Indonesia yang memiliki standar sendir-sendiri, seperti Standard Malaysian Rubber SMR dari Malaysia, Standard Singapore Rubber SSR dari Singapura, dan
sebagainya Djoehana Setyamidjaja.,1993.
2.5 Karet sintetis untuk kegunaan khusus
Jenis-jenis karet sintetis ini tidak terlalu banyak digunakan dibanding dengan karet sintetis untuk kegunaan umu. Jenis ini digunakan untuk keperluan khusus karena
memiliki keperluan yang tidak dipunyai jenis karet sintetis, yang pertama sifat sekaligus menjafdfi kelebihannya ini dalah tahan terhadap gas. Beberapa jenis karet
sintetis untuk kegunaan khusus yang banyak dibutuhkan diantara adalah sebagai berikut:
1. IIR Isobutene Isoprene Rubber
IIR sering disebut butyl rubber dan hanya mempunyai sedikit ikatan rangkap sehingga membuatnya tahan terhadap pengaruh oksigen dan ozon. IIR juga
terkenal karena kedap gas. Dalam proses vulkanisasinya, jenis IIR lambat matang sehingga memerlukan bahan pemercepat dan belerang. Akibat buruknya, IIR
tidak baik dicampur dengan karet alam atau karet sintetis yang lainnya bila akan diolah menjadi suatu barang.
2. NBR Nytrile Butediena Rubber NBR adalah karet sintetis untuk kegunaan khusus yang paling banyak
dibutuhkan. Sifatnya yang sangat menonjol adalah tahan terhadap minyak. Sekalipun di dalam minyak, karet ini tidak akan mengembang. Sifat ini
disebabkan oleh adanya kandungan akrilonitril di dalamnya. Semakin tinggi kadar akrilonitril yang dimiliki, maka daya tahan terhadap minyak, lemak, dan bensin
semakin tinggi, tetapi elastisitasnya berkurang. Kelemahan NBR adalah sulit untuk diplastisasi, cara mengatasinyaadalah dengan memilih NBR yang memiliki
viskositas awal yang sesuai dengan keinginan. NBR memerlukan pula penambahan bahan penguat serta bahan pelunak senyawa ester.
Universitas Sumatera Utara
3. CR Chloropene Rubber CR memiliiki ketahanan terhadap minyak, tetapi dibandingkan dengan NBR
ketahanannya masih kalah. CR juga memiliki daya tahan terhadap pengaruh okisigendanozon di udara, bahkan juga terhadap panas atau nyala api. Pembuatan
karetsintetis CR tidak divulkanisasi dengan ble3rangmelainkan magnesium poksida, seng oksida, dan bahan pemercepat tertentu.
4. EPR Etylene Propylene Rubber Etylene Propyne Rubber sering disebut dengan EPDM karena tidak hanya
mengggunakan monomer etilen dan propilen pada proses polimerisasinya, melainkan juga monomer ketiga EPDM. Adapun bahan pengisi dan bahan pelunak yang
ditambahkan tidak memberikan pengaruh terhadap daya tahan. Keunggulan yang dimiliki oleh EPR adalah ketahanannya terhadap sinarmatahari, ozon serta pengaruh
unsur cuaca lainnya, Sedangkan kelemahannya adalah daya lekatnya yang rendah. Selain yang sudah disebutkan diatas, ada juga beberapa jenis karet sintetik
untuk digunakan khusus jarang digunakan. Jenis ini antara lain, karet akrilat, karet polisulfida, karet poliuretan, karet flour dan karet silicon. Hanya untuk barang tertentu
dan kegunaan spesifik saja yang membutuhkan bahan baku karet sintetis ini. Harga jenis karet ini tergolong mahal. Contohnya karet flour, harganya bisa mencapai 45 kali
harga karet SBR Morton, M.1973
2.6 Proses Vulkanisasi