Proyeksi Kekuatan Militer Angkatan Udara China

4.5 Proyeksi Kekuatan Militer Angkatan Udara China

Angkatan Udara China atau biasa disebut People Liberation Army Air Force (PLAAF). PLAAF merupakan salah satu angkatan udara terbesar di dunia, dilihat dari kuantitas perangkat keras yang dimiliki oleh negara tersebut. Angkatan udara Chin atau PLAAF memiliki kekuatan militer sekitar 6000 pesawat dan juga dilengkapi dengan 300.000 perseonel aktif. Dari tahun 1950 hingga awal 1990-an China merupakan kekuatan militer yang tertinggal dibanding dengan negara-negara di kawasan Asia timur seperti jepang, korea, namun memasuki era 1990-an lebih tepatnya pasca terjadinya perang teluk dan intervensi Amerika di selat Taiwan tahun 1995, membuat China menyadari ketertinggalan di bidang

teknologi militer

(Erwiansyah,

Maka dari itu 1990-an China menyiapkan diri untuk menghadap ketertinggalan di bidang teknologi militer Angkatan udara milik China tidak hanya menggantikan peralatan militer yang usang saja, tapi juga melakukan pembenahan armada tempur yang didominasi oleh pesawat-pesawat tua. Pembenahan yang dilakukan oleh China dilakukan dengan cara mengingkatkan efektifitas dan pemekaran kekuatan tempur serta melakukan investasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Erwiansyah, 2011:65).

Di dalam the 2006 White Paper mengatakan, Angkatan Udara bertujuan untuk mempercepat transisi dari teritorial pertahanan udara yang berguna untuk operasi defensif dan ofensif. Selain itu White Papper China tahun 2006 juga menyebutkan angkatan udara negara China

bertujuan juga untuk meningkatkan kemampuan di bidang serangan udara, pertahanan udara dan rudal, peringatan dari ancaman dini, pengintaian dan strategic projection. Merujuk juga pada the 2004 White Paper, China telah mencatat, penekanan militer udara ditempatkan pada pengembangan pejuang baru, pertahanan udara dan anti-rudal senjata, dan sarana operasi informasi dan sistem perintah otomatis. (Fisher, 2008:76).

Senjata gabungan dan pesawat multirole serta pengadaan pelatihan tempur diintensifkan. Pelatihan ini dilakukan secara intensif karena untuk meningkatkan kemampuan dalam operasi angkatan udara seperti terjadinya serangan udara secara mendadak, melakukan pertahanan di udara, memberikan Informasi langkah-langkah pada Senjata gabungan dan pesawat multirole serta pengadaan pelatihan tempur diintensifkan. Pelatihan ini dilakukan secara intensif karena untuk meningkatkan kemampuan dalam operasi angkatan udara seperti terjadinya serangan udara secara mendadak, melakukan pertahanan di udara, memberikan Informasi langkah-langkah pada

dan merencanakan pembangunan dukungan terintegrasi dari Central

pesawat pengangkut (large transport Military Commision

aircraft) sebagai bentuk strategic 2008:76). Angkatan udara milik

(Fisher,

projection China di masa depan China lebih menerapkan pola active

(Fisher, 2008:76). Dengan adanya defence

dalam melakukan pengembangan kekuatan militer

mekanisasi kemilitern negaranya. China dibidang udara maka Kemudian yang dimaksud dengan

menjadikan negara tersebut memiliki active defence adalah sikap dimana

proyeksi kekuatan militer yang China lebih menempatkan mampu menjelajah angkasa baik di pertahanan negara dari sebuah

zona negara sendiri ataupun zona serangan yang datang secara tiba-tiba

udara di luar negaranya. Perilaku dan tidak akan menyerang jika tidak

China ini merupakan salah satu di serang terlebih dahulu (Congress,

bentuk strategic projection yang 2011:25).

merepresentasikan power projection Official dari PLA Air Force

atau proyeksi kekuatan yang dimiliki telah menyadari mengenai pola

China.

active defence yang mereka lakukan. Pada dasarnya konsep PLAAF sendiri menekankan

