Mortalitas Rayap Tanah C. gestroi

Berikut adalah gambar kondisi contoh uji sebelum dan sesudah pengumpanan terhadap rayap tanah C. gestroi. Gambar 5 Kondisi contoh uji sebelum pengumpanan Gambar 6 Kondisi contoh uji setelah pengumpanan

4.3 Mortalitas Rayap Tanah C. gestroi

Rata-rata persen mortalitas kelima contoh uji campuran HDPE dan serbuk kayu diakhir pengujian minggu ke-3 berkisar antara 94,54-96,36 , hal ini hampir sama dengan nilai yang dihasilkan pada penelitian sebelumnnya dengan komposisi contoh uji yang sama sebelum dilakukan proses pelunturan yaitu berkisar antara 98-100 Sukmana 2005. Keterangan: P 0 = Kayu utuh P1 = HDPE + serbuk kayu P. ponderosa P2 = HDPE + serbuk kayu P. ponderosa dengan perlakuan 3 caupling agent P3 = HDPE + serbuk kayu P. ponderosa terasetilasi P4 = HDPE + serbuk kayu P. ponderosa dengan penambahan 1 ZB, komposit kayu plastik tanpa lapisan polimer dipermukaannya P5 = HDPE + serbuk kayu P. ponderosa serut permukaan, komposit kayu plastik tanpa lapisan polimer dipermukaannya Gambar 7 Persen mortalitas rayap tanah C. gestroi Secara umum menunjukkan bahwa mortalitas semakin meningkat dari minggu pertama pengamatan sampai diakhir pengamatan pada semua contoh uji, walaupun diakhir pengamatan mortalitas kayu solid kontrol jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya. Mortalitas yang semakin meningkat disebabkan tidak adanya pilihan makanan lain bagi rayap tanah. Dalam keadaan terpaksa rayap harus memakan bahan makanan yang diberikan atau akan mati kelaparan. Supriana 1983 menyatakan bahwa dalam uji preferensi makanan tunggal dilaboratorium, rayap hanya dihadapkan pada satu pilihan makanan saja. Dalam keadaan terpaksa tersebut, rayap memakan bahan makanan atau akan mati kelaparan, sebagian rayap akan memilih untuk berpuasa yang pada akhirnya akan lemah dan mati. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan mortalitas rayap berbeda sangat nyata pada selang kepercayaan 95 dan 99. Berdasarkan analisis Duncan menunjukkan bahwa persen mortalitas rayap pada kelima contoh uji komposit plastik tidak berbeda, namun berbeda nyata terhadap contoh uji kontrol pada = 5. Secara analisis dapat dilihat pada Lampiran 3. Persen mortalitas yang relatif sama pada kelima contoh uji diduga karena keberadaan plastik dalam campuran HDPE dengan serbuk kayu plastik memberikan efek yang sama terhadap rayap. Sementara pada contoh uji kontrol kayu utuh rayap memperoleh selulosa dengan mudah yang terkandung dalam kayu P. ponderosa sehingga rayap lebih banyak dapat bertahan hidup dan persen mortalitasnya lebih kecil dibandingkan dengan lima jenis komposit lainnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan