PENYAJIAN DATA

B. PENYAJIAN DATA

1. Menggunakan Kurikulum Terpadu

Menggunakan kurikulum terpadu merupakan pilihan bagi suatu lembaga dalam mengemas suatu konsep kurikulum dengan perpaduan. Kurikulum terpadu adalah bentuk kurikulum yang menggabungkan beberapa mata pelajaran sehingga siswa dapat mengeksplorasi pengetahuan mereka dalam berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari lingkungan mereka dengan menggabungkan berbagai aspek kurikulum menjadi asosiasi yang bermakna untuk memfokuskan diri pada wilayah studi yang lebih luas.

Konsep kurikulum yang dikembangkan di SMPIT Al Ghazali Palangka Raya adalah konsep keterpaduan dengan memasukan dalil-dalil agama kedalam kurikulum nasional. Harapan dari menerapkan konsep tersebut bisa membawa perubahan yang lebih besar terhadap siswa. Berbagai langkah telah dilakukan dengan memberikan pelatihan yang berkelanjutan kepada guru-guru, kemudian evaluasi yang berkelanjutan dengan dikeluarkannya kebijakan baru.

Pilihan kurikulum yang tepat dalam lembaga pendidikan sekaligus sebagai ciri dan model dari lembaga tersebut. Menurut kepala sekolah SMPIT Al Ghazali dengan menggunakan kurikulum terpadu, tentu pemilihan dalam menggunakan kurikulum tersebut didasarkan alasanya debagai berikut: “SMPIT Al Ghazali Palangka Raya menggunakan kurikulum terpadu, karena SMPIT

Al Ghazali ini berbasis ketauhidan yaitu memadukan keagamaan sekaligus pelajaran umum yang dari diknas kemudian kita padukan dengan kurikulum yayasan. Kurikulum yayasan itu yang meliputi keagamaan kemudian yang kewirausahaan, Al Ghazali ini berbasis ketauhidan yaitu memadukan keagamaan sekaligus pelajaran umum yang dari diknas kemudian kita padukan dengan kurikulum yayasan. Kurikulum yayasan itu yang meliputi keagamaan kemudian yang kewirausahaan,

Dari penjelasan kepala sekolah bahwa alasan menggunakan kurikulum terpadu diterapkan di SMPIT Al Ghazali karena berbasis ketauhidan yaitu memadukan antara kurikulum diknas yang berbasis umum dan kurikulum yayasan yang berbasis agama. Kurikulum yayasan yang meliputi keagamaan, kewirausahaan dan kepemimpinan. Sehingga dalam perpaduan tersebut antara kurikulum nasional dan kurikulum yayasan dengan memasukan nilai-nilai Islamnya berdasarkan Al Qur’an dan hadis Nabi yang menjadi sumber rujukan. Disamping itu pula sangat efektif diterpakan di SMPIT Al Ghazali, sebagaimana bisa dilihat dilampiran.

Perpaduan kurikulum tersebut yang sudah dikonsep bersama antara guru- guru dan yayasan, yang dalam penerapannya mengakomodir semua kepentingan siswa. Sehingga bisa terwujud apa yang menjadi cita-cita konseptor pendidikan (yayasan) yang sudah dituangkan dalam visi dan misi sekolah. Sebagaimana dijelaskan oleh guru PAI : “Penggunaan kurikulum terpadu ini tujuannya untuk mengakomodir keperluan siswa

dan siswi supaya terangkum dalam satu kesatuan karena ini merupakan sekolah Islam, kemudian basisnya tauhid sehingga pelajaran yang diajarkan dalam kurikulum nasional dimejkan dengan pelajaran agama. Dalam artian segala bentuk sumber kami rujukan ke dalil-dalil agama, kita ambil contoh pelajaran pkn banyak sekali nas-nas

yang mengakat tentang kewarganegaraan itu, itu contohnya”. 96

Tujuan dari kurikulum terpadu ini untuk mengakomodir keperluan siswa dan siswi karena sekolah ini merupakan sekolah yang berbasis Islam, sehingga materi pelajaran umun selalu dikaitkan dengan dalil-dalil agama. Karena konsep tersebut menjadi ciri dan model SMPIT Al Gazali dan yang membedakan dengan sekolah yang lain.

95 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017 96 Wawancara dengan Ahmad Syarif di SMPIT Al Ghazali, 9 Mei 2017

Kalau melihat kembali sejarah berdirinya SMPIT Al Ghazali merupakan pengembangan dari SDIT Al Furqon dan Pemilihan kurikulum tersebut marupakan tercermin dari SDIT Al Furqon. sebagaimana dijelaskan oleh waka kurikulim bahwa: “SMPIT Al Ghazali merupakan SMPIT pertama menggunakan kurikulum terpadu di

palangka raya dengan bercermin dari SDIT Al Furqon, kemudian diterapkan ke SMPIT Al Ghazali dengan berbasis Islamnya lebih banyak, seperti diawali dengan

solat sunat dulu sebelum belajar dan baca qur’an dan itu kami sebut dengan nuansa Islami. Hal tu diterapkannya dari hari senin sampai sabtu, yang mengkonsepnya yaitu bagian divisi agama sebagai buku panduan siswa. Adapun sholat sunat yang

dikerjakan yaitu shalat sunat duha dan shalat sunat tasbih 97 ”.

Setelah berhasil menerapkan kurikulum terpadu di SDIT Al Furqon, maka Dr. Tutut Sholahah selaku kepala sekolah SDIT Al Furqon dan ketua yayasan SMPIT Al Ghazali mencoba menerapkan di SMPIT Al Ghazali sebagai sekolah jenjang lanjutan dari SDIT Al Furqon.