"Informatization" (atau biasa dikenal koordinasi dengan serangan rudal

dengan Informationized Warfare- dan angkatan laut. PLAAF juga telah

system yaitu informasi peralatan memberikan sumber daya yang

telah mendukung cukup untuk pengembangan baru

perang)

transformasi kemampuan PLA dalam pesawat tempur generasi kelima dan

beberapa tahun terkhir. Melalui pengawasan pesawat tempur tak

konsep C4ISR (Command, berawak, yang bisa muncul dalam

Communication, Control, dekade berikutnya. Salah satu yang

Computers, Killing, Intelligence, dikembangkan oleh negara tirai

Surveillance, Reconnaisance/ bambu dan sudah dimasukkan dalam

pengintaian) telah mampu China White Papper dibutkan bahwa

menghubungkan sensor untuk "missile deffence" atau rudal

komandan penembak. pertahanan terus dikembangkan

Informatization diterapkan pada PLAAF menjadi S-300 surface to air

tingkat mikro yang bertujuan untuk missiles (SAMs) yang mampu

memonitor perintah sistem digital mempertahankan rudal balistik

untuk pesawat tak berawak China antitaktis. Selain itu pada tahun 2007

(Fisher, 2008:123). Konsep yang antisatelite

juga sudah dipakai oleh China yaitu C4ISR didemonstrasikan PLA'S sebagai

merupakan konsep yang berguna bentuk pembangunan strategic

untuk meningkatkan kemampuan dan missile defence

efektifitas tempur PLAAF milik (Fisher,2008:76).

milik China

China. Selain itu C4ISR ini berguna Angkatan udara China yaitu

untuk membangun keunggulan di PLAAF kini memperoleh pesawat

udara dan angkasa luar terutama di pembom baru yang dipersenjatai

wilayah Asia timur dan yang terbaru dengan rudal jelajah serangan baik di

adalah wilayah Laut China Selatan. udara maupun di darat. Selain itu

Angkatan udara China sedang PLAAF juga mengembangkan

mengupayakan pembangunan sistem mengupayakan pembangunan sistem

Tidak hanya pesawat tempur dan Angkatan udara China pembom saja, di Kota Ghuangzou ini PLAAF juga memiliki hubungan

juga di tambah dua divisi pesawat yang erat dengan military space.

tempur yang di proyeksikan ke Pada tanggal 11 Januari 2007 China

wilaya Laut China selatan dari pusat menembakkan versi modifikasi dari

armada di Kota Zhangjiang. rudal KT-1 berbahan bakar padat

Dengan adanya deploy atau dalam mode peluncuran space dan

penempatan angkatan udara dengan berhasil mencapai terget satelit

total tujuh divisi pesawat tempur dan sasaran cuaca di Orbit Polar luar

satu divisi bomber di wilayah angkasa. Target satelit itu sangat

tenggara negara China, secara mungkin dilacak oleh radar Array

langsung divisi militer wilayah milik China, secara bertahap rudal

tersebut dapat mengirim pesawat kuat ini akan dikembangkan untuk

tempur dan pembom untuk melacak kendaraan ruang angkasa

melindungi kepentingan yang ada di berawak milik China. Keseluruhan

sekitar wilayah tersebut. Tidak hanya sistem ini bisa membentuk dasar

melindungi kepentingan di sekitar untuk pengembangan Sistem Anti-

wilayah tersebut, tetapi juga bisa Rudal Balistik (Fisher, 2008:76).

sebagai antisipasi akan terjadinya potensi konflik di perairan Laut

Gambar 4.10 China Selatan (Congress, 2011:74). Deployment Angkatan Udara

PLAAF China Gambar 4.11 Lintasan Rudal penerbangan dengan terminal Guidance

Sumber : Military and Security Developments Involving the People’s

Sumber : Military and Security Republic of China.2011 Developments Involving the People’s

Dari gambar diatas dapat Republic of China.2011 dilihat kekuatan angkatan udara

Pada gambar diatas, rudal China di berbagai region di wilayah

yang dimiliki oleh China merupakan China. Bila dicermati kembali

salah satu kekuatan militer dibidang kekuatan angkatan udara China di

angkatan udara. Rudal ataupun sebelah tenggara mengarah langsung

missile milik China memiliki ke wilayah perairan Laut China

perbedaan dengan rudal ataupun Selatan dan Asia Tenggara.

