam penelitian ini dikategorikan pengetahuan ibu hamil yang baik, cukup, dan kurang.

Pengolahan data demografi meliputi inisial nama, nomor responden, umur, riwayat obstetri, tingkat pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi, dan usia kehamilan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi data tetapi tidak dianalisis.

Analisa data hasil penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Analisa data dilakukan dengan cara analisa univariat. Analisa univariat disajikan untuk mendeskripsikan karakteristik variabel penelitian. Analisa univariat menghasilkan distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, riwayat obstetri, pendidikan terakhir, pekerjaan, usia kehamilan dan sumber informasi, serta presentase setiap variabel.


(56)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 16 April 2013 sampai dengan 11 Mei 2013 di Wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan. Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung dan memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Helvetia Medan.

5.1 Hasil Penelitian

Berikut akan dipaparkan hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan. Penelitian ini dilakukan pada 88 orang ibu hamil yang meliputi umur, riwayat obstetrik, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan, dan sumber informasi.

Tabel 5.1.1 Distribusi frekuensi dan persentase Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase

Umur

a. < 20 tahun b. 20 – 35 tahun c. > 35 tahun

8 67 13 9,1 76,1 14,8 Riwayat Obstetri a. Primigravida b. Multigravida 24 64 27,3 72,7 Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA

d. Perguruan Tinggi

2 15 32 39 2,3 17 36,4 44,3


(57)

Pekerjaan a. Pelajar/Mahasiswa b. Karyawati c. PNS d. Wiraswasta e. IRT 0 16 9 33 30 0 18,2 10,2 37,5 34,1 Usia Kehamilan

a. Trimester 1 b. Trimester 2 c. Trimester 3

14 41 33 15,9 46,6 37,5 Sumber Informasi tentang Zat

Gizi Mikro selama Kehamilan a. Tidak pernah

b. Pernah – Media Cetak c. Pernah – Media

Elektronik

d. Pernah – Petugas Kesehatan 63 10 7 8 71,6 11,4 8 9,1

Berdasarkan Tabel 5.1.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 88 orang responden mayoritas berada pada rentang umur 21 – 35 tahun (65 orang) dan berusia di bawah 20 tahun sebanyak 8 orang responden. Mayoritas responden sudah pernah hamil sebanyak 64 orang. Mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir dari perguruan tinggi (39 orang) dan 2 orang responden mempunyai pendidikan terakhir SD. Responden yang tidak bekerja lebih banyak yaitu sebanyak 45 orang daripada responden yang bekerja. Mayoritas usia kehamilan responden berada pada rentang trimester kedua (41 orang) dan 14 orang responden berada pada rentang trimester pertama, dan mayoritas responden tidak pernah mendapat informasi (63 orang).


(58)

5.1.2 Pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan

Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan.

Pengetahuan Keseluruhan tentang Asupan Zat Gizi Mikro selama Kehamilan

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Baik 63 71,6

Cukup 15 17

Kurang 10 11,4

Total 88 100

Dari tabel 5.1.2 dapat dilihat mayoritas responden memiliki pegetahuan yang baik tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan (63 orang). Namun sebanyak 10 orang responden memiliki pengetahuan yang kurang.

Tabel 5.1.3 Pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia

Pertanyaan Benar Salah Tidak tahu

f (%) f (%) f (%)

DEFINISI

Definisi zat gizi mikro 25 28,4 32 36,4 31 35,2

JENIS

Yang termasuk zat gizi mikro 34 38,6 40 45,5 14 15,9

JUMLAH

Jumlah tablet besi yang harus dikonsumsi ibu selama hamil

26 29,5 60 68,2 2 2,3 Jumlah sayuran yang dianjurkan dikonsumsi ibu

hamil per hari

48 54,5 40 45,5 - - Jumlah buah – buahan yang dianjurkan dikonsumsi

ibu hamil per hari

39 44,3 49 55,7 - -

SUMBER

Sumber makanan yang mengandung zat besi 57 64,8 20 22,7 11 12,5 Sumber makanan yang mengandung vitamin 39 44,3 39 44,3 10 11,4


(59)

