Sebaran Spasial Sedimen TINJAUAN PUSTAKA
35 Sedimen yang berukuran halus clay dengan diameter 20 mikron mampu
menyerap polutan dalam jumlah yang lebih besar dibanding sedimen berukuran besar. Karbon mampu melakukan ikatan dengan sedimen dalam bentuk ikatan
komplek, sehingga semakin tinggi konsentrasi karbon organik dalam sedimen, kemungkinan akan semakin tinggi konsentrasi polutan yang terdapat didalamnya.
Sedimen halus memiliki presentasi bahan organik yang lebih tinggi dibanding sedimen kasar. Hal ini berkaitan dengan kondisi lingkungan yang
tenang, sehingga memungkinkan pengendapan sedimen lumpur yang diikuti oleh akumulasi bahan organik ke dasar perairan Wood, 1987 dalam Haerudin, 2006.
Dalam sedimen kasar kandungan bahan organik biasanya rendah, karena partikel halus tidak mengendap. Sedimen yang halus biasanya mempunyai kendungan
bahan organik yang tinggi, karena adanya gaya tarik menarik elektronika antara partikel sedimen dengan partikel mineral, pengikatan oleh partikel organik dan
pengikat oleh sekresi lendir organisme.
2.5. Bentos 2.5.1. Pengertian dan Klasifikasi Bentos
Bentos merupakan biota air yang sebagian atau seluruh hidupnya berada di dalam atau di dasar perairan yang pergerakannya relatif lambat. Namun cukup
berperan sebagai makanan hewan dasar maupun akan berkembang menjadi dewasa sebagai kerang-kerangan. Makrozoobentos merupakan organisme
penghuni dasar perairan yang relatif menetap atau tidak berpindah tempat. Dari segi mata rantai makanan makrozoobentos umumnya sebagai detritus feeder, filter
feeder dan scavanger pemakan bangkai. Dengan demikian, organisme hewani ini berperan dalam memanfaatkan kembali energi yang relatif akan hilang ke
dasar perairan. Nybakken 1988 menyatakan bahwa jenis substrat dan ukurannya salah
satu faktor ekologi yang mempengaruhi kandungan bahan organik dan distribusi bentos. Semakin halus tekstur substrat semakin besar kemampuannya menjebak
bahan organik. Selain itu, daerah yang kandungan bahan organiknya sangat tinggi berhubungan dengan daerah dimana banyak pemeliharaan kerang-kerangan
mussel, karena berhubungan erat dengan jumlah feses yang banyak dari mussel yang dipelihara Lopez-Jamar 1981 dalam Efriyeldi, 1999.
36 Berdasarkan ukurannya, bentos dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu makrozoobentos makrofauna yang berukuran lebih besar dari 1 mm, meizoobentos meiofauna yang berukuran 0,1 – 1 mm dan mikrozoobentos
mikrofauna berukuran lebih kecil dari 0,1 mm Nybakken, 1988. Makrozoobentos terdiri dari banyak kelompok organisme di dasar termasuk dalam
kelompok taksonomi, kelas Polychaeta, kelas Crustacea, filum Echinodermata dan kelas Mollusca.
Bentos ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok nabati yang disebut fitobentos dan kelompok hewani yang disebut zoobentos. Substrat dasar
perairan terdiri dari sedimen lumpur, pasir, liat dan sedikit substrat keras, yang merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap komposisi dan distribusi
organisme bentos Hawkes, 1978 dalam Mustamin, 2000. Berdasarkan sebaran secara vertikal, bentos terbagi menjadi dua, yaitu
epifauna, yaitu organisme dasar yang hidup pada permukaan substrat, dan infauna yaitu organisme yang hidup di dalam substrat dasar Nybakken, 1988.
Perkembangan maksimum dari epifauna dijumpai di daerah pasang surut, tetapi dapat juga meluas di daerah yang lebih dalam. Infauna mencapai perkembangan
maksimum di daerah yang lebih dari kelompok epifauna Odum, 1996. Berdasarkan
kebiasaan makan,
makrozoobentos dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu suspension feeders adalah makrozoobentos yang menyaring
partikel-partikel yang melayang-melayang di perairan dan cenderung melimpah pada substrat berpasir yang mengandung sedikit bahan organik, sedangkan deposit
feeders adalah organisme yang mempunyai sifat mengumpulkan detritius sebagai makanannya di dasar dan cenderung melimpah pada sedimen lumpur yang
mengandung banyak bahan organik Nybakken, 1988. Romimohtarto dan Juwana 2005 menjelaskan bahwa bentos meliputi
biota yang menempel, merayap, meliang di dasar laut yang menyebar dari garis pasut sampai abisal. Berdasarkan jenis makanannya, bentos dikelompokkan
sebagai biota autotrof yaitu biota yang menghasilkan makanan sendiri dan heterotrof yaitu tidak menghasilkan makanan sendiri.