Analisa Sistem Dan Logika Sistem

3.1 Analisa Sistem Dan Logika Sistem

Analisa sistem bertujuan untuk mendapatkan sebuah gambaran atau design yang tepat mengenai cara kerja sebuah sistem. Gambaran yang bagus mengenai sebuah sistem berarti juga menghasilkan sebuah sistem yang baik juga. Analisa sistem ini membasas mengenai bagaimana proses kerja dari sebuah sistem dari awal sampai akhir tentang sistem kemanan pesan yaitu menyandikan pesan dengan algoritma hill chiper dan penyaringan pesan yaitu mencari kata untuk kata-kata yang tidak baik dengan algoritma boyer moore, yang dijelaskan dengan bahasa sederhana dan juga jelas.

Analisa sebuah sistem juga sangat mempengaruhi kinerja dari sebuah sistem yang dihasilkan. Karena kinerja sebuah sistem sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh permasalahan yang akan diselesaikan oleh sebuah sistem. Semakin luas cakupan masalah sistem, maka semakin tidak maksimal juga kinerja sebuah sistem sehingga pada penulisan ini hanya membahas permasalahan yang telah ditetapkan dengan cara yang telah ditentukan untuk penyelesaian tujuan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak keluar dari hasil perencanaan.

Logika dari algoritma hill chiper pada keamanan pesan dengan menyandikan pesan pada saat terkirim kemudian membuka pesan dan penyaringan pesan dengan mencari kata-kata yang tidak pantas dengan algoritma boyer moore dalam pesan teks berbasis web chat. Maka akan dianalisa sebuah pesan teks yang telah diketahui proses keaman pesan enkripsi dan deskripsi dengan algoritma hill chiper serta penyaringan pesan teks dengan algoritma boyer moore.

Penjabaran proses agar lebih jelas dibawah ini akan diuraikan satu persatu langkah-langkah dari awal memasukan pesan teks untuk penyaringan kata-kata yang tidak baik pada pesan teks dengan algoritma boyer moore dan dienkripsi hingga mendapatkan hasil deskripsi dari proses keamaanan pesan teks dengan menggunakan algoritma hill chiper.

3.1.1 Pembentukan Web Chat

Web chat merupakan program dalam internet untuk berkomunikasi langsung sesama pemakai internet yang sedang online (yang sedang sama-sama menggunakan internet). Komunikasi bisa berupa teks (text chat) atau suara (voice chat). User mengirim pesan dengan teks atau suara kepada orang lain yang sedang online, kemudian orang yang dituju membalas pesan pengirim dengan teks.

Web chat tidak hanya populer kalangan remaja saja namun sekarang ini, sudah merambah kalangan dewasa bahkan orang tua sekalipun. Dengan web chat, user bebas mengobrol apa saja mulai dari pekerjaan kantor, persahabatan, pelajaran sekolah, mata kuliah, percintaan dan perjodohan, sampai dengan hal bersifat pribadi sekalipun, karena bebasnya kadang-kadang membuat chatter- chatter tanpa kontrol yang mungkin dapat membuat chatter lainnya marah dan tersinggung. Walaupun pada saat chatting, tidak terjadi tatap muka secara langsung, namun hal itu seharusnya tidak membuat para chatter meninggalkan etika ketimuran seperti dalam pergaulan pada umumnya. Program web chat digunakan untuk komunikasi antar komputer, umumnya lewat network atau internet. Server berfungsi sebagai pemberi informasi pada setiap client yang meminta layanan tersebut dan mengirimkannya kesetiap client lainnya dan jalur pada sistem ini dapat dilihat pada struktur web chat dengan keamanan dan penyaringan pesan sebagai berikut:

Gambar 3.1: Pembentukan Web Chat

Sehingga struktur dari web chat untuk aplikasi diatas adalah sebagai berikut:

1. User: yaitu pengguna untuk menerima pesan atau mengirim pesan web chat.

2. Saring pesan: proses penyaringan pesan sebelum dienksripsi kemudian kemudian pesan dideksripsi oleh sistem dan disimpan di-database.

