Pengembangan Karir Bidan Bidan sebagai Profesi isi

4. Kesehatan reproduksi remaja 5. Kesehatan reproduksi pada orang tua Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi, dan tugasnya didasarkan pada kemampuan serta kewenangan yang diberikan. Kewenangan tersebut diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes.

E. Pengembangan Karir Bidan

Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antar-manusia, dan moral karyawanbidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau pelayanan dan standar yang telah dilakukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan informal. Pada tahun 2010 seluruh bidan telah menerapkan pelayanan yang sesuai dengan standar praktik bidan internasional dan dasar pendidikan minimal D3 kebidanan. Misi pendidikan ini mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk “system”, membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat Dalam mengantisipasi perkembangan saat ini kebutuhan masyarakat yang menuntut mutu pelayanan kebidanan yang semakin meningkat, perubahan yang cepat dalam pemerintahan maupun masyarakat, perkembangan IPTEK, dan persaingan yang ketat di era globalisasi diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang berkualitas baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan profesionalitas. Pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara berkesinambungan, berjenjang, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi di tengah masyarakat. Pendidikan yang bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan, baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. 15 Pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah dan badan swasta dengan dukungan IBI adalah program Diploma III dan Diploma IV kebidanan. Pemerintah berupaya untuk menyediakan dana bagi bidan di sector pemerintahan yang akan melakukan tugas di luar negeri. Di samping itu, IBI berupaya agar badan swasta, baik dalam maupun luar negeri, dapat meningkatkan pendidikan bidan, khususnya program pendidikan jangka pendek. IBI juga mendorong anggotanya untuk meningkatkan pendidikan melalui kerja sama dengan universitas di dalam negeri. Pendidikan nonformal telah dilaksanakan melalui program pelatihan, magang, seminar, dan lokakarya. IBI juga bekerja sama dengan lembaga internasional dalam penyelenggaraan berbagai program nonformal di beberapa provinsi. Semua upaya ini bertujuan meningkatkan kinerja bidan dalam memberikanpelayanan kebidanan yang berkualitas. Selain itu, IBI telah mengembangkan suatu program mentorship-bidan senior membimbing bidan junior dalam konteks profesionalisme kebidanan. Dengan jumlah anggota IBI yang cukup besar dibandingkan dengan kemampuan pengadaan program pendidikan formal yang menggunakan system perjenjangan, diasumsikan bahwa kurang lebih 32 tahun mendatang seluruh anggota IBI dapat mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di samping itu, IBI dan pemerintah telah menyepakati bahwa masa transisi dalam upaya peningkatan kualitas bidan melalui jalur pendidikan formal akan berlangsung sepuluh tahun 2010. Oleh karena itu, IBI bersama pemerintahan dalam hal ini Departemen Kesehatan RI-mencoba untuk mencari jalan keluar melalui suatu system pendidikan yang mengakui pengalaman bidan dalam melayani masyarakat. Pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman bidan ini diharapkan dapat lebih mempercepat upaya peningkatan kualitas bidan melalui pendidikan formal 16 tanpa mengabaikan apa yang telah dimiliki oleh para bidan. Pola pendidikan ini masih dalam tahap penjajakan dan perencanaan. Penatalaksanaan sitem pendidikan ini diharapkan dapat dirangkum dan diterapkan di Indonesia. Pola pengembangan pendidikan kebidanan dapat dilihat pada Bagan 1.1. Bagan 1.1 Pola pengembangan pendidikan bidan. Pola pengembangan pendidikan berkelanjutan telah dirumuskan dan di kembangkan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan pendidikan bidan yang berkelanjutan mengacu pada peningkatan kualitas bidan sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Materi pendidikan berkelanjutan meliputi aspek klinik dan nonklinik. Dalam penataan dan perencanaan tenaga bidan, IBI bersama Departemen Kesehatan RI telah memetakan kebutuhan tenaga bidan untuk setiap tatanan pelayanan dan institusi yang memerlukan tenaga bidan dalam sistem pelayanan kebidanan khususnya dan sistem pelayanan kesehatan umumnya. Soepardan, Suryani. 2008. Konsep Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC 17 Spesialis II Spesialis I S 3 Bidan Pradiploma III Diploma III Diploma IV S 2 S 1 Kebidanan SMU

F. Sistem Penghargaan Bagi Bidan