Proteksi dengan separasi listrik

3.11 Proteksi dengan separasi listrik

CATATAN

Separasi listrik suatu sirkit individu dimaksudkan uintuk mencegah arus kejut melalui sentuh dengan BKT yang dapat terlistriki oleh gangguan pada insulasi dasar sirkit.

3.11.1 Umum

3.11.1.1 Proteksi dengan separasi listrik adalah suatu tindakan proteksi dengan memisahkan sirkit perlengkapan listrik dari jaringan sumber dengan menggunakan transformator pemisah atau motor generator. Dengan demikian tercegahlah timbulnya tegangan sentuh yang terlalu tinggi pada BKT perlengkapan yang diproteksi, bila terjadi kegagalan insulasi dalam perlengkapan tersebut.

CATATAN

a) Proteksi dengan separasi listrik ini hanya akan efektif selama dalam sirkit sekunder tidak terjadi gangguan bumi (lihat Gambar 3.11-1).

b) Yang dimaksud dengan sirkit sekunder dalam ini adalah sirkit sekunder dari transformator pemisah atau sirkit generator dari motor generator.

3.11.2 Persyaratan

3.11.2.1 Proteksi dengan separasi listrik harus dipastikan dengan memenuhi semua persyaratan 3.11.2.1.1 hingga 3.11.2.1.5 dan dengan :

a) 3.11.2.2, untuk suplai satu bagian aparatus, atau

b) Pasal 3.11.2.3 untuk suplai lebih dari satu bagian aparatus.

CATATAN Direkomendasikan agar hasil kali tegangan nominal sirkit dalam volt dengan panjang sistem perkawatan dalam meter sebaiknya tidak melebihi 100.000, dan panjang sistem perkawatan sebaiknya tidak melebihi 500 m.

Gambar 3.11-1 Transformator pemisah dengan hubung pendek ke bumi pada sirkit sekunder dan hubung pendek ke BKT perlengkapan listrik

3.11.2.1.1 Sirkit harus disuplai melalui sumber terpisah, yaitu :

a) sebuah transformator pengisolasi, atau

b) sumber arus yang memberikan tingkat keselamatan yang setara dengan yang ditentukan untuk transformator pengisolasi di atas, misalnya sebuah motor generator dengan belitan yang memberi isolasi setara.

CATATAN Kemampuan untuk menahan tegangan uji yang sangat tinggi diakui sebagai sarana untuk memastikan tingkat isolasi yanhg diperlukan.

Sumber suplai terpasang berpindah yang dihubungkan ke sistem suplai harus dipilih atau dipasang sesuai dengan 3.8.

Sumber suplai magun (terpasang tetap) harus :

a) dipilih dan dipasang sesuai dengan 3.8

b) sedemikian sehingga keluaran dipisahkan dari masukan dan dari selungkup oleh suatu insulasi yang memenuhi kondisi 3.8; jika sumber demikian menyuplai beberapa bagian perlengkapan, maka BKT perlengkapan tersebut tidak boleh dihubungkan ke selungkup logam dari sumber.

3.11.2.1.2 Tegangan sirkit yang diseparasi secara listrik tidak boleh melampaui 500 V.

3.11.2.1.3 Bagian aktif sirkit yang diseparasi secara listrik tidak boleh dihubungkan pada setiap titik ke sirkit lainnya atau ke bumi.

Untuk menghindari risiko gangguan ke bumi, harus diberikan perhatian khusus pada insulasi bagian tersebut terhadap bumi, khususnya untuk kabel fleksibel dan kabel senur.

Susunan harus memastikan separasi secara listrik tidak boleh kurang dari yang ada antara masukan dan keluaran suatu transformator pengisolasi.

CATATAN Separasi secara listrik terutama diperlukan antara bagian aktif perlengkapan listrik seperti relai, kontaktor, sakelar bantu dan setiap bagian sirkit lain.

3.11.2.1.4 Kabel fleksibel dan kabel senur harus dapat terlihat semua bagian panjangnya yang dapat terkena kerusakan mekanis. Rincian jenisnya masih dalam pertimbangan.

3.11.2.1.5 Untuk sirkit yang terseparasi, direkomendasikan menggunakan sistem perkawatan yang terseparasi. Jika penggunaan penghantar sistem perkawatan yang sama untuk sirkit yang terseparasi dan sirkit lainnya tidak dapat dihindarkan, maka harus digunakan kabel multipenghantar tanpa selubung logam, atau penghantar berinsulasi dalam konduit insulasi, saluran kabel atau rak kabel (trunking), asalkan tegangan pengenalnya tidak kurang dari tegangan tertinggi yang mungkin terjadi, dan bahwa setiap sirkit diberi proteksi dari arus lebih.

3.11.2.2 Jika satu bagian tunggal dari aparatus disuplai, maka BKT sirkit yang terseparasi tidak boleh dihubungkan ke penghantar proteksi maupun ke BKT sirkit lain.

CATATAN Jika BKT sirkit yang terseparasi dengan sengaja maupun tidak sengaja mungkin terjadi sentuh dengan BKT sirkit lain, maka proteksi dari kejut listrik tidak lagi hanya tergantung pada proteksi dengan separasi listrik tetapi pada tindakan proteksi yang dilakukan terhadap BKT sirkit lain tersebut.

3.11.2.3 Jika diambil tindakan pencegahan untuk memproteksi sirkit yang terseparasi dari kerusakan dan kegagalan insulasi maka sumber suplai yang memenuhi 3.11.2.1.1 dapat menyuplai lebih dari satu bagian dari aparatus asalkan memenuhi semua persyaratan 3.11.2.3.1 hingga 3.11.2.3.4.

3.11.2.3.1 BKT sirkit yang terseparasi harus dihubungkan secara bersama oleh penghantar ikatan penyama potensial berinsulasi yang tidak dibumikan. Penghantar tersebut tidak boleh dihubungkan ke penghantar proteksi atau BKT sirkit lain atau setiap BKE.

CATATAN Lihat Catatan 3.11.2.2.

3.11.2.3.2 Semua kotak kontak harus dilengkapi dengan kontak proteksi yang harus dihubungkan ke sistem ikatan penyama potensial asalkan sesuai dengan 3.11.2.3.1.

3.11.2.3.3 Kecuali jika menyuplai perlengkapan kelas II, semua kabel fleksibel harus menyatu sebagai suatu penghantar proteksi untuk digunakan sebagai penghantar ikatan penyama potensial.

3.11.2.3.4 Harus dipastikan bahwa jika terjadi dua gangguan yang mempengaruhi dua BKT dan disuplai oleh penghantar-penghantar yang berbeda polaritas, maka gawai proteksi harus memutuskan suplai dalam waktu pemutusan sesuai dengan Tabel 3.13-1.

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

IbM Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Menuju Desa Mandiri Energi

25 108 26

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203