Silika SiO TINJAUAN PUSTAKA

20

g. Logam berat

Logam berat didefinisikan sebagai logam yang mempunyai densitas lebih dari 5 grcm 3 . Dengan demikian logam yang memiliki densitas kurang dari 5 grcm 3 tergolong logam ringan. Istilah lain menyebutkan sebagai logam trace yaitu logam yang dalam keadaan alami berjumlah sangat sedikit Darmono, 1995. Widowati et al. 2008 menjelaskan logam berat terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia yang ada di muka bumi. Logam berat dibedakan atas 2 jenis yaitu: a. Logam berat esensial, yaitu logam yang dalam jumlah tertentu dibutuhkan oleh organisme. Namun dalam jumlah yang berlebihan menimbulkan efek toksik. Logam-logam tersebut antara lain: Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lainnya. b. Logam berat tidak esensial, yaitu logam yang keberadaanya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik antara lain Hg, Cd, Pb, Cr, dan lain-lain. Tingginya kandungan logam berat dalam perairan dapat disebabkan oleh kegiatan pertanian yang terbawa ke perairan laut, aktivitas vulkanik, pelapukan batuan dan proses alam lainnya. Logam berat juga dapat berasal dari proses resuspensi pengadukan dasar perairan yang terjadi di perairan dangkal dan terbawa oleh pergerakan massa air. Hampir semua jenis logam berat dibutuhkan oleh biota perairan dan makhluk hidup lainnya pada kandungan tertentu. Beberapa unsur logam yang termasuk elemen mikro merupakan kelompok logam berat yang tidak mempunyai fungsi biologik sama sekali. Logam tersebut pada kadar tertentu bahkan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan toksisitas pada mahluk hidup. Jenis logam tersebut antara lain timbal Pb, kadmium Cd, merkuri Hg, arsen As dan aluminium Al. Toksisitas logam pada manusia menyebabkan pengaruh negatif, terutama mengakibatkan kerusakan jaringan detoksikasi dan eksresi hati dan ginjal. Beberapa logam toksik tersebut dapat menyerang saraf sehingga mengakibatkan kelainan tingkah laku. Logam berat dapat menimbulkan efek pada kesehatan manusia, bergantung pada tingkat paparan dan bagian mana yang terikat logam berat dalam tubuh. Toksisitas logam berat mampu menghalangi kerja enzim sehingga menggangu metabolisme tubuh, menimbulkan alergi, bersifat mutagen, teratogen, 21 atau karsinogenik bagi manusia dan hewan Widowati et al., 2008. Toksisitas logam berat dalam hewan air dari yang paling toksik yaitu Hg, Cd, Zn, Pb, Cr, Ni, dan Co. Sementara toksisitas logam berat bagi manusia dimulai dari Hg, Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, dan Zn.

2.3. Pencemaran Perairan

Pencemaran atau polusi lingkungan perairan menurut Odum 1996 adalah perubahan yang tidak diinginkan pada udara, daratan, dan air secara fisik, kimiawi, ataupun biologi yang mungkin atau akan merupakan bahaya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, ataupun bagi proses-proses industri, lingkungan hidup, dan nilai-nilai kebudayaan. Sementara menurut Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup, pencemaran didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, danatau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia. Pencemaran perairan disebabkan adanya masukan limbah dari kegiatan industri, pertambangan dan lainnya. Pencemaran perairan cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Pencemaran perairan banyak disebabkan akibat manusia. Sumber pencemaran utama di perairan Kabupaten Balitung adalah kegiatan eksploitasi penambangan timah baik secara legal maupun ilegal, kegiatan penangkapan ikan secara ilegal, transportasi laut, dan wisata bahari. Sumber pencemaran perairan dari penambangan timah berasal dari penambangan di darat dan di laut. Lebih lanjut Widowati et al. 2008 menjelaskan pencemaran perairan oleh kegiatan manusia berasal dari kegiatan industri, pertambangan, pembakaran bahan bakar, dan kegiatan domestik lain yang berpotensi meningkatkan logam di lingkungan. Pencemaran logam pada lingkungan perairan sungailaut berpotensi mencemari manusia melalui ikan, air minum, atau air irigasi lahan pertanian sehingga tanaman menjadi tercemar logam. Pencemaran logam berat di perairan menimbulkan bahaya bagi makhluk hidup dan kesehatan manusia. Darmono 1995 mengatakan bahwa logam-logam tertentu menjadi sangat berbahaya bila ditemukan dalam konsentrasi tinggi di perairan. Hal ini dikarenakan logam tersebut memiliki sifat yang merusak jaringan tubuh makhluk hidup. Logam-logam berbahaya tersebut antara lain