Kadar Protein HASIL DAN PEMBAHASAN

Lanjutan Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat ........

D. Kadar Abu

1. Cawan dipanaskan dalam oven pada suhu 100 o C selama 1 jam dan kemudian dimasukkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang X 1 2. Bahan ditimbang 2-3 gram A 3. Cawan dan bahan dipansakan dalam tanur pada suhu 600 o C sampai mnejadi abu kemudian dimasukkan dalam desikator selam 30 menit dan ditimbang X 2 Kadar Abu = X 2 –X 1 x 100 A

E. Kadar Serat Kasar

1. Kertas filter dipanaskan dalam oven selama 1 jam pada suhu 110 o C setelah itu didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang X 1 2. Sampel ditimbang sebnayak 0.5 gram A dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml 3. H 2 SO 4 0.3 N sebanyak 50 ml ditambahkan ke dalam Erlenmeyer kemudian dipanaskan di atas pembakar Bunsen selama 30 menit. Setelah itu NaOH 1.5 N sebanyak 25 ml ditambahkan ke dalam Erlenmeyer dan dipanskan kembali selama 30 menit. 4. Larutan dan bahan yang telah dipanaskan kemudian disraing dalam corong Buchner dan dihubungkan pada vacuum pump untuk mempercepat filtrasi. 5. Larutan dan bahan yang ada pada corong Buchner kemudaian dibilas secara berturut-turut dengan 50 ml air panas, 50 ml H 2 SO 4 0.3 N, 50 ml air panas, dan 25 ml acetone. 6. Kertas saring dan isinya dimasukkan dalam cawan porselin, lalu dipanaskan dalam oven 105-110 o C selama 1 jam kemudian didinginkan dalam desikator 5- 15 menit dan ditimbang X 2 . 7. Setelah itu dipanaskan dalam tanur 600 o C hingga berwarna putih atau menjadi abu ± 4 jam. Kemudian dimasukkan dalam oven 105-110 o C selama 15 menit, didinginkan dalam desikator selama 5-15 menit dan ditimbang X 3 . Kadar Serat Kasar = X 2 – X 1 – X 3 x 100 A Lampiran 2. Metode Uji Aktifitas Enzim Aktifitas enzim selulase Ghosse,1987 Penentuan nilai aktifitas enzim selulase dilakukan dengan pencampuran enzim sebanyak 0,5 ml dengan kertas saring 50 mg, buffer sitrat phosphate pH 4,8; 0,005 M sebanyak 1 ml. Selanjutnya dilakukan inkubasi pada suhu 50˚C selama 1 jam. Reaksi dihentikan dengan penambahan DNS 3,5 dinitro salicilyc acid sebanyak 3 ml. Kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit. Setelah dingin disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 rpm selama 15 menit. Selanjutnya dapat dilakuka pengukuran gula pereduksi yang dibebaskan reducing sugar menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 575 nm. Satu unit aktifitas enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang menghasilkan 1µ mol glukosa per menit. Uji aktifitas enzim amylase Bergmeyer dan Grassi, 1983 Penentuan nilai aktifitas enzim amylase dilakukan dengan pencampuran enzim sebanyak 1 ml dengan 1 pati dalam buffer sitrat 0,005 M pH 5,7 sebanyak 1 ml. Selanjutnya dilakukan inkubasi pada suhu 3 7˚C selama 30 menit. Reaksi dihentikan dengan penambahan DNS 3,5 dinitro salicilyc acid sebanyak 3 ml. Kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit. Setelah dingin disentrifugasi dengan kecepatan 3.000 rpm selama 15 menit. Selanjutnya dapat dilakuka pengukuran gula pereduksi yang dibebaskan reducing sugar menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 575 nm. Satu unit aktifitas enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang menghasilkan 1µ mol glukosa per menit. Uji aktifitas enzim protease Bergmeyer dan Grassi, 1983 Prinsip penetapan metode Bergmeyer dan Grassi ini didasarkan bahwa kasein akan dihidrolisis oleh protease menjadi peptide dan asam amino. Asam amino dipisahkan dari substrat yang tersisa dengan penambahan TCA, sedangkan protein yang tidak terhidrolisis akan mengendap dengan adanya TCA. Asam amino yang telah diisolasi dapat langsung diukur absorobansinya pada panjang gelombang