LampiranE AHSP-SDA Bendungan

LampiranE AHSP-SDA Bendungan

(informatif)

E Bendungan Dalam pedoman ini dijelaskan 6 konstruksi bangunan yang termasuk klasifikasi bendungan

yaitu diantaranya: - Konstruksi bendungan urugan tanah

- Konstruksi bendungan urugan batu - Konstruksi bendungan beton - Konstruksi bendungan CFRD (concrete faced rackfill Dam) - Konstruksi bangunan pelengkap, peralatan hidromekanik dan instrumentasi - Konstruksi embung

E.1 Konstruksi bendungan urugan

Bendungan urugan merupakan bendungan gratvity terdiri dari 2 tipe yaitu bendungan urugan tanah dan bendungan urugan batu. Bendungan urugan tanah dibangun dari timbunan tanah yang memenuhi persyaratan bendungan yang diambil dari borrow area sekitar lokasi bendungan. Tanah untuk urugan bendungan ini dipadatkan per lapis hingga memenuhi kepadatan yang diizinkan (biasanya 92%–97%). γ d max Bendungan urugan batu merupakan bendungan yang tersusun dari bongkahan-bongkahan batu yang saling mengunci dengan inti yang kedap air. Inti dari bendungan ini dapat berupa tanah kedap air yang memiliki koefisien rembesan (k) yang kecil.

Bendungan urugan dibandingkan dengan tipe bendungan yang lain, bagian atas mercu pada bendungan urugan tidak boleh dilalui oleh air. Selain itu bendungan urugan memiliki bagian-bagian yang serupa dengan tipe bendungan yang lain, yaitu:

a) Tubuh bendungan, pada jenis urugan berupa timbunan tanah atau batu yang terdiri dari zona kedap dan lolos air.

b) Waduk, merupakan tempat penampungan air.

c) Pintu outlet, pintu pengeluaran air bendungan.

d) Pelimpah, berfungsi untuk melimpahkan air yang berlebihan, melebihi kapasitas waduk.

e) Intake, bangunan yang berfungsi untuk mengalirkan air menuju sawah yang akan diairi dari bendungan.

Komponen pekerjaan yang termasuk dalam konstruksi bendungan urugan dapat dilihat pada Tabel E.1 nomor 1 dan nomor 2.

E.2 Konstruksi bendungan beton

Bendungan beton adalah suatu bendungan yang seluruh bagiannya terbuat dari beton. Beton dibuat dengan cara memasang tulangan lalu ditambah campuran semen, pasir, kerikil sampai berbentuk struktur yang padat. Pada jenis ini ada juga berupa ReinforcedCompactedConcrete (RCC) yaitu beton yang pengecorannya sambil dipadatkan dengan alat berat. Komponen pekerjaan yang termasuk dalam konstruksi bendungan beton dapat dilihat pada Tabel E.1 nomor 3

E.3 Konstruksi bendungan CFRD

Bendungan concrete faced rockfill dam atau dikenal dengan bendungan CFRD merupakan jenis bendungan yang seluruh tubuh bendungnya dibuat dari batuberkualitas baik. Pada bagian mukanya terdapat lapisan atau membran yang terbuat dari beton. Membran beton ini bertumpu pada dudukan beton atau plint.Komponen pekerjaan yang termasuk dalam konstruksi bendungan CFRD dapat dilihat pada Tabel E.1 nomor 4.

Tabel E.1 - Jenis pekerjaan pada komponenkonstruksi bendungan urugan

NO

KOMPONEN

JENIS PEKERJAAN

Tanah Pasangan

Beton

Pancang PA+PHM

Dewtering

Lain-lain

1. PEKERJAAN BENDUNGAN URUGAN TANAH

1.1 Pondasi Bendungan Urugan Tanah

(Galian tanah, timbunan, pasangan, beton, tiang pancang, siklop, split treatment, Grouting, dan dewatering)

1.2 Tubuh bendungan (Galian tanah, timbunan, pasangan, beton dan Instrumentasi)

2. PEKERJAAN BENDUNGAN URUGAN BATU

2.1 Pondasi Bendungan Urugan Batu

(Galian tanah, timbunan, pasangan, beton, tiang pancang, siklop, split treatment, Grouting, dan dewatering)

2.2 Tubuh bendungan (Galian tanah, timbunan, pasangan, beton dan Instrumentasi)

3. PEKERJAAN BENDUNGAN BETON

3.1 Pondasi Bendungan Urugan Batu

(Galian tanah, timbunan, pasangan, beton, tiang pancang, siklop, split treatment, Grouting, dan dewatering)

3.2 Tubuh bendungan (Galian tanah, timbunan, pasangan, beton

dan Instrumentasi)

4. PEKERJAAN BENDUNGAN CFRD

4.1 Pondasi Bendungan Urugan Batu

(Galian tanah, timbunan, pasangan, beton, tiang pancang, siklop, split treatment, Grouting, dan dewatering)

4.2 Tubuh bendungan (Galian tanah dan batu, timbunan,

pasangan, beton dan Instrumentasi)

E.4 Konstruksi bangunan pelengkap, peralatan Hidromekanik dan instrumentasi

Konstruksi bangunan pelengkap, peralatan hidromekanika dan instrumentasi merupakan bagian dari bendungan yang dibutuhkan sebagai pendukung utama agar bendungan dapat berfungsi secara baik. Bangunan pelengkap dapat dibuat dari pasangan batu, tanah urugan, pasangan bata, pekerjaan beton atau kombinasi diantara komponen tersebut.

Untuk peralatan hidromekanika dan instrumentasi, dipasang di bagian tertentu dari tanggul bendungan. peralatan ini berfungsi sebagai komponen untuk dapat memantau kehandalan dari bendungan. Peralatan ini dipasang dengan maksud agar data mengenai kondisi bendungan terutama tubuh bendungan dapat menghasilkan data hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga kehandalan bendungan ini.

Komponen pekerjaan yang termasuk dalam konstruksi bangunan pelengkap, peralatan hidromekanika dan instrumentasi dapat dilihat pada Tabel E.2.

Tabel E.2 - Jenis pekerjaan pada komponen konstruksi bangunan pelengkap,

peralatan hidromekanik dan instrumentasi

JENIS PEKERJAAN

PA+HM

1. PEKERJAAN PELIMPAH (SPILLWAY)

1.1 Pondasi bangunan pelimpah (Galian tanah, Tiang pancang, Siklop, Dewatering)

1.2 Tubuh bangunan pelimpah

1.3 Peredam energi

1.4 Saluran pembuang

1.5 Pelengkap pelimpah

a. Pintu air dan Alat hidromekanik

b. Pelimpah darurat

c. Pembuangan sampah

2. PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMBIL

2.1 Pondasi bangunan pengambilan

2.2 Tubuh bangunan pengambil

2.3 Pelengkap intake

a. Penangkap sedimen

b. Alat Hidromekanik

3. PEKERJAAN BANGUNAN PENAHAN BATU DAN PENYARING SAMPAH

3.1 Pondasi

3.2 Tubuh bangunan

3.3 Pelengkap

a. Pintu air dan Alat Hidromekanik

b. Pembuangan sampah

4. BANGUNAN PENGELUARAN

4.1 Pondasi bangunan pengeluaran

4.2 Tubuh bangunan pengeluaran

4.3 Pelengkap bangunan pengeluaran

a. Pintu air dan Alat Hidromekanik

b. Pembuangan sampah

5. BANGUNAN PEMBILAS

5.1 Pondasi bangunan pembilas

5.2 Tubuh bangunan pembilas

a. Pintu air dan Alat Hidromekanik

b. Pipa baja

5.3 Peredam energi

6. BANGUNAN PENGELAK

6.1 Pondasi bangunan pengelak

6.2 Tubuh bangunan pengelak

a. Pintu air dan Alat Hidromekanik

b. Tanggul

6.3 Peredam energi

JENIS PEKERJAAN

PA+HM

7. BANGUNAN TEROWONGAN

7.1 Perkuatan dinding terowongan

(Baja, beton, pasangan dan grouting)

7.2 Grouting

7.3 Pelengkapan bangunan terowongan

a. Peralatan

b. Drainase/dewatering

c. Lining dan perlindungan

8. PEKERJAAN JEMBATAN

9. PERALATAN HIDROMEKANIK DAN INSTRUMENTASI

E.5 Konstruksi embung

Embung merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Luasan embung ini tidak sebesar bendungan atau waduk yang memiliki tampungan yang sangat besar. Ada kalanya pada saat musim kering tampungan di embung tidak berisi air sedangkan pada musim penghujan tampungan di embung dapat terisi secara maksimal.

Embung ini dibuat dengan menggunakan atau memanfaatkan lahan cekung yang dapat menampung air. Adakalanya embung dibuat dengan membuat tanggul bendungan yang terbuat dari urugan tanah. Inti tubuh embung ini dibuat dari material tanah tertentu yang dipersyaratkan.Komponen pekerjaan yang termasuk dalam konstruksi embung dapat dilihat pada Tabel E.3

Tabel E.3 - Jenis pekerjaan pada komponenkonstruksiembung

No

KOMPONEN

JENIS PEKERJAAN

Tanah

Pasangan

Beton Pancang

PA+HM Dewatering Lain-lain

1. PEKERJAAN POKOK BANGUNAN EMBUNG

1.1 Pondasi Bangunan Embung (Galian tanah, tiang pancang, siklop,

dewatering)

1.2 Tubuh embung (Galian tanah, batu, pasir, split treatment, beton, pasangan, dan instrumentasi)

1.3 Spillway(Galian tanah, timbunan, beton, pasangan dewatering,)

a. Peredam energi

b. Pekerjaan lain-lain

1.4 Intake(Galian tanah, timbunan, beton, pasangan dewatering,)

E.6 Contoh AHSP bendunga gan urugan tanah