2.15 Perbedaan Dengan Riset Yang Lain
Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba menganalisis dengan menggunakan model fuzzy expert system yang dalam pemilihan kualitas batik dengan menggunakan
dengan penggabungan fuzzy logic tsukamoto dengan expert system melalui beberapa kriteria yaitu harga, proses pembuatan, bahan, motif atau corak dan warna yang
disesuai dengan warna kulit pemakai dan faktor usia pemakai. Sedangkan tingkat kepentingan kriteria tersebut diberikan preferensinya berdasarkan nilai linguistik dan
aturan rule yang telah ditentukan.
2.16 Kontribusi Riset
Peneliti berharap dengan menggunakan model fuzzy expert system dalam pemilihan kualitas batik dengan menggunakan penggabungan fuzzy logic tsukamoto dengan
expert system, akan mampu memberikan hasil analisis yang optimal dalam pemilihan kualitas batik berbasis pemakai pada PT. Semar Cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada tahapan rancangan ini, peneliti akan memberikan sebuah bentuk gambaran dari pendekatan model Fuzzy Expert System FES dengan metode Tsukamoto untuk
mengidentifikasi pemakai batik berbasis pemakai pada P.T. Batik Semar Cabang Medan. Data input berupa warna kulit pemakai, usia, rencana kegiatan pemakaian
batik serta kemampuan harga pembelian batik. Hasil akhir yang diharapkan adalah pemakai batik akan dapat mengetahui tingkat kesesuaian motif dan warna batik yang
sesuai dengan usia dan warna kulit untuk dipakai dalam berbagai acara atau kegiatan tertentu berdasarkan inventaris variabel yang telah ditetapkan.
3.1 Rancangan Penelitian
Dalam pembuatan sistem FES berbasis pemakai pada P.T. Batik Semar Cabang Medan dilakukan beberapa tahapan seperti yang terlihat pada diagram Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram FES Berbasis Pemakai
Start Perhitungan
Tingkat Kepentingan
Perhitungan Tingkat Kesesuaian
Pemakai Batik Stop
Universitas Sumatera Utara
3.2 Flow Chart Sistem
Flow Chart mencari kesesuaian pemakai batik dapat dilihat seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Flow Chart Kesesuaian Pemakai Batik
Hitung Derajat Keanggotaan Setiap Dataμ
i=i-1,ß=ß-1 Rule Pemakai Batik ß
Defuzzifikasi Z = Nilai Kepentingan Setiap Data£
No Start
Data Pemakai Batik i, Variabel
Inferensi P hi
P dik S i D
i=0 ? or ß=0 Yes
Stop Kesesuaian Pemakai Batik
Ʊ Expert
System Fuzzy
Teknik
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 3.2 di atas menjelaskan alur suatu model fuzzy expert system berbasis pemakai yang memiliki beberapa kriteria atau variabel yang bersifat statis
fuzzy dan bersifat dinamis expert system yang akan dikombinasikan menjadi suatu keluaran output. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah: 1. Mendefinisikan masalah yaitu dapat mengetahui tingkat kesesuaian motif dan
warna batik yang sesuai dengan data pemakai i yaitu usia, kemampuan harga, kegiatan pemakaian batik dan warna kulit untuk dipakai dalam berbagai acara atau
kegiatan tertentu pada P.T. Batik Semar Cabang Medan. 2. Fuzifikasi, yaitu pemetaan nilai input yang merupakan nilai tegas ke dalam fungsi
keanggotaan himpunan fuzzy untuk kemudian diolah di dalam mesin penalaran. 3. Inferensi, yaitu melakukan penalaran menggunakan fuzzy input dan fuzzy rule
yang telah ditentukan sehingga menghasilkan fuzzy output. 4. Defuzifikasi, yaitu pemetaan dari himpunan fuzzy ke himpunan tegas dengan nilai
kepentingan pemakai batik £ yang diambil dengan metode rata-rata. 5. Dari nilai £ dilakukan penalaran secara expert system kesesuaian batik dengan
pemakai dengan aturan yang sudah ditentukan oleh P.T. Batik Semar Cabang Medan.
6. Hasil akhir yang diperoleh dari penalaran adalah informasi kesesuaian pemakai dengan batik-batik tertentu
Ʊ. Variabel yang bersifat statis merupakan suatu bentuk model statis berdasarkan
nilai linguistik dari tiap – tiap variabel pada suatu kondisi yaitu harga batik dan usia pemakai yang disesuaikan, maka nilai linguistik yang disesuaikan tersebut akan
dipresentasikan menggunakan bilangan fungsi keanggotaan, sehingga menghasilkan fuzzy output dengan inferensi yang digunakan adalah metode Tsukamoto. Dan fuzzy
output tersebut akan menjadi crisp rule dengan metode deffuzifikasi yang digunakan adalah metode rata - rata. Sedangkan variabel yang bersifat dinamis merupakan suatu
model dinamis berdasarkan rule dari tiap-tiap variabel pada suatu kondisi tertentu yaitu bahan batik, proses batik, motif batik, warna batik dan warna kulit pemakai.
Universitas Sumatera Utara
Hasil akhir dari defuzifikasi yang berupa crisp value tersebut akan dikombinasikan atau digabungkan dengan expert system berdasarkan rule yang telah ditentukan.
Dalam rancangan model fuzzy expert system terbagi menjadi dua bagian, yaitu penalaran fuzzy inferensi fuzzy berdasarkan aturan fuzzy untuk setiap variabel serta
expert system. Kedua model tersebut saling berhubungan untuk mencapai hasil untuk mengetahui tingkat kecocokan motif dan warna batik yang sesuai dengan usia dan
warna kulit untuk dipakai dalam berbagai acara atau kegiatan tertentu, dimana manajemen model merupakan tahap awal dalam menganalisa masalah tersebut yang
diselesaikan melalui fuzzy logic yang akan menjadi suatu bentuk expert system yang merupakan tahap akhir untuk mendapatkan alternatif terbaik.
Pada bagian manajemen basisdata diperlukan untuk mendukung proses manajemen model melalui pengambilan data yang relevan seperti data harga batik dan
usia, sebagai nilai linguistik dengan parameter - parameter yang telah ditetapkan. Sementara untuk pakar adalah orang yang ahli atau mengetahui sesuatu seperti ahli
batik. Untuk dialog dalam model fuzzy expert system merupakan tahap akhir yang
diimplementasikan sebagai pembuktian untuk menguji model fuzzy expert system agar dapat mengetahui sejauh mana hasil yang optimal yang akan diberikan oleh model
fuzzy expert system dalam penentuan untuk mengetahui tingkat kecocokan motif dan warna batik yang sesuai dengan usia dan warna kulit untuk dipakai dalam berbagai
acara atau kegiatan tertentu.
Pada penelitian ini terbagi dua bagian antara lain mencari tingkat kepentingan calon pemakaidalam penggunaan batik dalam berbagai acara atau kegiatan yang
diselesaikan dengan Fuzzy metode Tsukamoto serta kesesuaian pemakai dengan batik yang diselesaikan dengan Expert System dimana hasil output Fuzzy akan menjadi
input pada proses Expert System. Tingkat kepentingan calon pemakai dalam penggunaan batik ditentukan oleh variabel usia pemakai, warna kulit pemakai,
Universitas Sumatera Utara
kegiatan acara pemakaian batik serta kesanggupan harga. Data diatas terangkum dalam data input pemakai batik seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Pemakai Batik No
Field Keterangan
1 NmPemakai
Nama Pemakai Batik 2
Usia Usia pemakai 1-100
3 WarnaKulit
Warna Kulit pemakai Putih, Kuning, Sawo matang, Coklat, Hitam
4 Kegiatan
Acara Formal, Pesta, Kerja, Santai 5
Harga Harga Batik 50.000 – 2.000.000
Hasil yang diharapkan dari pemrosesan data pemakai batik dengan logika fuzzy dan expert system adalah kesesuaian pemakai dengan batik-batik tertentu seperti
pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kesesuaian Pemakai dengan Batik
No Nama
Pemakai Warna
Kulit Nilai
Kepentingan Warna
Batik Motif
Bahan Kategori
Harga 1
Pemakai-1 xxx
xx xxxx
xxxxxxx xxxxx xxxxx
2 Pemakai-2
xxx xx
xxxx xxxxxxx
xxxxx xxxxx
3 Pemakai-3
xxx xx
xxxx xxxxxxx
xxxxx xxxxx
4 Pemakai-4
xxx xx
xxxx xxxxxxx
xxxxx xxxxx
5 Pemakai-5
xxx xx
xxxx xxxxxxx
xxxxx xxxxx
Universitas Sumatera Utara
3.3 Fuzzifikasi