Reward Sanksi Sistem Penghargaan Bagi Bidan

F. Sistem Penghargaan Bagi Bidan

1. Reward

Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan atau hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Bidan di Indonesia memiliki organisasi profesi, yaitu Ikatan Bidan Indonesia IBI yang hak dan kewajiban serta penghargaan dan sanksi bidan. Menurut Gibson 1987 ada tiga factor yang berpengaruh terhadap kinerja seorang bidan, antara lain: a. Factor individu: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman, tingkat sosial dan demografi seseorang. b. Factor psikologis: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja. c. Faktor organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan reward system Pemeliharaan SDM dalam suatu organisasi, perlu diimbangi dengan sistem penghargaan reward system baik berupa material maupun immaterial. Imbalan berupa material misalnya gaji dan tunjangan, sedangkan imbalan immaterial misalnya kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan dari adanya system penghargaan antara lain : a. Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun dalam kelompok setinggi tingginya. Peningkatan prestasi kerja perorangan pada gilirannya akan mendorong kinerja staf. b. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil kerja melalui prestasi pribadi. 18 c. Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyampaikan perasaannya tentang pekerjaan, sehingga terbuka jalur komunikasi dua arah antara pimpinan dan staf.

2. Sanksi

Sanksi merupakan imbalan negative yang berupa pembebanan atau penderitaan yang di tentukan oleh hukum aturan yang berlaku. Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam menjalankan praktik profesinya yang telah disepakati dalam Kongres Nasional IBI. Bidan yang melaksanakan pelayanan kebidanan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka akan diberikan sanksi sesuai dengan Permenkes RI No. 1464MenkesPERX2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan. Dalam organisasi profesi kebidanan terdapat Majelis Pertimbangan Etika Bidan MPEB dan Majelis Pembelaan Anggota MPA yang memiliki tugas : a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidang sesuai dengan ketetapan pengurus pusat. b. Melaporkan hasil kegiatan di bidang tugasnya secara berkala c. Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas pengurus pusat. d. Membentuk tim teknis sesuai kebutuhan, tugas dan tanggung jawabnya ditentukan pengurus. MPEB dan MPA bertugas mengkaji, menangani dan mendampingi anggota yang mengalami permasalahan dan praktik kebidanan serta masalah hukum, kepengurusan MPEB dan MPA terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota.

3. Hak dan Kewajiban Bidan