Ciri khas kurikulum yayasan lebih banyak nuansa Islamnya, hal tersebut ditunjukan dengan diawali shalat sunat dulu sebelum belajar dan membaca Al Qur’an. Shalat sunat yang dikerjakan adalah shalat duha dan shalat sunat tasbih, shalat sunat tersebut dikerjakan dari hari senin sampai hari sabtu.

Para siswa begitu datang ke sekolah langsung memepersiapkan diri mereka untuk mengambil wudhu dan dipantau oleh guru, mereka mengerjakan shalat sunat pada tempat yang sudah disiapkan. Karena kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin setiap hari, sehingga para siswa tidak susah payah untuk menyuruh mereka dalam mengerjakannya. Para guru tinggal mengontrol dan mematau saja.

Pada prinsipnya konsep kurikulum terpadu yang diterpakan dalam setiap pelajaran bagaimana mengaitkan dengan ayat- ayat Al Qur’an. Sebagaimana dikatakan oleh guru IPA.

97 Wawancara dengan Yuliana Purnamasari di SMPIT Al Ghazali , 10 Mei 2017

“Karena dari dasarnya sendiri sekolah ini adalah Islam Terpadu, jadi dimana semua mata pelajaran yang diajarkan disini dihubungkan satu sama lain, artinya korelasinya satu ilmu dengan ilmu yang lain berhubungan satu sama lain. Jadi misalkan dalam pelajaran IPA ada materi ciri-ciri makhluk hidup, guru akan menjaskan menurut konsep ilmu alamnya juga dihubungkan dengan keagamaanya yaitu dikaitkan dengan

ayat- 98 ayat Al Qur’an yang membahas tentang materi tersebut”.

Setiap materi yang diajarkan dihubungkan dengan dalil agama sebagai penguat, sehingga pesan yang disampaikan dalam ilmu umum akan diperkuat oleh dalil agama sebagai bentuk dari integrasinya. Apalagi SMPIT Al Ghazali merupakan sekolah yang berbasis Islam dan berlandaskan tauhid, sehingga peran agama sangat besar. Untuk membentuk akhlak dan kepribadian siswa sebagaimana yang sudah tertuang dalam visi dan misi sekolah.

Harapan dari para guru terhadap konsep kurikulum ini, semua siswa tidak hanya bisa menerapakan di lingkungan sekolah, akan tetapi bisa diterapkan di rumah dan di masyarakat, karena kurikulum ini memiliki keistimewaan. Sebagaimana dikatakan oleh Kepala sekolah bpk Umar Iskandar: “Keistimewaan dalam menggunakan kurikulum terpadu ini adalah kita belajar pada

posisi yang sangat bagus dan mendukung. Istimewanya disini adalah konsep kita melaksanakan kepada anak-anak karena kurikulum ini untuk anak-anak kemudian orang tua dan guru maupun semua yang terkait, jadinya bisa saling bekerja sama dengan baik dan anak-anak itu nanti mampu menerapkannya dirumah dan

dilingkungannya. Maksudnya dari sekolah diterapkan dirumah itu harapannya 99 ”.

Paparan kepala sekolah menjelaskan keistimewaan dari menerapkan kurikulum terpadu, istimewanya kerena kurikulum mengakomodir semua kepentingan yaitu:

a. Para siswa

b. Orang tua

c. Dewan guru

d. Semua elemen yang terkait

98 Wawancara dengan Misnawati di SMPIT Al Ghazali, 12 Mei 2017 99 Wawancara dengan Umar Iskandar di Palangka Raya, 16 Mei 2017

Jika semua elemen tersebut bekerjasama dan betul-betul menerapkan konsep dari kurikulum yang sudah dirancang, maka akan melahirkan generasi yang taat dalam menjalankan agama, berjiwa wirausaha dan menjadi pemimpin. Sehingga akan mengantarkan para siswanya apa yang diinginkan oleh konseptor pendidikan (yayasan) yang tertuang dalam visinya “mengantarkan siswanya berakhlak mulia, berbasis tauhid, berwawasan kebangsaan.

2. Perencanaan Kurikulum Terpadu

Perencanaan merupakan proses persiapan langkah apa yang harus dilakukan kedepannya Perencanaan menjadi sangat penting karena berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target-target dan hasil-hasilnya dimasa depan, sehingga apapun kegiatan dapat berjalan dengan tertib sesuai langkah-langkah perencanaan.

Apapun bentuk kegiatan itu tampa adanya perencanaan yang baik, sulit untuk mendapatkan hasil yang baik. Apakah itu dunia usaha, politik maupun pendidikan, bagitu urgenya perencanaan dalam mewujudkan tujuan dari suatu lembaga.

Dalam merencanakan suatu program, harus memperhatikan segala sesuatunya. Melalui analisa yang tepat apa yang menjadi kekuatan dan peluang yang memajukan lembaga pendidikan. Tentu membutuhkan kesiapan dari semua pihak.

Kesiapan tersebut membutuhkan keseriusan dan ketelitian karena ini menyakut peserta didik dan lembaga pendidikan. Maka jauh-jauh hari para guru bersama dengan yayasan untuk duduk bersama dalam membahas apa yang harus dilakukan sekolah kedepan. Terkait dalam merencanakan kurikulum terpadu yang diterapkan di SMPIT Al Gahzali.

