ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SDN No. 43 Woja Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Dusun Mada Fanda, Ria Desa Mumbu Kecamatan Woja Dompu. SDN No. 43 Woja ini dibangun dan mulai beroperasi pada tahun 2006 sampai sekarang. Saat ini SDN 43 Woja memiliki
2 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang digunakan untuk Kantor Kepala Sekolah /Tata Usaha dan kantor dewan guru. Jumlah siswa 106 dan 8 orang guru, 1 orang penjaga sekolah serta 1 orang Kepala Sekolah. Seluruh gurunya berstatus Pegawai Tidak Tetap termasuk penjaga sekolah kecuali Kepala Sekolah sebagai satu-satunya pegawai tetap di sekolah ini. Sekolah ini juga dilengkapi dengan 1 unit PC komputer untuk administrasi sekolah.
B. Evaluasi Sistem Penyaluran BOS
1. Peraturan Pemerintah No 48 Tahun 2008
Pemerintah Kabupaten Dompu selaku pemerintah daerah yang bertanggung jawab dalam pendanaan pendidikan telah menganggarkan dan menerima transfer dana dari pemerintah pusat untuk pendanaan pendidikan dengan tepat waktu. Dana BOS yang disediakan oleh pemerintah daerah sekitar 21 milyar untuk SD dan SMP negeri dan swasta di Kabupaten Dompu. Sebanyak Rp 13. 692.133.000,- untuk SD negeri, Rp 121.085.000,- untuk SD swasta. Untuk tingkat SMP masing-masing untuk
SMP negeri sebesar Rp 7.575.300.000,- dan Rp 508.440.000,- untuk SMP negeri sebesar Rp 7.575.300.000,- dan Rp 508.440.000,- untuk
Hasil observasi yang kami lakukan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Dompu pada tahun 2011 telah menganggarkan dana BOS dalam APBD dan menyalurkan ke sekolah-sekolah swasta di Kabupaten seperti yang diamanatkan dalam PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
2. Administrasi Keuangan
a) Sistem Administrasi Keuangan Dana BOS SDN 43 Woja menyusun rencana keuangan yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) disusun untuk kemudian dikirm ke Pusat atau Kementerian Pendidikan Nasional serta diarsip oleh sekolah 1 rangkap menurut tanggal (Date). Sekolah juga menyiapkan LKIS (Lembar Kegiatan Individu Sekolah) yang diserahkan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Dompu. LKIS menjadi dasar dalam pembuatan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu sekolah untuk kemudian dikirim ke KPA dalam menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). SPM diserahkan ke Bendahara Umum Daerah (BUD) Kabupaten Dompu untuk kemudian diterbitkan SP2D yang menjadi dasar
penyerahan/transfer dana oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten. Sekolah lalu mencairkan dana di Bank Daerah. Semua penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas. Dari Buku Kas Pembantu menjadi dasar menyusunan laporan realisasi penggunaan dana dan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) sekolah untuk dikirim ke Kementerian Pendidikan Nasional. Salah satu kewajiban lain yang harus dilakukan sekolah yaitu menempelkan laporan penggunaan dana BOS pada dinding sekolah sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada masyarakat. Dari hasil observasi di lapangan, SDN 43 Woja tidak menempelkan laporan penggunaan dana pada dinding sekolah. Dinas Pendidikan Kabupaten kemudian membuat laporan keuangan triwulan untuk disampaikan ke Kementerian Pendidikan Nasional. Kementerian Pendidikan Nasional merekap hasil kegiatan untuk kemudian dibuatkan laporan hasil kegiatan yang disampaikan ke Kementerian Keuangan Cq. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.
Di SDN 43 Woja seluruh pelaksanaan administrasi keuangan dana BOS dilakukan oleh bendahara program yang memiliki tugas dan fungsi bertanggung jawab dalam pengadministrasian keuangan. Bendahara program yang ditunjuk tidak lain adalah guru yang sehari- harinya mengajar di sekolah tersebut. Tentu saja ini tidak sesuai akitivitas pengendalian dalam sistem pengendalian intren. Aktivitas pengendalian digolongkan menjadi: pengendalian pengolahan informasi dan pemisahan fungsi yang memadai. Bila tidak ada pemisahan fungsi Di SDN 43 Woja seluruh pelaksanaan administrasi keuangan dana BOS dilakukan oleh bendahara program yang memiliki tugas dan fungsi bertanggung jawab dalam pengadministrasian keuangan. Bendahara program yang ditunjuk tidak lain adalah guru yang sehari- harinya mengajar di sekolah tersebut. Tentu saja ini tidak sesuai akitivitas pengendalian dalam sistem pengendalian intren. Aktivitas pengendalian digolongkan menjadi: pengendalian pengolahan informasi dan pemisahan fungsi yang memadai. Bila tidak ada pemisahan fungsi
Pelaksanaan tugas bendahara tidak ditetapkan pada waktu khusus, tetapi lebih mengikuti kondisi bagaimana program sedang berjalan. Pengadministrasian keuangan program BOS meliputi pengadministrasian dana BOS pada buku kas, pencatatan penerimaan dan pengeluaran, Surat Pertanggungjawaban Pengeluaran (SPJ), pelaporan dan pengarsipan. Penerimaan dan penggunaan keuangan BOS dibuatkan laporannya dan dikirim langsung ke Kementerian Pendidikan Nasional. Keseluruhan laporan ini disimpan pada file khusus laporan triwulanan BOS oleh Dinas Pendidikan Kabupaten.