B-Kompleks

Sumber makanan yang mengandung asam folat 71 80,7 9 10,2 8 9,1 Sumber makanan yang mengandung yodium 63 71,6 24 27,3 1 1,1 Sumber makanan yang mengandung vitamin E 22 25 52 59,1 14 15,9 Sumber makanan yang mengandung kalsium 64 72,7 22 25 2 2,3

FUNGSI

Fungsi wortel 72 81,8 13 14,8 3 3,4

Vitamin yang membantu penyerapan kalsium 44 50 34 38,6 10 11,4 Zat gizi untuk mencegah anemia 68 77,3 15 17 5 5,7

Fungsi vitamin K 22 25 31 35,2 35 39,8

AKIBAT KEKURANGAN

Akibat kekurangan kalsium 76 86,4 11 12,5 1 1,1 Akibat kekurangan zat zink 18 20,5 31 35,2 39 44,3

Akibat kekurangan asam folat 29 33 29 33 30 34,1

Akibat kekurangan magnesium 24 27,3 35 39,8 29 33

Akibat kekurangan yodium 27 30,7 22 25 39 44,3

TEKNIK PENYIMPANAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN

Cara penyimpanan daging agar zat gizi tidak berkurang

38 43,2 49 55,7 1 1,1 Cara penyimapanan sayur agar kandungan asam

folat tidak rusak

71 80,7 8 9,1 9 10,2 Cara penyimpaan pisang agar kandungan vitamin B

di dalamnya tidak rusak

21 23,9 67 76,1 - - Cara pengolahan yang dapat merusak vitamin

B-Kompleks

48 54,5 31 35,2 9 10,2 Cara memasak makanan yang mengandung vitamin

A, D, E dan K

32 36,4 51 58 5 5,7 Cara penyajian makanan yang tidak tepat dan

merusak kandungan magnesium pada sayuran berwarna hijau

70 79,5 10 11,4 8 9,1

Cara penyajian susu yang baik 51 58 37 42 - -

Cara pengkonsumsian sumber makanan yang mengandung zat besi yang benar

85 96,6 3 3,4 - - Cara memasak dan menyajikan makanan yang

paling baik agar kandungan zat gizi pada sayuran tidak banyak hilang/rusak

56 63,6 31 35,2 1 1,1

Pada pertanyaan definisi, mayoritas responden menjawab salah sebanyak 32 orang dan menjawab tidak tahu sebanyak 31 orang. Pada pertanyaan jenis, mayoritas responden menjawab salah sebanyak 40 orang dan 34 orang responden


(60)

menjawab benar. Pada pertanyaan jumlah, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan jumlah sayuran yang dianjurkan dikonsumsi per hari sebanyak 48 orang, mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan jumlah tablet besi yang harus dikonsumsi ibu selama hamil sebanyak 60 orang. Pada pertanyaan sumber, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan sumber makanan yang mengandung asam folat sebanyak 71 orang, mayoritas responden menjawab salah dan tidak tahu pada pertanyaan sumber makanan yang mengandung vitamin E. Pada pertanyaan fungsi, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan fungsi wortel sebanyak 72 orang, mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan vitamin yang membantu penyerapan kalsium sebanyak 34 orang, sedangkan mayoritas responden menjawab tidak tahu pada pertanyaan fungsi vitamin K sebanyak 35 orang. Pada pertanyaan akibat kekurangan, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan akibat kekurangan kalsium sebanyak 76 orang, mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan akibat kekurangan magnesium sebanyak 35 orang, sedangkan mayoritas responden yang menjawab tidak tahu pada pertanyaan akibat kekurangan zink dan akibat kekurangan yodium sebanyak 39 orang. Pada pertanyaan teknik penyimpanan, pengolahan dan penyajian, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan cara pengkonsumsian sumber makanan yang mengandung zat besi yang benar sebanyak 85 orang, mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan cara penyimpanan pisang sebanyak 67 orang, sedangkan mayoritas responden menjawab tidak tahu pada pertanyaan cara penyimpanan sayur dan cara


(61)

pengolahan yang dapat merusak vitamin B Kompleks masing - masing sebanyak 9 orang.

