BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Lembaga Pendidikan adalah salah satu lembaga mempunyai pranan dalam membentuk dan menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas melalui
teori-teori keahlian yang diterima dibangku kuliah dan mengaplikasikannya dilapangan melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
Univeristas Sumatera Utara khusunya Program Diploma III Administrasi Perpajakan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan yang menekankan pada
pendidikan profesionalisme untuk membentuk tenaga-tenaga ahli tingkat madya yang kompeten dalam menangani pekerjaan sesuai bidang pendidikan yang
ditekuninya. Untuk mencapai maksud tersebut, maka diadakanlah suatu kegiatan yang
disebut dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. Hal ini dimaksudkan agara para mahasiswai lebih mengetahui keadaan kerja yang sebenarnya
khususnya pada bidang Perpajakan serta dapat mempraktikkan teori yang diterima selama masa perkuliahan.
Pada saat ini, sektor perpajakan memegang peranan penting sebagai sumber penerimaan utama negara, baik penerimaan oleh pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Berdasarkan pelaku pemungutnya, pajak dapat dibedakan atas dua hal yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan asli daerah antara lain berupa pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber
pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah guna meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, dalam rangka peningkatkan penerimaan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah PAD dituntut kesadaran dan kerjasama dari
semua pihak khususnya masyarakat yang mempunyai andil cukup besar dalam meningkatkan pembangunan daera. Selain itu, peranan, kemampuan dan keahlian
dari aparat pemerintah dalam mengelola sumber pemasukan daerah secara optimal sangat diperlukan. Dalam hal ini, salah satu lembaga pemerintah yang berperan
aktif dalam mengelola pendapatan asli daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, Pajak daerah terdiri dari Pajak
Kendaraan Bermotor PKB dan kendaraan di atas air, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air, pajak bahan bakar kendaraan
bermotor, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan. Jenis pajak diatas merupakan pajak provinsi. Sedangkan jenis pajak
kabupaten kota terdiri dari Pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir, pengambilan bahan galian golongan C.
Seperti halnya Kabupaten Karo yang kini telah daerah otonomi diharapkan mampu menggali sumber-sumber keuangan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumber penerimaannya berasal dari pajak hotel dimana
Pajak hotel tersebut merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam pajak
Universitas Sumatera Utara
daerah Kabupaten Karo. Hal tersebut terjadi mengingat Kabupaten Karo khususnya Berastagi merupakan daerah wisata yang sering dikunjungi turis lokal
maupun mancanegara. Perkembangan kepariwisataan akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan Industri perhotelan. Apalagi perhotelan merupakan sarana
penting bagi kepariwisataan sehingga di daerah wisata banyak terdapat Hotel. Dengan adanya penyelenggaraan dan pelayanan hotel, maka pemerintah
daerah berhak untuk memungut pajak hotel sebagai balas jasa serta berkewajiban untuk menjaga stabilitas penerimaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pemerintah daerah dalam hal ini juga dituntut untuk berupaya mengatasi segala faktor yang menjadi penghambat dalam pemerintahan pajak hotel.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk menulis laporan Praktik kerja lapangan mandiri PKLM ini dengan judul “ PENGELOLAAN
PAJAK HOTEL DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KARO “.
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri