Deskripsi Konseptual

3. Asas psikologis

Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia baik yang berkaitan dengan pikiran (kognisi), perasaan (emosi), dan kehendak (konasi). 54 Gejala tersebut secara umum memiliki ciri-ciri yang hampir pada

diri manusia dewasa, normal dan beradab. Namun terkadang ada diantara pernyataan dalam aktivitas yang tampak itu merupakan gejala campuran, sehingga para ahli psikologi menambahnya hingga menjadi empat gejala jiwa utama yang dipelajari psikologi, yaitu pikiran, perasaan, kehendak dan gejala campuran. Adapun yang termasuk gejala campuran ini seperti inteligensia,

kelelahan maupun sugesti. 55 Sehingga asas ini erat kaitannya dengan kejiwaan seseorang. Pengembang adalah manusia, sasaran yang dihadapi juga manusia. Masing-masing manusia juga memiliki karakter yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sehingga manusia itu menjadi makhluk yang unik dan saling melengkapi satu sama lain.

Pengembang kurikulum dipengaruhi oleh kondisi psikologi individu yang terlibat didalamnya arena apa yang ingin disampikan menuntut peserta didik utnuk melakukan perbuatan belajar atau proses belajar. Dalam proses pebelajaran juga terjadi interaksi yang bersifat multiarah antara peserta didik dan pendidik (guru). Untuk itu paling tidak dalam pengembangan kurikulum diperlukan landasan psikologi, yaitu Psikologi belajar dan psikologi

53 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: teori dan praktik, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, h 65.

54 H. Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Gravindo persada, 2001, h. 7. 55 Ibid, h. 8.

perkembangan. Kedua landasan ini dianggap penting terutama dalam memilih dan menyusun isi kurikulum, proses pembelajaran dan hasil belajar yang didinginkan. 56

Konstribusi psikologi tarhadap study kurikulum memiliki dua bentuk pertama , model konseptual dan informasi yang akan membangun perencanaan pendidikan. Kedua, berisikan metodelogi yang dapat diadaptasi untuk

penelitian pendidikan. 57

4. Asas Organisatoris

Keadaan masyarakat senantiasa berubah dan mengalami kemajuan pesat, sehingga tentu akan memberi beban baru bagi pengembang kurikulum (curriculum developers), yang berperan sebagai pembuat keputusan dan memilih apa yang harus diajarkan kepada siapa. Dalam hal ini Nasution menyatakan bahwa ada dua masalah pokok yang harus dipertimbangkan yakni, pertama pengetahuan apa yang paling berharga untuk diberikan kepada anak didik dalam satu bidang studi. Kedua, bagaiman mengorganisasikan bahan itu agar anak didik dapat menguasai dengan sebaik-baiknya. 58

Ada tiga hal yang perlu siperhatikan dalam asas organisatoris yaitu: 59

a. Tujuan Bahan Pelajaran Mengajarkan ketrampilan untuk masa sekarang atau mengajarkan keterampilan untuk masa depan, untuk membantu sisiwa dalam

56 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosydakarya, 2012, h.56.

57 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: teori dan praktik, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, h. 67.

58 Ibid, h.77-78. 59 Ibid, h.79.

memecahkan masalah, mengembangkan nilai-nilai, mengembangkan ciri ilmiah, memupuk jiwa warga negara yang baik.

b. Sasaran Bahan Pelajaran Siapakah pelajar itu, apakah latar belakang pendidikan dan pengalamanya, sampai dimanakah tingkat perkembangannya, bagaimanakah profil kepribadian dan motivasinya.

c. Pengorganisasian Bahan Bagaimana bahan pelajaran diorganisasi; apakah berdasarkan topik, konsep, kronologis.