missile yang lain. Tahap awal Pangkalan udara terdekat ada di

peluncuran Rudal sudah ditempatkan pusat Military Region Air Force

pada pondasi peluncuran agar sesuai (MRAF) di Kota Ghuangzhou. Di

dengan jangkauan yang dicapai. Pada Kota Ghuangzhou terdapat saat rudal atau missile tersebut

sedikitnya lima divisi pesawat

diluncurkan panel pekerja di terminal pusat sudah memberikan lintasan yang sesuai dengan arahan pada rudal atau missile tersebut. Adanya lintasan yang sesuai dengan arahan terminal pusat, membuat rudal tersebut memiliki arahan yang bervariasi, namun tetap sesuai dengan lintasan yang diinginkan. Tahap selanjutnya yaitu point of impact with initial guidance merupakan lokasi kapal induk ketika rudal itu diluncurkan atau di arahkan. Tahapan setelah point of impact adalah point of missile without terminal guidance, merupakan lokasi kapal induk dengan jangkauan menengah atau lebih jauh dari lokasi yang ditentukan pada awal peluncuran. Lalu yang terakhir adalah rudal tersebut mencapai Titik sasaran yaitu lokasi saat kapal induk yang ingin di tembakkan rudal (Erickson dan Yang, 2009:70)

Penggambaran pada kontrol sirip atau sayap di rudal atau missile yang masuk kembali dari luar angkasa ke bumi, sangat penting sekali untuk diperhatikan, kontrol ini mampu mengarahkan Anti Ship Ballistic Missile (ASBM) dalam melakukan manuver ketika menuju sasaran. Penggambaran kontrol sirip rudal ini berguna untuk menghindari rudal ketika berada di atas atau di ruang angkasa sekaligus saat membidik target yang bergerak. Hal inilah yang membuat Anti Ship Ballistic Missile (ASBM) berbeda dari kebanyakan rudal balistik yang lain, karena rudal balistik milik China memiliki lintasan tetap dan control pada bagian sirip atau sayap di samping kanan kirinya (Erickson dan Yang, 2009:70)

Pengadaan rudal dan missile merupakan salah satu bentuk inferioritas keseluruhan China dalam

merespon luas wilayah udara dan kekuatan angkatan laut. Pengembangan Anti Ship Ballistic Missile (ASBM) akan menambah kualitas sarana asimetris yang kuat dan dapat membantu mencegah pasukan Amerika Serikat dalam perjalanan mereka ke zona konflik di dekat perbatasan pesisir di wilayah Laut China Selatan. Namun, Anti Ship Ballistic Missile (ASBM) sudah mewakili lebih dari sekedar sebuah platform senjata tunggal. Tidak hanya itu saja ASBM merupakan suatu sistem yang dapat diambil sebagai langkah kunci mencapai teknologi tinggi dan informasi dalam kemampuan perang (Hagt dan Mattew, 2009:87).

Perhatian yang cukup besar dan perlu adanya pengaturan secara teknis dalam melakukan proyeksi kekuatan militer adalah permintaan terminal hulu ledak atau biasa disebut rudal dan missil. Pada saat rudal ataupun missile itu diluncurkan akan langsung menuju angkasa dan masuk kembali ke atmosfer dengan kecepatan tinggi (2,2-5 km / detik). Pada saat kembalinya rudan ataupun missile tersebut dari angkasa maka akan menghasilkan perisai plasma pada ujungnya, problem inilah yang membuat sulit dilacak oleh radar dan inframerah (Hagt dan Mattew, 2009:87).

