Analisis Multivariat

E. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara paparan dan penyakit dengan serentak mengontrol sejumlah faktor penganggu potensial. Analisis multivariat yang digunakan adalah analisis regresi logistik berganda karena variabel bebas lebih dari satu dan variabel terikat merupakan data dikotomi.

Dari hasil analisis bivariat yang telah dijelaskan sebelumnya (tabel 11), didapatkan bahwa nilai P dari sosial ekonomi (uang saku) sebesar 0,336 dimana hasil ini sebenarnya tidak memenuhi syarat dilakukannya analisis regresi logistik berganda (P<0,25). Hal ini menunjukkan bahwa variabel sosial ekonomi tidak perlu untuk dikendalikan karena berapapun uang saku siswa, tidak signifikan mempengaruhi kualitas hidup. Jika dilakukan analisis regresi logistik berganda untuk sosial ekonomi, juga akan didapatkan hasil yang tidak signifikan mempengaruhi kualitas hidup, yaitu untuk sosial ekonomi yang dilihat dari uang saku, mempunyai taraf signifikansi sebesar 0,358. Hal Dari hasil analisis bivariat yang telah dijelaskan sebelumnya (tabel 11), didapatkan bahwa nilai P dari sosial ekonomi (uang saku) sebesar 0,336 dimana hasil ini sebenarnya tidak memenuhi syarat dilakukannya analisis regresi logistik berganda (P<0,25). Hal ini menunjukkan bahwa variabel sosial ekonomi tidak perlu untuk dikendalikan karena berapapun uang saku siswa, tidak signifikan mempengaruhi kualitas hidup. Jika dilakukan analisis regresi logistik berganda untuk sosial ekonomi, juga akan didapatkan hasil yang tidak signifikan mempengaruhi kualitas hidup, yaitu untuk sosial ekonomi yang dilihat dari uang saku, mempunyai taraf signifikansi sebesar 0,358. Hal

commit to user

tersebut menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara sosial ekonomi dengan tingkat kualitas hidup (P>0,05). Sedangkan untuk akne vulgaris mempunyai taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup (P<0,05).

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk sosial ekonomi yang dalam hal ini dinilai dari uang saku siswa tidak memiliki perbedaan yang bermakna dalam mempengaruhi tingkat kualitas hidup. Sedangkan untuk akne vulgaris terdapat perbedaan yang bermakna dalam mempengaruhi tingkat kualitas hidup seseorang.

Untuk nilai Odds Ratio (OR) yang ditunjukkan dengan Exp (B), pada akne vulgaris adalah sebesar 26,259. Hal ini menunjukkan seseorang yang menderita akne vulgaris mempunyai potensi untuk memiliki kualitas hidup lebih rendah sebesar 26,2 kali dibandingkan dengan seseorang yang tidak menderita akne vulgaris, setelah mengendalikan faktor- faktor yang lain. Sedangkan nilai OR untuk sosial ekonomi (uang saku) sebesar 1,400 berarti seseorang yang memiliki tingkat sosial ekonomi tinggi mempunyai potensi untuk memiliki kualitas hidup lebih rendah sebesar 1,4 kali dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat sosial ekonomi rendah.

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling bermakna dalam mempengaruhi kualitas hidup penderita akne vulgaris adalah lesi akne tersebut (OR=26,259).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hubungan ini telah mengontrol salah satu variabel perancu sosial ekonomi. Karena Odds Ratio (OR) yang tanpa mengendalikan pengaruh faktor perancu (tabel 9) sedikit berbeda dengan OR dengan mengendalikan faktor perancu (tabel 12), maka OR yang digunakan adalah yang mengendalikan pengaruh faktor perancu (OR=26,259) (tabel 12).

Tabel 12. Analisis Regresi Logistik Berganda

No. Variabel

B Sig. Pengaruh Exp(B)

CI 95% Batas atas Batas bawah 1. Akne

Tidak signifikan

Konstanta -2.782 .000

Bentuk persamaan regresi logistik berganda:

1 ln 2 2.782 3.268 0.336

Keterangan: p

= probabilitas kualitas hidup tinggi X 1 = akne X 2 = uang saku

Untuk hasil pengaruh tiap variabel terhadap kualitas hidup, dapat dilihat pada tabel 13.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45