Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 179 harus sinergis dan merupakan satu kesatuan sistem dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan sekaligus mencapai kemandirian pangan berkelanjutan. 5. Tiga skenario yang digunakan dalam penetapan luas lahan optimum untuk mencapai sasaran point 4, yaitu skenario pesimis, moderat dan optimis. Berdasarkan potensi, peluang dan kendala yang mungkin terjadi di wilayah penelitian, maka Skenario Moderat merupakan pilihan yang paling rasional. Meskipun kinerja Skenario Moderat di Pulau Lombok diperkirakan mengalami defisit sebesar 30,39 akan tetapi di Sumbawa Barat dan Bima diperkirakan akan mengalami surplus masing-masing 67,32 dan 42,51, sehingga secara agregat masih surplus sebesar 5,45. Faktor kunci untuk mencapai kemandirian pangan berkelanjutan di NTB adalah pengendalian konversi lahan sawah, pengendalian pertumbuhan penduduk, penetapan luas baku sawah, peningkatan harga gabah, konsistensi kebijakan pemerintah, peningkatan luas panen padi, perluasan jaringan irigasi, ketersediaan modal petani, dan peningkatan pendapatan petani. 6. Strategi yang harus dilaksanakan, agar skenario dapat mencapai sasaran adalah a peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan fisik minimum melalui perluasan areal panen padi, perbaikan teknologi budidaya dan konservasi lahan; b peningkatan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak petani melalui peningkatan pendapatan usaha tani dan penciptaan lapangan kerja baru sebagai sumber pendapatan di luar usaha tani, dan c pengendalian konsumsi beras melalui pengendalian pertumbuhan penduduk dan peningkatan diversifikasi pangan.

7.2. Saran

1. Hasil penelitian ini perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun strategi pembangunan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan sekaligus untuk mencapai kemandirian pangan berkelanjutan. 2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi pendapatan usaha tani berdasarkan pola tanam yang berlaku di setiap wilayah terhadap kebutuhan hidup layak petani di wilayah tersebut. 3. Perlu dilakukan penyesuaian dan pengembangan atributfaktor secara cermat sesuai dengan karakteristik komoditas dan keragaman wilayah apabila hasil penelitian ini akan diaplikasikan pada komoditas atau di wilayah lain. Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 180 4. Pemanfaatan lahan kering ladang untuk perluasan araeal tanam padi perlu kajian yang mendalam dari berbagai aspek agar tidak berbenturan dengan kebijakan pengembangan diversifikasi pangan yang berbasis pada pengembangan sumber daya lokal. 5. Pemerintah harus segera menetapkan lahan sawah sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan sesuai dengan amanat UU No. 41 Tahun 2009. Peraturan Pemerintah yang menjadi acuan pelaksanaan UU tersebut harus segera dirampungkan. Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Provinsi NTB 2009-2029 yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Perda No.3 Tahun 2010 harus diimplementasikan secara konsisten. Kawasan peruntukan pertanian harus ditetapkan sebagai lahan pertanian berkelanjutan dengan mematuhi ketentuan pelarangan alih fungsi lahan sawah ke non pertanian sesuai arahan peraturan zonasi untuk kawasan budidaya sesuai dengan Perda No. 3 Tahun 2010 Pasal 59.