Persentase Serangan Hama dan Penyakit

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Persentase Serangan Hama dan Penyakit

Dari hasil pengamatan ada tidaknya serangan hama dan penyakit diketahui bahwa tingkat kerusakan yang disebabkan serangan maupun gejala hama penyakit tidak ada atau nihil. Hal itu disebabkan perawatan dan pengendalian hama penyakit terhadap bibit – bibit di pembibitan dilakukan secara intensif seprti pengaturan kondisi lingkungan baik suhu, kelembaban, kebersihan lingkungan, dan dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida. Pada umumnya hama yang menyerang bibit tusam Pinus merkusii adalah penggerek pucuk dan batang, serangga, babi, tikus, tupai, semut,dan lainnya.Pemberantasan hama tersebut menggunakan insektisida. Sedangkan penyakit yang menyerang bibit biasanya dumping off atau lodoh yang disebabkan oleh jamur fusarium. Pemberantasan penyakit tersebut menggunakan fungisida Jayusman, 2005. Untuk menghindari penyakit jamur dilakukan dengan cara mengatur pemberian naungan atau digunakan fungisida Qitanong, 2006. Anakan yang baru tumbuh di persemaian mudah terserang jamur tanah Rhizoctonia sp dan Fusarium sp. Fungisida yang diberikan pada perlakuan tanah dapat dilakukan secara fumigasi sebelum penanaman atau diberikan dengan cara penyuntikan tanah sedalam 10 – 15 cm. Sedangkan di hutan alam tegakan tusam banyak diserang hama Millionia basalis sehingga tanaman menjadi gundul dan pada tanaman muda dapat mematikan tanaman. Teknik pengendalian pada tanaman muda dengan insektisida Azudrin 15 WSC dan Hostathion 40 EC dengan dosis 3 – 4 ml Universitas Sumatera Utara liter air per pohon dengan cara penyemprotan Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 2005. Menurut Anggraeni 1999 bahwa penyakit yang banyak menyerang tanaman di persemaian adalah penyakit lodoh dumping off, yaitu menyerang pada waktu tanaman masih sekulen dan belum banyak membentuk kutikula sebagai akibat serangan berbagai jenis fungi tanah soil borne pathogen. Tanda umum dari gejala penyakit lodoh adalah lodoh benih germination loss, lodoh dalam tanah pre- emergence dumping off , lodoh batang post emergence dumping off, dan lodoh pada kotiledon top dumping off. Beberapa fungi penyebab penyakit lodoh pada Pinus merkusii antara lain adalah Rhizoctonia solani, Rhizoctonia sp, Fusarium moniliforme, F. Bulbigenum, Botryodiplodia sp, Fusarium sp, F. moniliforme, F. solani, Pythium sp. Berdasarkan hasil standarisasi mutu bibit tusam Pinus merkusii, kesehatan pohon dalam hal ini merupakan faktor pertama yang perlu dicermati. Tingkat serangan ringan, hama dan penyakit apabila ada sampai 110 bagian tajuk ada serangan atau bebas serangan hama penyakit dan tingkat serangan sedang, bila ada 110 – 14 bagian tajuk terserang hama dan penyakit Karyaatmadja et. al, 2001.

2. Persentase Warna Daun

Dokumen yang terkait

Potensi Karbon Tersimpan Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii) Di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.

5 107 71

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila di Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun

0 24 92

Hubungan patron klien antara pemilik lahan dengan buruh tani (studi di Desa Sipangan Bolon kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun)

0 37 93

Hubungan patron klien antara pemilik lahan dengan buruh tani (studi di Desa Sipangan Bolon kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun)

7 100 93

Hubungan patron klien antara pemilik lahan dengan buruh tani (studi di Desa Sipangan Bolon kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Hubungan patron klien antara pemilik lahan dengan buruh tani (studi di Desa Sipangan Bolon kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Hubungan patron klien antara pemilik lahan dengan buruh tani (studi di Desa Sipangan Bolon kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun)

0 0 2

Hubungan patron klien antara pemilik lahan dengan buruh tani (studi di Desa Sipangan Bolon kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun)

0 0 9

Hubungan patron klien antara pemilik lahan dengan buruh tani (studi di Desa Sipangan Bolon kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun)

0 0 13

Hubungan patron klien antara pemilik lahan dengan buruh tani (studi di Desa Sipangan Bolon kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun)

0 0 3