menggambarkan aspek semantik yang lebih mendasar dengan menggunakan jumlah relasi yang terbatas. Teori KG merupakan metode baru untuk memahami
bahasa manusia dengan bantuan komputer. Perbedaan antara teori KG dengan teori representasi lain adalah bahwa teori KG menggunakan ontologi yang
jumlahnya terbatas. Pada prinsipnya komposisi dari KG terdiri atas concept token, name dan type dan relationships.
KG terdiri atas suatu himpunan vertex V yang tidak berlabel disebut token dan dinyatakan dengan persegi. KG merupakan graph campuran dengan edge dan
arcs yang diberi label dan dinyatakan dengan garis dan garis berarah Hoede Nurdiati 2008a.
2.4 Concept
Concept merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia, concept merupakan sesuatu yang penting dalam membentuk suatu pengertian dari
khusus ke umum atau sebaliknya Zhang Hoede 2000. Concept dalam KG bisa dinyatakan sebagai token, name, dan type Van den Berg 1993.
Token merupakan concept yang dipahami oleh seseorang menurut cara pandangnya masing-masing sehingga token bersifat subjektif. Pada KG, token
adalah suatu node yang diindikasikan oleh “ “. Token menyatakan suatu entitas di dalam dunia nyata. Misalnya kata apel dapat diasosiasikan secara subjektif
mengenai bentuk, warna, rasa dan sebagainya. Type adalah concept yang berupa informasi umum dan bersifat objektif
karena merupakan kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Contoh type misalnya buah, binatang, dan sebagainya.
Name adalah sesuatu yang bersifat unique individual, sebagai contoh John adalah sebuah name yaitu nama dari seorang laki-laki Van den Berg 1993.
2.5 Word Graph
Dalam teori KG setiap kata berhubungan dengan sebuah word graph yang menyatakan makna dari kata dan disebut dengan semantic word grap. Word graph
merupakan graf yang merepresentasikan kata dan dapat dinyatakan sebagai graf yang diberi label. Gabungan beberapa word graph dari beberapa kata dalam suatu
kalimat menghasilkan sentence graph. Beberapa sentence graph yang digabung
dalam sebuah teks disebut text graph, dan memuat pengetahuan yang terkandung dalam suatu teks Hoede Nurdiati 2008a.
2.6 Ontologi
Ontologi adalah gambaran beberapa concept dan relasi antarconcept yang bertujuan untuk mendefinisikan beberapa ide yang merepresentasikan concept,
relasi dan logikanya. Ontologi word graph terdiri atas token yang dinyatakan dengan node, 9 binary relationships dan 4 frame relationships.
Berikut ini adalah sembilan type binary relationships: 1.
Similarity of set, alikeness : ALI 2.
Causality : CAU
3. Equality
: EQU 4.
Subset relationships : SUB 5.
Disparateness : DIS 6.
Ordering : ORD 7.
Attribution : PAR 8.
Informational dependency : SKO 9.
Ontologi F Focus dari suatu graph, focus Menurut Zhang 2002, penjelasan dari ontologi dalam teori KG tersebut
dapat diberikan sebagai berikut: 1.
Relasi ALI alikeness Relasi ALI digunakan untuk menghubungkan sebuah type dengan token.
Contoh “tumbuhan” adalah type, karena “tumbuhan” adalah concept yang
berupa informasi umum, maka dapat dinyatakan dengan word graph berikut:
Gambar 3 Contoh penggunaan relasi ALI. 2.
Relasi CAU causality Relasi CAU antara dua token dinyatakan dengan anak panah berlabel sebagai
berikut: Relasi CAU ini digunakan untuk menghubungkan dua token yang memiliki
hubungan sebab akibat dimana suatu token mempengaruhi token yang lain. CAU
ALI tumbuhan
Relasi CAU adalah relasi yang paling sering diungkapkan dalam metode- metode ilmiah terutama dalam mendiagnosis sesuatu. Menurut Hoede dan
Nurdiati 2008a relasi CAU dapat digunakan untuk menghubungkan dua concept yang terdiri atas kata benda dan kata kerja, yaitu untuk
menghubungkan subjek dengan predikat atau predikat dengan objek. Contoh: “Ibu petik bunga” kalimat tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
.