Selain rudal dan Missil yang diproyeksikan China sebagai kekuatan militer angkatan udara, terdapat juga pesawat jet tempur. Teknologi persenjataan China kali ini merupakan pesawa Jet tempur bernama J-20 Fighter (project 718). Terdapat ulasan mengenai sejarah pengembangan Jet tempur ini yang mana mulai di fokuskan pengembangannya pada tahun 1997, Industri Pesawat Terbang Chengdu

Aircraft Corporation dan Shenyang Melihat reaksi Industri, serta Lembaga Penelitian

yang di laporkan (masing-masing dari perusahaan

oleh China tersebut), saling menunjukkan

Departement of kapabilitasnya untuk merancang

defence maka prototipe jet terbaik bagi negara

Tentara India China (Eric, 2008)

Brigadir Govinda Sebenarnya penelitian awal

2005 M. Nair mengenai Jet generasi kelima ini

memberikan sudah dilakukan tahun sejak 1990-

tanggapan bahwa an. Beberapa sumber berita di China

China akan menyatakan bahwa pengembangan

melakukan desain sudah direncanakan sejak

pengenalan J-20 tahun 1980s. Media China

pada tahun 2015. melaporkan bahwa program pesawat

Pada bulan Maret J-20 selesai di desain tahun 2005 dan

China memastikan berada di keadaan siap pakai akhir

melalui media pada tahun 2008. Namun ternyata

bahwa dalam beberapa ulasan Artikel terkait

penyelesaian teknologi penerbangan yang

desain pesawat dilakukan oleh China diakui bahwa

yang diharapkan masih banyak masalah teknis yang

2008 pada tahun harus diselesaikan (Eric, 2008)

2015.dan mulai Berikut sejarah singkat mengenai

memproyeksikan pesawat tempur J-20 Fighter

bahwa J-20 akan beroperasi penuh antara tahun 2017

Tabel 4.2 Sigifikansi dan 2019 pengembangan Jet-20 Figther

Sumber :, Andrew S Erickson.

China Departement

2008. Ballistic Trajectory—China develops

of defence new anti‐ship missile,” Jane’s Intelligence

Review

menyampaikan proyek laporan tahunan yang mulai

Pada dasarnya Pembukaan 2003 fokus pada pada khalayak publik terkait dengan pengembangan

generasi ke lima jet tempur siluman, pesawat tempur sudah mulai ditunjukkan pada awal selama 20 tahun ke

tahun 2011 yaitu tepatnya tertanggal depan

11 Januari 2011. Pembukaan pada China Departement

khalayak publik tersebut memicu of defence dalam

meningkatnya perhatian serta fokus laporan tahunannya

pemerintah dan di barengi juga telah memprediksi

dengan spekulasi berbagai media PLA Air Force

China tekait peluncuran Jet tersebut. 2004

akan menjadi Namun secara langsung rencana angkatan udara

peluncuran jet tersebut pada laporan modern terutama di

annual report yang dilakukan tahun 2010-15.

Departement of Defence (DOD)

China sudah di gaungkan sejak tahun Jika di kerucutkan kembali 2003 hingga 2008. Diperkirakan jika

prefectural-level merupakan dari awal tahun 2000-an sudah di

provinsi baru yang di pimpin gaungkan tentang teknologi pesawat

oleh seorang gubernur jet tempur tersebut dan tahun 2001

(Richard, 2012). sudah di ujicobakan, diperkirakan

Sansha City terletak bahwa China akan menjadi penentu

sekitar 350 kilometer (220 dalam pemenuhan

mil) tenggara dari Pulau teknologi pesawat jet J-20 yang

kebutuhan

Hainan. Kepulauan ini lebih diperkirakan keluar modifikasi baru

dikenal pada grafik pada tahun 2015 (Eric, 2008)

internasional sebagai Pulau Gambar 4.12 J‐20 Fighter

Woody, namun Vietnam (Project 718)

mengenalnya sebagai pulau Phu Lam. Kisaran luas dari kepulauan ini hanya sekitar 8.900 kaki (2.700 m), namun perairan yang diklaim oleh Sansha mendekati hampir 2

Sumber : airforce technology.2011.

juta kilometer persegi. China

Chengdu J-20 Multirole Stealth Fighter

sendiri telah menyelesaikan

Aircraft, China diakses dari

Lapangan terbang militer

http://www.airforce-

pada tahun 1990. Pendirian technology.com/projects/chengdu-j20/ tersebut didasari agar dapat

memperluas jangkauan