Dalam pembuatan perangkat (kurikulum) pembelajaran tidak hanya membuat tampa ada pedoman (kurikulum), akan tetapi ada yang menjadi dasar pedomannya, Dalam pembuatan perangkat (kurikulum) pembelajaran tidak hanya membuat tampa ada pedoman (kurikulum), akan tetapi ada yang menjadi dasar pedomannya,

yayasan dan apa yang menjadi visi dan misi kami, karena kurikulum berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Tentu kita juga melihat kedepannya bagaimana dan anak-

anak itu mau dibentuk seperti apa”. 100

Pendoman dalam peerencanaan pembuatan kurikulum tersebut ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:

a. Peraturan keagamaan tentang kuriklum

b. Peraturan dinas pendidikan tentang kurikulum

c. Apa yang menjadi visi dan misi yayasan

d. Tujuan yang ingin dicapai. Ada empat komponen yang menjadi pedoman dalam merencanakan kurikulum di SMPIT Al Ghazali. Keempat hal ini yang menjadi dasar dalam merencanakan dan membuat kurikulum terpadu. Dari keempat pedoman tersebut itu yang muaranya adalah bagaimana anak-anak dibentuk sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah serta tujuan nasional pendidikan.

Sebagai bentuk kesiapan dan kesungguhan dari lembaga pendidikan SMPIT Al Ghazali dari awal sudah bergerak dalam membahas kurikulum terkait dengan perangkat pembelajaran (silabus RPP, protap, promes). Hal itu merupakan bentuk keseriusan dari para guru dalam mewujudkan visi dan misi sekolah. Sebagaimana penjelasan waka kurikulum:

“Untuk perencanaan kurikulum sendiri biasanya sebelum masuk tahun ajaran baru diwaktu libur kenaikan kelas guru-guru tetap masuk untuk membahas kurikulum, yaitu merencanakan silabus dan RPP kemudian prota serta promisnya. Nah masuk

100 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017 100 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017

Guru-guru di SMPIT Al Ghazali betul-betul mempersiapakan semua kebutuhan mereka dalam mengajar yaitu mempersiapkan segala perangkat pembelajaran (silabus, RPP, protap, promes). perangkat yang menjadi pedoman dalam mengajar, yaitu sebelum masuk tahun ajaran baru diwaktu libur kenaikan kelas. Guru-guru sudah sibuk dengan segala kebutuhan dalam mengajar yaitu segala perangkat pembelajaran (silabus , RPP, prota promes). Kalau segala perangkat itu sudah siap semua, maka masuk tahun ajaran baru guru-guru tidak sibuk lagi untuk membuat segala perangkatnya.

Pembuatan perangkat tersebut dilakukan diawal tahun ajaran, sebagaimana dipertegas oleh guru IPS: “perencanaan kurikulum terpadu dilakukan setiap awal tahun ajaran. Dimana setiap

awal tahun membuat silabus, RPP, protap dan promes sebagai perangkat pembelajaran 102 ”.

Setiap tahun ajaran menjadi momen untuk membuat perangkat baru dan pemilihan waktu disaat libur sekolah. Waktu tersebut sangat tepat karena guru-guru bisa lebih fokus dalam membuat perangkatnya. Sehingga pembahasan yang dilakukan bersama-sama menjadi lebih baik hasilnya. Diperlukan kesiapan guru-guru dalam membuat perangkapan pembelajaran yang digalakan bersama tujuannya untuk mempermudah dalam mengajar. Mengajar tidak hanya sekedar memberikan materi, akan tetapi perlu mengatur strategi supaya apa yang sudah direncanakan dalam perangkat tadi bisa terealisai, sebagaimana penjelasan Kepala Sekolah:

101 Wawancara dengan Yuliana Purnamasari di SMPIT Al Ghazali, 10 Mei 2017

102 Wawancara dengan Mau’idatul Hasnah di SMPIT Al Ghazali, 13 Mei 2017

“perencanaan kurikulum itu digalakkan oleh guru kalau silabus dan RPP, kalau kurikulum itu semua tim terlibat yaitu guru-guru, kepala sekolah, yayasan juga

mengkonsep kurikulum itu 103 ”.

Sudah menjadi kewajiban sebagai pendidik dalam menyiapkan segala perangkatnya (silabus, RPP, protap, promes). Di SMPIT Al Ghazali semua dilibatkan dalam membahas dan merencanakan kurikulum terpadu. Tim yang membahas yaitu para dewan guru, kepala sekolah dan yayasan. Kegiatan tersebut sebagai bentuk dalam merencanakan kurikulum terpadu dalam memepersiapkan segala kebutuhan murid.

Kesiapan dari awal tersebut betul-betul untuk memaping materi dan sejumlah perangkat pembelajaran, yang akan diajarkan selama satu tahun ke depan, meskipun dalam perjalanannya ada yang dirubah, tapi tetap mengacu pada buku panduan kurikulum, sebagaimana penjelasan guru PAI:

“perencaannya yaitu ketika memulai satu semester kami biasanya meping materi dulu, setidaknya materi ini tidak diharamkan juga untuk merubah isi cerita, isi narasi, yang kami tambahkan tetapi konsep Kompetensi Inti dan Kompetensi dasarnya tetap mengacu pada buku panduan. Itu dilaksanakan sebelum memulai semester dan anak-

anak belum masuk atau sebelum tahun ajaran baru 104 ”.

Jadi ada hal-hal yang dirubah dalam pembuatan perangkatnya, seperti isi cerita maupun isi narasinya, tapi komptensi inti dan kompetensi dasarnya tetap mengacu pada buku paduan kurikulum. Adanya perubahan itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi kekinian. Apa lagi perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mempengaruhi, maka guru harus siap mengikuti segala perubahan, sebagaimana penjelasan guru IPA:

“bahwa kalau perencanaan ini biasa kita laksanakan satu tahun sekali melihat perkembangan isu kekinian yang relavan, jadi selalu ada perubahan bagi setiap

perencanan itu 105 ”.

