1 Process 1 Responsibility 1 Motivation 2 Distribution 2 Timing 2 Architect 3 Distribution 3 Timing 3 Engineer

Tabel 1 Zachman Framework www.zachman.com What How Where Who When Why Executive Perspective Inventory Identification

A, 1 Process

Identification B, 1 Distribution Identification

C, 1 Responsibility

Identification D, 1 Timing Identification

E, 1 Motivation

Identification F, 1 Business Management Perspective Inventory Definition G, 2 Process Definition

H, 2 Distribution

Definition I, 2 Responsibility Definition

J, 2 Timing

Definition K, 2 Motivation Definition

L, 2 Architect

Perspective Inventory Representation M, 3 Process Representation

N, 3 Distribution

Representation O, 3 Responsibility Representation

P, 3 Timing

Representation Q, 3 Motivation Representation

R, 3 Engineer

Perspective Inventory Specification Proses Specification Distribution Specification Responsibility Specification Timing Specification Motivation Specification Technician Perspective Inventory Configuration Process Configuration Distribution Configuration Responsibility Configuration Timing Configuration Motivation Configuration Enterprise Perspective Inventory Instantiation Process Instantiation Distribution Instantiation Responsibility Instantiation Timing Instantiation Motivation Instantiation Perspektif ini memandang kebutuhan pengembangan sistem dari sudut pandang perencana. Perspektif ini menjadi ruang lingkup analisis kebutuhan pada pengembangan sistem. 2 Perspektif Pemilik Bisnis Perspektif kedua yaitu pemilik bisnis. Analisis kebutuhan dilihat dari sudut pandang pemilik bisnis yang berarti mencatat kondisi nyata yang ada di lapangan. Pemilik bisnis dapat pula diartikan sebagai pengguna yang akan menggunakan sistem tersebut. 3 Perspektif Arsitek Perspektif arsitek merupakan jembatan antara perspektif pemilik bisnis dan perspektif desainer. Arsitek memiliki tugas untuk menggambarkan secara terstruktur segala sesuatu yang diharapkan oleh pemilik bisnis. Pengisian sel pada matriks Zachman Framework untuk SPTPTK dilakukan berdasarkan penelitian Thompson 2006 dengan beberapa aturan yang dapat digunakan, yaitu: 1 Mengeliminasi sebagian sel yang tidak berkaitan dengan aplikasi. 2 Membatasi kedalaman perincian diagram pada setiap sel. 3 Mengeliminasi sebagian sel dan membatasi kedalaman perincian diagram pada setiap sel. 4 Menambahkan baris atau kolom apabila dibutuhkan Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan kepala sekolah dan guru serta menganalisis dokumen atau laporan yang berkaitan dengan tugas guru. Identifikasi Perspektif PerencanaEksekutif Pada tahap ini dilakukan identifikasi ruang lingkup dari aplikasi yang akan dikembangkan. Terdapat 6 sel dari matriks Zachman Framework pada baris pertama. a Identifikasi Inventori A, 1 Data-data utama yang berhubungan dengan SPTPTK didaftarkan untuk mengisi sel A. b Identifikasi Proses B, 1 Pada sel ini, didaftarkan proses-proses yang terjadi di SPKL yang memiliki kaitan dengan SPTPTK. c Identifikasi Distribusi C, 1 Pada sel ini, diidentifikasi lokasi dari sekolah. d Identifikasi Tanggung Jawab D, 1 Sel ini diisi dengan hasil identifikasi pihak- pihak yang terkait dengan SPKL. e Identifikasi Timing E, 1 Daftar kejadian atau waktu-waktu utama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran diidentifikasi pada sel ini. f Identifikasi Motivasi F, 1 Sel ini berisi pernyataan visi dan misi sekolah. Pendefinisian Perspektif Pemilik Bisnis Tahap selanjutnya adalah mengisi sel-sel pada baris kedua. Pertanyaan what, how, where, who, when, dan why dijawab dengan dengan perspektif pemilik bisnis, yaitu SPKL. a Pendefinisian Inventori G, 2 Pada sel ini didefinisikan entitas diagram berdasarkan perspektif sekolah. Entitas diagram yang dihasilkan berupa data model yang menggambarkan keterkaitan antar entitas. b Pendefinisian Proses H, 2 Proses-proses bisnis SPKL yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran digambarkan menggunakan diagram aktivitas untuk mengisi sel H pada matriks Zachman. c Pendefinisian Distribusi I, 2 Sel I disi dengan denah sekolah untuk menunjukkan lokasi pekerjaan setiap aktor yang terlibat. d Pendefinisian Tanggung Jawab J, 2 Sel J disi dengan diagram struktur organisasi sekolah untuk menunjukkan hirarki tanggung jawab setiap pihak yang berkaitan dengan SPKL. e Pendefinisian Timing K, 2 Sel K diisi dengan master schedule SPKL dalam satu tahun ajaran. f Pendefinisian Motivasi L, 2 Pada sel ini didefinisikan tujuan, target, atau aturan-aturan bisnis yang berlaku di SPKL. Representasi Perspektif Arsitektur Baris ketiga matriks Zachman Framework berisi dokumentasi kebutuhan aplikasi berdasarkan perspektif arsitektur dengan bahasa yang mulai spesifik. a Representasi Inventori M, 3 Pada sel ini dibuat pemodelan data yang lebih terstruktur menggunakan ERD. b Representasi Proses N, 3 Sel N berisi proses yang direpresentasikan menggunakan diagram aktivitas dengan menunjukkan hubungan pengguna dengan sistem. c Representasi Distribusi O, 3 Sel O berisi pemetaan jaringan yang akan dibangun di SPKL. d Representasi Tanggung Jawab P, 3 Sel P berisi use case yang menggambarkan tanggung jawabperan setiap aktor terhadap sistem. e RepresentasiTiming Q, 3 Sel Q berisi state diagram yang menggambarkan hubungan waktu dan proses bisnis SPKL. f Representasi Motivasi R, 3 Sel R berisi batasan-batasan serta aturan- aturan yang diberikan terhadap aplikasi yang dikembangkan. Gambar 1 Metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan sebanyak 6 kali dalam bentuk kunjungan ke Sekolah Pendidikan Karakter Labschool IPB- ISFA SPKL pada bulan Mei hingga Juli 2012. Pihak yang diwawancarai adalah kepala sekolah dan guru. Hasil wawancara terdapat pada Lampiran 1 dan data pengamatan pada Lampiran 2. Identifikasi Perspektif PerencanaEksekutif a Identifikasi Tanggung Jawab D, 1 SPKL merupakan lembaga pendidikan yang memiliki perhatian khusus pada pendidikan anak usia dini, yaitu playgroup dan taman kanak-kanak. Sekolah ini merupakan hasil kerjasama antara Indonesia Singapore Friendship Association ISFA dan Institut Pertanian Bogor IPB. Secara khusus, SPKL memiliki tanggung jawab terhadap Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IKK yang berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia FEMA. b Identifikasi Distribusi C, 1 Lokasi SPKL saat ini adalah Jl. Cikabuyutan No.1 RT 04RW 05 Kelurahan Tegalega Kecamatan Bogor Tengah, Indonesia. c Identifikasi Motivasi F, 1 SPKL sebagai sekolah pendidikan anak usia dini memiliki visi dan misi, yaitu: Visi: Menjadi lembaga terkemuka yang menghasilkan inovasi dan teknologi di bidang pengembangan tumbuh kembang anak, pengembangan kualitas anak dan keluarga, serta pengembangan kurikulum pendidikan bagi anak usia dini. Misi: Menghasilkan lulusan yang bertumbuh dan berkembang secara holistik, mengembangkan aktivitas pelayanan yang berkualitas bagi pengembangan iptek di bidang anak dan keluarga, serta menghasilkan pemikiran-pemikiran inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, ketangguhan konsumen, dan kualitas tumbuh kembang anak. d Identifikasi Proses B, 1 Proses bisnis SPKL yang berkaitan dengan pengembangan SPTPTK adalah proses-proses mengenai perencanaan pembelajaran dan pelaporan kegiatan belajar mengajar KBM. Lingkup proses yang akan dianalisis terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 Proses bisnis akademik SPKL No Proses Bisnis Kode 1 Penyusunan kalender akademik P1 2 Penyusunan rencana semester P2 3 Penyusunan rencana mingguan P3 4 Penyusunan rencana harian Satuan Kegiatan Harian SKH P4 5 Pembuatan buku penghubung P5 6 Penjadwalan kelas dan guru P6 7 Penempatan siswa P7 8 Pelaporan kegiatan harian kelas P8 9 Pelaporan absensi kelas P9 10 Pelaporan kegiatan harian siswa P10 11 Pelaporan absensi siswa P11 12 Pengarsipan lembar kerja siswa portofolio P12 13 Pelaporan perkembangan akhir siswa rapor P13 Masing-masing proses dijelaskan sebagai berikut: 1 Penyusunan Kalender Akademik Proses ini bertujuan menentukan hari efektif sekolah, hari libur, serta pengalokasian kegiatan-kegiatan non kelas untuk satu tahun ajar. Kalender akademik digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan sekolah dalam satu tahun ajar. Penyusunan kalender akademik SPKL dilakukan dengan mengacu kepada kalender akademik Dinas Pendidikan dan IPB. 2 Penyusunan Rencana Semester Penyusunan rencana semester mengacu pada kalender akademik pada tahun ajar saat itu. Proses ini terdiri atas pengalokasian pekan, tema,dan sentra untuk setiap tingkatan kelas. Setiap tingkatan kelas memiliki alokasi hari efektif per minggu yang berbeda. Hari efektif yang dialokasikan untuk playgroup ada tiga hari, yaitu hari senin, selasa, dan kamis. Kelas Kinder mendapatkan alokasi hari sebanyak lima hari, yaitu hari senin, selasa, rabu, kamis, dan jumat. Sentra dialokasikan untuk masing- masing hari efektif. 3 Penyusunan Rencana Mingguan Proses ini adalah proses pemetaan materi yang terdapat pada rencana semester menjadi rencana mingguan. Rencana mingguan berisi sebaran materi pembelajaran setiap haridalam satu minggu. Pada prosesnya, rencana mingguan disusun untuk 4 minggu ke depan. 4 Penyusunan Rencana HarianSatuan Kegiatan Harian SKH Rencana harian disusun sebagai pedoman pelaksanaan KBM.Proses ini menghasilkan dokumen Satuan Kegiatan Harian untuk setiap tingkatan kelas. Guru menjabarkan kegiatan yang akan dilakukan pada satu hari tertentu serinci mungkin. Pertama, ditentukan indikator yang akan dicapai pada hari tersebut. Kemudian, dipilih kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Terdapat dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa berdasarkan indikator dan kegiatan umum. Setiap kegiatan kemudian dijabarkan secara rinci pada tahapan kegiatan. Setelah kegiatan telah dirinci tahapannya, ditambahkan media ajar yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. 5 Pembuatan Buku Penghubung Orang tua memiliki hak untuk mengetahui pembelajaran yang diberikan sekolah kepada anak. Informasi tersebut diberikan melalui buku penghubung yang berisi rangkuman materi pembelajaran setiap 4 minggu sekali. 6 Penjadwalan Kelas dan Gu Proses ini mengalokasik pengajar ke dalam kelas- ditentukan. 7 Penempatan Siswa Pada proses ini, siswa pada tingkatan kelas tertentu dan kompetensi pada masa uj 8 Pelaporan Kegiatan Harian Proses ini mencakup pe kegiatan pembelajaran yang ajar yang digunakan, dan k target pada rencana pembelaja 9 Pelaporan Absensi Kelas Proses ini membuat lapora pada satu kelas tertentu. 10 Pelaporan Kegiatan Harian Laporan kegiatan harian anecdotal record. Laporan b kejadian yang berkaitan den pembelajaran dicatat, termasu 11 Pelaporan Absensi Siswa Proses ini mencatat statu yang dapat dilihat untuk wakt 12 Pengarsipan