3. Enkripsi: yaitu untuk proses penyandian pesan teks yang akan dikirim atau disimpan kedatabase.

4. Database Server: proses penyimpanan pesan teks, detail pesan teks, serta menjadi sumber penerimaan pesan kepada penerima sesuai pengiriman pesan ditujukan.

5. Deskripsi pesan: proses pengembalian pesan ke-teks asli berdasarkan kunci dan rumus yang telah ditetapkan.

3.1.2 Pembentukan Pesan

Pembentukan pesan adalah langkah awal dalam keamanan dan penyaringan pesan. Pesan yang diproses adalah hanya pesan teks, samakin panjang pesan yang dikirim maka akan semakin panjang pula proses pengerjaan untuk diamankan sehingga penulis membatasi maksimal kata yang diproses adalah 20 karakter dan Pembentukan pesan adalah langkah awal dalam keamanan dan penyaringan pesan. Pesan yang diproses adalah hanya pesan teks, samakin panjang pesan yang dikirim maka akan semakin panjang pula proses pengerjaan untuk diamankan sehingga penulis membatasi maksimal kata yang diproses adalah 20 karakter dan

Misalkan kalimat yang ingin dikirim pesan RINDU KAMU JELEK , pada pesan tersebut terdapat sebuah kalimat yang panjang karakter terpenuhi yaitu 18 karakter dibawah 20 karakter, namun ada beberapa karakter yang bukan merupakan karakter string yaitu spasi sehingga pesan tersebut tidak dapat diproses, maka untuk mengatasi hal tersebut pesan harus diganti dengan salah satu karakter string, sehingga pesan menjadi RINDUXKAMUXJELEK . Kemudian pada pesan terdapat kata yang tidak pantas yaitu JELEK , maka pesan diatas sesuai dengan pesan yang diingikan untuk diproses yaitu untuk penyaringan pesan.

3.1.3 Algoritma Boyer Moore Untuk Penyaringan Pesan Teks

Algoritma boyer moore memiliki beberapa langkah dalam mencocokan teks yang dapat dirincikan dengan buat nilai pergeseran pattern dicari (P) dengan pendekatan match heuristic (MH) dan occurence heuristic (OH) untuk menentukan jumlah pergeseran yang akan dilakukan jika mendapat karakter tidak cocok pada proses pencocokan dengan string pada teks (S).

Rumus: BM = T(text + n text - 1) = P Dimana:

BM = Boyer moore T = Text P = Patternt

Diketahui: Text (S): RINDU KAMU JELEK. Pattern (P): JELEK

Langkah-langkah yang dilakukan untuk pemecahan permasalahan dalam algoritma sesuai dengan peroses algoritma yang ditetapkan dalam rumus yang diperhitungkan secara sederhana dan mudah dipahami pencarian sebagai berikut:

1. Pergeseran pertama K pattern tidak sama dengan karakter U pada text, maka pencocokan mencari pencocokan teks berikutnya dengan menggeser satu karakter.

Tabel 3.5 Pergeseran Karakter TRINDU

JELEK PJELEK

KAMU

2. Pergeseran selanjutnya karakter K pattern tidak sama dengan karakter U pada text, maka pencocokan mencari pencocokan teks berikutnya dengan menggeser satu karakter. Tabel 3.10 Pergeseran Karakter

TRINDU

JELEK P

KAMU

JELEK

3. selanjutnya karakter K pattern tidak sama dengan karakter E pada text, maka pencocokan mencari pencocokan teks berikutnya dengan menggeser satu karakter.

Tabel 3.15 Pergeseran Karakter TRINDU

JELEK P

KAMU

JELEK

4. Pergeseran selanjutnya karakter K pattern sama dengan karakter K pada text, digeser kekiri satu karakter E pattern sama dengan karakter E pada text, digeser kekiri satu karakter L pattern sama dengan karakter

L , digeser kekiri satu karakter E pattern sama dengan karakter E pada text, digeser kekiri satu karakter J pattern sama dengan karakter J pada text maka pencocokan mencari pencocokan berhenti dan pencockan berhasil serta berhenti karna tidak ada teks untuk dilanjutkan untuk dicocokan dengan pattern.

