Monev tata air DAS
dilaksanakan di dalam DAS, yaitu kondisi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas hasil air dari DASSub DAS bersangkutan.
a. Indikator terkait kuantitas hasil air, yaitu debit air sungai Q dengan parameter nilai koefisien rejim sungai KRS, indeks penggunaan air IPA,
dan koefisien limpasan C. b. Indikator terkait kontinuitas hasil air berupa nilai variasi debit tahunan CV.
c. Indikator terkait kualitas hasil air yaitu tingkat muatan bahan yang terkandung dalam aliran air, baik yang terlarut maupuan tersuspensi, nilai SDR nisbah
hantar sedimen, dan kandungan pencemar polutan. Analisis terhadap kuantitas hasil air dilakukan melalui parameter jumlah air
mengalir yang keluar dari DASSub DAS pada setiap periode waktu tertentu.Muatan sedimen sediment load pada aliran sungai merupakan refleksi
hasil erosi yang terjadi di DTA-nya. Demikian juga bahan pencemar yang terlarut dalam aliran air dapat digunakan sebagai indikator asal sumber pencemarnya,
apakah dampak dari penggunaan pupuk, obat-obatan pertanian, dan atau dari limbah rumah tangga dan pabrikindustri.
Selanjutnya kondisi hasil air dari DAS yang bersangkutan dapat diketahui secara time series melalui evaluasi nilai perubahankecenderungan parameter-
parameternya dari tahun ke tahun. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data dan fakta tentang gambaran kondisi tata air DAS sesuai
indikator-indikator yang ada pada SK Menteri Kehutanan No 52 Kpts-II2001 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan DAS, yaitu:
a. Kuantitas air - debit aliran air sungai Q, KRS=QmaksQmin, IPA, dan koefisien limpasan C
b. Kontinuitas air nilai CV c. Kualitas air - kandungan sedimen, SDR dan kandungan pencemar fisik:
warna, TDStotal dissolved solid, kekeruhan; kimia: pH, DHLdaya hantar listrik, nitrat, sulfat, phospat, potasium, natrium, calsium; dan biologi:
BODbiological oxygen demand , CODchemical oxygen demand.