Pengadministrasian dana BOS di SDN 43 Woja telah dicatat pada Buku Kas mulai dari periode Januari-Maret 2011 sampai periode akhir yaitu triwulan ke keempat 2011. Setiap penerimaan dicatat di lembaran sebelah kiri dan pengeluaran dicatat di lembaran sebelah kanan. Untuk setiap pengeluaran didukung oleh bukti pengeluaran yang telah disusun sesuai dengan tanggal pengeluaran. Seluruh bukti pengeluaran tersimpan pada file map yang di dalamnya terdapat penjepit seluruh berkas.
b) Evaluasi Sistem Administrasi Keuangan Dana BOS
Dari observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa hal dalam sistem administrasi keuangan dana BOS pada SDN
43 Woja, antara lain: tidak adanya pemisahan tugas yang cukup baik. Guru merangkap menjadi bendahara BOS sehingga akan sangat 43 Woja, antara lain: tidak adanya pemisahan tugas yang cukup baik. Guru merangkap menjadi bendahara BOS sehingga akan sangat
3. Pengalokasian Dana BOS
a) Sistem Pengalokasian Dana BOS Sistem pengalokasian dana BOS tahun 2011 dapat kami jelaskan sebagai berikut: Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota dengan koordinasi Tim Manajemen BOS Provinsi menyerahkan data jumlah siswa tiap sekolah kepada Kementerian Pendidikan Nasional. Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah, Kementerian Pendidikan Nasional membuat alokasi dana BOS tiap kabupaten/kota, untuk selanjutnya dikirim ke Kementerian Keuangan.
Oleh Kementerian Keuangan ditetapkan alokasi anggaran sementara per kabupaten/kota melalui Peraturan Menteri Keuangan. Alokasi prognosa definitif BOS akan ditetapkan, setelah Kementerian Keuangan menerima data rekonsiliasi mengenai jumlah sekolah dan jumlah siswa tahun ajaran baru (2011-2012) dari Kementerian Pendidikan Nasional. Alokasi dana BOS per sekolah negeri ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, sedangkan alokasi per sekolah swasta ditetapkan oleh pemerintah daerah (melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) atas usulan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berdasarkan data jumlah siswa. Alokasi dana BOS per sekolah untuk Oleh Kementerian Keuangan ditetapkan alokasi anggaran sementara per kabupaten/kota melalui Peraturan Menteri Keuangan. Alokasi prognosa definitif BOS akan ditetapkan, setelah Kementerian Keuangan menerima data rekonsiliasi mengenai jumlah sekolah dan jumlah siswa tahun ajaran baru (2011-2012) dari Kementerian Pendidikan Nasional. Alokasi dana BOS per sekolah negeri ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, sedangkan alokasi per sekolah swasta ditetapkan oleh pemerintah daerah (melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) atas usulan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berdasarkan data jumlah siswa. Alokasi dana BOS per sekolah untuk
b) Evaluasi Sistem Pengalokasian Dana BOS Dari observasi yang kami lakukan, peneliti menemukan beberapa hal dalam sistem pengalokasian dana BOS tahun 2011 pada SDN 43 Woja. Sekolah ini telah melakukan pengisian LKIS untuk dikirimkan ke Kementerian Pendidikan yang berisi data siswa. Atas dasar data siswa Kementerian menetapkan alokasi dana tiap kabupaten/kota untuk dikirimkan ke Kementerian Keuangan. SDN 43 Woja mendapatkan alokasi dana BOS sebesar jumlah siswa dan data kebutuhan sekolah lainnya.
4. Penyaluran Dana BOS
a) Sistem Penyaluran Dana BOS Penyaluran dana BOS dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berupa penyaluran dana BOS dari kas umum negara ke kas umum daerah. Dana BOS disalurkan tiap triwulan, jadi selama tahun 2011 ada empat triwulan periode penyalurannya. Pada triwulan keempat penyalurannya merupakan selisih alokasi prognosa definitif BOS dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari Triwulan Pertama sampai dengan Triwulan Ketiga.
