Peranan Nutrisi dan Pestisida dari Herbal (NPH) dan Pembuatannya
3. Peranan Nutrisi dan Pestisida dari Herbal (NPH) dan Pembuatannya
Herbal dalam kamus bahasa Inggris adalah tanaman dimana daun atau bijinya (juga akarnya, pen.) dapat digunakan untuk fungsi pengobatan atau untuk memberikan rasa pada makanan. Pengertian manfaat herbal untuk budidaya tanaman maupun budidaya ternak darat dan ternak ikan adalah sebagai bentuk treatment (perlakuan) untuk menyembuhkan bilamana tanaman atau hewan ternak sakit, namun pula sebagai usaha pencegahan agar tanaman atau hewan ternak tidak mudah terserang penyakit oleh akibat biotic maupun akibat perubahan iklim. Dalam pertanian alami atau pertanian organik atau penulis lebih senang memakai istilah budidaya tanaman dan ternak secara alami organik, maka herbal adalah tanaman apa saja dan local yang dapat digunakan untuk pengobatan dan menambah vitalitas tanaman dan hewan ternak. Umumnya untuk tujuan tersebut pertanian alami organik menggunakan rimpang jahe dan umbi bawang putih, dapat pula dicampurkan bawang Bombay. Sebenarnya banyak rhizome lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan tersebut antara lain kunir, kencur, dan lengkuas. Itu adalah untuk tujuan pengobatan dan peningkatan vitalitas tanaman dan hewan ternak. Buah nanas dapat kita masukkan ke dalam golongan herbal karena dapat mengendalikan hama penyakit tanaman sekaligus juga Herbal dalam kamus bahasa Inggris adalah tanaman dimana daun atau bijinya (juga akarnya, pen.) dapat digunakan untuk fungsi pengobatan atau untuk memberikan rasa pada makanan. Pengertian manfaat herbal untuk budidaya tanaman maupun budidaya ternak darat dan ternak ikan adalah sebagai bentuk treatment (perlakuan) untuk menyembuhkan bilamana tanaman atau hewan ternak sakit, namun pula sebagai usaha pencegahan agar tanaman atau hewan ternak tidak mudah terserang penyakit oleh akibat biotic maupun akibat perubahan iklim. Dalam pertanian alami atau pertanian organik atau penulis lebih senang memakai istilah budidaya tanaman dan ternak secara alami organik, maka herbal adalah tanaman apa saja dan local yang dapat digunakan untuk pengobatan dan menambah vitalitas tanaman dan hewan ternak. Umumnya untuk tujuan tersebut pertanian alami organik menggunakan rimpang jahe dan umbi bawang putih, dapat pula dicampurkan bawang Bombay. Sebenarnya banyak rhizome lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan tersebut antara lain kunir, kencur, dan lengkuas. Itu adalah untuk tujuan pengobatan dan peningkatan vitalitas tanaman dan hewan ternak. Buah nanas dapat kita masukkan ke dalam golongan herbal karena dapat mengendalikan hama penyakit tanaman sekaligus juga
Khusus untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman tentunya banyak bahan lain yang tentunya sudah keluar dari pengertian (definisi) herbal karena ada fungsi racun organik yang diharapkan mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman. Golongan senyawa organik yang demikian kita sebut sebagai pestisida organik. Bahan-bahan pestisida dari tanaman yang sudah terkenal ampuh mengendalikan berbagai hama dan penyakit tanaman antara lain adalah biji dan daging buah maja, kulit kamboja, gadung, daun sirsak, daun lampesan, daun ketapang, daun tembakau, dan lain-lainnya. Tanaman pestisida tersebut tentunya dapat dicampurkan dengan tanaman herbal tertentu agar lebih efektif kerjanya.
3.1. Bahan-bahan (i) Jahe, bawang putih, bawang Bombay/bawang merah besar. (ii) Batang bamboo atau wadah dari tanah liat (kendil). (iii) Kertas manila atau dobel folio baru. (iv) Tali raffia atau karet gelang. (v) Biang gula. (vi) Cuka kelapa, bir/gin.
