f Contoh Uji 6 : Campuran 50 bagian HDPE dengan 50 bagian serbuk kayu P. ponderosa
penyerutan permukaan, komposit kayu plastik tanpa lapisan polimer dipermukaannya.
3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Penyiapan Contoh Uji
Dari enam spesimen dipotong-potong yang masing-masing berukuran 4x2x0,3 cm sebanyak 3 buah, jadi jumlah contoh uji yang digunakan adalah
sebanyak 18 buah. Pada setiap contoh uji diberi tanda untuk membedakan antar contoh uji pada saat pengumpanan terhadap rayap tanah C. gestroi. Keenam jenis
contoh uji tersebut mempunyai komposisi sebagai berikut : Tabel 2 Komposisi campuran contoh uji
Campuran Plastik
Tipe kayu Serbuk
kayu Coupling
agent Fungisida
P0 PI
HDPE Kayu utuh
Serbuk 100
50 -
- P2
HDPE Serbuk
50 3
P3 HDPE
Serbuk terasetilasi
50 P4
HDPE Serbuk cut
surface 50
1 ZB P5
HDPE Serbuk cut
surface 50
3.3.2 Prosedur Pelunturan Leaching Procedure
Contoh uji dibuat dengan ukuran 4x2x0,3 cm kemudian dioven pada suhu 105
C selama 24 jam, kemudian dimasukkan kedalam desikator sampai beratnya konstan, ditimbang beratnya. Contoh uji direndam didalam air selama 15 hari
dengan perbandingan 50 ml air per contoh uji, dimana tiap hari dilakukan penggantian air. Setelah perendaman contoh uji dioven dengan suhu 105
C
selama 24 jam, kemudian dimasukkan kedalam desikator sampai beratnya konstan, ditimbang dan dihitung persentase kehilangan berat.
3.3.3 Metode Pengujian Ketahanan Terhadap Rayap Tanah C. gestroi
Pengujian contoh uji berdasarkan standar JIS K 1571 Tahun 2004. Contoh uji kayu dimasukkan kedalam acrylic silinder berukuran 60 mm dan diameter 80
mm yang bagian bawahnya telah dilapisi Plaster Paris setebal 5mm, kemudian 150 ekor rayap pekerja dan 15 ekor rayap prajurit dimasukkan kedalam acrylic
silinder dan disimpan dalam bak penyimpanan yang diberi alas tissu basah. Bak penyimpanan disimpan dalam ruang dengan temperatur 28-30
C, RH 81-89 selama 21 hari dan dilakukan pengamatan setiap minggu.
Setiap contoh uji diambil dari acrylic silinder dan dihitung jumlah rayap yang mati. Diakhir pengamatan contoh uji dibersihkan dari sisa-sisa rayap yang
mati, kayu plastik yang terurai dan kotoran lainnya. Setelah dibersihkan contoh uji dimasukkan kedalam oven dengan suhu 105
C selama 24 jam sampai beratnya konstan, kemudian dimasukkan kedalam desikator, ditimbang dan dihitung
persentase kehilangan berat weight loss. Mortalitas diamati setiap minggu untuk mengetahui mortalitas rayap mortality rate.
3.3.4 Analisis Data
Perendaman contoh uji selama 15 hari akan mengakibatkan keluarnya komponen dari dalam contoh uji karena tercuci. Keluarnya komponen itu disebut
dengan istilah pelunturan yang mengakibatkan turunnya berat contoh uji. Pelunturan dihitung dengan rumus :
W1 - W2 Persentase pelunturan = x 100
W1 Dimana :
W
1
: Berat oven contoh uji sebelum rendam gram W
2
: Berat oven contoh uji setelah rendam gram Indikator ketahanan komposit kayu terhadap serangan rayap dilihat dengan
menghitung penurunan berat sampel setelah pengujian dan mortalitas rayap.
Kehilangan berat dihitung dengan rumus : ODW1 - ODW2
Persentase kehilangan berat = x 100
ODW1 Dimana:
ODW1: Berat kering oven sample sebelum pengujian rayap gram ODW2 : Berat kering oven sample setelah pengujian gram
Kelas ketahanan alami didasarkan pada klasifikasi menurut Sornnuwat 1996 disajikan pada tabel 3 berikut :
Tabel 3 Klasifikasi ketahanan kayu terhadap serangan rayap tanah Penurunan berat
Kelas ketahanan Sangat tahan
1-3 Tahan
4-8 Cukup tahan
9-15 Rentan
15 Sangat rentan
Sumber : Sornnuwat 1996
Persentase mortalitas rayap pekerja dan rayap prajurit dihitung dengan rumus :
Mij Kij =
x 100 N
Dimana : Kij : Mortalitas rayap pada contoh uji ke-i dan ulangan ke-j
Mij : Jumlah rayap tanah yang mati pada contoh uji ke-I dan ulangan ke-j N : Jumlah awal rayap hidup
Respon data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Model statistik linier dari rancangan percobaan ini dengan
persamaan : Yij = µ +
1
+
IJ
Dimana : Yij
: Nilai pengamatan pada perlakuan ke-I, ulangan ke-j µ
: Nilai rata-rata umum
1
: Pengaruh perlakuan ke-i
IJ
: Error perlakuan ke-I, ulangan ke-j Data hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam,
dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima atau perlakuan tidak
memberikan pengaruh pada suatu selang kepercayaan. b. Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak atau perlakuan
memberikan pengaruh pada suatu selang kepercayaan.
0.78 1.04
0.13 2.07
1.46 1.39
0.5 1
1.5 2
2.5
Pelunturan rata-
rata
P1 P2
P3 P4
P5 P6
Spesimen
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Proses Pelunturan Terhadap Pengurangan Berat Contoh Uji