BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 KERANGKA TEORI
Berbagai teori dan pendapat pernah dikemukakan para ahli untuk menerangkan sebab – sebab terjadinya katarak sesungguhnya amatlah kompleks dan
dipengaruhi banyak faktor. Dari sekian banyak penyebab katarak, maka proses tua merupakan salah satu penyebab katarak yang paling besar pada manusia. Katarak
yang disebabkan karena usia tua disebut katarak senilis. Pada keadaan ini umumnya katarak baru timbul pada waktu pasien berusia 50 tahun keatas. Kadang-kadang dapat
juga katarak itu timbul sebelum pasien berusia 50 tahun. Pada keadaan ini biasanya katarak ini disebut sebagai katarak presenilis. Sedangkan bila katarak timbul pada usia
dibawah 40 tahun, biasanya disebut sebagai katarak juvenilis. Apabila katarak tampak seketika sesudah bayi dilahirkan maka ini disebut sebagaia katarak kongenital.
10
A. DEFINISI
Kata katarak berasal dari bahasa Latin, cataracta, atau dalam bahasa Yunani, kataraktes, yang artinya terjun seperti air. Kata ini ditafsirkan dari buku-buku Arab
“Nuzul EL Ma” yang berarti air terjun. Istilah ini dipakai oleh orang Arab sebab orang-orang dengan kelainan ini mempunyai penglihatan yang seolah-olah terhalang
oleh air terjun. Oleh Constantin Africanus seorang biarawan Chartago tahun 1018 – 1085 yang mengajar di Sarlemo. Sampai saat ini kata katarak digunakan dan berarti
sesuatu kekeruhan yang terjadi pada lensa mata.
10
Universitas Sumatera Utara
B. ANATOMI
Lensa kristalin adalah struktur transparan, bikonveks yang berfungsi untuk :
Mengatur kejernihannya sendiri
Merefraksikan cahaya
Untuk akomodasi Lensa tidak mempunyai suplai darah atau inervasi setelahperkembangan
fetal, dan ini semua tergantung sepenuhnya pada humor akuos untuk fungsi metabolisme dan pembuangan. Lensa terletak dibelakang iris dan dianterior dari
korpus vitreous. Lensa ditopang oleh zonula Zinii, yang terdiri atas serabut-serabut kuat yang melekat ke korpus siliaris. Bagian lensa terdiri atas kapsul, epithelium
lensa, korteks dan nukleus.
11
Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 35 protein kandungan protein tertinggi diantara jaringan-jaringan tubuh, dan sedikit sekali mineral yang
biasa ada di jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan jaringan lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk
teroksidasi maupun tereduksi.
12
Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu yaitu :
Kenyal atau atau lentur karena memegang peranan penting dalam akomodasi untuk menjadi cembung
Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan
Universitas Sumatera Utara
Terletak ditempatnya
Keadaan patologik lensa adalah :
Tidak kenyal pada orang dewasa yang akan mengakibatkan presbiopia
Keruh atau apa yang disebut katarak
Tidak berada pada tempatnya atau apa yang disebut subluksasi dan dislokasi.
3,12,13
C. FAKTOR RESIKO
Katarak umumnya terjadi karena faktor usia, meskipun etiopatogenesis belum jelas, namun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya katarak
senilis adalah :
14
1. Herediter.
Cukup berperan dalam indsidensi, onset dan kematangan katarak senilis pada keluarga yang berbeda.
2. Sinar ultraviolet.
Bila lebih banyak terekspos dengan sinar ultraviolet dari matahari maka akan berpengaruh pada onset dan kematangan katarak.
3. Nutrisi.
Defisiensi nutrisi seperti protein, asam amino, vitamin riboflavin, vitamin E, vitamin C dan elemen penting lainnya mengakibatkan katarak senilis lebih cepat
timbul dan lebih cepat matur. 4.
Dehidrasi. Terjadinya malnutrisi, dehidrasi dan perubahan ion tubuh juga akan
mempengaruhi katarak.
Universitas Sumatera Utara
5. Perokok
Merokok menyebabkan akumulasi molekul pigmen – 3 hydroxykynurinine dan kromofor, yang menyebabkan warna kekuningan pada lensa. Cyanates pada rokok
menyebabkan denaturasi protein. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya katarak presenile atau katarak yang timbul
sebelum usia 50 tahun adalah : 1.
Herediter. Seperti yang telah disebutkan diatas, keturunan dapat mempengaruhi perubahan
kataraktous yang terjadi pada usia muda. 2.
Diabetes mellitus. Katarak terkait usia dapat terjadi lebih cepat pada penderita diabetes.
Katarak nuklear lebih sering dan cenderung progresif. 3.
