Analisis Data Bivariat

D. Analisis Data Bivariat

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji chi square, dengan uji tersebut dapat diketahui apakah hubungan yang teramati antara kedua variabel Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji chi square, dengan uji tersebut dapat diketahui apakah hubungan yang teramati antara kedua variabel

commit to user

secara statistik bermakna. Penelitian ini mengamati hubungan antara variabel bebas akne vulgaris dengan variabel terikat tingkat kualitas hidup dan variabel perancu sosial ekonomi yang dilihat dari uang saku siswa. Adanya variabel perancu yang dapat berpengaruh terhadap hasil analisis data yang didapat. Untuk mengendalikannya, dilakukan analisis regresi logistik. Setelah hasil chi square didapat maka dapat dilihat nilai signifikansinya. Hubungan signifikan jika p<0,05. Selain itu, jika p<0,25, maka variabel tersebut memenuhi syarat analisis regresi logistik berganda.

Dari hasil penelitian, didapatkan kelompok subjek yang tidak memiliki akne cenderung memiliki kualitas hidup yang tinggi. Hal ini terlihat dari 93,5% siswa yang tidak akne memiliki kualitas hidup tinggi. Untuk siswa yang memiliki akne ringan didapatkan hasil berimbang antara kualitas hidup tinggi dan kualitas hidup sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan yang hampir sama yaitu 53% siswa yang akne ringan memiliki kualitas hidup sedang dan 44,6% siswa yang akne ringan memiliki kualitas hidup tinggi. Sedangkan pada kelompok akne sedang cenderung berpontensi memilikikualitas hidup sedang sebesar 63%. Begitu juga dengan siswa yang memiliki akne berat juga cenderung memiliki kualitas hidup sedang sebesar 63,3%.

Analisis bivariat terhadap hubungan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup, menunjukkan hubungan yang signifikan yaitu seluruhnya didapatkan hasil p<0,05 maka H 0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup. Dari Analisis bivariat terhadap hubungan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup, menunjukkan hubungan yang signifikan yaitu seluruhnya didapatkan hasil p<0,05 maka H 0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup. Dari

commit to user

hasil ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji regresi logistik (p<0,25) sehingga variabel akne vulgaris dapat dianalisis regresi logistik.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik untuk nilai Odds Ratio (OR) secara umum untuk siswa yang tidak menderita akne adalah 26,100. Hal ini menunjukkan seseorang yang tidak menderita akne cenderung memiliki kualitas hidup lebih tinggi sebesar 26,1 kali dibandingkan dengan seseorang yang menderita akne.

Secara spesifik, nilai OR untuk akne ringan adalah 0,055 yang berarti seseorang yang menderita akne ringan cenderung memiliki kualitas hidup tinggi sebesar 0,055 kali dibandingkan seseorang yang tidak menderita akne atau dengan kata lain seseorang yang tidak menderita akne mempunyai kualitas hidup lebih tinggi sebesar 19 kali dibandingkan dengan seseorang yang menderita akne ringan.

Nilai OR untuk akne sedang adalah 0,024 yang berarti seseorang yang menderita akne sedang cenderung memiliki kualitas hidup tinggi sebesar 0,024 kali dibandingkan seseorang yang tidak menderita akne atau dengan kata lain seseorang yang tidak menderita akne mempunyai kualitas hidup lebih tinggi sebesar 42 kali dibandingkan dengan seseorang yang menderita akne sedang.

Nilai OR untuk akne berat adalah 0,017 yang berarti seseorang yang menderita akne berat cenderung memiliki kualitas hidup tinggi sebesar 0,017 kali dibandingkan seseorang yang tidak memiliki akne atau dengan kata lain Nilai OR untuk akne berat adalah 0,017 yang berarti seseorang yang menderita akne berat cenderung memiliki kualitas hidup tinggi sebesar 0,017 kali dibandingkan seseorang yang tidak memiliki akne atau dengan kata lain

commit to user

seseorang yang tidak menderita akne mempunyai kualitas hidup lebih tinggi sebesar 59 kali dibandingkan dengan seseorang yang menderita akne berat.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat keparahan aknenya semakin cenderung berpotensi memperendah kualitas hidup penderitanya. Tetapi hasil ini belum mengontrol pengaruh dari variabel perancu yaitu sosial ekonomi dilihat dari uang saku siswa (tabel 9 dan grafik 5).

Tabel 9. Analisis Bivariat Akne Vulgaris dengan Tingkat Kualitas Hidup

Variabel

Tingkat kualitas hidup

Total

OR P

rendah n

sedang n

tinggi n

Tidak akne a. Tidak b. Ya

Akne ringan a. Ya b. Tidak

Akne sedang a. Ya b. Tidak

Akne berat a. Ya b. Tidak

0,000 - 0,000 -

commit to user

41

Grafik 5. Persentase Subjek Berdasarkan Akne Vulgaris dengan Tingkat Kualitas Hidup

Sebelum dilakukan analisis bivariat pada sosial ekonomi (uang saku), perlu diketahui mean dari data uang saku subjek penelitian, yaitu berada pada Rp 5.889,00 yang dibulatkan menjadi Rp 5.900,00 sehingga dalam pengkategorian uang saku selanjutnya dikatagorikan menjadi dua, yaitu ≤ Rp 5.900,00 dan >Rp 5.900,00 (tabel 10).

Tabel 10. Karakteristik Data Uang Saku Variabel

Mean

Median

SD Uang saku

Hasil analisis bivariat untuk sosial ekonomi menunjukkan pada kelompok uang saku umur ≤Rp 5.900,00 sebanyak 62 siswa (45.3%) memiliki kualitas hidup rendah dan sebanyak 78 siswa (55.7%) memiliki kualitas hidup tinggi. Sedangkan kelompok uang saku >Rp 5.900,00 sebanyak 32 siswa (51,6%)

Tidak akne Akne ringan Akne sedang Akne berat

Kualitas tinggi Kualitas sedang Kualitas rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memiliki kualitas hidup rendah dan sebanyak 30 orang (48,4%). Analisis bivariat terhadap hubungan antara sosial ekonomi dengan tingkat kualitas hidup menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p=0.336) (tabel 11).

Tabel 11. Analisis Bivariat Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kualitas Hidup

Variabel

Tingkat Kualitas Hidup

Total

OR P

rendah n (%)

tinggi n (%)

≤Rp 5.900,00 > Rp 5.900,00