103 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017 104 Wawancara dengan Ahmad Syarif di SMPIT Al Ghazali, 9 Mei 2017 105 Wawancara dengan Misnawati di SMPIT Al Ghazali, 12 Mei 2017

Dalam merencankan kurikulum selalu ada perubahan dengan melihat perkembangan isu-isu kekinian. Karena jika tidak mengikuti perkembangan akan tertinggal. Sebab mengikuti perkembangan menjadi relavan dengan kondisi yang ada.

Dalam pembahasan perencanaan kurikulum terpadu melibatkan guru dan yayasan duduk bersama perencanaannya. Karena ini menyakut masa depan anak, sekolah dan dunia pendidikan. sebagimana penjelasan kepala sekolah: “proses perencanaanya yaitu dengan melibatkan guru-guru, kepala sekolah bersama-

sama dengan yayasan membahas bersama kurikulum kedepan. 106

Kurikulum terpadu yang akan diajarkan kepada siswa perlu dibahas bersama dan direncanakan dengan baik. Karena menyangkut masa depan peserta didik dan mau dibentuk seperti apa para siswa.

Sekolah yang merupakan tanggung jawab bersama, membutuhkan perhatian yang serius dan fokus apa yang menjadi kebutuhan anak, menyadari hal itu yayasan bersama dengan para guru dan kepala sekolah duduk bersama untuk merencanakan kurikulum dengan baik. Yayasan sebagai konseptor kurikulum mengarahkan kepada kepala sekolah dan para guru sebagai pelaksana kurikulum untuk satukan tekad dan langkah dalam mewujudkan cita-cita dan visi, misi dan tujuan sekolah dalam menerapkan kurikulum terpadu.

Dalam pelaksanaan perencana kurikulum terpadu tentu ada hambatan yang dihadapi. Meskipun sebesar apapun hambatan itu dihadapi, bisa diselasaikan segala macam permasalahannya, sebagaimana penjelasan dari kepala sekolah:

“Kalau perncanaan tidak ada penghambat, paling yang menjadi penghambat adalah prosesnya yaitu pada saat pembelajaran. Mungkin ada cocok atau tidak pembelajarnnya atau ada yang baru metodenya dan hal-hal yang lain, karena kita

mencoba untuk terus lebih baik 107 ”.

106 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017 107 Ibid

Dari penjelasan tersebut bahwa dalam membuat perencanaan tidak ada hambatan, tapi yang menjadi penghambat adalah proses dari penerapan pelaksanaan rencana tersebut. Pastinya ada perubahan yang terus dilakukan jika ada hal-hal baru atau metode baru untuk ke arah yang lebih baik. Para pendidik harus terus mengikuti segala perubahan dan tidak anti terhadap metode-metode baru.

Perencanaan sangat penting dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan. Karena menjadi pegangan bagi sekolah dalam melangkah kedepanya kearah yang lebih baik. Sebagaimana dipertegas oleh kepala sekolah: “perencanaan kurikulum itu sangat penting karena itu menjadi pegangan atau kunci

sekolah ini mau dibawa kemana. Kemudian selain sekolah ini mau diarahkan kemana hasilnya seperti apa, biar berjalanya itu tersistematis, dan melangkah lebih terarah 108 ”.

Perencanaan kurikulum yang dibuat sebagai pegangan sekolah dalam melangkah supaya berjalan sistematis. Sehingga sekolah berjalan lebih terarah dalam melangkah kedepan. Apa lagi salah satu kunci kesuksesan siswa ada ditangan para pendidik. Jika para pendidik sudah merencanakan dengan baik segala bentuk perangkat pebelajaran, maka berjalan dengan sistematis dan terarah. Perencanaan kurikulum tersebut harus ada bukti dokumennya, maka sebagai bukti dokumen tersebut dapat dilihat di lampiran.

3. Pengorganisasian Kurikulum Terpadu

Pengorganisasian dimaksudkan untuk mengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit, yang ada dalam organisasi serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.

108 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017

Dalam hal ini kaitanya dengan pengelompokan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah dan tidak campur antar satu dengan yang lain, sebagaiman dijelaskan oleh kepala sekolah: “karena perlunya pengorganisasian kurikulum terpadu ini biar tidak campur aduk dan

kesana-kemari jadi fokus apa yang menjadi tujuan. Yaitu dengan bentuk pengorganisasianya misalkan pembelajaran di kelas, contoh dulu IPS dipisah dan

sekarang digabung begitu juga mata pelajaran IPA 109 ”.

Pengoganisasian kurikulum supaya mempermudah guru-guru dalam mengajar. Sehingga guru-guru akan tersistematis dan runut dalam mengajar. Adanya pengorganisasian ini guru-guru menjadi fokus pada tujuan yang sudah ditetapkan. Kalau sudah fokus maka apa yang sudah ditetapkan akan mudah tercapai.

Oleh karena sekolah sudah menetapkan menggunakan kurikulum terpadu, maka guru-guru akan mendalami silabus dan RPP. Sebagaimana penjelasan Ustadz Ahmad Syarif tentang pengorganisasian kurikulum:

“ oh ya, jadi kurikulum ini ketika kami sepakat menggunakan kurikulu terpadu, jadi yang pertama dari divisi kurikulum buku kami kumpulkan, kamudian guru-guru mendalami tuntutan dari silabusnya tercapai, maka saya sebagai guru PAI bertugas mencari ayat-ayat bagi guru-guru yang belum menemukan contohya tentang ayat gotong royong di pelajaran ppkn, jika hal itu guru yang bersangkutan tidak menemukan

ayat tersebut 110 ”.