Miotonik distrofi. Berhubungan dengan tipe subkapsular posterior dari katarak presenilis.
4. Dermatitis atopic.
Terjadi katarak presenilis pada 10 kasus.
14
Duke Elder mencoba membuat ikhtisar dari penyebab-penyebab yang dapat menimbulkan katarak sebagai berikut:
9
1.
Sebab-sebab biologik :
a.
Karena usia. Seperti juga pada seluruh makhluk hidup maka lensa pun mangalami proses
tua dimana dalam keadaan ini ia menjadi katarak.
b.
Pengaruh genetik. Pengaruh genetik dikatakan berhubungan dengan proses degenerasi yang
timbul pada lensa.
Universitas Sumatera Utara
2.
Sebab-sebab imunologik: Badan manusia mempunyai kemampuan membentuk antibody spesifik terhadap
salah satu dari protein-protein lensa. Oleh sebab-sebab tertentu dapat terjadi sensitisasi secara tidak disengaja oleh protein lensa yang menyebabkan
terbentuknya antibody tersebut. Bila hal ini terjadi maka dapat menimbulkan katarak.
3.
Sebab-sebab fungsional: Akomodasi yang sangat kuat mempunyai efek yang buruk terhadap serabut-
serabut lensa dan cenderung memudahkan terjadinya kekeruhan pada lensa. Ini dapat terlihat pada keadaan seperti intoksikasi ergot, keadaan tetani dan
apathyroidisme.
4.
Gangguan bersifat lokal terhadap lensa: Dapat berupa:
a. gangguan nutrisi pada lensa
b. gangguan permeabilitas kapsul lensa
c. efek radiasi dari cahaya matahari
5.
Gangguan metabolisme umum: Defisiensi vitamin dan gangguan endokrin dapat menyebabkan katarak misalnya
pada penyakit diabetes mellitus atau hyperparathiroidisme.
D.
GEJALA KLINIS
10,15
2. Penurunan tajam penglihatan
Universitas Sumatera Utara
Umumnya pasien katarak menceritakan riwayat klinisnya lansung pada keluhan aktivitasnya yang terganggu. Dalam keadaan lain, pasien hanya menyadari adanya
gangguan penglihatan setelah dilakukan pemeriksaan. Setiap jenis katarak biasanya mempunyai gejala gangguan penglihatan yang
berbeda, tergantung pada cahaya, ukuram pupil dan derajat myopia. Setelah diketahui riwayat penyakit, pasien dilakukan pemeriksaan mata lengkap, dimulai
dengan kelainan refraksi. 3.
Silau. Pasien katarak sering mengeluh sialu, keparahannya bervariasi mulai dari
penurunan sensitivitas kontras dalam tempat yang terang hinggan silau pada saat siang hari atau sewaktu melihat lampu mobil atau keadaan serupa pada malam
hari. Peningkatan sensitivitas terutama timbul pada katarak posterior subkapsular. Pemerikasaan silau test glare dilakukan untuk mengetahui tingkat gangguan
penglihatan yang disebabkan oleh submber cahaya yang diletakkan di dalam lapang pandangan pasien.
4. Perubahan sensitivity kontras.
Sensitivitas kontras dilakukan untuk mengetahui kemampuan pasien mendeteksi berbagai bentuk gambar dalam kontras yang bervariasi, luminansi, dan frekwensi
spasial. Sensitivitas kontras dapat menunjukkan penurunan fungsi penglihatan yang tidak terdeteksi dengan Snellen. Namun, hal tersebut bukanlah indikator
spesifik hilangnya tajam penglihatan oleh karena katarak. 5.
Myopic shift
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan katarak dapat meningkatkan dioptri kekuatan lensa, yang menyebabkan myopia ringan atau sedang.
6. Diplopia monocular atau poliopia
Kadang-kadang, perubahan nuklear terletak pada lapisan bagian dalam nukleus lensa menimbulkan daerah pembiasan multiple pada bagian tengah lensa. Daerah
ini tampak irreguler pada red reflek dengan retinoskopi atau ophthalmoskop indirek. Tipe katarak ini akan menimbulkan diplopia monokular atau poliopia.
E.
MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI KATARAK
1. Katarak subkapsular
16
a. Katarak subkapsular anterior terletak dibawah kapsul lensa dan
berhubungan dengan metaplasia fibrous dari epitel lensa. b.
Katarak subkapsular posterior terletak didepan kapsul posterior, karena lokasinya pada nodal point mata, opasitas subkapsular posterior lebih
mempengaruhi penglihatan dibandingkan katarak kortikal atau nuklear. Penglihatan dekat lebih jelek daripada penglihatan jauh.
