Pembentukan Peraturan Pelaksana Tanah Terlantar di Wilayah Kabupaten Pekalongan

4.3. Peran Kantor Pertanahan Terhadap Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar di Wilayah Kabupaten Pekalongan Kantor Pertanahan berdasarkan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1998, memiliki tugas rutin untuk melakukan identifikasi adanya tanah yang dapat dinyatakan sebagai tanah terlantar di wilayahnya yang dilakukan baik secara kedinasan maupun berdasarkan perintah dari Menteri atau Kepala Kantor Wilayah atau laporan dari Instansi Pemerintah lain atau dari masyarakat. Kegiatan identifikasi tanah terlantar yang dilakukan oleh Satuan Tugas Identifikasi Tanah Terlantar Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan dimaksudkan untuk menyiapkan bahan pertimbangan bagi Panitia Penilai Tanah Terlantar Kabupaten Pekalongan dalam rangka menetapkan langkah-langkah penanganan selanjutnya terhadap tanah yang diindikasikan diterlantarkan oleh pemegang haknya. Adapun tujuan dari kegiatan identifikasi adalah untuk memperoleh data lapangan yang meliputi data penggunaan tanah, penguasaan tanah, pengusahaan tanah dan kesesuaian dengan rencana tata ruang serta aspek konservasinya.

4.3.1. Pembentukan Peraturan Pelaksana

Untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun1998 sebagai aturan pelaksana dari UUPA Pasal 15, Pasal 27, Pasal 34 dan Pasal 40 masih memerlukan adanya petunjuk pelaksana di lapangan, maka dibuat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 24 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 1998 Tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar yang kemudian ditindaklanjuti dengan keluarnya Peraturan Menteri Agraria Nomor 3 Tahun 1998 tentang Pemanfaatan Tanah Kosong untuk Tanaman Pangan. Sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah, pelaksanaan pelayanan di bidang pertanahan merupakan kewenangan daerah, maka dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah di bidang Pertanahan, dan hal ini dipertegas dengan Ketetapan MPR RI Nomor IXMPR2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan ditindak lanjuti dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan, yang pada dasarnya untuk mewujudkan konsepsi, kebijakan dan Sistem Pertanahan Nasional yang utuh dan terpadu dengan pemberian kewenangan Pemerintah di bidang pertanahan dilaksanakan oleh Pemerintah KabupatenKota. Kewajiban sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Pemberian ijin lokasi; 2. Penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan; 3. Penyelesaian sengketa tanah garapan; 4. Penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan; 5. Penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee; 6. Penetapan dan penyelesaian masalah tanah ulayat; 7. Pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong; 8. Pemberian ijin membuka tanah; 9. Perencanaan penggunaan tanah di wilayah KabupatenKota. Selanjutnya laporan identifikasi tanah terlantar PT. Buah Harum disusun sebagai pelaksanaan dari Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan Nomor : 460668II2005, tanggal 8 Juli 2005 tentang pembentukan satuan tugas pelaksanaan identifikasi tanah terlantar Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan dan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan Nomor : 460667II2005, tanggal 8 Juli 2005 tentang penunjukan lokasi kegiatan Penertiban dan pendayagunaan Tanah Terlantar di Kabupaten Pekalongan Tahun 2005. Penyusunan laporan identifikasi tersebut mengacu pada pedoman teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar. Laporan tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi Panitia Penilai Tanah Terlantar Kabupaten Pekalongan untuk menilai kondisi pemanfaatan tanah, dalam rangka untuk menyampaikan usul, saran, tindak dan langkah penanganan yang perlu diambil terhadap pemanfaatan tanah oleh pemegang hak kepada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah.

4.3.2. Sosialisasi Peraturan yang Berlaku