Dalam hal pengorganisasian ini kalau sudah ditetapkan pakai kurikulum terpadu, maka guru-guru akan mendalami silabus dan RPP atas instruksi dari divisi kurikulum berdasarkan kajian dari panduan yang dipakai. Sebagai bentuk keterpaduannya yaitu mengaitka dalil-dalil kedalam agama kedalam kurikulum, maka guru-guru yang menangani bidang studi IPA, IPS ataupun yang lainnya akan berkordinasi dengan guru PAI untuk memasukan dalil-dalil agama kedalam silabus dan RPP sebagai nilai-nilai keislamannya, Supaya pengorganisian kurikulum menjadi sistematis.

109 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017 110 Wawancara dengan Ahmad Syarif di SMPIT Al Ghazali, 9 Mei 2017

Kordinasi yang baik dilakukan oleh guru-guru dalam mengorganisasikan kurikulum yaitu memadukan kurikukum yayasan dengan kurikulum diknas. Hal itu akan berjalan dengan baik karena guru-guru yang lain berkordinasi dengan guru PAI. Apa lagi guru PAI diamanahi untuk mencarikan dan memasukan dalil-dalil agama kedalam materi-materi pelajaran.

Hal itu dipertegas lagi oleh guru IPA: “kalau pengorganisasian kurikulum, misalkan saya guru IPA meminta bantuan dengan

guru PAI untuk dicarikan ayat-ayat yang berkaitan dengan materi yang saya bahas 111 ”.

Bentuk pengorganisasian kurikulum di SMPIT Al Ghazali dilakukan oleh guru- guru dengan saling berkordinasi yaitu guru bidang studi berkordinasi dengan guru PAI. Kordinasi tersebut supaya menyatukan konsep terpadu karena adanyan keterpaduan kurikulum nasional dengan kurikulum yayasan. Pengkordinasian tersebut untuk memasukan dalil-dalil nash sebagai nilai-niai keislamanya yang merupakan konsep dari kurikulum yayasan. Kurikulum yayasan yang menitiberatkan pada nuasna keislamannya.

Pengorganisasian guru bidang studi kepada guru PAI untuk mencari dan memasukan dali-dalil agama. Karena guru PAI yang diamanahi dalam menyusun kurikulum nuansa Islaminya. Sebagaimana dijelaskan oleh guru PAI: “Dalam kordinasi ini sendiri saya siasati dengan pembuatan kurikulum nuansa Islam,

jadi yang kurikulum yayasan itu tadi saya dikasih amanah untuk menyusun kurikulum nuansa Islam. tetapi pertimbangan saya didalam kurikulum Islam itu ayat-ayat tematik yang berkaitan dengan jenjeng pendidikan di SMP, misalkan seperti saya sendiri mengajar PAI didalam pembahsannya ada tentang fiqh shalat, kemudian shalat yang lebih dominan adalah shalat fardu, shalat sunat rawatib dan sebagainya. Maka saya masukan ayat nuansa Islamnya itu ayat tentang shalat, sehingga untuk semester yang lain tuntutan nuansa Islamnya ada materi tentang gotong royong dan tentang susunan negara yang ada di pkn dibuku itu sudah saya masukan tentang ayatnya. Jadi ketika

111 Wawancara dengan Misnawati di SMPIT Al Ghazali, 12 Mei 2017 111 Wawancara dengan Misnawati di SMPIT Al Ghazali, 12 Mei 2017

Langkah yang dilakukan oleh guru PAI yang diamanahi dalam memasukan nilai-nilai keislamanya dalam kurikulum nasional yang disesuaikan dengan tema-tema yang dibahas. Pengorganisasian kurikulum yang diterapkan di SMPIT AL Gahzali sudah berjalan dengan baik. Dalil-dalil agama yang diambil merupakan ayat-ayat tematik yang sesuai dengan tema-tema pembahsan.

Dalam pengorganisasian ini membutuhkan peran katif dari dewan guru. Dalam hal ini peran guru PAI harus begitu aktif, karena diamanahi dalam mencari ayat-ayat tematik.. Maka dari itu kordinasi yang baik yang dilakukan akan menghasilkan konsep kurikulum yang lebih baik.

Unuk memantapkan pengorganisasian kurikulum, guru-guru sudah mempersiapkan diawal tahun ajaran, sebagaimana penjelasan kepalah sekolah:

“pengorganisasian dilakukan setiap awal tahun pelajaran dan dievaluasi setiap semester, kiranya yang perlu dievaluasi dievaluasi. Ada waktu kita adakan pelatihan untuk guru mengajar ke depan, karena disaat siswa libur kita manfaatkan waktu untuk pelatihan guru 113 ”.

Dalam mempersiapkan pengorganisasian kurikulum tidak hanya dipersiapkan begitu saja, tapi ada evaluasi yang dilakukan bila memang perlu dievaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut sebagai tindak lanjutnya, yaitu dengan diadakan pelataihan bagi guru- guru. Pelihan berfariatif, ada pelatihan tentang kurikulum, inovasi pendidikan dan kepemimpinan. Pemateri diundang dari luar yang berkompeten dibidangnya. Pelatihan tersebut sebagai bentuk peningkatan mutu bagi guru-guru, sekaligus mempersiapkan diri bagi guru-guru dalam mengajar peserta didiknya. Pelatihan juga diadakan disaat

112 Wawancara dengan Ahmad Syarif di SMPIT Al Ghazali, 9 Mei 2017 113 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017 112 Wawancara dengan Ahmad Syarif di SMPIT Al Ghazali, 9 Mei 2017 113 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017

Begitu penting pengorganisasian kurikulum dilakukan, supaya terkonsep dengan baik apa yang mau diajarkan ke siswa, maka peran dewan guru harus aktif dalam berkordinasi saling bertukar informasi tentang perkembagangan dunia pendidikan yang terkini.