Tabel 3.16 Pergeseran Karakter TRINDU

JELEK P

KAMU

JELEK

Kesamaan 12,5 %, yang berhenti dan jumpa pada saat pencarian ke-16.

Occurence Heyristic merupakan karakter diberi nilai dalam pencarian yaitu dengan number (angka), sedangkan match heuristic adalah pencocokan tiap karakter, karakter K menjadi bernilai dua karna pada pergeseran ketujuh karakter K pada teks sama dengan K pada pattern.

Algoritma boyer moore secara rata-rata proses pencarian akan menjadi lebih cepat. Sehingga pesan sebelum menampilkan RINDU KAMU JELEK menjadi RINDU KAMU ***** . Penyaringan pesan maka proses berbagi pesan lebih dewasa serta merupakan salah satu tujuan penelitan dengan algoritma boyer moore .

3.1.4 Algoritma Hill Chiper

Algoritma hill chiper merupakan aritmatik modulo terhadap matriks. Dalam penerapannya, hill cipher menggunakan teknik perkalian matriks dan teknik invers terhadap matriks. Kunci pada hill cipher adalah matriks n x n dengan n merupakan memiliki nilai disetiap tempat dengan menententukan mod yang dipakai yaitu dengan menghitung jumlah karakter pada saat proses enkripsi dan deskripsi dengan hill chiper sehingga hill chiper merupakan algoritma yang kuat untuk keamanan pesan sehingga proses keamanan pesan didapat berdasarkan proses aritmatika dan dipecahkan dengan proses aritmatika.

3.1.4.1 Kunci Matriks Untuk Membuka Kunci Pesan Teks

Matriks K yang menjadi kunci harus merupakan matriks yang invertible (dapat dibalikan), yaitu memiliki multiplicative inverse K -1 sehingga: K*K = 1.

Kunci harus memiliki invers karena matriks K -1 tersebut adalah kunci yang digunakan untuk melakukan dekripsi pesan teks. Berikut invers matriks dengan

ordo 2 (2x2).

d Rumus: −b =

Dengan: K = Kunci Matrik

K -1 = Invers Kunci Matrik

a = Nilai Baris pertama kolom pertama.

b = Nilai baris pertama kolom kedua.

c = Nilai naris kedua kolom pertama.

d = Nilai baris kedua kolom kedua. Kunci hill chiper mencari invers (pembalikan) matriks:

1. Tentukan ordo kunci, contoh ordo 2 (2x2):

3 3 K= 2 5

2. Cari K invers yang menghasilkan nilai 1 bila di-mod dengan 26 maka didapat

9 x 3 = 27 mod 26, 3 merupakan bilangan prima (bilangan yang nilainya hanya dapat habis dibagi olehnya nilainya sendiri dan nilai satu).

3. Setelah mendapat bilangan prima, maka dikali invers dengan mod 26.

4. Bilangan prima dikali invers dan mod 26.

5 23 15 69 15 3x 17

24 3 = 72 9 mod 26 = 20 9

5. Sehingga nilai ahir didapat.

menjadi -1 K =

3.1.4.2 Enkripsi Hill Chiper Untuk Pengiriman Pesan Teks

Pembentukan pesan maka dilakukan proses enkripsi dengan algoritma hill chiper. Enkripsi adalah proses plaintext (pesan asli) menjadi ciphertext (pesan tersandi).

Misalkan, seseorang ingin mengirim pesan teks kepada temannya, dengan pesan teks RINDU KAMU ***** , pesan diambil berdasarkan pembentukan pesan yang telah dijelaskan pada submenu bab sebelumnya, pada kalimat terdapat karakter * merupakan karakter yang tidak terpeneuhi dengan mod 26 yaitu aA- zZ dan karakter * merupakan karakter dari penyaringan pesan, sehingga tidak Misalkan, seseorang ingin mengirim pesan teks kepada temannya, dengan pesan teks RINDU KAMU ***** , pesan diambil berdasarkan pembentukan pesan yang telah dijelaskan pada submenu bab sebelumnya, pada kalimat terdapat karakter * merupakan karakter yang tidak terpeneuhi dengan mod 26 yaitu aA- zZ dan karakter * merupakan karakter dari penyaringan pesan, sehingga tidak