3.2. Prosedur (i) Cacah halus masing-masing ½ kg jahe, bawang putih, dan bawang Bombay/bawang merah besar. (ii) Masukkan cacahan tersebut ke dalam kendil atau tong plastic dan
tuangkan 2 liter cuka kelapa atau bir kemudian aduklah mereata. (iii) Tutup dengan kertas manila/dobel folio dan diikat dengan tali raffia atau karet. (iv) Simpan selama 12 jam, lalu buka penutup kemudian tambahkan 1 kg biang gula dang anti penutup kertasnya dan ikat kembali. (v) Simpanlah di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. (vi) Setelah 4-5 hari proses fermentasi berjalan, tambahkan gin (minuman ber-alkohol minimal 40%) untuk stabilisasi dan menyelesaikan fermentasi.
(vii) Ganti tutup kertasnya kemudian ikatlah kembali dan simpan lagi selama 7-10 hari. (viii) Saringlah cairan dari dalam wadah dan simpan dalam botol, ini adalah oriental herbal nutrient atau di Indonesiakan nutrisi herbal oriental yang bisa kita manfaatkan sebagai antibiotic dan penguat bagi tanaman dan hewan ternak darat maupun ikan yang kita budidayakan.
(ix) Kita dapat menyaring ekstrak ONH ini sampai 5 kali dari adonan yang sama, dengan cara menambahkan bir dan cuka ke dalam wadah dan fermentasikan menggunakan prosedur yang sama.
3.3. Aplikasi dan Kegunaan (i) Tambahkan 2 sendok makan OHN/liter air, semprotkan pada daun/tanah, pada pagi hari antara pukul 4-6, dan pada sore hari menjelang matahari terbenam. Saat-saat tersebut adalah saat mikroorganisme sedang aktif-aktifnya demikian pula tanaman kita. Gunakan 2x seminggu pada tanaman padi, jagung, sayuran, dan buah- buahan dari penanaman smpai dengan berproduksi.
(ii) Digunakan pula sebagai antibiotic untuk tanaman dan binatang. Bawang putih memiliki kandungan sulfur yang tinggi yang banik sebagai pembasmi jamur.
(iii) Gunakan pada anak ayam, ayam, dan binatang yang sakit. (iv) Semprotkan pada daun untuk mencegah mikroba phylosphere. (v) Gunakan sebagai perlakuan untuk masalah jamur pada tanaman. (vi) Digunakan sebagai larutan herbal yang sangat ampuh menyembuhkan
dan bernutrisi, pada manusia sebagai obat rematik dan batuk dan flu.
3.4. Keuntungan (i) Berfungsi sebagai anti hama dan anti jamur. (ii) Lebih menguatkan dan menyehatkan tanaman. (iii) Digunakan sebagai perlakuan untuk menyembuihkan penyakit kulit bagi
hewan. (iv) Sebagai minuman kesehatan (energy drink) bagi manusia.
Penutup
Semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi para petani dan tokoh poktan untuk memulai gerakan untuk membuat MOL, BAL, NPH, dan pupuk organik sendiri sehingga mulai terbentuk kemandirian dan kedaulatan petani, usaha tani, generasi tani, dan pertanian. Manuskrip ini saya harapkan dapat digunakan untuk menuntun dan menyemangati anda untuk melakukan pertanian organik yang benar dan berkualitas. Mari kita belajar bersama dengan tanpa mengenal lelah dan menyerah, kita kerjasama untuk kebaikan bersama.
Pustaka Pilihan Bab ini:
Agricutural Training Institute Regional Training Centre VIII. 2006. Farmer’s Guide on Bio-Organik Inputs from Plants, Fish and Animal Liquid Extracts. Visayas State University, Baybay, Leyle. The Philippines. E- mail:
URL:http//www.ati.da.gov.ph/rtc8. Diambil sebagian dan disarikan oleh Widyasunu, P. 2010. Untuk kepentingan penyuluhan pertanian organik dan kemandirian desa pertanian terpadu berkelanjutan.
Nasseri, A.T., S. Rasoul-Amini, M.H. Morowvat, and Y. Ghasemi. 2011. Single Cell Protein and Process. American Journal of Food Technology 6(2): 103-116.
Subba Rao, N.S. 1999. Soil Microbiology. Fourth Edition of Soil Microorganisms and Plant Growth. Science Publishers, Inc., USA.