2. Katarak nuklear
Katarak nuklear cenderung berkembang lambat. Meskipun biasanya bilateral, namun mereka asimetris. Umumnya lebih berpengaruh pada penglihatan jauh
daripada penglihatan dekat. Pada tahap awal, pengerasan progresif dari nuckleus lensa sering menyebabkan peningkatan indeks refraktif lensa dan
kemudian terjadi myopic shift refraksi.
10
3. Katarak kortikal
Universitas Sumatera Utara
Melibatkan korteks anterior, posterior atau equatorial. Gejala katarak kortikal yang paling sering adalah silau, dapat dijumpai monocular diplopia. Tanda
awal katarak ini adalah dengan pemeriksaan slitlamp tampak sebagai vakuola dan celah air pada korteks anterior atau posterior.
10
Klasifikasi berdasarkan kematangan katarak : 1.
Katarak imatur, dimana tampak hanya sebagian lensa yang mengalami kekeruhan
2. Katarak matur, tampak lensa mengalami kekeruhan seutuhnya
3. Katarak hipermatur, disini katarak mengalami penciutan dan penyusutan
kapsul anterior yang menyebabkan kebocoran air dari lensa. 4.
Katarak morgagnian, katarak hipermatur dengan pencairan korteks setelah nukleus terbenam ke inferior.
16
2.2. STRUKTUR GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KABUPATEN ACEH BESAR
17
Wilayah darat Aceh Besar berbatasan dengan Kota Banda Aceh di sisi utara, Kabupaten Aceh Jaya di sebelah barat daya, serta Kabupaten Pidie di sisi selatan dan
tenggara.
Aceh Besar juga mempunyai wilayah kepulauan pernah menjadi Markas Besar Gerakan Aceh Merdeka. Akan tetapi pulau-pulau itu telah dibebaskan dari unsur
GAM pada masa Darurat Militer. Kabupaten Aceh Besar bagian kepulauan di sisi
Universitas Sumatera Utara
barat, timur dan utaranya dibatasi dengan Samudera Indonesia, Selat Malaka, dan Teluk Benggala, yang memisahkannya dengan Pulau Weh, tempat di mana Kota
Sabang berada. Pulau-pulau utamanya adalah:
Pulo Breueh atau pulau beras, dan
Pulo Peunasoe atau Pulau Nasi
Secara geografis sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Besar berada pada hulu aliran Sungai Krueng Aceh. Saat ini kondisi tutupan lahan land cover adalah
62,5 menurut data citra landsat tahun 2007.
Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang merupakan bandara internasional dan menjadi salah satu pintu gerbang untuk masuk ke Provinsi Aceh
berada di wilayah kabupaten ini.
Kecamatan-kecamatan di Aceh Besar
1. Baitussalam 13 desakelurahan
2. Blang Bintang 12 desakelurahan
3. Darul Imarah 32 desakelurahan
4. Darussalam 29 desakelurahan
5. Indrapuri 52 desakelurahan
6. Ingin Jaya 55 desakelurahan
7. Kota Jantho 12 desakelurahan
8. Kuta Baro 52 desakelurahan
9. Kuta Malaka 15 desakelurahan
10. Lembah Seulawah 12desakelurahan
11. Leupung 6 desakelurahan
Universitas Sumatera Utara
12. Lhonga 25 desakelurahan
13. Lhoong 28 desakelurahan
14. Mesjid Raya 13 desakelurahan
15. Montasik 53 desakelurahan
16. Peukan Bada 26 desakelurahan
17. Pulo Aceh 17 desakelurahan
18. Seulimeum 41 desakelurahan
19. Simpang Tiga 18 desakelurahan
Kabupaten Aceh Besar terletak 5,2 – 5,8 LU 9,50 – 95,8 BT, dengan sisi barat,timur dan utaranya dibatasi dengan Samudera Hindia, Selat Malaka dan Teluk
Benggala, yang memisahkannya dengan Pulau Weh, tempat di mana kota Sabang berada. Sedangkan untuk wilayah darat, Aceh Besar berbatasan dengan kota Aceh
Banda Aceh di sisi utara, Kabupaten Jaya Aceh Jaya di sebelah barat daya, serta Kabupaten Pidie di sisi selatan dan tenggara.
Sebelah utara :
selat Malakakota Banda Aceh
Sebelah selatan :
kabupaten Aceh Jaya
Sebelah timur :
kabupaten Pidie
Sebelah barat :
samudera Indonesia
Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah penduduk 88.175 jiwa memiliki luas wilayah 2.686 km2 dengan angkatan kerja 53.700 orang, dengan pertumbuhan
ekonomi yang relative baik. Pada tahun 1999 daerah ini memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata 0,38 dan pada tahun 2001 meningkat menjadi 1,89 .
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESA