Perkembangan Epidemiologi Last 1988. Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi, determinan, frekuensi penyakit, dan faktor yang mempengaruhi status kesehatan pada populasi manusia. Definisi ini mengisyarakatkan bahwa epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu empirik kuantitatif, yang banyak melibatkan pengamatan dan pengukuran sistematik tentang penyakit dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit. Epidemiologi berhubungan erat dengan ilmu yang disebut biostatistik. Distribusi adalah penyebaran masalah kesehatan pada populasi. Dalam praktiknya seorang epidemiologi harus mempertanyakan siapa yang terjangkit? manusia [man], kapan terjadinya? waktu [time], dan di mana terjadinya? tempat [place]. Determinan adalah faktor penyebab suatu masalah kesehatan. Untuk menentukan besarnya masalah dengan tepat ada tiga langkah penting. Pertama, merumuskan hipotesis tentang penyebab masalah yang dimaksud. Kedua, melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesis. Ketiga, menarik kesimpulan tentang hasil uji tersebut. Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya. Frekuensi adalah besarnya masalaj kesehatan yang ada pada sekelompok manusia. Penentuan besarnya masalah dengan tepat dengan dua langkah penting. Pertama, menentukan masalah kesehatan yang akan diamati dan telah dipastikan akan diteliti. Kedua, melakukan pengukuran atas masalah yang ditemukan tersebut.

2.1.1 Perkembangan Epidemiologi

Bila dillihat dari definisinya, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Oleh karena itu perkembangan ilmu epidemiologi tidak terlepas dari pengaruh demografi. Perkembangan ilmu epidemiologi melalui tahap transisi epidemiologi. Transisi epidemiologi adalah suatu perkembangan atau fase peralihan zaman yang mencermati tentang penyebab, cara penanggulangan, dan dampak masalah kesehatanpenyakit. Dengan kata lain bagaimana pendudukmasyarakat dapat mencermati dan memprediksi masalah. Selama tahap transisi epidemiologi ini, terjadi pergeseran pola penyakit dalam jangka lama. Penyakit infeksi diganti oleh penyakit degeneratif dan penyakit buatan manusia. Transisi epidemiologi sangat dipengaruhi oleh transisi demografi, dalam tahap transisi demografi terdapat hal-hal berikut. 1 Potensi pertumbuhan tinggi yang mengakibatkan kelahiran dan kematian tinggi atau mortalitas tinggi tanpa diiringi menurunnya fertilitas. 2 Tahap transisi mengakibatkan mortalitas mulai turun, fertilitas tetap tinggi, sehingga dicapai tingkatan yang sama. 3 Pertumbuhan rendah menghasilkan dampak mortalitas dan fertilitas relatif stabil, kadang fertilitas lebih rendah dari mortalitas sehingga pertumbuhan negatif. Dengan mencermati keadaan transisi demografi tersebut,seorang ahli kesehatan masyarakat Omran 1974 menyimpulkan tahap transisi epidemiologi sebagai berikut : 1 Masa wabah dan kelaparan a. Nutrisi buruk dan bahaya kelaparan tinggi b. Penyakit endemik meningkat c. Penyakit infeksimenular merajalela d. Mortalitas meningkat e. Dampaknya, angka harapan hidup rendah sekitar 20-40 tahun 2 Masa menurunya penyakit menular a. Penyakit infeksi dan kelaparan menurunberkurang dalam jumlah dan frekuensinya b. Kelahiran meningkat sehingga penduduk bertambah c. Extended family dominan dan Nuclear family mulai di perkotaan d. Wanita mulai terlibat kegiatan dirumah e. Dampaknya, angka harapan hidup meningkat dari 40 tahun menjadi 55 tahun 3 Masa penyakit degeneratif dan buatan manusia a. Sosial ekonomi dan lingkungan membaik b. Penyakit infeksi menurun c. Tingkat fertilitas rendah d. Kelahiran dan kematian rendah e. Penyakit kronis penyebab utama kematian f. Keluarga kecil meulai menjadi normal g. Emansipasi wanita meningkat h. Dampaknya, angka harapan hidup meningkat lebih dari 70 tahun.

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Epidemiologi