5.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Karakteristik Responden

Tingkat pengetahuan responden juga dideskripsikan berdasarkan karakteristik responden yaitu umur, riwayat obstetri, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan sumber informasi yang didapat. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5.2.1 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Umur

Umur Baik Cukup Kurang Total

F P(%) F P(%) F P(%) F P(%) < 20 tahun

20 – 35 tahun > 35 tahun

- 53 10 - 79,1 76,9 2 11 2 25 16,4 15,4 6 3 1 75 4,5 7,7 8 67 13 100 100 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (umur 21-35 tahun) sebanyak 79,1% berpengetahuan baik, 16,4% berpengetahuan cukup dan 4,5% berpengetahuan kurang, sedangkan pada responden minoritas (umur ≤ 20 tahun) sebanyak 75% berpengetahuan kurang dan 25% berpengetahuan cukup.

Tabel 5.2.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Riwayat Obstetri

Jumlah Kehamilan

Baik Cukup Kurang Total

F P(%) F P(%) F P(%) F P(%)

Primigravida Multigravida 12 51 50 79,7 6 9 25 14,1 6 4 25 6,2 24 64 100 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (multigravida) sebanyak 79,7% berpengetahuan baik, 14,1% berpengetahuan cukup dan 6,2% berpengetahuan kurang. Sedangkan pada responden


(62)

minoritas (primigravida) 50% berpengetahuan baik, 25% berpengetahuan cukup dan 25% berpengetahuan kurang.

Tabel 5.2.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Pendidikan

Tingkat Pendidikan

Baik Cukup Kurang Total

F P(%) F P(%) F P(%) F P(%)

SD SMP SMA Perg. Tinggi - 1 24 38 - 6,7 75 97,4 - 7 7 1 - 46,7 21,9 2,6 2 7 1 - 100 46,7 3,1 - 2 15 32 39 100 100 100 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (pendidikan terakhir Perguruan Tinggi) sebanyak 97,4% berpengetahuan baik dan 2,6% berpengetahuan cukup. Sedangkan pada responden minoritas (pendidikan terakhir SD) sebanyak 100% berpengetahuan kurang.

Tabel 5.2.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Pekerjaan

Pekerjaan Baik Cukup Kurang Total

F P(%) F P(%) F P(%) F P(%)

Pelajar Karyawati PNS Wiraswasta IRT - 16 9 25 13 - 100 100 75,8 43,3 - - - 8 7 - - - 24,2 23,3 - - - - 10 - - - - 33,3 - 16 9 33 30 - 100 100 100 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (wiraswasta) sebayak 75,8% berpengetahuan baik, 24,2% berpengetahuan cukup. Sedangkan pada responden minoritas (PNS) sebanyak 100% berpengetahuan baik.

Tabel 5.2.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Usia Kehamilan


(63)

Kehamilan F P(%) F P(%) F P(%) F P(%) Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3 12 29 22 85,7 70,7 66,7 2 5 8 14,3 12,2 24,2 - 7 3 - 17,1 9,1 14 41 33 100 100 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (trimester 2) sebanyak 70,7% berpengetahuan baik, 12,2% berpengetahuan cukup dan 17,1% berpengetahuan kurang. Sedangkan pada responden minoritas (trimester 1) sebanyak 85,7% berpengetahuan baik dan 14,3% berpengetahuan cukup.

Tabel 5.2.6 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Informasi

Informasi Baik Cukup Kurang Total

F P(%) F P(%) F P(%) F P(%)

Pernah Tidak pernah 24 33 96 61,9 1 14 4 22,2 - 10 - 15,9 25 63 100 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada mayoritas responden (tidak pernah mendapat informasi tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan) sebanyak 61,9% berpengetahuan baik, 22,2% berpengetahuan cukup dan 15,9% berpengetahuan kurang. Sedangkan pada responden yang pernah mendapat informasi sebanyak 96% berpengetahuan baik dan 4% berpengetahuan cukup.

5.3 Pembahasan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan yaitu kemampuan individu untuk menghafal, mengingat, mendefinisikan atau


(64)

mengidentifikasi informasi tertentu. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan di wilayah kerja Pusksesmas Helvetia Medan secara keseluruhan yaitu memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 63 orang responden (71,6%), responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (17%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (11,4%). Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang tersebut adalah umur, riwayat obstetri, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan sumber informasi.