Tujuan dari pengorganisaian kurikulum ini supaya kurikulum terkonsep dengan baik, sebagaimana penjelasan dari kepala sekolah:

“pengorganisasian kurikulum ya sangat penting dikakukan karena adanya pengorganisasian ini jadi terkonsep dengan baik. 114

Konsep kurikulum yang baik merupakan hasil dari kordinasi dan peran aktif dewan guru dalam membahas serta bertukar infomasi. Adanya konsep kurikulum yang baik menjadikan guru-guru mengajar dengan sisitematis.

4. Pelaksanaan Kurikulum Terpadu

Tugas kepala sekolah dalam merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Tugas mengerakan dilakukan oleh pemimpin, oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam menggerakan personelnya melaksanakan program kerja sekolah.

Program kerja yang sudah direncanakan, untuk dilaksanakan kaitannya dengan kurikulum terpadu. Pelaksanaan kurikulum terpadu di SMPIT Al Ghazali betul-betul dilaksanakan sesuai rencana, sebagaimana dijelaskan oleh kepala sekolah: “ Pelaksanaan kurikulum terpadu disini seperti yang direncanakan dan itu yang kami

lakukan di SMPIT ini 115 ”.

114 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017 115 Ibid

Perencanaan yang dibuat merupakan pedoman dalam melaksanakan kurikulum terpadu. Sehingga dalam pelaksanaan tersebut akan menjadi terukur dan terarah. Perencanaan yang sudah dibuat dari awal dengan matang dan pada pelaksanaan betul- betul diterapkan, maka akan terealisasi cita-cita dari lembaga tersebut.

Disamping sesuai dengan rencana, pelaksaan juga berpedoman pada silabus dan RPP yang sudah dibuat. Sebagaimana yang dijelaskan oleh waka kurikulum: “Pelaksanaan kurikulum terpadu disini, kita sesuai dengan silabus dan RPP dan kita

melihat kalau pada pelaksanaanya ada perubahan kita akan rubah, kemudian ada supervisi atau pemantauan. Supervisi ini dilakukan baik oleh divisi kurikulum maupun kepala sekolah, disamping itu pula kami juga mengundang tentor lain dari luar yang kompeten dibidangnya, karena penilaian dari dalam saja tidak cukup seperti bulan kemarin supervisi terhadap guru IPA dengan beberapa kali pertemuan. Yang disupervisi adalah proses pembelajaran, perangkat pembelajaran. Jika dalam proses pembelajaran ada yang kurang maka diberikan masukan dan penilaian. Supervisi dari luar diundang

satu kali setahun dan sudah terjadwal 116 ”.

Dalam pelaksaan penerapan kurikulum tersebut jika ada perubahan maka akan dirubah. Perubahan tersebut, dari hasil supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan waka kurikulum. Bahkan dalam memberikan supervisi diundang juga tentor dari luar yang berkompeten dibidangnya. Maka banyak masukan dari tentor untuk memperbaiki apa yang menjadi kekurangan baik itu dari metode mengajar maupun perangkat pembelajaran (silabus, RPP, protap dan prormes).

Perangkat pembelajaran yang dibuat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kurikulum terpadu supaya alurnya jelas, hal itu dipertegas guru IPA: “Dalam pelaksanaan kurikulum terpadu sesuai dengan pedoman silabus dan RPP,

meskipun dalam perjalannya ada perubahan tapi mengacu lagi ke silabus dan RPP karena itu sebagai gambaran supaya guru itu ada alurnya dalam mengajar. Jadi dalam menerapkannya kami menyesuaikan lagi kondisi dikelas bagaimana, keaadaan anak bagaimana. Jadi bisa memungkinkan ada perubahan menyesuaikan dengan kondisi anak

tadi 117 ”.

116 Wawancara dengan Yuliana Purnamasari di SMPIT Al Ghazali, 10 Mei 2017 117 Wawancara dengan Misnawati di SMPIT Al Ghazali, 12 Mei 2017

Dalam pelaksanaan penerapan kurikulum terpadu di SMPIT Al Ghazali disesuaikan dengan pedoman silabus dan RPP. Meskipun dalam pelaksanaan ada perubahan, maka akan mengacu kembali kepada silabus dan RPP yang sudah dibuat, supaya guru memiliki alur dalam mengajar,

Perangkat pembelajaran yang dibuat selain menjadi pendoman, juga mempermudah guru dalam mengajar. Guru mengajar jadi sistematis dan tersrtruktur sesuai dengan rencana. Sebagaimana dijelaskan oleh buru IPS: “Pelaksanaan kurikulum terpadu berpedoman pada Silabus dan RPP yang sudah dibuat

sebagai pedoman mengajar. Karena adanya Silabus dan RPP yang sudah dibuat mengajar jadi mudah”. 118

Maka dari awal guru-guru sudah diminta unuk mempersiapkan perangkat pembelajaran itu dengan matang. Supaya tidak kebingungan lagi untuk mengajarnya, tinggal melengkapai saja apa yang perlu ataupun sebaliknya.