Tahap kedua berupa penyaluran dari kas daerah ke sekolah. Bendahara Pengeluaran Pembantu mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada KPA setiap triwulan sesuai alokasi Tahap kedua berupa penyaluran dari kas daerah ke sekolah. Bendahara Pengeluaran Pembantu mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada KPA setiap triwulan sesuai alokasi
Bendahara Pengeluaran Pembantu di Dinas Pendidikan sebelum berakhirnya setiap triwulan. Laporan realisasi penggunaan dana dilengkapi dengan penjelasan tentang kelebihan atau kekurangan alokasi dana BOS berdasarkan jumlah murid di sekolah dengan melampirkan data jumlah murid. Realisasi penggunaan dana BOS sesuai dengan jumlah dan bukti-bukti yang sah dicatat dalam Buku Kas Umum oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu di KPA-SKPD Pendidikan berikut pengelompokan realisasi anggaran per jenis belanja. Pencairan triwulan kedua dan seterusnya diajukan oleh bendahara pengeluaran pembantu dengan memperhatikan perubahan alokasi per sekolah yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional SKPD Pendidikan melaporkan kekurangan atau kelebihan dana BOS per sekolah berdasarkan jumlah murid di masing-masing sekolah kepada Kementerian Pendidikan Nasional untuk dilakukan penyesuaian alokasi per sekolah.
b) Evaluasi Penyaluran Dana BOS Indikator kinerja program pada komponen penyaluran dana mencakup tersalurkannya dana BOS melalui Bank Daerah penyalur ke sekolah-sekolah di Kabupaten Dompu dengan tepat waktu.
Selama empat triwulan penyaluran, SDN 43 Woja mendapat dana BOS sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa ada kesulitan yang berarti pada proses penyaluran/pencairan yang baru tahun 2011 yang lebih singkat dari pada tahun-tahun sebelum. Dengan mendapat dana tepat waktu tentu SDN 43 Woja dapat segera menggunakan dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan sekolah juga tepat waktu. Di akhir triwulan sekolah membuatkan laporan pertanggungjawaban untuk dikirimkan ke Kementerian Pendidikan Nasional. Berdasarkan observasi yang kami lakukan, seluruh penyaluran dan pelaporan SDN
43 Woja dilakukan tepat waktu.
5. Penggunaan Dana BOS
a) Sistem Penggunaan Dana BOS Sejak awal perencanaan penggunaan dana BOS sudah menjadi materi pembahasan dalam pertemuan/musyawarah baik dengan guru, komite sekolah SDN 43 Woja maupun dengan orang tua siswa secara langsung. Bila diakhir periode terdapat sisa dana di masing-masing rekening sekolah, maka akan dikumpulkan kembali ke rekening Dinas Pendidikan Kabupaten yang kemudian akan disetorkan ke Kas Negara atau kemudian disimpan dan disalurkan kembali pada periode yang akan datang.
b) Evaluasi Sistem Penggunaan Dana BOS Indikator kinerja program mencakup penggunaan dana yang sesuai dengan Petunjuk Teknis penggunaan dana BOS 2011. Telaahan terhadap dokumen penggunaan dana diperoleh informasi bahwa dana BOS di SDN 43 Woja digunakan untuk pembayaran :
Tabel 4.1 Matriks Penggunaan Dana BOS pada SDN 43 Woja
No
Kegiatan dibiayai dana
BOS (sesuai juknis)
Kegiatan sekolah dibiayai dana BOS
Kesimpulan
1. Kegiatan penerimaan siswa baru
Pembiayaan Penerimaan
Siswa
Baru (PSB)
Sesuai Juknis
2. Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran
Sesuai Juknis
· Pembiayaan kegiatan
pembelajaran (remedial
dan
pengayaan, pemantapan persiapan ujian)
· Pembelian rapor dan
foto copy dokumen · Membiayai
sarana dan prasarana § Pembelian alat olah
raga · Pembiyaan uji coba
dan ujian nasional
Sesuai Juknis
Sesuai Juknis
Sesuai Juknis Sesuai Juknis
4. Pembelian bahan habis pakai Belanja ATK, materai
Sesuai Juknis
5. Pembiayaan langganan daya dan jasa
Biaya daya dan jasa listrik
Sesuai Juknis
pengelolaan sekolah
Sesuai Juknis
7. Pembayaran honorarium
Honorarium guru dan tenaga kependidikan
Sesuai Juknis
8. Pengembangan profesi guru
Tidak ada
9. Biaya transportasi
siswa
miskin
Tidak ada
dana BOS
Sesuai Juknis
11. Pembelian
komputer/PC,
printer
Belanja modal (printer)
Sesuai Juknis
12. Kegiatan pengembangan / pembinaan kesiswaan
Pengembangan diri dan pembinaan kesiswaan
Sesuai Juknis
Dari observasi yang kami lakukan, peneliti mencocokkan jenis kegiatan yang dibiayai dengan dana BOS dengan jenis biaya yang diperbolehkan dalam Juknis BOS 2011, bahwa penggunaan dana SDN
43 Woja telah sesuai dengan Juknis BOS 2011. Hal ini dikarenakan monev program BOS dilakukan rutin tiap periode baik dari Pemerintah Daerah beserta Dinas Pendidikan Kabupaten dan juga dari Dinas Propinsi. Tidak ditemui biaya pengembangan profesi guru pada SDN
43 Woja ini. Padahal biaya pengembangan ini tentu sangat penting dalam pengembangan guru pada sekolah ini. Juga tidak ditemukan biaya transportasi siswa miskin. Menurut Kepala Sekolah, hal ini dikarenakan siswa-siswa bertempat tinggal tidak jauh dari sekolah dan masih dimungkinkan untuk berjalan kaki.