Pada pertanyaan definisi zat gizi mikro, sebanyak 25 orang menjawab benar, sedangkan 32 orang responden menjawab salah dan 31 orang responden menjawab tidak tahu. Menurut Path (2004) zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi bahwa pada umumnya responden tidak mengetahui apa itu zat gizi mikro.

Pada pertanyaan jenis, sebanyak 34 orang responden menjawab benar, sedangkan 40 orang responden menjawab salah dan 14 orang responden menjawab tidak tahu. Menurut Path (2004), jenis zat gizi mikro adalah vitamin dan mineral. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi bahwa pada umumnya responden tidak mengetahui yang dimaksud dengan jenis zat gizi mikro.

Pada pertanyaan jumlah, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan jumlah sayuran yang dianjurkan dikonsumsi per hari. Menurut Grodner, Anderson dan Deyoung (2000) jumlah sayuran yang dianjurkan


(65)

dikonsumsi per hari adalah 1 – 2 mangkok per hari. Dari hasil jawaban responden peneliti berasumsi bahwa sebagian besar responden mengetahui berapa jumlah sayuran yang dianjurkan dikonsumsi per hari. Mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan jumlah tablet besi yang harus dikonsumsi ibu selama hamil. Menurut Susiloningtyas (2004) jumlah tablet besi yang harus dikonsumsi ibu selama hamil adalah 90 buah tablet besi. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi tidak mengetahui berapa jumlah tablet besi yang harus dikonsumsi ibu selama hamil.

Pada pertanyaan sumber, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan sumber makanan yang mengandung asam folat yaitu sebanyak 71 orang. Menurut Dinkes DKI (2011), sumber makanan yang mengandung asam folat adalah susu, buah segar dan sayuran berwarna hijau tua. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi sebagian besar responden mengetahui sumber makanan yang mengandung asam folat. Mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan sumber makanan yang mengandung vitamin E. menurut Almatsier (2004), sumber makanan yang mengandung vitamin E adalah minyak, tumbuh-tumbuhan, kecambah, gandum, dan biji-bijian. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi sebagian besar responden tidak mengetahui bahwa kecambah adalah sumber makanan yang mengandung vitamin E.

Pada pertanyaan fungsi, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan fungsi wortel. Menurut FKM UI (2008), fungsi vitamin A dalam masa kehamilan adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi responden mengetahui bahwa wortel dapat


(66)

membantu fungsi pertumbuhan dan perkembangan janin karena adanya kandungan vitamin A didalamnya. Mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan vitamin yang dapat membantu penyerapan kalsium. Menurut Musbikin (2008) vitamin D berperan sangat penting dalam metabolisme kalsium dan fosfor tubuh. Dari hasil jawaba responden, peneliti berasumsi sebagian besar responden menjawab dengan salah bahwa vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, jika kulit mendapat sinar matahari. Mayoritas responden menjawab tidak tahu pada pertanyaan fungsi vitamin K dalam kehamilan. Menurut Aritonang (2010), vitamin K berfungsi dalam sintesis protrombin dan faktor pembekuan darah. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi bahwa sebagian besar responden tidak tahu tentang pentingnya vitamin K sebagai faktor pembekuan darah.

Pada pertanyaan akibat kekurangan, mayoritas responden menjawb benar pada akibat kekurangan kalsium. Menurut Aritonang (2010), kekurangan kalsium saat kehamilan dapat menyebabkan ostopenia, penurunan densitas tulang pada ibu. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi bahwa sebagian besar responden sudah mengetahui bahwa pentingnya kalsium dalam masa kehamilan. Mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaan akibat kekurangan asam folat. Menurut Dinkes DKI (2011), kekurangan asam folat berkaitan dengan berat badan lahir rendah, ablasio plasenta, cacat lahir akibat tidak sempurnanya pertumbuhan dan perkembangan sistem tabung saraf pada masa janin. Mayoritas responden menjawab tidak tahu pada pertanyaan akibat kekurangan zat zink dan yodiu. Menurut Aritonang (2010), dampak kekurangan kadar zink pada kehamilan


(67)

dan kelahiran adalah hipertensi, proses kelahiran lama dan sulit, perdarahan hebat saat melahirkan sedangkan kekurangan yodium pada ibu selama hamil merupakan penyebab dari lahir mati, aborsi, cacat congenital, kretin endemik, defisiensi mental, tuli dan dan lemah syaraf. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi bahwa sebagian besar responden jarang mendengar tentang zat zink dan yodium sehinggan tidak mengetahui akibat kekurangan zat zink dan yodium selama hamil.

Pada pertyanyaan teknik penyimpanan, pengolahan dan penyajian, mayoritas responden menjawab benar pada pertanyaan cara pengkonsumsian makanan yang mengandung zat besi. Menurut Aritonang (2010), dalam meningkatkan absorbso besi selama hamil dapat mengkonsumsi makanan seperti daging, sayur, dan buah yang kaya akan vitamin C, sedangkan penghambat absorbsi besi seperti teh dan kopi. Dari hasil jawaban responden, peneliti berasumsi bahwa sebagian besar responden mengtahui cara pengkonsumsian makanan yang mengandung zat besi dengan cara benar yaitu mengkonsumsi dngan air putih, bukan dengan teh. Mayoritas responden menjawab salah pada pertanyaaan cara penyimpanan pisang agar kandungan vitamin B di dalamnya tidak rusak. Menurut Saptoningsih (2013), cara penyimpanan pisang yang benar adalah disimpan di lemari pendingin. Mayoritas responden menjawab tidak tahu pada pertanyaan cara menyimpan sayur agar kandungan asam folat tidak rusak dan cara pengolahan yang dapat merusak vitamin B-Kompleks. Menurut Saptoningsih (2013), cara penyimpanan sayur agar kandungan asam folat agar tidak rusak dengan cara disimpan di lemari pendingin dan tidak dicampur dengan buah dan sayuran lain. sedangkan menurut


(68)

UPI (2012), cara pengolahan yang dapat merusak vitamin B-Kompleks adalah direbus dalam suhu yang tinggi.

Dalam penelitian ini mayoritas responden berada pada rentang umur 20-35 sebanyak 79,1% berpengetahuan baik sedangkan pada responden minoritas dengan umur dibawah 20 tahun sebanyak 75% berpengetahuan kurang dan tidak ada yang berpengetahuan baik. Dapat disimpulkan responden yang berada di rentang usia dewasa awal berpengetahuan lebih baik dibanding responden yang berada di rentang usia remaja. Ini dapat dikaitkan dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan bertambahnya umur, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Melvitha (2012) bahwa semakin bertambah umur maka pengetahuan pun semakin bertambah. Peneliti berpendapat bahwa umur adalah suatu keadaan yang menjadi dasar kematangan dan perkembangan seseorang, semakin bertambah umur pengalaman pun makin luas, dan jika pengalaman luas maka pengetahuan pun akan semakin baik.

Dari hasil penelitian pengetahuan diketahui pengetahuan responden multigravida lebih baik dibanding dengan pengetahuan responden primigravida. Pada ibu multigravida sebanyak 79,7% berpengetahuan baik sedangkan pada ibu primigravida sebanyak 50% berpengetahuan baik. . Ini dapat dikaitkan dengan pendapat Sukmadinata (2003) bahwa pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya. Ini sejalan dengan penelitian Melvitha (2012) yang menyatakan bahwa jumlah kehamilan juga berpengaruh pada pengetahuan tentang asupan zat gizi mikro


(69)

selama kehamilan. Ibu yang lebih sering hamil mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam pengaturan makanan selama kehamilan, sehingga pengetahuannya tentang hal itu juga akan semakin baik.

Pengetahuan responden dengan lulusan Perguruan Tinggi sebanyak 97,4% berpengetahuan yang baik dan tidak ada yang berpengetahuan kurang, sedangkan responden dengan lulusan SD sebanyak 100% berpengetahuan kurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2003) yang menyatakan bahwa pendidikan juga mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi, sehingga seseorang yang berpendidikan tinggi cenderung akan mendapatkan informasi yang baik dari yang kurang berpendidikan. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ganda Singgalingging (2009) bahwa dalam pendidikan itu terjadi sebuah proses pertumbuhan, perkembangan, perubahan ke arah yang lebih dewasa, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga ilmu pengetahuan dimilikinya.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan responden yang bekerja lebih baik dari responden yang tidak bekerja. Ini dapat dikaitkan dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain.