3 yaitu 3

2 5 dan diproses dengan algoritma hill chiper? Rumus: C = K*P mod 26 Dengan:

C = Ciphertext K = Kunci Matriks P = Plaintext Mod = Modulus

Diketahui: 3 Kunci : 3

K=

Plaintext: RINDUXKAMU . Proses enkripsi hill chiper dapat dijelaskan dengan perhitungan aritmatika berikut:

1. Ubah plaintext menjadi nilai integer berdasarkan nilai string berdasarkan nilai tabel perubahan karakter. maka akan didapat nilai dari RINDUXKAMU menjadi 17 8 13 3 20 23 10

0 12 20 . Sehingga untuk perkalian matrik dijadikan dua kolom sesuai dengan kunci matrik sehingga kolom dari nilai konrrversi keinterger adalah:

Tabel 3.17: Perubahan Karakter ABCDE

2. Kunci matriks dikali dangan integer (nilai karakter) dan di-mod 26 dan ubah kembali nilai integer kebentuk string dengan tabel perubahan karakter.

K= dikali P =

2 5 i D X A U atau

K= dikali P =

3 ∗ 20 + 3 ∗ 23 3 ∗ 10 + 3 ∗ 0 K∗P= 2 ∗ 17 + 5 ∗ 8

Maka hasil dari ciphertext dari [17 23 30 10 12 | 8 3 23 0 20] adalah [23 22

25 4 18 |22 15 25 20 20], kemudian konversi string sebagai berikut RINDUXKAMU sehingga XWCVZZEUSU , setelah proses enkripsi selesai maka enkripsi ditambah pesan saring yang telah dilakukan sehingga menjadi XWCVZZUSU***** , kemudian disimpan kedalam database yang akan dikirimkan kepenerima yang telah dipilih oleh pengirim dalam pengiriman pesan.

3.1.4.3 Deskripsi Hill Chiper Untuk Penerimaan Pesan Teks

Setelah mendapatkan proses enkripsi dari hill chiper maka diperlukan proses deskripsi dengan hill chiper. Proses deskripsi adalah proses mengembalikan ciphertext (pesan tersandi) menjadi plaintext (pesan asli). Sehingga pesan sebelum dikirim diubah dahulu menjadi pesan tersandi.

Deskripsi dari yang telah diselesaikan pada proses enkripsi hill chiper dapat dijelaskan dengan perhitungan aritmatika berikut:

Rumus : P = K -1 *C mod 26 Dengan:

P = Plaintext K-1 = Kunci matriks invers

C = Ciphertext Mod = Modulus Diketahui:

Ciphertext: XWCVZZEUSU .

Proses enkripsi hill chiper dapat dijelaskan dengan perhitungan aritmatika berikut:

1. Ubah ciphertext menjadi nilai integer berdasarkan nilai string. Maka chipertext string dari XWCVZZEUSU menjadi integer adalah 23 22

25 4 18 |22 15 25 20 20 , Sehingga untuk perkalian matrik dijadikan dua kolom sesuai:

2. Kunci matriks invers dikali dangan integer ciphertex dan di-mod 26 dan ubah kembali nilai integer dibentuk string dengan tabel 3.1.

8 3 23 0 20 atau i D X A U Penerima yang menerima pesan rahasia yaitu XWCVZZEUSU setelah memasukan kunci inver matrik [15 17;20 9] akan mengembalikan nilai ke- plaintext yaitu RINDUXKAMU , kemudian sistem memeriksa penganti spasi dan pelengkap karakter bila tidak genap dan menambah karakter penyaringan pesan dengan karakter * maka pesan menjadi RINDU KAMU ***** . Sampai tahap ini maka proses keamananan pesan dan penyaringan pesan telah selesai dilakukan dengan perhitungan aritmatika yang dapat dipahami dan dibuktikan dengan benar.

1 17 13 20 10 12 R N U K k- M ∗C 26 =