Pengaruh Perubahan penggunaan Lahan terhadap Hasil Air DAS
hasil air terhadap pemenuhan kebutuhan air irigasi adalah berdasarkan nilai Indeks Penggunaan Air IPA. Klasifikasi Indeks Penggunaan Air IPA suatu
DAS disajikan pada Tabel 5, sedangkan persamaan untuk menghitung IPA adalah sebagai berikut:
IPA tahunan = Kebutuhan tahunan
Persediaan tahunan Keterangan:
Kebutuhan air m
3
= Rencana kebutuhan air irigasi dikurangi jumlah air yang telah dipenuhi dari sumber setempat
Persediaan air m
3
= suplai air irigasi dari Waduk Jatiluhur. Tabel 5. Klasifikasi nilai Indeks Penggunaan Air IPA
No Nilai IPA
Kelas 1.
≤ 0,5 Baik
2 . 0,6
– 0,9 Sedang
3 . ≥ 1,0
Jelek
Nilai IPA suatu DAS dikatakan baik jika jumlah air yang digunakan di DAS masih lebih sedikit dari pada potensinya sehingga DAS masih menghasilkan air
yang keluar dari DAS untuk wilayah hilirnya, sebaliknya dikatakan jelek jika jumlah air yang digunakan lebih besar dari potensinya sehingga volume air yang
dihasilkan dari DAS untuk wilayah hilirnya sedikit atau tidak ada. Indikator IPA dalam pengelolaan tata air DAS sangat penting kaitannya dengan mitigasi
bencana kekeringan tahunan di DAS. Kemampuan waduk dalam mengatasi perubahan hasil air dijelaskan dengan
nilai efisiensi waduk yang diperoleh dengan persamaan: E= 1-defisit wadukdefisit DAS
Defisit waduk dan DAS terjadi pada musim hujan ketika suplai air dari waduk lebih rendah dari kebutuhan air irigasi. Sedangkan defisit DAS terjadi ketika hasil
air DAS lebih rendah dari kebutuhan air irigasi. Asumsi yang digunakan adalah defisit air pada skala waduk pasti lebih rendah dari defisit air DAS. Perhitungan
defisit DAS dimaksudkan untuk melihat bagaimana kondisi penyediaan air dari DAS jika tidak ada waduk, sehingga dapat diketahui seberapa besar peranan
waduk dalam mengatasi kekurangan yang terjadi pada skala DAS. Hal ini
berkaitan dengan fluktuasi saat musim hujan dan musim kemarau yang cukup tinggi.