Dari hasil penelitian, responden yang mendapat informasi sebanyak 96,6% berpengetahuan baik dan tidak ada yang berpengetahuan kurang, sedangkan


(70)

respoden yang belum pernah mendapat informasi sebanyak 61,9% berpengetahuan baik dan 15,9% berpengetahuan kurang. Ini dapat dikaitkan dengan pendapat Sukmadinata (2003) yang menyatakan bahwa sumber informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Seseorang yang terpapar media akan memperoleh informasi lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi. Sesuai dengan penelitian informasi tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan ini bisa didapat dari media massa, media elektronik dan petugas kesehatan. Sejalan dengan penelitian Martina Sitompul (2012) bahwa pengetahuan responden yang sudah pernah mendapat informasi akan lebih baik dari pengetahuan responden yang belum pernah mendapat informasi.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah saat pengumpulan data karena beberapa calon responden dating secara bersamaan ke Puskesmas Helvetia. Sulitnya membagi waktu untuk responden yang dating secara bersamaan menyebabkan beberapa responden tidak didampingi peneliti dalam pengisian kuesioner karena sedang mendampingi responden lainnya, sehingga kemungkinan jawaban yang diberikan responden yang tidak didampingi oleh peneliti tidak sesuai dengan yang diketahui responden.


(71)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan data hasil penelitian dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Medan.

6.1 Kesimpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan :

Tingkat pengetahuan ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Helvetia Medan tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan sebagian besar baik. pada pertanyaan definisi, jenis, jumlah dan sumber, mayoritas responden tidak mengetahui definisi, jenis, jumlah dan sumber zat gizi mikro yang harus dikonsumsi ibu kecuali sumber makanan yang mengandung asam folat.

Pada pertanyaan fungsi, mayoritas responden sudah mengetahui fungsi zat gizi mikro seangkan pada pertanyaan akibat kekurangan, mayoritas responden tidak mengetahui apa akibat kekurangan zat gizi mikro. Pada teknik penyimpanan, penyajian dan pengolahan, mayoritas responden udah mengetahui dengan benar kecuali pada cara penyimpanan pisang dan cara memasak makanan yang mengandung vitamin A, D, E dan K.

Perbedaan pengetahuan setiap responden dapat juga dilihat dari karakteristik responden yaitu umur, jumlah kehamilan, pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi


(72)

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian pengetahuan ibu hamil tentang asupan zat gizi mikro selama kehamilan, maka saran yang diberikan peneliti adalah :

1. Pendidikan Keperawatan

Diharapkan pendidikan keperawatan semakin mengembangkan ilmu mengenai pengetahuan ibu hamil tentang zat gizi mikro selama kehamilan.

2. Praktek Keperawatan

Diharapkan praktek keperawatan dapat menggali informasi lebih banyak lagi yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang zat gizi mikro selama kehamilan sehingga pemberian asuhan keperawatanpun menjadi lebih baik.

3. Penelitian Keperawatan

Diharapkan peneliti selanjutnya meneliti lebih dalam lagi tentang masalah yang terkait pengetahuan ibu hamil tentang zat gizi mikro selama kehamilan.

4. Tempat Penelitian

Diharapkan lebih aktif lagi dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan zat gizi mikro selama kehamilan.


(73)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khusunya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan tertentu merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langsung (Sunaryo, 2004)

Menurut Nurhidayah (2010) pengetahuan yaitu kemampuan individu untuk menghafal, mengingat, mendefinisikan, atau mengidentifikasi informasi tertentu.

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan

Tingkatan pengetahuan di dalam domain kognitif, mencakup 6 tingkatan, yaitu tahu, memahami, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

Tahu merupakan tingkat pengetahuan paling rendah. Tahu artinya dapat mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu, adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan.