Peran guru dalam pelaksanaan kurikulum terpadu melihat juga kondisi siswa dikelas, bagaimana keadaan psikologisnya. Jadi itu merupakan peran guru memahami keadaan muridnya secara komprehensif. Kalau penjelasan guru PAI bahawa pelaksaan kurikukulun terpadu itu komprehensif (menyeluruh) yaitu mulai para siswa datang ke sekolah sudah dinilai sebagai nilai sikap. Apa lagi pelajaran agama merupakan pelajaran yang lebih banyak aplikatifnya. Berikut merupakan penjelasan tentang pelaksanaan kurikulum terpadu: “kalau saya pribadi dengan mata pelajaran yang saya ampuh yaitu PAI, maka yang saya

lakukan ini namanya pelajaran secara komprehensif. Pembelajaran komprehensif itu bagaiman dia mulai datang ke sekolah itu dia sudah mulai belajar, karena pelajaran agama demikian ya karena lebih banyak pengaplikasiannya. Jadi mulai datang kesekolah kami wajibkan mengucapkan salam, bersalaman antara siswa yang perempuan dengan guru perempuan begitu juga dengan yang laki-laki. Maka setelah datang kesekolah tidak lama mereka duduk-duduk dan berkumpul, maka kami perintahkan untuk mengambil air wudhu, mungkin materinya sudah lewat tapi

118 Wawancara dengan Mau’idatul Hasnah di SMPIT Al Ghazali, 13 Mei 2017 118 Wawancara dengan Mau’idatul Hasnah di SMPIT Al Ghazali, 13 Mei 2017

nilai-nilainya 119 ”.

penanaman nilai karakter betul-betul ditekankan, hal itu ditunjukan aksi para siswa awal datang ke sekolah dengan mengucapkan salam, bersalaman dengan para guru. Kemudian para siswa akan berwudu dan melaksanakan solat sunat dan dilanjutkan dengan baca qur’an. Bagi guru PAI sendiri ketika mengaji akan dibacakan ayat-ayat yang berkaitan dengan pelajaran, sehingga dikelas tinggal mengulangnya dan memperdalam lagi. Hal itu dilakukan supaya para siswa mudah untuk mengingatnya. Kalau untuk bidang study yang lainnya dengan memasukan cerita-cerita Islamnya dan nilai-nilainya.

Hal tersebut diperjelas juga dengan pengamatan peneliti sendiri bagaimana kegiatan para siswa ketika sampai disekolah langsung berwudhu dan para guru memperhatikan dan mengontrol kegiatan para siswa. Kemudian siswa melaksanakan solat duh a dan setelah itu dilanjutkan dengan baca Al ur’an. Kegiatan tersebut bisa dilihat dilampiran.

Memang dalam pelaksanaan kurikulum terpadu ini, pasti ada yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambatnya, sebagaimana dijelaskan kepala sekolah: “Yang menjadi faktor penghambatnya ya dilapangan yaitu guru dan siswa. Misalkan

siswa yang lambat dalam mengikuti pembelajaran akan diperhatikan khusus untuk dibantu supaya bisa mengikuti teman-temanya yang lain. Kemudian yang menjadi faktor pendukung dari pelaksanaan kurikulum terpadu di SMPIT Al Ghazali adalah

fasilitas yang memadai dan kerjasama guru-guru yang solid 120 ”.

119 Wawancara dengan Ahmad Syarif di SMPIT Al Ghazali, 9 Mei 2017 120 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017

Meskipun ada hambatan dalam pelaksaan kurikulum terpadu itu hal yang wajar, tapi itu bisa diatasi. Apa lagi pelaksanaan kurikulum terpadu ini tidak hanya untuk siswa saja, akan tetapi semua elemen terkait, yaitu siswa, guru, orang tua, yayasan dan masyarakat. pelaksanaanya tidak hanya dilingkungan sekolah tetapi semua lini kehidupan dan dilaksanakan setiap hari. Sebagaimana penjelasan kepala sekolah: “ yang melaksanakan kurikulum ini adalah semua baik itu siswa, guru, orang tua,

yayasan dan masyarakat juga, karena kurikulum itukan untuk semua bukan hanya disekolah tapi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 121 ”.

Dalam penerapan kurikulum di SMPIT Al Ghazali tidak hanya diperuntukan bagi sisiwa akan tetapi melibatkan beberapa komponen yang terkait yaitu:

a. Siswa

b. Guru

c. Orang tua

d. Yayasan

e. Masyarakat

5. Evaluasi Kurikulum Terpadu

Evaluasi merupakan proses menilaian sesuatu yang didasarkan pada kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi.

Proses evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri. Walaupun tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi evaluasi itu sendiri. Dalam bidang apapun, apa saja yang dapat dievaluasi, dapat mengacu pada suatu program kerja yang sudah dibuat.

121 Wawancara dengan Umar Iskandar di SMPIT Al Ghazali, 16 Mei 2017

Sebagaimana halnya evaluasi kurikulum terpadu di SMPIT Al Ghazali, sejauhmana kurikulum terpadu itu dilaksanakan baik itu pada siswa maupun pada guru. Hal ini dijelaskan oleh guru PAI: “Kalau selama ini, saya liat satu program itu berjalan, kemudian tidak dievaluasi secara

maksimal, itupun sebenarnya menjadi permasalahan bagi kami, karena proses evaluasi ini kan harus menyuluruh untuk semua guru yang melaksanakan ini. Kemudian guru yang memberikan masukan terhadap kurikulum terpadu ini bersinergi ya. Selama ini yang pernah kami lakukan untuk evaluasi kurikulum ini adalah kami pernah memberi penilaian terhadap siswa berupa ujian komprehensif diakhir semester. Ujian komprehensif itu hafalan nuansa Islami tadi yang ayat-ayatnya itu tematik dengan ayat yang sudah mereka pelajari dalam pelajaran-pelajaran tertentu, itu evaluasi terhadap siswa. Kemudian untuk evaluasi terhadap guru, kami selalu melakukan revisi nuasa Islami berkala yang pernah saya lakukan dua tahun, jadi saya pernah memperbaiki satu kali, karena ini kan mau tahun ke empat lewat mau memperbaiki lagi. Insa Allah saya akan memperbaiki lagi dan akan revisi nuansa Islamnya dalam bentuk cetakan terbaru. Biasanya dalam revisi itu saya minta masukan, materi apa yang cocok untuk saat ini,

maka saya akan carikan ayat tentang materi tersebut 122 ”.

