Spesifikasi Penelitian Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

Berbagai temuan dari lapangan yang bersifat individual, kelompok yang akan dijadikan bahan utama dalam penelitian ini mengungkapkan kendala dalam penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar di wilayah Kabupaten Pekalongan dengan berpegang kepada ketentuan-ketentuan yang ada.

3.2. Spesifikasi Penelitian

Sebagaimana dikemukakan dalam uraian tentang permasalahan, penelitian ini merupakan penelitian terhadap aspek-aspek hukum sebagai salah satu bentuk penelitian hukum. Penelitian terhadap aspek-aspek hukum ini dilakukan untuk menemukan kenyataan mengenai pelaksanaan dan penerapan aturan-aturan hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Spesifikasi penelitian menggunakan studi kasus, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara mendalam terhadap suatu individu, kelompok, institusi atau masyarakat tertentu tentang latar belakang, keadaan atau kondisi, faktor-faktor atau interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. 48 Berpijak pada permasalahan maka peneliti memilih penelitian deskriptif. Dimana metode ini bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala lain dalam masyarakat. 49

3.3. Lokasi Penelitian

48 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, hal 36. 49 Amiruddin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penemuan Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal 25. Lokasi penelitian ditetapkan di Kabupaten Pekalongan, yaitu Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan, Kantor Bappeda Kabupaten Pekalongan dan juga tanah-tanah terlantar yang terdapat di wilayah Kabupaten Pekalongan.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 50 Populasi di dalam penelitian ini adalah aparat Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan dan Kantor Bappeda Kabupaten Pekalongan untuk selanjutnya peneliti mengambil beberapa aparat Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan dan Kantor Bappeda Kabupaten Pekalongan sebagai sampel. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut 51 . Pengambilan sampel dilaksanakan dengan teknik Non Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama kepada anggota populasi yang dipilih untuk dijadikan sampel. Adapun jenis pengambilan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu jenis pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara menetapkan calon responden berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh pengambil sampel. Dalam penelitian ini kriteria yang diambil adalah aparat Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan yang menangani kegiatan Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar di Kabupaten Pekalongan yang ditemui oleh 50 Dr. Sugiyono, Metode Pennelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, hal 34 51 Ibid, hal 34. penulis dan juga staf Kantor Bappeda Kabupaten Pekalongan untuk selanjutnya dalam penelitian ini ditetapkan menjadi responden, antara lain : 1. Bapak Munasir, SH selaku Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan, yang didisposisikan kepada : a. Bapak Triyono selaku Kasubsi Data Penatagunaan Tanah Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan; b. Bapak Deden Deni, SH selaku Kasubsi Rencana dan Bimbingan Penatagunaan Tanah Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan; 2. Ibu Widiati, Staf di Kantor Bappeda Kabupaten Pekalongan.

3.5. Jenis dan Sumber Data