Memahami, artinya kemampuan untuk menjelaskan dan menginterpretasikan dengan benar tentang objek yang diketahui. Seseorang


(74)

yang telah paham tentang sesuatu harus dapat menjelaskan, memberi contoh, dan menyimpulkan.

Penerapan, yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata atau dapat menggunakan hukum – hukum, rumus, metode dalam situasi nyata.

Analisis, artinya adalah kemampuan untuk menguraikan objek ke dalam bagian – bagian lebih kecil, tetapi masih di dalam suatu struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain. Ukuran kemampuan adalah ia dapat menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memeisahkan, membuat bagan proses adopsi perilaku, dan dapat membedakan pengertian psikologi dengan fisiologi.

Sintesis, yaitu suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada. Ukuran kemampuan adalah ia dapat menyusun, meringkaskan, merencanakan, dan menyesuaikan suatu teori atau rumusan yang telah ada.Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek.

Evaluasi dapat menggunakan kriteria yang telah ada atau disusun sendiri (Sunaryo, 2004).

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2003, dalam Sitompul Martina Tratilofa 2012) faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah :


(75)

1. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan melakukan demi suksesnya upaya menyasuaikan diri menuju usi tua. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan hidup dimana semakin tua semakin bijaksana semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuan dan tidak dapat mengerjakan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental.

2. Pendidikan

Pendidikan juga suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang klain maupun media massa.

3. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan


(76)

memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik

4. Sumber Informasi

Informasi yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan semua orang.

2.1.4 Cara Mengukur Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan yang dikemukakan oleh Bloom dan Skinner dalam Evin (2009), yaitu dengan cara orang yang bersangkutan mengungkapkan kata-kata yang diketahuinya dalam bentuk bukti jawaban baik lisan maupun tulisan. Bukti atau jawaban tersebut merupakan reaksi dari suatu rangsangan yang berupa pertanyaan baik lisan maupun tulisan. Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, antara lain:


(77)

a. Pertanyaan subjektif berupa jenis pertanyaan essai

Pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari penilaian, sehingga nilainya akan beda dari seorang penilai dibandingkan dengan yang lain dari suatu waktu ke waktu yang lain.

b. Pertanyaan objektif berupa pertanyaan pilihan berganda dan benar salah. Pernyataan ini dapat dinilai secara pasti penilaiannya tanpa melibatkan faktor subjektivitas dari penilai.

Dari kedua pertanyaan tersebut, penilaian objektif khususnya dengan pilihan berganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan lebih cepat dinilai.

2.2 Kebutuhan Zat Gizi Mikro selama Kehamilan 2.2.1 Definisi Gizi

Menurut Almatsier (2004), Ilmu Gizi (Nutrition Science) adalah imu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya

dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab Ghidza, yang berarti “makanan” dan di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia. Sedangkan zat gizi (nutrient) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses – proses kehidupan (Almatsier, 2004).


(78)

2.2.2 Kebutuhan Gizi bagi Ibu Hamil

Ibu hamil memiliki kebutuhan makan yang berbeda karena ada janin yang tumbuh di rahimnya. Dan bukan berarti, ibu hamil harus melipatgandakan jumlah konsumsi makannya, tapi yang penting adalah kualitas makanan yang masuk (Musbikin, 2005).

Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan : (1) cukup kalori, protein yang bernilai tinggi, vitamin, mineral, dan cairan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu, janin, serta plasenta; (2) makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak; (3) cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil; (4) perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energy untuk menyusui serta merawat bayi kelak; (6) perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan (diabetes kehamilan); dan (7) mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makanan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup (Arisman, 2009).

2.2.3 Zat Gizi

Zat gizi dibagi dalam dua golongan besar yakni zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro merupakan komponen terbesar dari susunan diet serta berfungsi menyuplai energi dan zat – zat gizi esensial yang berguna


(79)

untuk keperluan pertumbuhan sel atau jaringan, fungsi pemeliharaan maupun aktivitas tubuh. Kelompok zat gizi makro ini terdiri dari karbohidrat untuk menyediakan energi, serat dan gula alami (sukrosa dan fruktosa), protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel – sel dan jaringan tubuh, dan lemak (Paatth, Rumdasih, Heryati 2004).