Evaluasi kurikulum terpadu di SMPIT Al Ghazali, dilakukan dengan dua model, yaitu:

1. Evalusi terhadap siswa dilakukan ujian komprehensif yang dilakukan diakhhir semester, yaitu menghafal ayat-ayat tematik dan ayat-ayat yang sudah dipelajari pada pelajaran tertentu sebagai nuansa Islamnya.

2. Evaluasi terhadap guru dilakukan merevisi nuansa Islam berkala. Evaluasi yang dilakukan oleh guru PAI terhadap guru-guru yang lain terhadap ayat-aayat nuansa islamnya yang sudah dibuat. Kemudian meminta masukan dari guru-guru yang lain apakah ada perubahan materi baru untuk dicarikan ayat-ayat yang berkaitan dengan materi tersebut.

Kedua model evaluasi tersebut dijelaskan lagi oleh guru IPA: “Evaluasi kurikulum ini kami lakukan kalau ke siswa adanya ujian semester. Kalau

bentuk evaluasi ke guru lebih ke cara mengajarnya. Dimana yang mengevaluasi guru

122 Wawancara dengan Ahmad Syarif di SMPIT Al Ghazali, 9 Mei 2017 122 Wawancara dengan Ahmad Syarif di SMPIT Al Ghazali, 9 Mei 2017

Begitu pentingnya peran evaluasi demi memperbaiki lembaga dalam hal ini adalah kurikulumnya. Maka demi memperbaiki menuju ke arah yang lebih baik, guru- guru dievaluasi oleh kepala sekolah, kemudian yayasan dalam hal ini sebagai penjamin mutu dan ada juga mengundang dari luar yang berkompeten dibidangnya.

Hal itu dipertgas lagi oleh guru IPS, sebagaiman penjelsannya dalam kutipan wawancara berikut:

“Kalau evaluasinya dilakukan oleh guru masing-masing dengan memberikan ujian kepada siswa bila itu evaluasi kepada siswa. Tapi evaluasi terhadap guru-guru adanya

supervisi dari kepala sekolah dan dari yayasan 124 ”.

Adapun waktu dilakukan evaluasi biasanya diawal tahun pelajaran, karena waktunya yang tepat, sebagaimana dijelaskan oleh waka kurikulum: “ Untuk evaluasi diadakan supervisi dan diawal tahun ajaran untuk guru-guru masuk

lebih dulu dari sekolah negeri tiga hari sebelumnya. Masuk lebih awal ini dilkakukan kegiatan mikroteaicing guru-guru supaya merefres kembali karena adanya masa liburan yang terlalu lama. Jadi microteacingnya sesama guru-guru sebelum mengajar anak- anak. Setelah itu ada masukan, kritik dan saran dari sesama guru-guru apa yang menjadi kekurangannya. Semua guru harus tampil, kalu waktunya tidak cukup sehari akan dilanjutkan dua sampai tiga hari hinggan semua guru tampil semua. Jadi pada prinsipnya kami guru-guru disini sama-sama belajar untuk saling memotivasi supaya

lebih baik lagi 125 ”.

Evaluasi yang dijelaskan oleh waka kurikulum tersebut sekaligus mempersiapkan diri bagi guru-guru dalam mengajarkan peserta didiknya. Adanya saling memberi masukan, saran dan kritik terhadap sesama guru untuk memperbaiki apa yang menjadi kekurangannya.

Bahkan demi memperbaiki dan membuat guru-guru sempurna dalam mengajar evaluasi itu tidak hanya dilakukan diawal tahun saja, akan tetapi dilakukan setiap hari,

123 Wawancara dengan Misnawati di SMPIT Al Ghazali, 12 Mei 2017 124 Wawancara dengan Mau’idatul Hasnah di SMPIT Al Ghazali, 13 Mei 2017 125 Wawancara dengan Yuliana Purnamasari di SMPIT Al Ghazali, 10 Mei 2017 123 Wawancara dengan Misnawati di SMPIT Al Ghazali, 12 Mei 2017 124 Wawancara dengan Mau’idatul Hasnah di SMPIT Al Ghazali, 13 Mei 2017 125 Wawancara dengan Yuliana Purnamasari di SMPIT Al Ghazali, 10 Mei 2017

semester, misalkan ada kurang sesuai dirubah sendiri dengan melakukan diskusi juga dengan guru-guru yang lain dan bahkan mengundang tim dari luar untuk mengevaluasi

guru-guru disini. Jika evaluasi ke siswa lebih kepada pembelajaran 126 ”.

Dalam hal evaluasi tidak serta merta selesai begitu saja, akan tetapi ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut itu mengarah kepada perbaikan-perbaikan. Karena akan kurang efektif melakukan evaluasi tampa ada tindakan perbaikan. Sebagaimana penjelasan dari kepala sekolah: “Tindak lanjutnya adalah setelah dievaluasi maka diilakukan perbaiakan-perbaikan dari

hasil evaluasi itu. Karena pada prinsipnya tidak ada yang sempurna, maka harus memperbaiki terus-menerus terutama hal-hal yang kemajuan dan harus lebih baik dari yang sebelumnya peningkatan-peningkatannnya. Apa lagi yang menjadi tolak ukur

dalam evaluasi adalah perencanaan, sop standarnya 127 ”.

Pelaksanaan evaluasi di SMPIT Al Gahzali ada yang menjadi tolak ukurnya yaitu, perencanaan dan standar operasional prosedur (SOP). Karena pada prinsipnya ada kegiaitan yang kurang efektif ataupun yang belum terlaksana.