Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

3. Melakukan rotasi faktor untuk memperjelas apakah faktor yang terbentuk sudah signifikan berbeda dengan faktor yang lain sehingga mudah untuk diinterpretasi. 4. Melakukan interpretasi hasil rotasi dan memberi nama pada faktor yang terbentuk.

2.2 Kerangka Pemikiran

Saat ini banyak orang melakukan pernikahan muda. Hal tersebut bisa terjadi karena semakin merebaknya pergaulan bebas di kalangan remaja, perjodohan, permasalahan ekonomi, tradisi yang berlaku di masyarakat, dan masih banyak lagi. Berdasarkan hal itu maka peneliti ingin meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menikah di usia muda. Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan tujuh belas variabel yang dimungkinkan dapat mendorong seseorang menikah muda. Dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui apakah variabel yang digunakan valid dan data yang diperoleh dapat dipercaya keakuratannya atau tidak. Setelah variabel valid dan data dapat dipercaya keakuratannya, dilanjutkan dengan analisis faktor yang meliputi penyeleksian variabel, reduksi variabel, rotasi faktor, interpretasi dan pemberian nama pada faktor yang terbentuk. Dalam proses perhitungannya digunakan bantuan software SPSS 10.0 for windows.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada 85 responden pada bulan Februari-Maret 2007 di wilayah Surakarta. Responden yang dimaksud adalah orang-orang yang telah menikah di usia muda, yaitu antara 15-24 tahun. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dorongan orang tua X 1 , dorongan teman X 2 , dorongan calon pasangan X 3 , takut kehilangan pasangan X 4 , hamil pranikah atau pasangan hamil pranikah X 5 , banyaknya artis yang menikah muda X 6 , banyaknya film yang mengisahkan pernikahan dini X 7 , takut dosa X 8 , takut jadi perawanjaka tua X 9 , kemapanan hidup calon pasangan X 10 , sudah adanya pinangan atau sudah meminang X 11 , sudah menyelesaikan sekolah X 12 , orang tua ingin segera menimang cucu X 13 , sudah mempunyai penghasilan sendiri X 14 , banyaknya teman yang telah menikah X 15 , perjodohan X 16 , dan membantu perekonomian keluarga X 17 . Data responden selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Jumlah variabel yang dilibatkan dalam analisis faktor minimal lima dan tidak ada ukuran sampel minimal yang diterima. Semakin besar ukuran sampel, analisis faktor menjadi semakin akurat. Sebagai aturan umum, jumlah sampel minimal adalah tiga kali jumlah variabel Simamora, 2005. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah lima kali jumlah variabel dengan harapan agar hasil analisis faktor menjadi lebih akurat. Karena jumlah variabel yang digunakan tujuh belas variabel, maka jumlah responden yang dibutuhkan adalah 85. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling kluster sederhana.