2.2.4 Zat Gizi Mikro

Zat gizi yang termasuk dalam golongan zat gizi mikro adalah vitamin dan sejumlah mineral yang hanya dibutuhkan dalam kuantitas sangat sedikit (Paatth, Rumdasih, Heryati 2004).

Mungkin tidak banyak disadari bahwa usia dan kualitas hidup manusia sangat bergantung pada peran vitamin dan mineral untuk mengatur fungsi otak, imunitas, fungsi kehamilan, dan pengolahan energi. Tubuh manusia sebenarnya hanya membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang sangat kecil, karena itu disebut dengan zat gizi mikro (Soekirman, 2000)

1. Vitamin

Menurut Almatsier, 2004 vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.Tetapi berbeda dengan senyawa lain (yang harus ada dalam jumlah besar dalam makanan; vitamin dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil meskipun fungsinya sangat esensial (Nurachmah, 2001).


(1)

5.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Karakteristik --- 54 5.3 Pembahasan --- 56 5.4 Keterbatasan Penelitian--- 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan --- 64 6.2 Saran --- 65

Daftar Pustaka --- 67


(2)

DAFTAR SKEMA


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Definisi Operasional --- 39

Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik --- 49

Tabel 5.1.2 Distribusi Pengetahuan Responen --- 51

Tabel 5.1.3 Pengetahuan tentang Asupan Zat Gizi Mikro --- 51

Tabel 5.2.1 Distribusi Pengetahuan menurut Umur --- 54

Tabel 5.2.2 Distribusi Pengetahuan menurut Riwayat Obstetri --- 54

Tabel 5.2.3 Distribusi Pengetahuan menurut Pendidikan --- 55

Tabel 5.2.4 Distribusi Pengetahuan menurut Pekerjaan --- 55

Tabel 5.2.5 Distribusi Pengetahuan menurut Usia Kehamilan --- 55

Tabel 5.2.6 Distribusi Pengetahuan menurut Informasi --- 56


(4)

LAMPIRAN

1. Formulir Persetujuan Menjadi Responden 2. Lembar Pernyataan Persetujuan Partisipasi 3. Lembar Data Demografi

4. Kuesioner 5. Hasil SPSS

6. Surat Balasan Survey Awal 7. Surat Balasan Reliabilitas


(5)

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program S1 Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi penelitian ini adalah “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Zat Gizi Mikro selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan” di bawah bimbingan ibu Ellyta Aizar, S.Kp.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dari teknik penulisan maupun materi. Hal ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun guna penyempurnaan. Penyelesaian skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, keterangan dan data-data baik secara tertulis maupun secara lisan. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. drg. Hj. Yumna Sari Siregar selaku Kepala Puskesmas Helvetia Medan yang telah memberi izin kepada peneliti dan memberikan data-data yang diperlukan selama pembuatan skripsi ini


(6)

3. Ibu Ellyta Aizar, S.Kp selaku dosen pembimbing selama pembuatan skripsi yang memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan yang berharga dalam penulisan skripsi ini

4. Ibu Nur Asiah, S.Kep, Ns sebagai Penguji I dan Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep sebagai penguji II yang senantiasa untuk membimbing dan memberikan masukan yang berharga dalam penulisan skripsi ini.

5. Terima kasih kepada PT. Angkasa Pura yang telah memberikan saya beasiswa sebagai bantuan dana dalam menyelesaikan perkuliahan saya. 6. Teristimewa kepada Orangtua tercinta M.Sinambela dan A.Sitorus yang telah

mengasuh dan mendidik saya serta memberikan motivasi, pengorbanan, keikhlasan, kasih sayang dan doanya selama ini, terima kasih kepada abang – abang saya L.Sinambela dan F. Sinambela serta segenap keluarga besar saya yang telah memberika dukungan.

7. Teman – teman seperjuangan Fakultas Keperawatan Reguler A angkatan 2009 yang memberikan semangat dan dorongan khususnya kepada teman saya Dwi, Silmi, Susi, Imelda, Sannesy, Meszadena dan Heppy.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.