Tipologi Penelitian Populasi dan Sampel

44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tipologi Penelitian

Penelitian ini menjelaskan persepsi akuntan pendidik dan akuntan publik terhadap kualitas akuntan lulusan jurusan akuntansi. Penelitian ini dikategorikan penelitian statistik karena lebih menekankan pada analisis sampel dari populasi. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, dimana penelitian dilakukan terhadap keadaan suatu obyek pada satu waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yaitu penelitian dengan menggunakan data primer yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari suatu populasi melalui instrumen berupa kuesioner. Peneliti tidak dapat mempengaruhimengendalikan variabel yang diteliti, karena itu jenis penelitian ini adalah ex post facto Sekaran, 2000: 166.

B. Populasi dan Sampel

Populasi mengacu pada keseluruhan orang, peristiwa, atau segala hal yang menjadi fokus interest seorang peneliti Sekaran, 2000: 266. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti memilih populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh akuntan pendidik yang bekerja di universitas negeri di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dan akuntan publik 45 yang bekerja di kantor akuntan publik di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara detail Sekaran, 2000: 267. Sampel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi akuntan pendidik dan akuntan publik. Menurut Singarimbun dan Effendi 1995: 149-152, terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel suatu penelitian sebagai berikut ini. 1. Derajat keseragaman degree of homogeneity dari populasi Semakin seragam populasi, semakin kecil sampel yang dapat diambil. 2. Presisi yang dikehendaki oleh peneliti Semakin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, semakin besar jumlah sampel yang harus diambil. 3. Rencana analisis yang akan digunakan Dengan jumlah sampel yang diambil, dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya di seluruh populasi yang diteliti. 4. Tenaga, biaya, dan waktu Untuk menghemat tenaga, biaya, dan waktu; maka seorang peneliti harus dapat memperkirakan besarnya sampel yang diambil sehingga presisinya dianggap cukup untuk menjamin tingkat kebenaran hasil penelitian. Peneliti mengacu pada rekomendasi rule of thumb yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sekaran 2000: 296 untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, yaitu: 1. jumlah sampel yang tepat atau sesuai untuk penelitian adalah 30  x 500, 46 2. jika sampel dibagi kedalam beberapa sub sampel, maka jumlah sampel minimum adalah 30 untuk setiap kelompok sub sampel. Berdasarkan hal di atas, dengan mengingat keterbatasan waktu dan biaya, maka target sampel minimal yang diharapkan dalam analisis adalah 30 responden untuk masing-masing kelompok responden. Data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner yang peneliti bagikan kepada responden. Peneliti membagikan kuesioner secara langsung dengan mendatangi kantor akuntan publik KAP dan perguruan tinggi negeri PTN di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Kuesioner yang kembali diseleksi terlebih dahulu guna mendapatkan kuesioner yang terisi lengkap sebagaimana dikehendaki peneliti untuk kepentingan analisis. Populasi dan besarnya sampel ditetapkan sendiri oleh peneliti, tetapi tetap memperhatikan kaidah dalam menentukan besarnya sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, karena sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu.

C. Kriteria Responden 1. Kelompok Akuntan Pendidik

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan

0 15 123

Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Independensi penampilan akuntan publik

0 6 127

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PENDAHULUAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 11

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN ADVERTENSI JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK.

0 0 13

PENDAHULUAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN ADVERTENSI JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK.

0 0 8

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1

Persepsi Akuntan Publik dan Akuntan Pendidik Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik Repository - UNAIR REPOSITORY

0 3 5

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK,AKUNTAN PENDIDIK,DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN - Unika Repository

0 0 12