74
Gambar 17 Grafik analisis komponen utama karakteristik sedimen A. Korelasi antar karakteristik sedimen PC1xPC2
B. Sebaran stasiun penelitian
First Component S
e c
o n
d C
o m
p o
n e
n t
4 2
-2 -4
-6 4
3 2
1
-1
15 14
13 12
11 10
9 8
7 6
5 4
3
2 1
Score Plot of pH; ...; Liat
B
First Component S
e c
o n
d C
o m
p o
n e
n t
0,3 0,2
0,1 0,0
-0,1 -0,2
-0,3 -0,4
0,75 0,50
0,25 0,00
-0,25 -0,50
Liat Debu
Pasir As
Se Cd
Pb Zn
Cu Al
Fe pH
Loading Plot of pH; ...; Liat
A
75
Observat ions D
is ta
n c
e
15 14
13 12
6 4
3 5
10 9
8 7
11 2
1 6,26
4,17
2,09
0,00
Dendrogram with Average Linkage and Euclidean Distance
Gambar 18 Dendogram klasifikasi hirarki stasiun pengamatan
Tabel 22 Pengelompokan stasiun pengamatan dan ciri karakteristik sedimen Kelompok ke-
Stasiun Pengamatan Karakteristik Sedimen
I 13, 14, dan 15
Tekstur liat yang relatif tinggi dan konsentrasi
logam Cu, Zn, Pb, Al, dan Fe yang tinggi pula
II 7,8,9, dan 10
Didominasi oleh
tektur pasir dan konsentrasi Se
yang tinggi III
4,6, dan 12 Tekstur
debu dan
konsentrasi As yang tinggi serta konsentrasi Se yang
rendah
IV 1, 2, dan 11
Kandungan tekstur liat dan konsentrasi logam Cu, Zn,
Pb, Al, dan Fe yang relatif rendah
V 5
pH yang tinggi dan konsentrasi Cd yang
rendah
VI 3
pH relatif tinggi, tekstur debu dan konsentrasi Se
dan Cd yang rendah
76
4.3.4. Karakteristik Tekstur
Sedimen Terhadap Kandungan Logam Berat
Karakteristik sedimen sangat berpengaruhi nyata terhadap konsentrasi logam berat dalam sedimen. Hasil analisis korelasi pearson memperlihatkan
bahwa tekstur liat sangat berkorelasi nyata terhadap konsentrasi Fe, Al, Cu, Zn, dan Pb dengan nilai P-value sebesar 0,000 0,01. Sementara korelasi yang
sangat nyata antar logam berat sendiri yaitu Fe terhadap Al, Cu, Zn, dan Pb dengan nilai P-value sebesar 0,000 Tabel 23. Al juga berkorelasi sangat nyata
terhadap Cu, Zn, dan Pb. Tabel 23 Hasil analisis korelasi logam berat dan tekstur
Pasir Debu Liat Fe Al Cu Zn Pb Cd Debu -0,949
0,000 Liat -0,695 0,433
0,004 0,107 Fe -0,749 0,530 0,933
0,001 0,042 0,000 Al -0,678 0,438 0,940 0,971
0,006 0,102 0,000 0,000 Cu -0,677 0,429 0,959 0,958 0,958
0,006 0,111 0,000 0,000 0,000 Zn -0,678 0,434 0,953 0,967 0,970 0,989
0,005 0,106 0,000 0,000 0,000 0,000 Pb -0,676 0,433 0,946 0,958 0,938 0,987 0,989
0,006 0,107 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Cd -0,404 0,202 0,695 0,763 0,710 0,839 0,805 0,842
0,135 0,470 0,004 0,001 0,003 0,000 0,000 0,000 Se 0,277 -0,271 -0,170 -0,266 -0,214 -0,213 -0,248 -0,256 -0,124
0,318 0,328 0,544 0,339 0,445 0,445 0,372 0,358 0,661 As -0,701 0,546 0,758 0,792 0,691 0,787 0,786 0,820 0,746
0,004 0,035 0,001 0,000 0,004 0,000 0,001 0,000 0,001 Se
As -0,356 0,193
Cell Contents: Pearson correlation P-Value; =correlation is significant at the 0,05 level
Korelasi antara tekstur sedimen terhadap logam berat dilakukan uji lanjut dengan menggunaan analisis regresi sebagaimana disampaikan pada Tabel 24 dan
selengkapnya disampaikan pada Lampiran 4. Berdasarkan analisis regresi dihasilkan bahwa liat berpengaruhi nyata terhadap konsentrasi tembaga Cu, seng
Zn, timbal Pb, alumunium Al, dan besi Fe. Nilai koefisien determinasi R
2
terhadap kelima parameter tersebut masing-masing adalah 91,9, 90,7,,
77 89,6, 88,4, dan 87,1 dengan nilai P sebesar 0,000. Nilai koefisien
determinasi tertinggi dihasilkan pada analisis regresi antara tektur liat terhadap tembaga.
Tabel 24 Hasil analisis regresi parameter logam berat terhadap tekstur
Pasir Debu Liat Logam Berat
R
2
P R
2
P R
2
P
Besi Fe
56,1 0,001 28,1 0,042 87,1 0,000 Alumunium
Al 45,9 0,006 19,2 0,102 88,4 0,000
Tembaga Cu
45,8 0,006 18,4 0,111 91,9 0,000 Seng
Zn 46,0 0,005 18,8 0,106 90,7 0,000
Timbal Pb
45,7 0,006 18,7 0,107 89,6 0,000 Kadmium
Cd 16,3 0,135 4,1 0,470 48,4
0,004 Selenium
Se 7,6 0,318 7,4 0,328 2,9 0,544
Arsen As
49,1 0,004 29,8 0,035 57,5 0,001
4.4. Struktur Komunitas
Bentos
Struktur komunitas bentos di lokasi penelitian disampaikan pada Gambar 19. Bentos yang teridentifikasi terdiri atas 16 jenisspecies yang
termasuk dalam marga Polychaeta, Crustacea, Gastropoda, dan Pelecypoda. Pada stasiun pengamatan sungai yang diduga tercemar kegiatan pertambangan timah
inkonvensional di darat stasiun 12, 13, 14, dan 15 ditemukan species Lumbriculus sp., Paranoies sp., Sigambra sp., Leptochelia sp., dan Solen sp.
Pada stasiun pengamatan di perairan pantai teridentifikasi species Lumbriculus sp., Nephtys sp., Ophelina sp., Paralacydonia sp., Amphilisca sp., Pinnotheres sp.,
Terebra sp., Tellina sp., Donax sp., Chione sp. dan Macona sp. Sementara di lepas pantai ditemukan species Nephtys sp., Cirratullus sp., dan Tellina sp. Hasil
identifikasi bentos selengkapnya disampaikan pada Lampiran 5.