kgcm
2
7. Kuat Impak
Sumber : Standar Nasional Indonesia 03-2105-2006
2.6.1 Pengujian Sifat Fisik
Untuk mengetahui sifat-sifat fisik papan partikel komposit dilakukan pengujian kerapatan ρ, kadar air KA dan pengembangan tebal PT seperti
berikut : a.
Kerapatan Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volome
kering udara, sampel berukuran 10cm x 10cm x 1cm ditimbang beratnya, lalu diukur rata-rata panjang, lebar dan tebalnya untuk menentukan
volumenya. Kerapatan sampel papan partikel komposit dihitung dengan rumus :
ρ = ........................................ 2.1 Dimana :
ρ : kerapatan grcm
3
m : massa sampel gr
v : volume sampel cm
3
b. Kadar Air
Kadar air dihitung dari massa sampel sebelum dan sesudah di oven dari sampel berukuran 5cm x 5cm x 1cm dengan rumus :
KA =
× 100
........................ 2.2
Universitas Sumatera Utara
Dimana : KA : kadar air
m
1
: massa awal sampel gr m
2
: massa akhir sampel gr
c. Pengembangan Tebal
Pengembangan tebal dihitung atas tebal sebelum dan sesudah perendaman dalam air selama 24 jam pada samper berukuran 5cm x 5cm
x 1cm, dengan rumus :
PT =
× 100
.................................... 2.3
Dimana : PT
: pengembangan tebal T
1
: tebal sampel sebelum perendaman cm T
1
: tebal sampel sesudah perendaman cm
2.6.2 Pengujian Sifat Mekanik
Untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dari suatu bahan dilakukan beberapa pengujian dengan mengacu pada standar yang digunakan.
a. Pengujian Modulus of Rufture MOR
Pengujian kekuatan patah Modulus of Rufture dilakukan dengan Universal Testing Machine UTM dengan menggunakan lebar batang
penyangga jarak sangga 15 kali tebal sampel, tetapi tidak kurang dari 15 cm. Nilai MoR dihitung dengan rumus :
MoR = ...................................... 2. 4
Universitas Sumatera Utara
Dimana : MOR : Modulus of Rufture kgfcm
2
b : lebar sampel cm P : berat beban maksimum kgf
d : tebal sampel cm L : jarak sangga cm
Gambar 2.8 Universal Testing Machine UTM Alat Uji MOEMOR
b. Pengujian Kuat Lentur
Pengujian kuat lentur Modulus of Elasticity dilakukan bersama-sama dengan pengujian keteguhan atau kekuatan patah, dengan menggunakan
sampel yang sama. Besarnya defleksi yang terjadi pada saat pengujian dicatat pada setiap selang beban tertentu, nilai MoE dihitung dengan
rumus: MOE =
∆ ∆
..................................... 2.5
Universitas Sumatera Utara
Dimana :
MOE : Modulus of Elasticity kgfcm
2
b : lebar sampel cm ∆P : berat beban sebelum batas
proporsi kgf d : tebal sampel cm
L : jarak sangga cm △Y : lenturan pada beban
cm
Gambar 2.8. Pemasangan Sampel
Gambar 2.9. Pemasangan sampel MOEMOR
Jarak Sangga L
Beban Sampel
Tebal Sampel d Lebar Sampel b
Universitas Sumatera Utara
c. Pengujian Kuat Impak
Untuk pengujian kuat impak sampel berukuran 5 cm x 10 cm x 1 cm. Pengujian impak dapat dilakukan dengan menggunakan alat Wolpert Type :
CPSA Cap: 4 Joule model Charpy,
Perbedaan Charpy dengan Izod adalah peletakan spesimen. Pengujian dengan menggunkan charpy lebih akurat
karena pada Izod, pemegang spesimen juga turut menyerap energi, sehingga energi yang terukur bukanlah energi yang mampu di serap material
seutuhnya. Uji impak ini bertujuan untuk menguji ketahanan papan serat
dekoratif terhadap benturan akibat dijatuhkannya pemberat secara vertikal ke permukaannya.
Gambar 2.10. Salah Satu Alat Uji Kuat Impak
d. Keteguhan Rekat Internal Internal bond = IB
Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 0,50 cm diukur dengan mikrometer. Contoh uji direkatkan pada dua buah blok besi dengan menggunakan perekat
lem besi dan dibiarkan mengering selama kurang lebih 24 jam dengan pola pengujian seperti gambar di bawah Gambar 2.11. Setelah mengering
Universitas Sumatera Utara
kemudian kedua blok besi ditarik tegak lurus permukaan contoh uji sampai beban maksimum. Nilai keteguhan rekat internal dihitung menggunakan
rumus :
IB=
×
………………. 2.6 Dimana :
IB = Internal Bond Kgfcm
2
B = Beban maksimum Kgf P = Panjang cm
L = Lebar cm Di bawah ini dapat diilustrasikan konsep pengujian keteguhan rekat
internal dengan sebuah gambar sebagai berikut:
Gambar 2.11. Sketsa Pengujian Internal Bond
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN