Kerangka Konseptual

2.10. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pasar tradisional didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya yaitu Suryadarma dkk (2007), Depperindag dan INDEF (2007), dan Hutabarat (2009). Pengukuran kinerja pasar tradisional dilakukan dengan mengukur jumlah unit pasara tradisional,omzet, jumlah tenaga kerja, jumlah pemasok, dan jumlah pedagang pasar tradisional. Selanjutnya untuk mengetahui apakah persaingan antara pasar modern dengan pasar tradisional memberikan dampak terhadap kontribusi PDRB Kabupaten Boyolali, untuk mendapatkan perbedaan-perbedaan yang nyata antara kecamatan-kecamatan tersebut, maka berdasarkan jumlah unit pasar modern, kecamatan di Boyolali dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

· Kelompok kecamatan yang memiliki jumlah unit pasar modern 1 hingga 4 unit di wilayah kecamatannya. · Kelompok kecamatan yang memiliki jumlah unit pasar modern 5 hingga 8 unit di wilayah kecamatannya. · Kelompok kecamatan dengan jumlah unit pasar modern lebih dari 8 unit di wilayah kecamatannya. Adanya hipotesa hubungan antara kontribusi pasar tradisional terhadap

nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didasarkan pada penelitian

commit to user

tradisional lebih besar dibandingkan pasar modern dalam memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Non Migas pada harga konstan pada tahun 2000. Merupakan kondisi yang sebaliknya terjadi, bahwa pasar modern diwilayah propinsi mempunyai kontribusi yang lebih besar terhadap penerimaan APBD dibandingkan dengan wilayah kotamadya/ kabupaten. Kontribusi pasar modern tersebut tampak lebih besar diwilayah perkotaan dibandingkan wilayah perdesaan.

Besarnya kontribusi pasar tradisional terhadap PDRB dipengaruhi oleh banyaknya pasar tradisional yang beroperasi di wilayah kabupaten Boyolali. Naik turunnya retribusi pasar yang diterima pemerintah dipengaruhi oleh banyaknya pedagang yang ditampung oleh seluruh pasar tradisional di wilayah kabupaten Boyolali. Sedangkan banyaknya pedagang yang memberikan retribusi dipengaruhi oleh jumlah pasar yang dapat menampung para pedagang tersebut. Variabel ini diharapkan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja pasar tradisional. Banyaknya unit pasar tradisional diukur dari banyaknya pasar tradisional yang terdaftar di disperindagsar kabupaten Boyolali tahun 2006-2010. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Jumlah omzet adalah jumlah penjualan yang diterima oleh pedagang setiap bulan. Variabel ini diharapkan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja pasar tradisional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan RI bekerjasama dengan PT INDEF Eramadani (2007), terjadi penurunan omzet pada pasar tradisional setelah beroperasinya Hypermarket terutama pada komoditas sembako, daging, telur, dan buah-buahan. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Suryadarma dkk. (2007), 66% Pedagang menyatakan terjadi penurunan omzet dan keuntungan dibandingkan tahun 2003. Variabel omzet diukur dari jumlah penerimaan pedagang dari hasil penjualan pada tahun 2006-2010. Data diperoleh dari Disperindagsar Kabupaten Boyolali.

Banyaknya pemasok mempengaruhi sirkulasi barang yang diperdagangkan di pasar tradisional. Variabel ini diharapkan mempunyai dampak terhadap kinerja

commit to user

perputaran barang dagangan mengalami penurunan setelah beroperasinya hypermarket. Penurunan sirkulasi barang dagangan artinya terjadi penurunan aktivitas pasokan barang kepada pedagang, atau barang lebih lama tersimpan di gudang. Naik turunnya sirkulasi barang berhubungan dengan banyaknya pemasok. Variabel ini diukur dari banyaknya pemasok ke pedagang pasar tradisional Boyolali selama tahun 2006-2010.

Jumlah pedagang adalah jumlah pedagang yang memiliki kios di pasar tradisional Boyolali pada tahun 2006-2010. Variabel ini diukur dari jumlah pedagang yang bermitra dipasar tradisional Boyolali pada tahun 2006-2010. Data diperoleh dari Disperindagsar Kabupaten Boyolali.

Jumlah Tenaga kerja adalah jumlah karyawan yang dipekerjakan oleh para pedagang pasar Boyolali. Variabel diukur dari nilai tenaga kerja yang diserap oleh pasar tradisional Boyolali selama tahun 2006-2010. Data diperoleh dari Disperindagsar Kabupaten Boyolali. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Kerangka Konseptual

Kontribusi Pasar Tradisional dalam perekonomian Kabupaten Boyolali ( % PDRB)

Kinerja Pasar

Tradisional

Jumlah Pasar tradisional Jumlah Pedagang Jumlah Tenaga kerja

Omzet Jumlah Pemasok

Dummy Kecamatan :

Kel I : 1-4 unit pasar modern Kel. II : 5-8 unit pasar modern Kel III : > 8 unit pasar modern

Var. Anteseden

à Var. Pengaruh à Var. Terpengaruh

commit to user

Gambar 2.5 Kerangka Konsep yang dikembangkan