Gambar 4 Contoh penggunaan relasi CAU. Gambar 4 Contoh penggunaan relasi CAU untuk menghubungkan token
“Ibu” subjek kalimat dengan kata kerja “petik” predikat kalimat serta menghubungkan kata kerja “petik” dengan kata benda “bunga” objek
kalimat. Relasi CAU ini terdiri atas tiga token, token pertama merepresentasikan “ibu” sebagai subjek dihubungkan kepada token kedua
yaitu “petik” sebagai predikat dan dihubungkan kepada token ketiga yaitu “bunga” sebagai objek.
3. Relasi EQU equality
Kata dasar relasi EQU adalah “EQUAL” sama dan direpresentasikan sebagai berikut:
Relasi EQU ini digunakan untuk menjelaskan concept yang sederajat atau sama, mengekspresikan dua hal yang dianggap sama atau setara. Relasi EQU
dapat juga untuk menyatakan kata hubung seperti “adalah” dan “merupakan”. Relasi ini digunakan juga untuk menghubungkan sebuah name dengan token.
Contoh: “salak Pondoh” maka word graph-nya seperti gambar berikut:
Gambar 5 Contoh penggunaan relasi EQU. EQU
CAU CAU
ibu bunga
petik ALI
ALI ALI
EQU Pondoh
salak ALI
Pada Gambar 5 Contoh penggunaan relasi EQU pada kata “salak Pondoh”, relasi ini menghubungkan name “Pondoh” ke concept “salak”.
4. Relasi SUB subset
Asal kata relasi SUB adalah IN di dalam dan dinyatakan dengan anak panah berlabel sebagai berikut:
Jika ada dua token yang menyatakan dua rangkaian secara bertautan, dan yang satu merupakan bagian dari yang lain maka kedua token dihubungkan
dengan relasi SUB. Jika a SUB b maka dapat diinterpretasikan yaitu Concept a adalah bagian dari Concept b, sebagai contoh “ekor SUB kucing”, ini
menyatakan bahwa “ekor kucing” adalah bagian dari “kucing”, karena molekul “ekor” merupakan bagian dari molekul “kucing”.
Gambar 6 Contoh penggunaan relasi SUB. Dari Gambar 6 relasi SUB digunakan untuk menghubungkan kata benda
“ekor” dengan kata “kucing” karena “ekor” merupakan bagian dari “kucing”. Relasi SUB pada dasarnya adalah menggambarkan satu bagian dari sebuah
concept yang utuh sehingga fungsi SUB berkaitan erat dengan concept kepemilikan, artinya a adalah milik atau bagian dari b.
5. Relasi DIS disparateness
Contoh dua himpunan yang tidak beririsan atau saling lepas yaitu dengan menggunakan kata “DISPARATE” tidak sama atau berbeda yang dapat
dinyatakan sebagai berikut: Relasi DIS ini digunakan untuk menyatakan bila dua token tidak ada
hubungan antara satu dengan yang lainnya. Relasi DIS digunakan juga untuk menyatakan sesuatu yang berbeda,
misalnya: “air” berbeda dengan “minyak” dapat dinyatakan dengan word graph berikut:
Gambar 7 Contoh penggunaan relasi DIS. SUB
SUB ekor kucing
ALI ALI
DIS
DIS air
minyak ALI
ALI
Pada gambar di atas relasi DIS digambarkan tanpa menggunakan tanda panah, hal ini dikarenakan relasi DIS tersebut bersifat simetris, a DIS b dapat
dinyatakan dengan b DIS a. 6.
Relasi ORD ordering Relasi ORD menyatakan bahwa dua benda memiliki urutan tertentu satu sama
lain, baik urutan waktu maupun urutan tempat. Relasi ini digunakan untuk membandingkan urutan dua benda dan dapat juga digunakan untuk
mengungkapkan hubungan “ ” yang dikenal dalam matematika. Misalnya “pagi sebelum sore” dapat dinyatakan dengan word graph berikut:
Gambar 8 Contoh penggunaan relasi ORD. 7.
Relasi PAR attribute Relasi PAR menyatakan bahwa sesuatu memiliki sifat sesuatu yang lainnya.
Relasi ini digunakan untuk menjelaskan bahwa satu elemen berkaitan dan memiliki sifat elemen lainnya. Contoh “cabe merah” kata merah merupakan
attribute dari “cabe” atau dengan kata lain “merah” merupakan warna dari “cabe”, maka contoh tersebut dapat dinyatakan oleh word graph sebagai
berikut:
Gambar 9 Contoh penggunaan relasi PAR. Relasi PAR juga dipergunakan untuk menghubungkan satuan seperti waktu,
panjang, temperatur, berat, umur, dan lain-lain. 8.
Relasi SKO skolem Dua buah token dalam teori KG dihubungkan dengan relasi SKO jika token
yang satu informasinya bergantung pada token yang lain. Menurut Van den Berg 1993, relasi SKO dalam teori KG menyatakan informasi bergantung
dan mampu menggambarkan kuantifikasi. Relasi ini digunakan dalam logika predikat yang memuat existential quantifiers maupun universal quantifiers.
Perhatikan pernyataan ,
yang memuat universal ORD
pagi sore ALI
ALI
PAR cabe merah
ALI ALI
quantifiers. Pada pernyataan tersebut pemilihan y bergantung pada x. Word graph-nya dapat dinyatakan sebagai berikut
Gambar 10 Contoh penggunaan relasi SKO. 9.
Ontologi F focus Ontologi F digunakan untuk menunjukkan fokus dari suatu graph Hoede
Nurdiati 2008a. Focus untuk menunjukkan intisari dari suatu pernyataan, focus digambarkan dengan pemberian arsiran pada token. Penggunaan
ontologi ini, misalnya untuk menyatakan word graph “longsor rusak persawahan” yang dapat dinyatakan sebagai berikut:
Gambar 11 Contoh penggunaan ontologi F. Gambar 11 di atas menunjukkan bahwa focus dari “longsor rusak
persawahan” terletak pada token “longsor”. Frame merupakan verteks berlabel. Relasi frame menyatakan bahwa verteks
berlabel tersebut sebenarnya suatu frame dari beberapa graf yang lebih kompleks. Relasi frame relationships pada KG ada empat macam Zhang 2002:
1. Focusing on a situation : FPAR
2. Negation of a situation : NEGPAR
3. Possibility of a situation : POSPAR
4. Necessity of a situation : NECPAR.
Jika suatu graph merepresentasikan suatu pernyataan, misalkan p: “tanah ini gembur”, yang dinyatakan dengan frame, maka negasi dari p dengan graph yang
sama dan diberi frame relasi NEGPAR NEG, possibility dari p dinyatakan dengan graph yang sama dan diberi frame dengan relasi POSPAR POS,
necessity dari p dinyatakan dengan graph yang sama dan diberi frame dengan relasi NECPAR NEC Zhang, 2002. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan
sebagai berikut: SKO
x y
ALI ALI
CAU longsor
CAU ALI
persawahan ALI
rusak ALI
Gambar 12 Contoh penggunaan 4 frame relationships. Gambar 12 secara berurutan menunjukkan graph dari pernyataan bahwa: “tanah
ini gembur”, “tidak benar tanah ini gembur”, “mungkin tanah ini gembur”, dan “seharusnya tanah ini gembur”.
p p
p p
NEG POS
NEC
3. METODOLOGI PENELITIAN