Afiksasi Kata Sifat dengan Infiks Infiks

Dia tidak pelupa pada kalimat 6.2 berarti dia tidak mempunyai sifat lupa sehingga sifat pelupa tidak melekat pada orang tersebut dan menjadi suatu kebiasaan bahwa dia menjadi tidak lupa. Pembentukan word graph untuk kata sifat pelupa terdiri atas dua token. Token lupa merupakan atribut untuk token orang sehingga dihubungkan oleh relasi PAR dengan arcnya dari token lupa menuju token orang dan focusnya terletak pada token orang sehingga menjadi pelupa, maka kata sifat pelupa dapat dinyatakan dalam bentuk word graph berikut: Gambar 25 Word graph kata sifat pelupa. Kata sifat yang dibentuk oleh prefiks pe- dan penurunan kata sifat KS yang berbentuk pe-KS mengandung makna, ‘mempunyai kebiasaan habituatif’ menyatakan seseorang yang mempunyai sifat itu, secara umum dapat direpresentasikan ke dalam bentuk word graph berikut: Gambar 26 Word graph kata sifat dengan pola pe-KS. Kata sifat yang termasuk kata sifat pola pe-KS dicantumkan pada Lampiran 7.

4.2.2 Afiksasi Kata Sifat dengan Infiks Infiks

-em- Penurunan dari Kata Benda Hasil pengafiksan dengan infiks atau sisipan -em- pada kata benda atau kata sifat yang jumlahnya sangat terbatas. Makna kata sifat infiks -em- pada kata benda atau kata sifat mengandung makna ‘menyatakan intensitas, berulang-ulang orang ALI pelupa PAR lupa ALI ALI orang ALI pe-KS PAR KS ALI ALI frekuensi’ Kridalaksana 1996. Contoh kata sifat sisipan -em- adalah kata gemetar berasal dari kata benda getar dengan sisipan -em- mempunyai makna berulang-ulang getarnya sehingga menyatakan intensitas dari kata getar. Berikut adalah penggunaan kata sifat gemetar di dalam kalimat. 7.1 “Saat diam, otot kakinya sedikit gemetar menopang tubuh,” ungkap Roni TRUBUS 457, Desember 2007XXXVII, hlm.135. Otot kakinya sedikit gemetar menopang tubuh. Kalimat 7.1 memberikan makna bahwa bergetar kakinya karena menopang tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa getaran pada otot kakinya mempunyai intensitas yang berulang-ulang. Contoh kalimat lain dengan menggunakan kata sifat gemetar yaitu: 7.2 Anak itu gemetar karena ketakutan ketika ketahuan mencuri Kridalaksana 1996. Makna gemetar pada kalimat 7.2 adalah bergetar anggota badannya karena ketakutan ketika ketahuan mencuri. Hal ini menunjukkan intensitas getarnya berulang-ulang secara frekuensi atau dia menggigil ketakutan. Word graph dari kata sifat gemetar adalah seperti di bawah ini: Gambar 27 Word graph kata sifat gemetar. Gambar 27 word graph kata sifat gemetar hanya terdiri atas satu token yang menyatakan getar dan berfocus serta memiliki intensitas atau sesuatu yang berulang- ulang frekuensi, karena getarnya berulang-ulang maka dihubungkan oleh ontologi “ ”. Menurut van den Berg 1993 ontologi “ ” dengan relasi SKO digunakan dalam logika predikat yang memuat universally quantified yaitu suatu token yang informasinya bergantung pada dirinya sendiri. Pada word graph gemetar ALI ALI gemetar getar ALI ALI suatu token menggunakan ontologi “ ”, hal ini menunjukkan suatu hubungan yang berulang-ulang secara rekursif terhadap dirinya sendiri. Kata sifat yang dibentuk oleh infiks -em- dan penurunan kata benda KB atau kata sifat yang berbentuk KB-em- mengandung makna, ‘menyatakan intensitas, berulang-ulang frekuensi’. Secara umum dapat direpresentasikan ke dalam bentuk word graph berikut: Gambar 28 Word graph kata sifat dengan pola KB-em-. Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-em- dicantumkan pada Lampiran 8.

4.2.3 Afiksasi Kata Sifat dengan Sufiks Sufiks